Bab 13

Dewangga sangat bernafas lega, akhirnya dia bisa mengalahkan Dicky. Dia mencoba mengatur nafasnya yang tak beraturan, berkelahi dengan seorang psikopat itu sedikit melelahkan.

Dewangga segera membalikkan badannya, dia melihat Miranda yang nampak sangat ketakutan sekali.

Dan sistem mendeteksi identitas wanita itu.

[Nama: Miranda

Umur: 27 tahun

Status: Single

Kecantikan: 82

Tinggi Badan: 168

Berat badan: 50

Ukuran dada: 34B]

Lagi-lagi sistem memberikan informasi ukuran dada seorang wanita, membuat wajah Dewangga memerah, walaupun dia tidak tahu sebesar apa, tak dapat membayangkannya, karena tak pernah melihatnya. Dia memang seorang pangeran kerajaan yang sangat polos.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Dewangga kepada Miranda.

Miranda memberanikan diri untuk memandangi Dewangga, dia nampak terperangah ketika melihat pria yang menolongnya itu ternyata sangat tampan sekali, seketika rasa takutnya menjadi hilang, apalagi Dicky telah dibuat pingsan oleh Dewangga.

"Aku tidak apa-apa, terimakasih sudah menolong aku. Tapi kenapa tiba-tiba kamu berada disini?" Miranda nampak keheranan, membuat dia berpikir apakah mungkin pria dihadapannya itu adalah seorang malaikat yang diutus untuk menolongnya.

"Emm... yang penting kau tidak apa-apa. Lebih baik kau segera menghubungi polisi, agar pria itu tidak melakukan kejahatan lagi." Dewangga enggan untuk menjelaskan mengapa dia tiba-tiba berada disana, dia menyuruh Miranda untuk segera menghubungi polisi, Dicky harus mendapatkan hukuman atas perbuatannya.

Miranda pun menuruti perintah dari Dewangga, dia segera merogoh saku rok mini yang dia kenakan untuk mengambil ponselnya disana, lalu dia pun menghubungi polisi.

"Hallo, saya Miranda, saya ingin melaporkan, saya hampir saja dibunuh oleh seorang psikopat. Saat ini saya sedang berada di gang melati, jalan mawar."

"Baik, kami akan segera kesana." terdengar suara polisi yang mengangkat telepon Miranda.

Setelah Miranda mematikan panggilan telepon, dia nampak terkejut karena Dewangga sudah tidak ada disana, pria itu tiba-tiba saja menghilang.

"Kemana pria tampan itu?"

Pastinya sangat rugi tidak memiliki kesempatan untuk berkenalan dengan seorang pria tampan yang menjelma sebagai seorang superhero itu.

Dan akhirnya, tak lama kemudian, polisi pun datang, mereka menangkap Dicky, membawanya masuk ke dalam mobil polisi.

"Saya tidak tahu siapa orang yang sudah menolong saya, dia pergi begitu saja setelah berhasil mengalahkan psikopat itu." Miranda memberikan keterangan kepada polisi yang ada disana.

...****************...

Rupanya Dewangga telah kembali ke apartemen milik istrinya, ke tempat semula dimana dia sedang makan malam.

Dewangga merasakan dirinya sport jantung, karena belum terbiasa menggunakan kekuatan teleportasi. Dia sudah tidak berselera lagi makan, gara-gara sudah berkelahi dengan sang pembunuh berantai itu.

Dewangga kaget ketika Sandra tiba-tiba saja keluar dari kamarnya sambil berlari, "Astaga, aku lupa, sekarang ini adalah jadwal sinetron Ganteng-Ganteng Sering Galau."

Sandra sama sekali tidak tahu dengan kejadian apa yang sudah dialami oleh Dewangga malam ini, karena dari tadi dia sedang berada di dalam kamarnya.

Sandra segera duduk di sofa, sambil meraih remote tv, kemudian dia menyalakan televisi.

Dewangga memicingkan matanya ketika melihat sinetron yang dengan ditonton oleh Sandra, dia tidak paham mengapa manusia bisa masuk ke dalam benda itu?

"Benda apa itu? Bagaimana caranya agar bisa masuk ke dalam sana?" katanya dengan pelan sambil duduk di samping Sandra.

Sandra menggaruk kepalanya yang tidak gatal, pertanyaan dari Dewangga membuat konsentrasi Sandra menjadi buyar, padahal dari tadi dia sedang asik menikmati acara sinetron favoritnya.

"Kamu tinggal masuk saja ke layar itu, nanti juga kamu akan berada disana," jawab Sandra dengan ngasal.

Dewangga saat ini memang memiliki keingintahuan yang tinggi, membuat dia ingin mempraktekkan apa yang Sandra ucapkan.

Sandra segera menahan tangan Dewangga, "Kamu mau kemana?"

"Masuk kesana, aku ingin bertemu dengan mereka." jawab Dewangga dengan polos sambil menunjuk ke arah layar televisi.

Sandra menjadi pusing dibuatnya, bisa-bisa dia ikutan gila jika harus terus hidup bersama dengan Dewangga.

"Itu namanya televisi, alat untuk hiburan atau bisa juga untuk mendapatkan informasi dari sana." Sandra berkata dengan nada kesal.

Sandra tak dapat membayangkan bagaimana pertemuan mereka dengan para pemegang saham besok, malam ini pria itu benar-benar eror.

Rupanya acara televisi itu telah memasuki sebuah acara berita, sontak Dewangga dan Sandra memfokuskan dirinya untuk menonton acara berita SEKEJAP INFO tersebut.

"Pemirsa, malam ini akhirnya polisi berhasil menangkap Dicky, tersangka pembunuh berantai yang sudah membunuh tiga belas orang wanita. Beruntung korban bernama Miranda selamat karena ada seorang pria misterius yang sudah menolongnya. Panggil saja pria itu adalah City Hunter, karena kami belum bisa mengetahui siapa sebenarnya pria misterius itu."

Kemudian di acara berita itu terlihat Miranda yang sedang di wawancarai, di TKP tempat dia hampir dibunuh oleh pembunuh berantai itu.

"Apakah kamu masih ingat ciri-ciri orang yang sudah menyelamatkan kamu?" tanya seorang wartawan kepada Miranda.

Miranda menganggukan kepalanya, "Iya, pokoknya pria itu sangat tampan sekali dan sangat keren, sayangnya aku tidak sempat bertanya siapa namanya."

Akhirnya Dewangga menyadari apa arti dari televisi itu, walaupun dia belum bisa paham, mengapa di zaman modern seperti ini begitu sangat canggih sampai di luar nalar.

Sandra terlihat sangat takjub dengan kehebatan sosok pahlawan yang kini sedang dibahas di dalam acara berita itu. "Wah, apakah ada orang seperti itu? Dia datang hanya untuk menolong, lalu pergi begitu saja. Padahal itu kesempatan untuk dia bisa menjadi viral, di undang di podcast sana sini. Dia benar-benar keren!"

Sandra menjadi penasaran dengan sosok pria yang disebut City Hunter itu.

Dewangga tersenyum tipis, andai Sandra tahu bahwa pria yang sedang dia sanjung itu adalah suaminya. Tapi Dewangga tidak boleh memberitahunya tanpa ada izin dari sistem. Karena menjadi City Hunter adalah sebuah misi dari sistem.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***