Part 17

•••

Keesokan harinya

Mereka telah tiba di kediaman Wuta.

Zoe sudah tak sabar untuk membawa Savio ke hadapan eyangnya.

Savio turun dari mobil, begitu juga Zoe yang disambut oleh para pengawal.

"Nyonya besar sudah menunggu nona di ruang tamu!"

Zoe hanya mengangguk, menggandeng lengan Savio untuk segera masuk ke dalam mansion.

"Kau yakin ini tidak akan menimbulkan masalah bukan?" tanya Savio was- was.

"Tenang saja. Kemarin paman membawaku untuk menemui Tuhan dan semua masalah selesai dengan lancar tanpa halangan. Seharusnya menemui malaikat maut saat ini lebih mudah jika kemarin kita bisa menemui Tuhan dengan baik."

Savio hanya bisa menghela napas dan pasrah dengan rencana Zoe.

Hitung- hitung kemarin hari dia sudah mau membantunya lepas dari kontes perjodohan yang mamanya lakukan.

"Eyang!"

Wuta menoleh, menatap Savio dengan lekat.

Ia lalu memberikan isyarat untuk para pengawal pergi.

Savio menyapa dengan sopan Wuta.

"Eyang kira kamu akan menipu eyang lagi kali ini!" Zoe hanya nyengir dengan manis.

"Siapa namamu?" tanya Wuta dengan ekspresi yang serius dan nada yang tegas.

"Savio Santino!" jawab Zoe dengan cepat membuat Wuta menatapnya dengan datar tanpa ekspresi.

"Eyang tidak bicara denganmu. Pergi dan buatkan kami minum!" Zoe hanya mengangguk dan langsung pergi.

Pas sekali, bersamaan dengan Zoe pergi ke dapur, tampak Zeta dan Zeno menuruni anak tangga bersiap hendak pergi ke kantor.

"Siapa dia? Apa pengawal baru?" Zeno mengedikkan kedua bahunya seraya menghampiri Wuta.

"Eyang kami akan berangkat ke kantor. Eyang mau nitip sesuatu?" Wuta dan Savio menoleh secara bersamaan.

"Tidak!"

Zeta yang tampak familiar dengan wajah Savio sontak langsung buka suara, "Bukankah dia pria yang 7 tahun lalu meniduri Zoe?" tebak Zeta dengan tepat membuat Zeno langsung teringat.

"Kau benar! Dia pria yang meniduri Zoe. Akhirnya kau berani menampakkan diri setelah 7 tahun menghilang. "

Savio hanya diam enggan menggubris ucapan Zeno.

Zoe sudah memberitahu dirinya terkait tiga saudara mautnya.

Jadi Savio tidak terkejut dengan hal ini.

Lalu di mana saudari satunya?

"Eyang serius mau nikahkan Zoe dengannya? Dia lebih pantas menjadi paman kami."

"Sungguh Zoe sangat buruk dalam memilih calon suaminya," Zeno menambahi.

"Memangnya kenapa jika dia menjadi suami ku?" Zoe dari dapur langsung menyahut seraya membawa nampan.

"Apa kau buta? Usia kalian pasti terpaut sangat jauh. Apa kata teman- temanmu nanti tentangnya?" Zeta tampak tak percaya dengan adik bungsunya.

"Siapa yang peduli ucapan teman-temanku. Aku lebih peduli kebahagiaanku," Zoe kembali bergelayut manja di lengan kekar Savio.

"Apa eyang akan menyetujuinya? Emangnya Eyang mau punya menantu tua seperti dia?" Wuta menatal datar Zeno membuat Zeno langsung menundukkan kepala.

"Pergilah ke kantor. Urus pekerjaanmu, urusan Zoe biar eyang yang tangani," Zoe tersenyum simpul seolah mengejek saudaranya.

Savio yang melihat Zoe menjulurkan lidahnya pada dua saudaranya hanya menggelengkan kepalanya heran.

Zeno dan Zeta lalu pergi ke kantor di mana mereka masih tidak percaya dengan apa yang terjadi pada eyangnya dan Zoe.

"Bagaimana dengan tawaran ku? Kapan kau bisa menikahi cucuku?" tanya Wuta seraya mengambil cangkir tehnya.

"2 bulan lagi, saya akan menikahi Zoe," jawab Savio dengan yakin di mana itu terlihat tidak seperti sandiwara.

"1 bulan. Kalian harus segera menikah. kelamaan kalau nunggu 2 bulan," Savio terlihat sedikit bingung untuk menanggapi hal itu.

"Tapi eyang, Savio kan udah bilang 2 bulan bakal nikahin Zoe, Zoe juga masih sabar kok nunggu 2 bulan lagi, jangan terus mendesak calon suamiku," manja Zoe seraya menyenderkan kepalanya di bahu Savio.

Savio dan Wuta dengan kompak menatap Zoe dengan heran.

Kenapa mendadak jadi manja?

"Tinggal pilih, nikah sekarang atau 1 bulan setelah ini," Savio sedikit sesak mendengar tawaran Wuta.

Zoe menatap Savio dengan sedikit was- was dan takut.

"Baik. Satu bulan lagi saya akan menikahi Zoe!"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!