Persetujuan

"Siska ini kenapa emang, Al ?" tanya Pak Dana.

"Dia begitu hebohnya bercerita tentang pertemuannya dengan Puput, bahkan dia mendesakku untuk segera menghubungimu, memaksaku untuk mengosongkan jadwalku karena dia ingin cepat-cepat ke sini untuk bertemu kalian," jelas Pak Aldrich.

"Lagian putrimu membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama," sambung Bu Siska.

Ucapan Bu Siska disambut tawa oleh keempat orang tua itu, sedangkan anak mereka jangan ditanya lagi, Puput hanya tersenyum malu, Kevin hanya tersenyum tipis dan mencuri-curi pandang kepada wanita pujaannya itu.

🌸🌸🌸

Selesai makan malam yang diselingi canda tawa, keempat orang itu pun mulai memasang wajah seriusnya.

"Ekhem, setelah melepas rindu kita bersama, saya pikir saya akan langsung saja pada intinya," Pak Aldrich menjedah ucapannya.

"Begini, Kevin dan Nak Puput, sesuai yang telah papa bicarakan sebelumnya dan juga mungkin, Nak Puput juga sudah diberitahu sebelumnya sama Pak Dana tentang perjanjian kami untuk menjodohkan anak-anak kami kelak dan sebab kalian anak kami satu-satunya dan kalian berbeda jenis makan kami berencana untuk menjodohkan kalian," jelas pak Aldrich.

"Nah pertemuan kita malam ini selain untuk saling melepas rindu, kami juga mau meminta persetujuan kalian. Apakah, Nak Kevin setuju menikah dengan putri om ?"

"Em kalau Kevin terserah mama dan papa saja, Om, karena kebahagian mereka adalah kebahagian Kevin juga, Om," Kevin beralasan seperti itu, karena dia gengsi untuk mengatakan iya padahal hatinya bersorak riang akan dijodohkan dengan gadis yang dicintainya itu.

Mendengar jawaban putra mereka, pak Aldrich dan bu Amrah saling pandang dengan senyum penuh arti.

"Kalau, Nak Puput apa setuju untuk dijodohkan dengan anak, Om ?"

Jantung Kevin berdetak kencang menunggu jawaban Puput, ia takut jik wanita yang dicintainya itu akan menolaknya

"Em maaf sebelumnya, Om, Tante, sebelum menjawab apa boleh Puput bertanya sesuatu ?"

"Boleh, Sayang," jawab Bu Siska mendahului sang suami karena iya sudah tidak sabar untuk mempersunting anaknya dengan sang gadis kesayangannya itu.

"Em jika seandainya Puput setuju, langkah apa yang akan, Om dan Tante ambil selanjutnya ?" tanya Puput.

"Kalau kamu setuju, tentu saja kami akan langsung mengatur tanggal pernikahanmu sayang, lebih cepat lebih baik," jawab Bu Siska antusias.

"Mohon maaf, Om, Tante, tapi Puput rasa tidak bisa menerima perjodohan yang seperti itu," jawaban Puput sontak membuat semua orang yang berada di ruangan itu nampak kecewa, terutama Kevin.

"Tapi jika, Om dan Tante mau menjodohkan Puput dengan melalui proses taaruf sebelum khitbah dan pernikahan maka Puput akan bersedia bertaaruf, Tante, Om karena Puput ingin mengenal calon Puput terlebih dahulu sebelum menentukan pilihan Puput," sambung Puput kemudian. Dan itu membuat semua orang bernafas lega.

"Saya setuju dengan, Puput, Pah, Mah, Om, Tante, biarkan kami saling mengenal terlebih dahulu," kata Kevin.

Sebenarnya Kevin agak kecewa karena ia sudah tidak sabar untuk meminang gadis di hadapannya itu. Namun ia lebih memilih bertaaruf daripada dia ditolak sebelum berjuang, ia pikir dengan bertaaruf dia akan bisa lebih mengenal gadis di hadapannya itu dan setidaknya ia bisa membuat gadis itu mau menerima dirinya.

"Baiklah kalau itu keputusan kalian, Sayang Maafkan kami karena terlalu terburu-buru," ucap Bu Siska.

🌸🌸🌸

Maaf kalau cast nya tidak sesuai dengan harapan kalian 🙏🙏

Jang lupa di LIKE, COMMENT, DAN VOTE yah luv biar author semangat 🤗

🌹HAPPY READING MY LOVELY READERS🌹

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***