BAB 14

“ Bagaimana ? ”

“ Apa aku bisa cepat keluar ? ”, tanya Imelda penuh selidik.

“ Peluangmu untuk bisa keluar cukup besar mengingat yang wanita itu tuntut adalah suaminya, bukan dirimu ”, ucap Larry menjelaskan.

Imelda yang mendengar hal tersebut tentu saja sangat terkejut karena selama ini dia mengira jika dia juga dilaporkan seperti Harold sehingga berada didalam tahanan seperti sekarang.

“ Jika aku tak dituntut lalu kenapa aku tak dibebaskan ”

“ Bukankah seharusnya aku hanya sebagai saksi bukan terdakwa ”, tanya Imelda binggung.

“ Kemungkinan besar kamu sengaja ditahan pada awalnya ingin ditumbalkan untuk menggantikan posisi Harold agar lelaki itu bisa bebas dengan mudah ”

“ Tapi sepertinya rencana itu berubah ditengah jalan karena bukti yang ada cukup kuat sehingga Harold tak bisa lagi mengelak mengenai aksi pembunuhan meski hal tersebut dilakukannya tanpa sengaja ”,

“ Saat ini, pengacaraku sedang mengurus semuanya agar kamu bisa bebas dengan menggunakan jaminan ”, ucap Larry menjelaskan.

Imelda tanpa sadar meremas ujung celananya dengan wajah merah menahan amarah setelah mendengar spekulasi yang diutarakan oleh mantan kekasihnya tersebut.

“ Brengsek sekali mereka "

" Tak kusangka keluarga Bahtiar menerimaku karena memiliki niat buruk terhadapku ”

“ Lihat saja, begitu keluar aku akan membalas dendam kepada mereka ”, batinnya penuh kebencian.

Melihat perubahan raut wajah Imelda, Larry merasa senang karena usahanya untuk menabur perselisihan mantan kekasihnya itu dengan keluarga Bahtiar telah terwujud.

“ Lalu, apa yang akan kamu lakukan setelah keluar dari sini ? ”, tanyanya penasaran.

“ Aku akan kembali keapartemen milikku sambil menunggu kabar mengenai pendonor jantungku karena hanya rumah sakit ini yang memiliki pendonor dan mereka akan mengkonfirmasinya apakah jantungnya tepat buatku atau tidak ”

“ Lagipula Harold telah memberikan kartunya untuk membayar biaya pengobatanku disana, jadi aku hanya perlu datang ketika jadwal check up ku tiba sambil melakkan serangkaian tes  tanpa perlu mengkhawatirkan biayanya ”,ucap Imelda santai.

Larry yang mendengar hal tersebut merasa cemburu karena Imelda masih memerlukan Harold dalam hidupnya.

“ Jika untuk biaya pengobatanmu saja aku masih sanggup untuk membayarnya ”

“ Bahkan aku juga bisa membiayai hidupmu sehari – hari jika kamu mengijinkan ”, ucap Larry dengan tatapan senduh.

Imelda yang melihat mantan kekasihnya itu mulai sedih segera mengenggam kedua tangannya sambil tersenyum lembut.

“ Bukannya aku tak ingin mendapatkan bantuanmu hanya saja ada istri dan anak yang harus kamu prioritaskan ”

“ Aku tak ingin dicap sebagai pelakor jika kembali datang dalam kehidupanmu ”, ucap Imelda sedih.

Larry yang mendengar ucapan Imelda hatinya merasa hangat dan tak menyangka jika wanita yang ada dihadapannya itu masih saja penuh perhatian terhadapnya.

Jika saja dulu kedua orang tuanya merestui, mungkin dia sekarang sudah berbahagia bersama Imelda dan buah hati merekapun masih ada karena tak harus merenggang nyawa akibat keegoisan kedua orang tuanya.

Tapi apalah daya, Larry yang selama ini masih membutuhkan dukungan dari keluarganya tak berani untuk mengambil resiko menikahi Imelda dan dicoret dari kartu keluarga hingga diapun memutuskan untuk meninggalkan wanita yang sangat dicintainya itu dan menikah dengan wanita yang telah dijodohkan dengannya.

Ketika petugas mengatakan jika waktu berkunjung telah habis, Larrypun segera beranjak berdiri sambil mengatakan jika Imelda harus lebih sabar lagi karena mengurus semuanya juga memerlukan waktu.

Imelda yang mengerti hanya mengangguk pelan. Dirinya sudah sangat bersyukur karena pengacara yang Larry pakai jasanya cukup cakap sehingga dia bisa melihat celah kecil yang ada.

Meski geram tapi dia juga tak mau membuat buruan besarnya terlepas. Maka dari itu Imelda pun segera memutar otaknya untuk mencari cara agar Harold tak curiga jika sampai dirinya bisa bebas dari penjara lebih cepat darinya.

Liliana yang mendengar kabar dari Petrus hanya tersenyum penuh arti ketika mendengar kabar jika kemungkinan besar Imelda akan bisa bebas dengan menggunakan jaminan.

“ Baiklah, karena kamu sudah berani masuk dan mengusik pernikahanku maka aku juga akan menjadikanmu pion dalam pembalasan dendamku ”, guman Liliana menyeringai licik.

Liliana berencana akan mengadu domba mereka semua sehingga mereka akan saling gigit satu dengan yang lain.

Dan untuk suaminya, Liliana ingin Harold merasakan bagaimana dia kehilangan seseorang yang sangat disayanginya didepan kedua matanya sendiri agar mental lelaki itu hancur seketika.

Liliana akan menggunakan penyakit yang diderita Imelda untuk membuat suaminya membayar semua perbuatannya seperti apa yang selama ini Imelda lakukan untuk menjerat sang suami agar merasa iba dan berkeingginan kuat untuk melindunginya.

