Flashback on
Seorang anak kecil yang berusia 10 tahun diantarkan oleh supir pribadi milik keluarganya, mereka terpaksa harus beberapa kali putar arah karena jalan yang dilewatinya selalu saja di alihkan.
Hari itu memang telah terjadi angin kencang sehingga menyebabkan beberapa pohon besar tumbang dan menghalangi jalanan, sampai ia harus melewati jalanan yang sepi akan penduduk.
Di tengah perjalanan ia melihat dari kejauhan seorang anak kecil yang seumuran dengannya yang sedang dikejar oleh beberapa preman.
“Berhenti, Pak,” titahnya pada sang sopir.
“Ada apa, Den ?” tanyanya setelah memberhentikan mobil secara mendadak.
“Tunggu di sini, Pak,” ucap anak laki-laki itu segera turun dari mobil dan berlari menghadang sang preman dan anak kecil itu.
“Stop!” serunya secara dingin kepada kedua preman itu.
“Cih bocah sok jadi pahlawan,” ucap preman 1
“Hahaha atau lu mau bergabung dengan kami ?” tambah preman 2.
“Ck. Berhenti mengejarnya!" ucapnya secara dingin, sementara anak kecil yang tadi bersembunyi di balik pohon dengan ketakutan.
“Berani sekali nih bocah, belum tau siapa kita,” ucapnya menyombongkan diri karena yang ia lihat hanya seorang anak kecil sehingga ia meremehkannya.
“Hahahaha, cepat tangkap mereka berdua, sepertinya bocah ini akan sangat menguntungkan kita,” ucapnya dengan pikiran jahatnya.
Preman 1 berjalan ke depan ingin menangkap bocah tersebut namun
**Bukk
Bukk
Bukk**
Siapa sangka bocah itu memiliki keahlian bela diri, belum sempat preman itu menyentuh kulit putihnya, dia sudah terlebih dahulu menendang sang preman beberapa kali dengan secepat kilat sehingga preman itu terpental, kakinya serasa patah.
Melihat temannya terluka, preman yang satupun maju namun terjadi hal yang serupa dengannya, ia pun terpental karena mengalami hal yang serupa dengan temannya.
Kemampuan bela diri anak itu memang tak diragukan lagi, sebab sedari kecil ia sudah dilatih berbagai ilmu bela diri oleh keluarganya.
Anak kecil itu berbalik arah dan menarik anak yang dikejar tadi.
“Ikut aku!” ucapnya langsung memegang tangan anak itu seraya berlari masuk ke dalam mobil.
“Cepat jalan, Pak!” titahnya pada sang sopir dan tanpa berkata apa pun sopir itu langsung menancap gas dan meneruskan perjalanan mereka yang sempat tertunda.
Setelah beberapa saat hening, anak yang dikejar tadi pun memecahkan keheningan setelah dari tadi bersusah payah menahan rasa takut dan sakit yang bercampur pula dengan rasa lelahnya berlari.
“Terima kasih,” ucapnya lirih namun masih dapat di dengar oleh anak laki-laki yang telah menolongnya.
“Ck. Kau ini penakut sekali jadi laki-laki,” ucapnya dengan dingin sehingga membuat anak itu terdiam karena dia sangat malu dan tak tau harus berkata apa lagi.
“Di mana rumah mu ?” tanyanya kemudian tanpa melihat lawan bicaranya.
“A....aku tidak punya rumah.”
“Trus orang tua mu?”
“M...me..re..ka.”
“Ck, bicara yang jelas,” ucapnya dengan nada yang sedikit tinggi.
“Mereka sudah meninggal,” ucapnya dengan suara pelan dan menunduk.
“Yang tadi ?” tanyanya mengarah pada 2 orang preman yang tadi.
Anak itu mengangkat kepalanya seraya melihat orang yang di sampingnya
“Mereka preman yang memaksa anak-anak yang tidak punya orang tua untuk mengamen, aku kabur dari mereka karena sudah tidak kuat disiksa terus kalau tidak mendapatkan uang,” ucapnya setelah mengerti arah pembicaraannya.
“Ya sudah sekarang kau ikut aku pulang.”
“B...baik.”
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
M : Nah itu udah terbongkar sebagian tentang Wira 🤭
N : Masih gantung thor 😔
M : Haha makanya semangatin akunya dong dengan LIKE, COMMENT, dan VOTE nya kalian 🤭
N : Okay dah thor 🙂
M : Happy reading Luv, jangan lupa ninggalin jejak... luv u 🤗🥰
N : Luv u too 🤗🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Nienol
jejak lagi
2020-08-25
0
Galuh
Hadir dan tinggalkan jejaknya kembali 😊
2020-08-24
1
Little Peony
Semangat update nya thor, cerita nya bagus
Btw dapat salam dari Serendipity ☺️
2020-08-23
1