Bab 6

Sandra terkejut melihat ada empat orang pria berbadan kekar keluar dari mobil tersebut, masing-masing membawa pipa besi. Sandra tidak tahu harus berbuat apa, sementara orang gila disampingnya tidak bisa diandalkan, jangankan untuk berkelahi, berbicara saja selalu ngawur.

"Astaga! Mengapa hidupku sangat sial begini?" keluh Sandra.

Sudah terjatuh tertimpa tangga pula, itulah yang dialami oleh Sandra saat ini. Disaat dia telah dibuat patah hati oleh Adit dan Marsha, tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba saja dia menjadi seorang istri dari pria gila seperti Dewangga hanya gara-gara dikira telah berbuat me-sum di dalam mobil, dan sekarang tiba-tiba dia akan diserang oleh empat orang preman berbadan kekar.

Dan sistem yang dimiliki oleh Dewangsa secara otomatis mendeteksi ada situasi yang berbahaya.

[Ding!]

[Ding!]

[Ding!]

[Ada empat orang preman yang harus anda taklukkan, Tuan. Mereka adalah para narapidana yang telah melarikan diri.]

[Jika Tuan bisa mengalahkan mereka, maka Tuan akan mendapatkan bonus dari sistem dan naik level.]

Dewangga sangat bersemangat untuk bisa mengalahkan mereka berempat, siapa tahu jika dia memiliki banyak uang, dia juga bisa lepas dari Sandra, wanita yang menyebalkan itu. Di zaman kuno, Dewangga memang telah memiliki kemampuan bela diri.

Sandra terkejut ketika melihat Dewangga yang hendak keluar dari mobil, "Kamu mau kemana? Mendiang kamu diam disini, aku akan segera lapor polisi. Kalau kamu keluar, yang ada kamu makin merepotkan aku."

Dewangga tak mendengarkan perkataan seorang wanita yang kini berstatus sebagai istrinya itu, dia segera keluar dari mobil.

Sandra sangat kesal dibuatnya, mengapa pria gila itu malah nekad sekali. "Apakah karena dia gila makanya sampai nekad begitu? Bagaimana bisa dia melawan empat orang preman? Yang ada dia buat jadi perked.."

Sandra tak meneruskan perkataannya, dia nampak menganga melihat Dewangga yang sedang berkelahi dengan empat orang pria, seakan dia sedang menonton drama kolosal, karena Dewangga terlihat begitu terlatih dalam ilmu bela dirinya.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Dewangga menendang perut preman berbaju merah yang sedang berlari untuk menghajarnya, membuat preman tersebut terjungkal ke aspal. Kemudian dia menahan tangan seorang preman berbaju biru yang hampir saja memukulnya dengan pipa besi, dengan cepat, Dewangga memukul rahang preman tersebut dengan keras.

Hampir saja ada yang melukai kepala Dewangga. Dia segera menendang dada pria itu dengan keras, membuatnya tumbang.

Kemudian dia membalikkan badannya ketika mendengar suara langkah satu orang preman yang tersisa, dia segera memberikan pukulan tepat pada bagian hidungnya, sampai hidungnya berdarah dan terjungkal ke aspal.

Dewangga telah berhasil menumbangkan keempat lawannya.

[Karena Tuan telah berhasil melumpuhkan lawan, Tuan akan mendapatkan bonus dana sebesar 100.000 rupiah, kekuatan bertambah 10, kemampuan teleportasi, dan naik level.]

[Nama: Dewangga

Tinggi Badan: 186 cm

Berat Badan: 80 kg

Ketampanan: 90

Pesona: 90

Kekuatan: 15

Kemampuan: Teleportasi

Senjata: 0

Keperkasaan: 100

Dana: 150.000

Level: 1.]

[Kartu ATM sistem sudah berada di saku celana anda, Tuan.]

Dewangga belum paham, uang senilai seratus lima puluh ribu rupiah itu sebanyak apa dan bisa dibelikan apa saja? Apa bisa digunakan untuk membeli rumah? Agar dia tidak hidup bersama dengan wanita menyebalkan seperti Sandra. Tapi yang paling dia tidak paham, kartu ATM itu apa.

"Apa itu kartu ATM?"

[Sebuah alat pembayaran dengan menggunakan kartu, Tuan.]

Dewangga menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia tidak paham dengan penjelasan dari sistem. Mengapa di zaman modern seperti ini harus ribet, padahal bisa transaksi dengan menggunakan uang tunai, mengapa harus menggunakan kartu segala?

"Lalu uang seratus lima puluh ribu itu bisa aku gunakan untuk apa? Apakah aku bisa membeli rumah?"

[Uang sebanyak itu hanya bisa digunakan untuk sekali makan, Tuan.]

"Hanya untuk sekali makan?" Dewangga sangat kecewa mendengarnya. Hanya untuk mencari sesuap nasi saja dia sampai harus berkelahi dengan empat orang preman dahulu.

Padahal dulu ketika dia hidup di zaman kuno, setiap hari dia selalu dijamu dengan banyak aneka makanan tradisional, apapun yang dia inginkan, pasti akan dia dapatkan. Dan para pelayan di kerajaan selalu menuruti apapun yang dia perintahkan.

Tapi mengapa sekarang dia harus hidup menjadi rakyat jelata yang tidak memiliki apa-apa di zaman modern?

Sementara itu Sandra hanya bisa menghela nafas panjang memperhatikan Dewangga yang sedang berbicara sendirian, padahal dia sempat terpukau dengan kemampuan bela diri pria itu, eh gilanya kumat lagi.

"Sayang banget, ganteng-ganteng harus gila."

Terpopuler

Comments

Inyoman Raka

Inyoman Raka

perjuangan tidak sesuai hasilll

2024-04-17

1

Gavin Bae

Gavin Bae

sistemnya fakir miskin.misi susah dan berbahaya tapi hadinyanya tdk sesuai.

2024-04-05

1

Jefry Warouw

Jefry Warouw

wkwkwkwk sistemnya kere

2024-04-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!