BAB 8

Wuing.....wuing....wuing.....

Beberapa orang polisi tiba ditempat kejadian setelah mobil yang Lola kendarai untuk mengantar Liliana dan mbok Sumi kerumah sakit telah pergi.

Salah satu security kompleks yang memang menunggu dirumah Liliana agar para pelaku tak kabur segera memberikan penjelasan kepada pihak kepolisian mengenai apa yang baru saja terjadi didalam rumah mewah tersebut.

Anggota kepolisian yang datang segera menangkap pelaku dan mengamankan TKP sebelum barang bukti dihilangkan.

Imelda yang baru saja siuman tentu saja sangat terkejut dengan kedatangan beberapa orang polisi yang masuk kedalam kamarnya dan langsung memborgol tangannya lalu menggelandangnya masuk kedalam mobil petugas.

Sementara Harold yang mencoba untuk melarikan diri dan berusaha melawan petugas yang mengejarnya berhasil dihentikan setelah timah panas mengenai betisnya.

Setelah para tersangka berhasil diamankan, mereka segera membawanya ke polsek terdekat untuk dimintai keterangan sementara sisa petugas yang ada di TKP segera mensterilkan rumah Harold dengan pita kuning agar tak ada yang bisa masuk kedalam.

“ Bubar...bubar semuanya...”, ucap security kompleks membubarkan warga yang ramai menonton penangkapan tersebut.

Hanya dalam hitungan detik berita mengenai penangkapan Harold dan selingkuhannya yang berusaha membunuh istri dan pembantunya ramai dimedia sosial.

Hal tersebut tentu saja berdampak buruk bagi perusahaan yang malam ini juga sahamnya mengalami terjun bebas diangka terendah.

Magie dan Fendy yang melihat berita tersebut tentu sangat terkejut karena tak menyangka jika Harold akan melakukan tindakan seimplusif itu.

“ Sudah papa bilang, melibatkan Imelda justru akan menghancurkan rencana besar kita karena gadis itu bisa mempengaruhi perasaan Harold sehingga dia tak mampu berpikir rasional seperti sekarang ”, ucap Fendi, papa Harold mengeluh.

“ Aku tak tahu jika hasilnya akan jadi begini. Kupikir Imelda gadis yang cerdas tapi nyatanya dia malah membuat semuanya menjadi kacau begini ”, ucap Magie penuh kekecewaan.

Fendi yang tak ingin masalah ini berkembang semakin besar segera menangganinya dengan cepat sebelum perusahaan miliknya terkena dampak.

Postingan didunia maya langsung menghilang tanpa jejak. Meski begitu saham  LLA company yang sempat mengalami penurunan hingga di titik terendah tak bisa kembali bangkit meski semua berita mengenai Harold dan istrinya telah menghilang.

“ Sekarang, sebaiknya mama dan Sisil pergi kerumah sakit untuk melihat kondisi Liliana beserta bayi dalam kandungannya karena bagaimanapun dia adalah keturunan keluarga Bahtiar ”

“ Dan jika memungkinkan, tolong mama bujuk Liliana agar mencabut gugatannya untuk Harold karena hanya ini cara tercepat untuk membebaskannya ”, perintah Fendi tegas.

Ketiganya pun segera keluar dengan dua mobil berbeda. Jika Magie bersama Sisil pergi kerumah sakit maka Fendi melajukan mobilnya ke polsek dimana Harold dan Imelda ditahan.

Sementara itu kondisi dirumah sakit semakin malam semakin ramai karena paparazy yang melihat postingan salah satu warga dimedia sosialnya langsung membagi tugas dimana sebagian pergi kerumah sakit sedangkan yang lainnya mendatangi polsek dimana Harold dan Imelda ditahan.

Lola bersama sang supir terlihat berjalan kesana – kemari mengurusi semua administrasi yang dibutuhkan oleh Liliana dan mbok Sumi untuk menjalani operasi.

Namun kabar duka yang terduga datang, mbok Sumi yang mengalami pendarahan hebat dikepalanya harus menghembuskan nafas terakhir sebelum operasi dijalankan.

Sementara Liliana sudah masuk ruang operasi untuk menyelamatkan janin yang ada dalam kandungannya sebab ketubannya telah pecah akibat benturan keras yang wanita itu alami.

“ Innalilahiwaniinailahirujiun.....mbok.....”, ucap Lola dengan suara tangis tertahan

Lola hanya bisa menahan rasa sedihnya dan menyuruh sang supir untuk mengurus pemakaman mbok Sumi secepatnya karena dia masih harus mengurusi Liliana yang hingga kini masih belum keluar dari ruang operasi.

Proses pemakaman mbok Sumi berjalan dnegan lancar tanpa kendala apapun, sementara sudah hampir dua jam lamanya Liliana masuk namun hingga kini wanita itu belum juga keluar dari ruang operasi membuat Lola sangat cemas.

Magie dan Sisil yang baru saja tiba dirumah sakit merasa kesulitan untuk masuk kedalam karena sudah banyak wartawan yang siaga didepan untuk mendapatkan berita viral tersebut.

“ Ma, gunakan ini agar mama tak jadi sasaran mereka ”, ucap Sisil memberikan mamanya sebuah masker.

