APW Cafe II

Tepat jam makan siang, APW Cafe sudah dipenuhi oleh para pengunjung untuk makan siang, kerja kelompok, ataupun meeting.

APW Cafe memang kafe yang paling digemari di kota tersebut, sebab dekorasinya yang indah dengan perpaduan modern dan klasik, sehingga tak sedikit pengunjung yang datang hanya sekedar untuk berfoto-foto.

Selain dekorasi yang menarik, makanan-makanan yang tersedia di kafe tersebut memang sangat lezat, yang membuat para pengunjungnya jadi kecanduan, apalagi pelayanan yang memang sangat baik dan ramah.

APW Cafe juga menyediakan akses wifi, sehingga banyak siswa maupun mahasiswa yang datang ke sana untuk nongkrong sekaligus untuk mengerjakan tugas-tugas mereka. Banyak pula pengusaha-pengusaha yang datang untuk meeting karena kafe ini memang juga menyediakan ruangan khusus untuk tamu-tamu VIP.

Di salah satu sudut kafe, terlihat seorang wanita yang berpenampilan modis dengan pakaian yang ketat juga yang memperlihatkan lekuk tubuh si pemakainya, wanita itu melihat makanan yang dipesannya tengah diantarkan oleh salah satu pelayan, wanita itu tersenyum licik dan ketika pelayan tersebut menata makanan dan minuman yang dipesannya

**Byuuurr

D**engan sengaja wanita itu menyenggol tangan si pelayan itu, sehingga minuman yang akan diletakkannya miring dan isinya tumpah pada makanan yang dipesannya.

“Hei, ceroboh banget sih lo,” pekiknya dan mengundang perhatian semua pengunjung.

“Ma.. maaf Nona, tapi bukankah anda sendiri yang menyenggol tangan saya, Nona ?” ucap pelayan tersebut dengan menundukkan kepalanya.

“Hei apa-apaan kau, sudah jelas-jelas salah malah menyalahkanku, dasar tidak becus. Mana mananger kafe ini, panggilkan sekarang juga !” titahnya dengan suara melengking.

Di sebuah ruangan seorang wanita cantik sedang memeriksa berkas-berkasnya dengan serius, dan tiba-tiba

Tok....tok....tok

‘Masuk,” seru Puput dari dalam, ya wanita cantik itu adalah puput.

“Ada apa, Sa ?” tanya Puput pada Sasa, sekretarisnya.

“Emm, ada masalah sedikit bu di luar, dan pelanggannya marah-marah minta ketemu sama, Ibu,” ucapnya dengan ada agak gugup.

“Oh iya, tolong kamu periksa cctv kafe ini dan kirimkan ke saya secepat mungkin, saya keluar dulu.”

“Baik, Bu.”

Sebelum sampai di tempat kejadian tersebut, Puput melihat orang yang sedang marah-marah lalu ia mengurungkan niatnya untuk menemui palanggan yang sedang marah-marah itu, ia mengaktifkan ponsel yang dipegangnya dan menghubungi sekretarisnya dan memberi arahan kepada sang sekretaris.

Puput kembali melanjutkan langkahnya setelah panggilan telfon berakhir. Namun bukan melangkah menuju ke meja terjadinya keributan, melainkan menuju ke meja lain yang masih kosong yang tak jauh dari tempat keributan.

Tak lama kemudian, terlihat sasa berjalan ke tempat terjadinya keributan.

“Permisi, Bu, mohon maaf ada yang bisa saya bantu ?” tanyanya kepada pelanggan yang sedang marah.

“Bu ? he lo pikir gue ibu-ibu lo panggil bu bu haa ?” teriak pelanggan tersebut, yang mengundang tawa yang tertahan dari pelanggan lain, tak terkecuali Puput.

“Ekhem maaf, Nona, ada yang bisa saya bantu ?”

“Kamu manager kafe ini ?”

“Bukan, Nona. Saya sekretarisnya, manager kafe ini sedang keluar.”

“Oh ok tak masalah, saya mau meminta ganti rugi atas ketidak becusan si pelayan bodoh ini. Lihat ini baju saya yang mahal jadi kotor.”

Pelayan yang dituduh pun ingin membela dirinya tetapi ia melihat kode Puput dari kejauhan sehingga dia diam karena memahami maksud dari bosnya.

Puput memang duduk di kursi yang tak jauh dari sana dengan posisi sang pelayan menghadap ke arahnya sedangkan sang pelanggan yang membuat keributan itu berdiri membelakangi Puput.

“Baiklah, Nona anda bisa tulis nominal baju anda di sini, nanti akan kami transfer ganti ruginya,” ucap Sasa sembari memberikan selembar kertas.

Pelanggan itupun tersenyum licik dan menulis nominal yang tidaklah sedikit. Setelah memberikan kertas tersebut kepada Sasa ia berlalu pergi meninggalkan kafe tersebut.

Puput tersenyum sinis melihat kejadian tersebut.

“Dasar wanita ular, ga pernah berubah dari dulu,” gumamnya seraya berdiri lalu kembali ke ruangannya. Namun ia tak sadar jika ada sepasang mata yang memandangnya sejak ia duduk di meja tersebut sampai ia menghilang menuju ke ruangannya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

M : Hi aku tambah lagi nih, dilike and vote yah 😘

N : Sip thor 👌👌

HAPPY READING LUV 🌹

Terpopuler

Comments

FauLia

FauLia

aku hadir kembali kakak

2020-09-16

0

Nay⚘

Nay⚘

hadirrr

2020-09-05

0

Mommy Rara

Mommy Rara

mampir lagi , udah kasih 5
like sampe sini, aku juga sudah klik favorit karyamu, klik favorit juga karyaku ya, kita saling dukung. 🤗

-MY ENEMY BECOME MY HUSBAND
-HEY CLARA!

2020-08-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!