Bab 12

Sistem telah mendeteksi akan adanya seorang pria yang sedang melakukan tindakan kejahatan, tepatnya ada seorang pembunuh berantai bernama Dicky, dia sudah membunuh tiga belas orang wanita, dan kini dia sedang mengincar korban berikutnya.

Dicky adalah seorang psikopat dan pembunuh berdarah dingin, dia melancarkan aksinya untuk mencari mangsa dengan cara mengajak para wanita berkenalan, kemudian dia membawa wanita itu ke rumahnya, disanalah tempat pembunuhan itu terjadi.

Namun, malam ini Dicky mendapatkan sedikit kesulitan ketika akan membunuh seorang korban bernama Miranda, sang korban berhasil melarikan diri dari rumahnya, walaupun saat ini kondisi tubuh Miranda telah banyak dipenuhi dengan luka ringan.

Tap!

Suara langkah kaki Dicky terdengar sangat mengerikan, jantung Miranda seakan mau meledak, dia sangat ketakutan sekali, sampai tubuhnya gemetaran dan berkeringat dingin. Dia menutup mulutnya sendiri dengan tangannya, agar tidak bersuara. Saat ini dia sedang bersembunyi di sebuah kolong meja yang terdapat di depan sebuah toko yang sudah tutup.

"Hahaha... aku tahu kamu bersembunyi di sekitar sini. Rupanya kamu ingin bermain-main denganku?"

Bugh!

Dicky dengan keras menendang meja yang ada di dekatnya, membuat meja tersebut terjungkal, sehingga terlihat ada Miranda yang sedang bersembunyi disana.

"Aaaaaahhh!" Miranda menjerit histeris, dia sangat ketakutan sekali.

Wushhh!

Namun, mereka dibuat kaget dengan kehadiran seseorang secara tiba-tiba, tepatnya orang itu sedang berjongkok di dekat mereka sambil mangap mau memasukkan nasi ke dalam mulutnya, sementara tangan yang satunya sedang memegang chicken krispi.

Krik!

Suasana malah menjadi hening, mereka bertiga nampak mematung dan saling menatap. Dicky dan Miranda yang nampak kaget dengan kehadiran Dewangga yang datang secara tiba-tiba. Begitu juga dengan Dewangga, tiba-tiba sistem membuatnya berteleportasi tanpa memberikan aba-aba terlebih dahulu.

"Siapa kamu?" tanya Dicky kepada Dewangga dengan sorot matanya yang tajam, sambil menodongkan sebilah pisau ke arah Dewangga untuk mengancamnya.

Dewangga tidak jadi memasukkan nasi ke dalam mulutnya, dia malah melemparkan nasi tersebut ke wajah Dicky, membuat Dicky kehilangan konsentrasi, sehingga dengan cepat Dewangga menendang tangan kanan Dicky yang menggenggam sebilah pisau.

Bugh!

Dicky meringis merasakan lengannya sakit, pisau yang ada di dalam genggamannya terlempar ke aspal.

Miranda segera berdiri di belakang Dewangga, akhirnya dia bisa bernafas lega, tiba-tiba datang seorang penyelamat untuk menolongnya.

"Shittt!" Dicky sangat terlihat marah, Dewangga telah menganggu kesenangannya, dia segera berlari untuk menyerang Dewangga.

Dewangga menghadapi kebrutalan Dicky dengan santai, dia menyumpalkan chicken krispi yang ada di dalam genggamannya ke mulut Dicky. Kemudian meninju mulutnya dengan keras.

Bugh!

"Mmmhhggttt!" Dicky merintih kesakitan, mulutnya yang dipenuhi dengan chicken krispi itu telah terluka dan berdarah.

Kemudian Dewangga salto, melayangkan tendangannya dengan keras ke kepala Dicky, membuat tubuh Dicky terhuyung ke belakang dan jatuh terjengkang.

Dicky ingin segera bangkit untuk menyerang Dewangga kembali, tapi Dewangga menendang lagi kepala pria itu dengan tendangan kerasnya.

Bugh!

Dicky merasakan kepalanya pusing, hidungnya berdarah, sehingga membuat dia tumbang, tak sadarkan diri.

[Ding!]

[Karena Tuan telah berhasil melumpuhkan lawan, Tuan akan mendapatkan bonus dana sebesar 1000.000 rupiah, kekuatan bertambah 10, kemampuan tahan api, dan naik level.]

[Nama: Dewangga

Tinggi Badan: 186 cm

Berat Badan: 80 kg

Ketampanan: 90

Pesona: 90

Kekuatan: 25

Kemampuan: Teleportasi, tahan api

Senjata: 0

Keperkasaan: 100

Dana: 1.100.000

Level: 2.]

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***