Setelah memakai masker, keduanya berjalan mengendap – endap untuk masuk kedalam rumah sakit seolah – olah keduanya hendak memeriksakan diri disana.

Dua wanita beda usia ini segera mendatangi ruang informasi untuk menanyakan keberadaan menantu mereka.

Setelah mendapatkan informasi, Magie dan Sisil segera menuju keruang operasi dimana Liliana ditangani saat ini.

Lola yang melihat kedatangan mama mertua serta adik ipar Liliana langsung menghadang keduanya untuk memberikan peringatan keras kepada keduanya.

“ Untuk apa kalian berdua ada disini ? ”, tanya Lola tak suka.

“ Kami keluarganya, tentu saja kami disini untuk menungguinya selesai dioperasi ”, ucap Sisil ketus.

Lola yang sudah muak dengan keluarga toxic suami sahabatnya itu segera memerintahkan bodyguardnya untuk menyeret Magie dan Sisil keluar rumah sakit.

“ Jika kalian bersikeras berada disini maka aku akan membuat pihak kepolisian untuk memenjarakan kalian berdua karena aku yakin jika apa yang terjadi pada Liliana dan mbok Sumi pasti rencana kalian sekeluarga yang berusaha untuk melenyapkan nyawa sahabatku  ”, ucap Lola penuh ancaman.

Magie yang melihat jika ancaman yang diberikan oleh Lola tak main – main dengan berat hati meninggalkan ruang operasi dengan wajah geram.

Bahkan Sisil langsung memaki Lola dengan kata – kata kasar hingga keduanyapun kembali diseret oleh dua bodyguard yang Lola sewa agar tak mengganggu kenyamanan pengunjung rumah sakit.

Magie dan Sisil yang diseret keluar rumah sakit hanya bisa terdiam ketika keduanya menjadi perhatian para awak media yang menunggu didepan.

Tak ingin menjadi sasaran pemberitaan, Magie dan Sisil segera berjalan cepat menjauh dari kerumunan.

Keduanya berdiam diri dialam mobil sambil memantau kondisi Liliana dari jauh.

Kondisi yang sama juga dialami Fendi yang sengaja tak turun dari mobil setelah melihat banyak wartawan berdiri didepan polsek dan membiarkan pengacaranya untuk masuk agar berbicara dengan petugas.

“ Sial, banyak banget wartawan yang menunggu disini ”, guman Fendi geram.

Setelah hampir satu jam menunggu akhirnya pengacara yang Fendi sewa berhasil keluar dengan wajah kusut.

“ Bagaimana, apa berhasil keluar dengan jaminan ? ”, tanya Fendi penasaran.

Martin hanya bisa menggeleng pelan dan langsung menceritakan semua pembicaraan yang telah dia lakukan dnegan petugas didalam.

“ Tuan Harold dan nona Imelda tidak bisa dikeluarkan karena pihak kepolisian mengantongi bukti yang kuat jika mereka adalah pelakunya ”

“ Dan salah satu cara tercepat untuk membebaskan tuan Harold adalah dengan meminta nyonya Liliana mencabut gugatannya, itu opsi pertama ”

“ Opsi kedua adalah dengan menumbalkan nona Imelda karena dialah alasan dibalik tindakan brutal yang dilakukan oleh tuan Harold malam ini ”

“ Dan opsi terakhir adalah kita harus menghilangkan barang bukti yang ada sehingga tanpa adanya barang bukti yang kuat maka kasus ini tidak akan bisa dilanjutkan ”, ucap Martin, pengacara yang Fendi sewa menjelaskan.

“ Sial....bagaimana pihak kepolisian bisa mendapatkan rekaman tersebut ”

“ Apa Liliana memasang cctv dikediamanannya ”, batin Fendi curiga.

Fendipun memikirkan tiga solusi yang diberikan oleh pengacaranya dengan cermat sambil menunggu kabar istrinya agar dia bisa mengambil langkah yang tepat selanjutnya.

Terpopuler

Comments

Nor Azlin

Nor Azlin

🤣🤣🤣🤣🤣 aku tertawa dulu yah nah kan nasib mu bertambah malang imelda udah sekerat malah mau di tumbalkan jadi kambing hitam buat meloloskan pasar sehidup semati mu itu 😂😂😂😂 kerana mu itu kerana mengadu domba tapi termakan jebak mu sendiri deh ...jangan mau mencabut tuntutan mu itu yah liliana biar karma memberikan mereka jera deh enak jidat nya mau menyuruh orang mencabut tuntutan itu kamu udah membunuh mbok sumi itu titik kesabaran Liliana yang udah kamu rampas & injak deh ...sumi udah mati itu berarti hati Juliana pun udah mati rasa buat kalian parasit yang udah membunuh sumi pengasuh kesayangan Liliana itu bererti siap2 lah jadi gembel & penghuni penjara deh ...lanjutkan thor

2024-04-17

0

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

eh pelakor nikmati hasil karya kejahatan mu tuh...😂😂😂
semoga bayi dan Liliana selamat agar bisa membalas sakit hatinya...

2024-04-26

0

guntur 1609

guntur 1609

mampus kau harlod

2024-05-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!