“ Aku akan menggunakan taktik yang sama dengan Imelda sehingga semua orang bisa merasakan rasa sakit yang aku rasakan ”

“ Bahkan aku akan membuat mereka merasakan seribu kali rasa sakit dari apa yang aku rasakan saat ini ”, batinnya penuh dendam.

Sementara itu, Yusuf yang sedang beristirahat di klinik miliknya menyunggingkan senyum lebar ketika melihat bagaimana naturalnya Liliana dalam membawakan acara masak – memasak diakun TT miliknya.

Bahkan hanya hitungan hari saja jumlah pengikutnya sudah meningkat dengan pesat sehingga mulai banyak perusahaan yang melirik Liliana untuk dijadikan endorse produk mereka.

Selain resep yang Liliana bagikan cukup simple, dia juga mengemas acara memasak tersebut dengan menarik sehingga orang yang melihat tak akan pernah merasa bosan dan pengaplikasian resep yang dia bagikanpun cukup mudah..

Dengan wajah cantik dan tak pelit untuk berbagi ilmu dengan para pengikutnya yang bertanya kepadanya dikolom komentar membuat Liliana dalam waktu singkat menjadi terkenal.

Lola yang juga menyaksikan siaran langsung yang dibawakan oleh sahabatnya itu merasa senang karena pada akhirnya Liliana bisa bangkit dari keterpurukannya secara perlahan meski saat ini wanita itu masih belum berani untuk keluar dari dalam rumah setelah insiden penyerangan terhadapnya beberapa hari kemarin terjadi.

Dalam diam, Lola kembali mengingat kejadian malam tersebut yang membuat sahabatnya trauma untuk pergi keluar hingga sekarang.

FLASH BACK ON

Lola yang melihat jika sahabatnya itu sama sekali tak pernah keluar setelah tinggal diapartemennya memutuskan untuk mengaja Liliana makan malam  keluar setelah dia menyelesaikan semuapekerjaan yang ada dikantor.

Selain untuk refreshing, Lola juga ingin quality time bersama sahabatnya ditempat yang biasa mereka kunjungi jika sedang suntuk seperti otaknya sekarang.

Namun, belum juga keduanya tiba dilokasi yang dituju mobil yang mereka tumpangi dihadang ditengah jalan sepi setelah Toni mengambil jalan tikus akibat terjebak macet dijalan raya sebelumnya.

Melihat jika mereka dikepung depan dan belakang, Lola yang telah menyiapkan pengawal untuk menjaga dari jauh segera memberi kabar dengan cepat.

Duk duk duk....

Kaca mobil digedor dengan keras oleh beberapa orang yang datang dari arah belakang membuat wajah Liliana seketika menjadi pucat.

Lola yang melihat sahabatnya ketakutan segera mengenggam tangan Liliana sambil berkata “ Tenanglah, sebentar lagi bantuan akan datang jadi jangan takut ”.

Meski sudah dibujuk oleh Lola nyatanya hati Liliana masih merasa tak tenang hingga membuat tubuh sahabatnya itu bergetar ketakutan.

Liliana takut kejadian naas malam meninggalnya mbok Sumi dan anaknya terulang kembali.

Apalagi dari luar dia mendengar jika salah satu preman yang mengepung mereka memanggil namanya beberapa kali dengan lantang.

“ Siapa mereka ? ”

“ Kenapa mereka mentargetkanku ? ”

“ Apakah mereka suruhan keluarga Bahtiar ? ”, batin Liliana penuh kecurigaan.

Selama ini Liliana jarang berinteraksi dengan orang lain setelah menikah jadi kemungkinan dia memiliki musuh sangatlah kecil.

Jadi hanya keluarga Bahtiar saja yang ada didalam kepala Liliana karena hanya mereka yang patut dia curigai mengingat dirinya telah menjebloskan suaminya kedalam penjara.

Apalagi rencana Magie untuk membujuk Liliana tinggal dikediaman utama gagal membuat dugaannya jika keluarga suaminyalah dalang dibalik semua kejadian malam ini sangat kuat.

“ Kenapa mereka tak  mau melepaskanku padahal perusahaan, uang, mobil serta beberapa properti sudah mereka kuasai ”, ucap Liliana penuh kekecewaan.

“ Orang serakah tak akan pernah puas sebelum mereka bisa menghisapmu sampai habis tak bersisa ”, ucap Lola geram.

Dor dor dor

Bagh bugh bughhhh

Tembakan dan pukulan memecah kesunyian malam ini.

Lola yang melihat Liliana semakin ketakutan langsung mendekapnya dengan erat sambil menutup telingga sahabatnya itu dengan kedua tangannya ketika tembakan beruntun kembali terdengar.

Begitu salah satu anak buah Lola berhasil menyingkirkan mobil yang menghalangi perjalan mereka, Tonipun segera menancap pedal gasnya dalam – dalam sehingga mobilpun melaju dengan kencang.

Melihat kondisi Liliana yang terlihat sangat syok, Lola pun memutuskan untuk pulang agar sahabatnya itu tak kembali mengalami trauma dan menghambat proses penyembuhan mentalnya.

FLASH BACK OFF

Terpopuler

Comments

Suzana Diro

Suzana Diro

faham bagaimana rasanya trauma yang melanda...
orang tak alami memang tak tahu..
kerana aku dah merasainya...cuma x ada adegan tembak menembak la

2024-05-07

1

Ibuk'e Denia

Ibuk'e Denia

sebisa mungkin pemeran utamanya belajar beladiri untuk menjaga dirinya sendiri

2024-02-16

2

YuWie

YuWie

selak gak sabar lihat kehancuran har2 dan keluarga nya

2024-02-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!