Om Gama, Billy, Adit, dan Marsha sangat terkejut dengan kehadiran Dewangga, pria itu tiba-tiba saja datang ke dalam Mansion Richard memperkenalkan dirinya sebagai suaminya Sandra.
Bukan hanya mereka, Sandra sendiri pun nampak bengong dengan perubahan sikap suami dadakannya itu.
Kehadiran Dewangga telah sukses membuat Billy dan Adit terbakar api cemburu. Billy yang sangat terobsesi ingin memiliki Sandra, dan Adit yang dari dulu sangat mencintai Sandra, tapi dia takut tidak diberikan warisan oleh kedua orangtuanya jika dia menolak perjodohan dengan Marsha.
Kedua pria itu memandangi Dewangga dengan perasaan tidak sukanya.
[Duduk dengan tegak dan tumpangkan satu kaki, Tuan!]
Hanya dengan bayaran lima puluh ribu, sistem membantu Dewangga agar terlihat menjadi seorang pria yang berkelas dan elegan.
Dewangga menuruti perintah dari sistem, dia duduk di samping Sandra dengan punggungnya yang tegak dan menumpangkan kakinya.
Kemudian sistem mulai mendeteksi data satu persatu dari keempat orang yang ada disana.
[Sistem sedang memproses data orang-orang yang ada disekitar Tuan.]
[0%... 15%... 27%... 39%.... 54%... 76%... 89%... 100%]
Sistem menunjukkan cahaya birunya ke arah Om Gama, hanya Dewangga yang dapat melihat cahaya itu.
[Nama: Gama Marselino
Umur: 58 tahun
Status: Duda mati
Ketampanan: 70
Tinggi Badan: 175
Berat badan: 50
Saudara tiri: Yanuar Richard
Status: Om tirinya s Sandra.]
Kemudian sistem menunjukkan cahaya biru ke arah Billy.
[Nama: Billy Marselino
Umur: 28 tahun
Status: Single
Ketampanan: 75
Tinggi Badan: 180
Berat badan: 73
Saudara: Marsha Marselino
Status: Sepupu tiri Sandra.]
Lalu sistem menunjukan cahaya ke arah Marsha.
[Nama: Marsha Marselino
Umur: 25 tahun
Status: Single
Kecantikan: 80
Tinggi Badan: 165
Berat badan: 45
Ukuran dada: 32B
Saudara: Billy Marselino
Status: Sepupu tiri Sandra.]
Kini sistem memancarkan cahaya biru ke arah Adit.
[Nama: Adit Aprilio
Umur: 25 tahun
Status: Single
Ketampanan: 85
Tinggi Badan: 182
Berat badan: 75
Saudara: -
Status: Tunangan Marsha.]
Dewangga memang harus bisa mengenal satu persatu orang yang ada disana.
Sementara itu, lidah Sandra terasa begitu kelu, belum bisa berkata-kata, dia hanya takut gilanya Dewangga kumat lagi. Bagaimana kalau mansion ini dibilang istana olehnya?
Memang benar, sebenarnya Dewangga sangat takjub dan terpukau dengan kemegahan Mansion Richard, tapi dia tidak boleh mempermalukan Sandra.
Dewangga telah diberitahu oleh sistem bahwa istrinya sedang berada dalam keadaan terpojok, bagaimanapun juga Dewangga sangat membutuhkan Sandra, sehingga dia harus menolongnya.
"Aries Group? Perusahaan mana itu?" tanya Om Gama kepada Dewangga.
Sandra mengigit bibirnya, dia sangat takut jawaban Dewangga akan ngelantur. Rasanya dirinya seakan mengikuti uji nyali, yang harap-harap cemas dan merasa deg-degan.
[Aries Group adalah perusahaan yang berpusat di Inggris. Kebetulan saya berencana untuk membuka cabang di Indonesia, tapi sebelum itu saya ingin memastikan dulu untuk bisa membantu istri saya dalam mengelola Richard Group.]
Dan Dewangga pun harus mengikuti apa yang dikatakan oleh sistem, walaupun sebenarnya dia tidak begitu paham dengan apa yang dia ucapkan. "Aries Group adalah perusahaan yang berpusat di Inggris. Kebetulan saya berencana untuk membuka cabang di Indonesia, tapi sebelum itu saya ingin memastikan dulu untuk bisa membantu istri saya dalam mengelola Richard Group."
Sistem berkata kembali.
