Sandra berusaha keras untuk menjelaskan kejadian yang sebenarnya, setelah dia meminum obat pengar, karena tadi dia sedang mabuk, walaupun rasa pusingnya belum sepenuhnya hilang. Dia juga tidak paham mengapa Dewangga tiba-tiba masuk ke dalam mobilnya, gara-gara dia sedang mabuk sehingga tidak bisa berpikir dengan jernih, mungkin karena saat itu kondisi mobilnya memang tidak dalam keadaan dikunci.
Saat ini mereka sedang berada di rumah Pak RT yang memimpin daerah di sekitar pantai. Memang peraturan di daerah sana sangat ketat sekali.
"Percayalah sama aku, Pak. Kami tidak melakukan apa-apa."
Salah satu warga tertawa mendengar penjelasan dari Sandra, "Hahaha... jangan mengarang neng, buktinya pacar eneng salah memakai pakaian gara-gara terburu-buru." Dia berkata sambil menunjuk ke arah Dewangga yang mengenakan gaun wanita.
Sementara Dewangga lebih fokus memperhatikan semua isi rumah milik Pak RT. Semua benda yang ada di rumah Pak RT terlihat sangat aneh dan asing. Rasanya dia tidak akan betah harus tinggal di tempat yang seharusnya bukan tempat dia berpijak, dia benar-benar ingin kembali ke dunianya.
Sandra sangat gregetan kepada Dewangga, mengapa harus dia yang berjuang sendirian untuk menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya kepada semua warga yang ada disana.
Pak RT hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya sambil memainkan janggutnya yang dikepang, "Anak muda zaman sekarang itu minim etika, cuma maunya nganu saja tapi tidak tahu konsekuensi apa yang akan dihadapi nantinya. Yang rugi eneng nantinya, nanti kalau eneng hamil bagaimana?"
"Bagaimana mungkin aku hamil, aku masih per..."
Pak RT menyanggah pembelaan dari Sandra, "Kalian pilih saja mau dinikahkan atau diviralkan?" Pak RT menatap Dewangga dan Sandra secara bergiliran dengan tatapan mengancam.
"Saya tidak paham dengan perkataan kisanak, viral itu apa?" tanya Dewangga kepada Pak RT dengan logatnya seperti zaman dahulu.
Sandra menghela nafas dengan kasar menatap ke arah Dewangga. Di situasi yang genting seperti ini, pria itu malah sibuk bertanya tentang arti viral, padahal mereka terancam akan dinikahkan. Sandra tidak ingin menikah dengan pria gila seperti Dewangga.
Orang-orang yang ada disana mengira Dewangga sedang mabuk juga, sehingga Dewangga tidak tahu tentang arti viral dan logatnya sangat aneh.
"Apa tidak ada pilihan lain, Pak? Saya punya uang banyak, saya akan memberikan apapun yang kalian inginkan, asalkan jangan dinikahkan aku dengan pria itu." Sandra memohon dengan sangat kepada Pak RT, dia berusaha untuk menawarkan sejumlah uang kepada Pak RT dan kepada warga yang lainnya.
"Maaf, neng. Kami warga disini sangat menjaga adab dan etika di daerah sini. Baiklah kalau eneng tidak mau menikah, kami terpaksa harus memviralkan perbuatan kalian di dalam mobil tadi."
Sandra mengacak-acak rambutnya sendiri, malam ini adalah malam yang paling sialnya untuknya, dia terpaksa harus memilih menikah dengan seorang pria gila seperti Dewangga dari pada dia harus viral dengan perbuatan tak senonoh yang sama sekali tidak pernah dilakukan.
Bagaimana kalau wajah cantiknya tersebar dimana-mana dengan bertulisan SEORANG PEWARIS RICHARD GROUP TELAH BERBUAT ME-SUM DI DALAM MOBIL BERSAMA ORANG GILA? Sandra bergidik ngeri membayangkannya. Berharap semua ini mimpi buruk untuknya.
Dewangga menuruti perintah dari sistem untuk menikah dengan Sandra, karena hanya Sandra satu-satunya orang yang bisa dia manfaatkan untuk memiliki tempat tinggal.
Dan pada akhirnya Dewangga dan Sandra pun telah resmi menikah malam ini, dengan mengucapkan janji suci yang mengikat mereka berdua menjadi pasangan suami istri.
[Ding!]
[Karena Tuan telah mengikuti saran dari sistem, kini Tuan mendapatkan bonus sebanyak 50.000 rupiah dan kekuatan bertambah 5.]
[Nama: Dewangga
Tinggi Badan: 186 cm
Berat Badan: 80 kg
Ketampanan: 90
Pesona: 90
Kekuatan: 5
Kemampuan: 0
Senjata: 0
Keperkasaan: 100
Dana: 50.000
Level: 0.]
[Kartu ATM sistem akan menyusul.]
