Kita Akan Segera Bertemu Sayang

“Wajahnya sangat mirip dengan seseorang,” gumam perempuan paru baya itu dalam hati sembari menatap dalam-dalam wajah Puput.

“Are you okay, Mrs. ?” tanyanya lagi sebab wanita yang ditolongnya hanya menatapnya.

“Ah, I’m okay, thank you, Dear,” ucapnya seraya tersenyum setelah tersadar dari lamunannya.

“Anything, Mrs.”

Mereka pun memutuskan untuk masuk ke dalam sembari berbincang-bincang ringan.

“Who is your name, Dear ?” tanya wanita paru baya itu.

“I’m Putri, Mrs.,” jawabnya sembari tersenyum.

“Kamu orang Indonesia ?” tanyanya antusias.

“Iya, Nyonya. Nyonya juga orang Indonesia ?”

“Jangan panggil nyonya, Sayang, panggil aja tante. Iya tante orang Indonesia, tante di sini ikut suami tante kerja."

“Iya, Tante. Kalau boleh tau nama tante siapa ya ?” tanya Puput yang penasaran dengan wanita paru baya yang sedang duduk di depannya itu.

“Nama tante Siska, Sayang. Oh iya kamu di sini kuliah, Sayang ?” jawab sekaligus tanya wanita itu yang tak kalah penasarannya dengan wanita cantik yang di hadapannya itu.

“Oh bukan, Tante. Aku kuliah di Indonesia. Aku di sini cuma menggantikan papa saya menghadiri rapat pentingnya karena dia tiba-tiba down ketika mau ke sini,” jawab Puput.

Entah kenapa dia merasa nyaman sehingga tidak perlu menutupi sesuatu dengan perempuan di hadapannya itu.

“Oh yah ? kamu masih kuliah, tapi sudah bisa menggantikan papa kamu ?” tanya Siska terkejut.

“Hehe iya, Tante.”

“Kamu hebat sekali, Sayang,” pujinya

“Hehe biasa aja kok tante.”

“Oh iya tante boleh tau nama papa kamu, Sayang ?”

“Nama papa saya Wardhana, Tante,” jawabnya dengan masih tersenyum manis.

Wanita di hadapannya itu terkejut, lalu tersenyum penuh arti.

“Boleh kita berfoto bersama, Sayang, tante ingin berfoto sama penyelamat tante.”

“Ah, Tante terlalu berlebihan, baiklah ayo kita foto, Tante,” ucapnya seraya berdiri dan mengampiri Siska dan duduk di sampingnya lalu mereka pun berselfi ria.

“Maaf sebelumnya, Tante. Apa aku boleh minta tolong ?” tanyanya setelah sesi selfi rianya selesai.

“Apa, Sayang ?”

“hmm, boleh tidak foto kita hanya untuk dikoleksi saja, Tante, mm maksud saya jangan diposting ke sosial media, Tante ?”

“Memangnya kenapa, Sayang ?” tanyanya bingung, sebab sebagai istri dari pengusaha tersohor, orang berlomba-lomba untuk berfoto dengannya lalu mereka mempostingnya di berbagai akun sosial medianya, tapi gadis dihadapannya ini malah sebaliknya.

“Mm sebenarnya tidak banyak yang tau jati diri saya, Tante.”

“Oh tante paham, Sayang, foto ini akan menjadi koleksi spesial tante,” ucapnya seraya tersenyum bangga akan perempuan di hadapannya ini.

Menurutnya gadis di hadapannya ini memang benar-benar istimewa, sebab kebanyakan gadis di luar sana akan menyombongkan kekayaan orang tua mereka, tetapi gadis ini justru sebaliknya, walaupun kekayaan orang tuanya melintir, namun tak menjadikannya pribadi yang sombong, malah sebaliknya gadis ini sangat ramah dan sepertinya mandiri.

“Makasih ya, Tante,” ucapnya tersenyum tulus.

“Apa kamu bisa datang ke rumah tante nanti malam, Sayang ?”

“Em maaf, Tante. Bukannya mau menolak, tapi penerbangan saya nanti sore, Tante karena besok saya ada ujian di kampus,” tolaknya merasa tidak enak.

“Ah sayang sekali, padahal tante rencananya mau kenalin kamu sama suami tante, Sayang,” ucapnya dengan nada sedikit kecewa.

“Maaf yah, Tante,” lirihnya merasa bersalah.

“Hmm gapapa, Sayang, tapi tante bolehkan minta nomor kamu ?”

“Tentu boleh dong, Tante,” ucapnya lalu mengetik nomornya di handphone Siska.

“Makasih, Sayang.”

“Oh iya, Tante, sepertinya saya harus segera pulang karena penerbangannya sebentar lagi.”

“Iya, Sayang. Terima kasih untuk semuanya yah. Sampai jumpa di lain waktu dan kalau kita berjumpa lagi kamu harus berjanji untuk tidak menolak permintaan tante,” ucapnya dengan senyum manisnya.

“Iya, Tante, aku pamit yah, Assalamualaikum,” ucapnya mengiyakan walaupun ada sedikit rasa penasaran di hatinya, tetapi dia yakin perempuan di hadapannya itu tidak akan mempunyai niat buruk kepadanya maupun keluarganya.

Puput kemudian pamit setelah mencium punggung tangan Siska dan di balas dengan ciuman di pipi kanan dan kirinya.

“Waalaikumsalam warahmatullah.”

“Kita akan segera bertemu, Sayang,” gumamnya dalam hati disertai senyum yang penuh makna pula.

🌸🌸🌸

**Maaf yah telat up 🙏🙏

DON'T FORGET TO LIKE, COMMENT, AND VOTE 💕

🌹HAPPY READING🌹**

Terpopuler

Comments

Thaliya Rosalinda

Thaliya Rosalinda

semangat kak

Semangat kak
sukses selalu yaaa...

jangan lupa untuk mampir dan baca novelku "KEKASIH PILIHAN"😊🤗

2020-09-16

0

Erlina Khopiani

Erlina Khopiani

like

2020-09-07

0

Pembacaaaa_

Pembacaaaa_

lanjut☺

2020-08-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!