Part 15

•••

Kini mereka telah tiba di mansion Erda.

Zoe dibuat terperangah dengan mansion megah di depannya.

Bukannya Zoe tidak pernah melihat bangunan semewah nan megah seperti ini, dia sendiri menjadi cucu orang paling berpengaruh di negara Swiss.

Zoe hanya kagum dengan bangunannya yang begitu menggambarkan dengan jelas ciri khas negara Italia.

Seperti bangunan Roma.

Savio berdeham membuat Zoe tersadar dari lamunannya.

"Kau ingat apa yang kukatakan tadi?" Zoe mengangguk dengan mantap.

"Dan paman juga tidak boleh lupa dengan imbalanku," Savio sedikit membenahi dasinya.

"Aku bukan tipe orang yang mudah ingkar janji," Zoe mengangguk dengan senang dan langsung melingkarkan tangannya pada lengan kekar Savio tanpa aba- aba.

"Apalagi, ayo temui calon mertuaku," ajak Zoe yang penuh dengan semangat.

Savio dibuat tidak bisa berkata- kata dengan tingkah aktif Zoe yang berbanding terbalik dengan wanita pada umumnya.

Keduanya lalu memasuki mansion Erda dengan sandiwara yang sudah diatur sedemikian rupa.

"Mama," sapa Savio kala melihat mamanya tengah sibuk dengan putri Dergo di ruang tamu.

Erda menoleh, dibuat termangu dengan wanita cantik yang digandeng Savio.

"Sa- Savio, kamu datang nak?" Savio hanya mengangguk dan menggenggam erat tangan Zoe untuk menghampiri mamanya.

Savio hendak memeluk mamanya dan menyapa namun Erda langsung mendorongnya ke samping.

Erda mendekati Zoe dengan wajah yang terlihat tertegun dan terpesona.

"Siapa namamu sayang?" tanya Erda dengan lembut seraya memegang kedua tangan Zoe.

"Zoe tante," jawab Zoe dengan lemah lembut membuat Savio merasa mual dan jijik mendengarnya.

"Savio, kenapa aku tidak bisa menghubungimu belakangan ini? Robert bilang kamu sudah pulang dari Swiss sejak kemarin, kenapa tidak menghampiriku di kantor?" tanya Astrid yang langsung bergelayut manja di lengan Savio.

Zoe yang melihat hal itu terlihat begitu siap ingin menerkam Astrid.

"Karena kalian sudah datang, ayo kita makan dulu," ajak Erda seraya menggandeng Zoe dan Astrid bersama menuju meja makan.

"Kenapa wanita tua ini menggandeng dua wanita menuju meja makan? Apa ia sengaja ingin menciptakan peperangan?" gumam Savio heran dan mengikuti mamanya dari belakang.

Zoe yang merupakan wanita dominan dan sangat agresif, tanpa memberikan celah pada Astrid, dengan cepat ia duduk di samping Savio.

Astrid sedikit dibuat menganga dengan sikap kasar Zoe.

"Kamu ingin makan ini?" Savio mengangguk membuat Zoe langsung mengambil untuknya.

Astrid terlihat sangat kesal dan terpaksa duduk berhadapan dengan Savio seraya memandangi Zoe yang terus pamer kemesraan.

Erda yang melihat Savio begitu diperhatikan oleh Zoe, terlihat begitu bungah hingga ia menikmati adegan manis ini secara langsung.

Zoe bahkan sesekali juga menyuapi Savio membuat Erda tak hentinya tersenyum dan Astrid begitu kesal dan jengkel.

"Ah maaf tante, hubungan kita belum lama dimulai, jadi kami sedikit terbuai dengan keadaan sekitar, maaf jika sikap kita kurang berkenan," ujar Zoe dengan manis seraya melemparkan senyum ke arah Erda dan Astrid.

"Ah tidak apa- apa sayang, maklumlah. Namanya juga anak muda, tentu merasa penuh cinta saat bersama dengan pasangannya," ujar Erda membuat Savio menaikkan sebelah alisnya seolah berkata, 'Apa anakmu terlihat seperti anak muda'

"Di mana kamu tinggal? Apa pendidikanmu? Apa kamu bekerja? Apa keluargamu dari orang yang terpandang? Apa kamu tahu status Savio?" tanya Astrid beruntun di mana ia terlihat layaknya seorang calon mertua yang tengah mengintimidasi calon menantu.

Zoe tersenyum, melingkarkan tangannya pada lengan kekar Savio, "Aku hanya lulusan D3, namun untuk pekerjaan, aku memiliki pengalaman beberapa tahun sebagai sekretaris perusahaan besar dan orang tuaku hanya orang biasa yang sangat bahagia dan sederhana kehidupannya, namun kehidupanku sangat terjamin oleh mereka. Lalu untuk status Savio," Zoe menoleh menatap Savio dari samping dengan lekat.

Cup

Savio menoleh menatap kaget Zoe yang mengecup singkat pipi kanannya.

"Bagiku statusnya tidaklah masalah selagi aku mencintainya!"

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***