Dewangga tidak paham uang senilai lima puluh ribu rupiah itu sebanyak apa, dan mampu untuk dibelikan apa. Bahkan dia tidak tahu makanan apa saja yang terdapat di zaman modern seperti ini.
...****************...
"Aaarrgghh! Ya Tuhan, bagaimana ini? Kemana aku harus membawa orang gila ini?" bisik hati Sandra, saat ini dia sedang berada di dalam mobil bersama dengan Dewangga.
Dewangga sudah mengenakan pakaian pria yang diberikan oleh warga, dengan celana cutbray dan kaos partai. Setidaknya lebih baik dari pada penampilannya yang tadi hanya menggunakan gaun wanita.
Sandra berpikir bagaimana kalau dia menurunkan Dewangga di tengah jalan saja, pernikahan mereka hanya siri, belum sah di mata hukum.
"Kamu tahu kan bahwa pernikahan kita itu hanya siri? Anggap saja kita itu tidak pernah menikah, oke!"
Dewangga tidak paham arti pernikahan siri itu apa, "Aku tidak paham dengan perkataanmu itu, tapi walaupun begitu kita sudah mengucapkan janji suci yang membuat kau menjadi permaisuriku."
Sebenarnya Dewangga juga tidak ingin memiliki seorang istri yang angkuh seperti Sandra, tapi dia membutuhkan wanita itu untuk memiliki tempat tinggal dan dia belum mengenal kehidupan di zaman modern ini.
Sandra tak mendengarkan perkataan Dewangga, yang jelas dia tidak sudi menikah dengan pria gila itu. Sandra mulai menstater mobilnya, melajukan mobilnya dengan kecepatan normal.
Betapa terkejutnya Dewangga saat mobil yang dia tumpangi tiba-tiba bergerak dan melaju mengarungi jalan raya.
"Me-mengapa rumahmu bisa bergerak seperti ini?" Dewangga sangat terpukau dengan kecanggihan yang terdapat di zaman modern, seakan ada kekuatan sihir menggerakkan rumah minimalis itu.
"Kamu kira aku bekicot yang bisa membawa rumah setiap aku pergi kemana-mana?" Sandra sangat kesal mendengar perkataan Dewangga yang terkesan ngawur itu.
"Jadi mobil itu bukan rumah? Apakah mungkin ini semacam pedati?" Dewangga bertanya sambil menganga, transformasi kendaraan dari masa ke masa sungguh luar biasa.
Pedati adalah gerobak yang ditarik oleh kuda.
Dewangga baru menyadari ternyata di jalan raya sana banyak sekali mobil, bahkan dia terperangah terwah-wah melihat bagaimana tingginya gedung-gedung yang ada sekitar jalan raya sana.
Semuanya sangat berbeda, di zaman kuno suasana malam hari begitu gelap, di istana kerajaan hanya menggunakan obor atau pelita agar suasana malam hari tidak terlalu gelap. Tapi kini suasana malam hari di zaman modern begitu terang benderang dengan lampu sinar dari setiap sudut ke sudut gedung pencakar langit. Dan banyak orang berlalu lalang berjalan kaki di sekitar gedung tersebut.
Sandra tak menjawab pertanyaan dari Dewangga, dia sangat merasa pusing mendengarkan perkataan orang gila itu. Dia harus mencari cara untuk bisa membuat pria itu pergi dari hidupnya.
Namun, tiba-tiba saja ada sebuah mobil menghadang, membuat Sandra segera menghentikan mobilnya.
Ckiittt!
Sandra terkejut melihat ada empat orang pria berbadan kekar keluar dari mobil tersebut, masing-masing membawa pipa besi. Sandra tidak tahu harus berbuat apa, sementara orang gila disampingnya tidak bisa diandalkan, jangankan untuk berkelahi, berbicara saja selalu ngawur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Niͷg_Nσͷg
ohhh ini pasti orang suruhan Marsha, ternyata Marsha sudah mengatur strategi untuk melenyapkan Sandra...ohhh Tidak semuda itu Markonah, Sekarang Sandra sudah punya pangeran untuk melindunginya ...
Kesempatan emas buat kamu Dewangga, dengan kamu bisa melindungi Sandra dari para preman...kamu sudah melakukan satu misi kebaikan , pasti setelah ini kamu akan mendapatkan tambahan Dana dan kekuatan...
wkwkwkwk... ngomong2 bajunya Dewangga pakai Baju partai No berapa? Pakai No 4 apa 5 😆😆 celana jubray..celana legenda zaman bahula...tapi sekarang mulai viral lagi ...gara2 Dewangga 😆
Hayoo kisanak...maju lawan Dewangga ..sekali gebrak pasti langsung tepar semua wkwkwkwk
2024-02-04
19
Rini Handayani
Tega banget thor kok kaos partai....,.kalo kaos yg sobek ketiaknya atau kerah lehernya melar kek punya saya enggak masalah thor tapi jgn kaos partai😔😔😔
2025-01-28
0
ai
pedati?🤔
2024-12-07
0