[Mendiang orang tua saya sebenarnya asli orang Indonesia, hanya saja saat saya masih kecil, saya dan kedua orang tua saya pindah ke Inggris, dan mendirikan perusahaan disana.]
Dan Dewangga mengikuti kembali perkataan sistem, "Mendiang orang tua saya sebenarnya asli Indonesia, hanya saja saat saya masih kecil, saya dan kedua orang tua saya pindah ke Inggris, dan mendirikan perusahaan disana."
Mungkin karena Marsha memiliki jiwa kepo yang sangat tinggi, dia segera merogoh ponselnya di saku rok mini yang dia kenakan. Dia ingin mencaritahu tentang Aries Group di internet.
Marsha sangat shock melihat keterangan tentang perusahaan tersebut, rupanya Aries Group merupakan perusahaan sangat besar. Bahkan disana ada foto-foto Dewangga yang sedang berfoto bersama dengan beberapa kliennya.
Sebenarnya itu hanyalah akal-akalan sistem, dengan kekuatan sistem, sistem bisa memanipulasi data, karena sistem lebih canggih dari kekuatan internet.
Sementara Sandra, dia nampak melongo, mengapa bisa Dewangga bersikap sekeren ini? Apakah mungkin dia sekarang dalam keadaan mode waras?
Om Gama sangat kesal, karena rencananya untuk menikahkan putranya dengan Sandra menjadi gagal, dia pun berbicara kepada Sandra, "Mengapa kamu tidak ngasih tau Om kalau kamu sudah menikah siri? Om ini adalah Om-mu, Sandra."
Walaupun Sandra nampak kebingungan dengan sikap Dewangga yang tiba-tiba saja waras, tapi setidaknya pria itu bisa membantu Sandra dalam situasi terpojok ini. "Karena aku pikir Om tidak peduli kepadaku, selama ini Om tidak pernah menanyakan bagaimana kabar aku, Om tidak tahu kan bagaimana kehidupan aku di luar sana?"
Om Gama pura-pura tertawa, "Kamu salah paham, Sandra. Kamu adalah keponakan Om. Om sudah menganggap kamu seperti anak Om sendiri, bagaimana mungkin Om tidak peduli padamu?"
Sandra hanya tersenyum smrik mendengar perkataan Om Gama, yang jelas pria tua itu sedang berbohong kepadanya.
Adit sangat penasaran, apakah benar Sandra dan Dewangga sudah menikah? Padahal terakhir Adit datang berkunjung ke Inggris untuk menemui Sandra lima bulan yang lalu, sebelum dia dijodohkan dengan Marsha.
"Kapan kalian menikah siri?" tanya Adit kepada Sandra dan Dewangga.
Dewangga memilih tidak menjawab, karena dia takut jawabannya tidak sama dengan jawaban dari Sandra.
"Baru satu bulan, mungkin karena aku terlalu cinta kepada Dewangga, sampai aku ingin segera hidup bersama dengannya." jawab Sandra sambil menatap dengan penuh kekesalan kepada Adit.
Adit terperangah mendengarnya, selama tiga bulan terakhir dia memang memilih untuk menghindari Sandra, tidak pernah merespon pesan darinya. Apakah mungkin Dewangga hanyalah pelampiasan saja? Karena dia sangat tahu dari cara Sandra menatapnya, wanita itu sangat mencintai dirinya.
Sandra melirik jam yang bertengger di dinding, dia pun berkata kepada Om Gama, "Sudah malam, kalau begitu aku harus pulang. Oh lupa, ini kan mansionku." Sandra berkata sambil menepuk jidatnya sendiri, seakan sedang meledek Om Gama dan kedua saudara sepupunya.
Kemudian Sandra berkata kembali, "Hm tapi aku akan memberikan waktu kepada Om untuk segera mencari tempat tinggal baru, kalau begitu aku dan suamiku harus pergi. Tolong sampaikan kepada para pemegang saham untuk bertemu besok."
Om Gama mengepalkan tangannya menatap Sandra. Begitu pula dengan Marsha dan Billy, mereka sangat kesal dengan perkataan saudara sepupunya itu, seolah-olah Sandra ingin mengusir mereka dari Mansion Richard.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Fachruddin Hutasuhut Hutasuhut
kusuka gayamu Thor
2025-03-14
0
Nasa
Hahaha mantap pak abu
2024-08-17
1
Durian Anget
manipulasi realitas mah ini
2024-08-01
1