Part 3

•••

"Ahhh leganya."

Gadis itu menghempaskan tubuhnya di sofa seolah merasa bebas dengan sesuatu.

Savio menaikkan sebelah alisnya.

"Kau bilang akan ke toilet. Waktumu 2 menit."

Gadis itu membuka kedua matanya, ia lupa dengan niat awalnya tadi.

Semoga kali ini berhasil, batin gadis itu.

"Tidakkah menurut paman di sini panas?" tanya gadis itu seraya melepas cardigannya.

Savio memalingkan wajahnya membuat gadis itu tersenyum tipis seraya menyisir rambutnya ke belakang.

Gadis itu beranjak dari sofa dan mendekati Savio.

"Paman sungguh tidak tertarik denganku?" tanya gadis itu seraya meraba dada bidang Savio yang tercetak jelas di balik kemeja hitamnya.

Savio menatap gadis itu dengan datar, "Aku tidak suka bercinta dengan tulang sepertimu."

Gadis itu tersenyum seraya memainkan kancing kemeja Savio.

"Paman tidak ingin mencobanya?" tawari gadis itu dengan kekeh.

Savio menatap bibir pink chery itu dengan sekilas.

"Yaa, apa kau kira bercinta seperti bermain?" gadis itu dengan senyum manis mengangguk.

Savio memutar bola matanya dengan jengah kala gadis di depannya ini benar-benar sangat cegil.

"Cepat ke toilet setelah itu pergilah. Aku ingin istirahat."

Savio berlalu begitu saja meninggalkan gadis itu di ruang tengah.

Gadis itu mengerucutkan bibirnya kesal memutar otak bagaimana caranya bisa mendapatkan Savio malam ini.

Pasalnya dia lelaki yang sangat tepat untuk malam ini.

"Aku harus bisa, ini enggak boleh gagal," gadis itu langsung pergi ke toilet.

Savio yang kini tengah berada di dalam kamar mandi, berusaha menetralkan segala pikirannya.

"Bagaimana bisa ia mengajak pria yang baru ia kenal untuk bercinta? Ia bahkan masih sekolah."

Savio melepaskan dua kancing kemejanya paling atas agar bisa bernapas dengan leluasa.

"PAMAN!" teriak gadis itu membuat Savio tersentak kaget.

"Sekarang apalagi?" gumam Savio dengan heran seraya beranjak dari sofa untuk melihat keluar kamar.

Savio sudah berdiri di depan kamar mandi dengan jantung yang sungguh berdebar.

"Berhenti buat kekacauan, cepat keluar dan pulanglah!"

Gadis itu sedikit membuka pintu kamar mandinya, "Bisa tolong ambilkan kecoa, aku hampir pingsan dibuatnya."

Savio memalingkan wajahnya dengan helaan napas yang gusar.

Gadis itu membuka pintunya mempersilahkan Savio untuk masuk.

"Aku tidak pernah melihat kecoa selama tinggal di sini, trikmu sungguh murahan aku tidak akan tergoda."

Savio hendak pergi namun gadis itu kembali merengek, "Kau bahkan belum melihatnya ke dalam, aku sungguh takut."

Savio menatap raut ketakutan gadis itu tapi sedikit ragu.

Dengan terpaksa ia masuk ke dalam kamar mandi untuk memeriksanya.

Gadis itu dengan senyum lebar menutup pintunya bahkan menguncinya.

Savio melihat kecoak itu di pojok dekat bath up, "Sejak kapan di hotel ada kecoa," gumam Savio sembari mengambil kecoak tersebut.

Tunggu, kenapa keras?

"Kau mengerjaiku? Ini kecoak mainan."

Gadis itu menutup rapat bibirnya untuk menahan tawa, "Ahh pasti aku menjatuhkannya tadi. Kukira itu kecoak sungguhan."

Savio sedikit membuka mulutnya tidak percaya kala ia beberapa kali kena tipu.

Saat berbalik, gadis itu bersandar di pintu dengan senyum manisnya.

Entah kenapa Savio merasa jika dirinya seperti ditelanjangi oleh tatapannya.

"Bagaimana jika kita mandi bersama?" gadis itu berjalan ke arah shower, berdiri tepat di bawahnya dan menyalakannya.

Dress lilac itu perlahan basah kuyup hingga memperlihatkan lekuk tubuh gadis itu.

"Meski tubuhku hanya tulang, kita bisa mencoba bagian yang lain?" tawari gadis itu dengan perkataan yang menurut Savio terdengar lucu.

Savio berjalan mendekat ke arah gadis itu.

Yes berhasil, batin gadis itu kala Savio ikut berdiri di bawah shower membasahi tubuhnya.

"Kau tahu betapa bahayanya memancing pria di dalam ruangan sempit seperti ini?" gadis itu mengangguk membuat Savio menatap lekat mata cantik itu.

Gadis itu mendekat ke arah Savio, sedikit berjinjit karena tingginya dan Savio amatlah berbeda.

Savio memejamkan matanya dengan tangan yang mengepal kuat kala gadis itu mencium jakunnya.

"Bagaimana, apa ini juga berbahaya?" tanya gadis itu.

Savio diam sampai di mana ia mendorong tubuh gadis itu ke dinding dan menangkup wajahnya untuk memanggut bibir yang baru saja membuat ulah tersebut.

Gadis itu tersenyum kesenangan kala Savio terpancing.

Pasti kali ini akan berhasil dan aku akan di usir dari mansion, batin gadis itu seraya melepas kemeja Savio.

Terpopuler

Comments

Femmy Femmy

Femmy Femmy

🤣🤣🤣

2024-03-21

0

Mel_San12

Mel_San12

walah ini trik to🤣🤣 berarti yang memotret tadi emang orang suruhan untuk memata-matai mungkin ya, dan si cewek SMA ini tahu bahwa ia di ikuti makanya sekalian aja deh

2024-02-11

1

Sulasmi

Sulasmi

next❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍👌👌👌👌👌👌👌👌👌👌👌👌👌👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍

2024-02-05

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!