Part 4

•••

Dengan tubuh telanjangnya, Savio membopong tubuh gadis itu untuk pindah ke kasur.

Savio menghempaskan tubuh mungil itu ke atas kasur membuat gadis itu tersenyum penuh kemenangan.

Ia bahkan dengan terang-terang memandangi tubuh Savio yang sudah bertelanjang bulat karena ulahnya.

"Kita pakai pengaman?"tanya gadis itu kala Savio terlihat begitu seksi kala menggigit bungkus duren tersebut.

"Kau tidak mungkin ingin hamil diusiamu yang masih muda bukan?"tanya balik Savio seraya memasang benda ajaib itu.

"tentu saja, apalagi benihnya dari pria yang kucintai seperti paman."

Savio menatap sekilas gadis itu dengan tidak percaya.

Katakanlah dunia terbalik saat ini.

Yang biasanya pria lebih merayu dulu untuk mengajak wanita tidur, kini gadis kecil yang menyeret Savio untuk naik ke atas tempat tidur.

Terdengar gila memang, namun kalian juga tahu gadis sendiri sebarapa cegil ini.

Savio langsung menindih tubuh gadis itu, menatap lekat mata cantik itu dengan penuh rasa penasaran, "Kau yakin untuk melakukannya?"gadis itu mengangguk tanpa ragu.

"Cepat lakukan!"ujar gadis itu meminta pada Savio.

Savio melumat bibir manis gadis itu seraya mengaplikasikan miliknya di bawah sana untuk bisa masuk ke dalam milik gadis itu.

"Enghhhh paman sakit."

Gadis itu melenguh panjang seraya mencakar punggung kekar Savio kala milik keduanya menyatu sempurna di bawah sana.

"Kau masih perawan?" kaget Savio yang hanya diangguki oleh gadis di bawahnya itu.

Savio terlihat terkejut, bagaimana ini, ia telah mengambil kehormatan seorang gadis yang bahkan masih sekolah.

Tunggu, bukankah dia sendiri yang bergerak lebih dulu? Siapa yang tahu jika ia masih perawan?

Savio juga bukan cenayang yang bisa melihat apa gadis ini masih perawan atau tidak.

"Kuharap kau tidak menyesali apa yang terjadi malam ini," bisik Savio tepat di daun telinga gadis itu dengan napas yang memburu.

Gadis itu dengan mata sayu menatap Savio, "Hanya orang bodoh yang menyesalinya, wanita mana yang tidak ingin tidur dengan paman."

Savio menatap gadis itu dengan napas yang masih menderu, ia tidak habis pikir dengan gadis di bawahnya saat ini.

Bagaimana bisa ia berpikir semudah itu tanpa memedulikan resikonya.

"Mari kita lihat seberapa kuat kamu melakukannya," ujar Savio dengan suara serak paraunya yang mana itu terdengar sangat seksi di telinga gadis itu.

Gadis itu dengan antusias langsung merengkuh tengkuk Savio dan memangutnya dengan liar.

Savio yang tidak lagi terkendali, langsung menghujam gadis yang menyerahkan kehormatannya padanya dengan sukarela tersebut.

Derit ranjang memenuhi kamar Savio, suara lenguhan serta erangan keduanya benar- benar beradu sangat syahdu.

Savio benar- benar mengakui jika gadis yang kini berada di atasnya untuk memimpin permainan sangatlah kuat.

Dan jangan lupa, ia memang cantik dan sangat seksi.

Savio hampir gila dengan segala sentuhan gadis yang masih dibilang bau kencur ini.

Bagaimana bisa ia melakukannya dengan sempurna padahal ini kali pertamanya ia melakukannya?

Bahkan ia bisa dikatakan mahir dalam hal ini.

Gadis itu berhenti melakukannya, merebahkan kepalanya di ceruk leher Savio dengan napas yang benar- benar menggebu.

Perlahan Savio membaringkan tubuh gadis itu ke samping kanannya, tatapan keduanya saling bertemu sama lain.

"Paman benar- benar membuatku gila, aku ingin melakukannya berulang kali dengan paman."

Savio terdiam mendengar ucapan gadis itu.

"Tidurlah. Aku akan mandi."

Gadis itu dengan cepat memeluk Savio seraya membenamkan wajahnya pada dada bidangnya.

"Jangan tinggalkan aku sendiri, aku takut."

Savio terdiam, mencerna dengan baik ucapan gadis itu yang terdengar seolah takut akan sesuatu.

Bahkan pelukannya sangat erat.

Tidak ingin lebih panjang urusannya, Savio mengalah dan menarik selimut untuk menyelimuti keduanya.

Dengan sedikit terpaksa, Savio ikut berbaring untuk menemani gadis itu.

Ada apa dengan Savio, 5 tahun menduda dan tidak pernah berhubungan dengan wanita manapun membuat malam ini gairah dan hasrat Savio seolah kembali terbangun.

Ia bisa merasakan kenikmatan yang sudah lama mati dalam dirinya sejak kematian sang istri.

Apa ini sungguh akan baik- baik saja?

Savio merunduk ke bawah menatap wajah gadis yang terlelap di pelukannya tersebut dengan rasa penyesalan yang besar.

Sepertinya Savio telah melakukan kesalahan yang besar.

Namun hal yang saat ini ia takutkan ialah, Savio sangat takut dirinya ditertawakan oleh teman- temannya nanti jika mereka tahu Savio menjalin hubungan dengan gadis yang lebih pantas menjadi menantunya.

Terpopuler

Comments

Mel_San12

Mel_San12

menjadi teka-teki siapakah gadis ini dan siapa nama nya??

2024-02-11

0

Sulasmi

Sulasmi

next Thor..❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍👌👌👌👌👌👌👌👌👌👌👌👌👌👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍

2024-02-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!