Bab 2

Satu jam sebelum Dewangga bertemu dengan Sandra.

Malam itu Sandra terlihat sangat bersemangat untuk bertemu dengan seorang pria yang sangat dia cintai. Pria itu bernama Adit, usia mereka hanya terpaut tiga tahun saja.

Dulu Adit adalah kakak kelasnya Sandra, hubungan mereka sangat dekat sekali, karena dulu mendiang orang tuanya Sandra berteman baik dengan orang tuanya Adit, sehingga mereka sering bertemu ketika ada acara keluarga.

Gadis berusia 22 tahun itu adalah seorang wanita yang sangat cantik dan terlahir dari keluarga kaya raya. Namun, dia merasakan telah kehilangan segalanya setelah kedua orangtuanya kecelakaan sepuluh tahun yang lalu. Sehingga perusahaannya di kelola oleh Om tirinya untuk sementara, selama Sandra belum beranjak dewasa.

Om Gama memiliki satu orang putri dan satu orang putra. Putrinya bernama Marsha, usia Marsha seumuran dengan Adit. Sementara putranya bernama Billy, usianya lima tahun lebih tua dari Sandra. Sementara Tante Hani sudah meninggal dunia dua tahun yang lalu.

Tapi sayangnya hubungan Sandra dengan Marsha sangat tidak baik, entah mengapa wanita itu selalu iri dengan apapun yang dimiliki oleh Sandra. Sementara Billy, sejauh ini masih bersikap ramah jika bertemu dengannya.

Hubungan Sandra dan Adit sampai kini belum ada kejelasan, mungkin karena Adit yang terlalu penurut kepada orang tuanya. Walaupun Adit memiliki perasaan kepada Sandra, dia tidak mampu untuk mengungkapkannya jika tidak ada izin dari orang tuanya.

Sandra memarkirkan mobilnya di depan restoran, hatinya sangat berbunga-bunga saat ini. Setelah satu minggu dia kembali ke Indonesia, akhirnya Adit mengajak ketemuan dengannya. Dia sudah lima tahun kuliah di Inggris.

Selama lima tahun itu, Adit sering menyempatkan diri untuk menemuinya di Inggris. Namun entah mengapa selama tiga bulan terakhir mereka jarang berkomunikasi, dengan alasan Adit sibuk dengan pekerjaannya.

Sandra harap malam ini Adit akan mengungkapkan perasaannya, atau mungkin saja Adit akan langsung melamarnya. Sungguh malam ini hatinya sangat berbunga-bunga.

Namun, betapa terkejutnya dia saat masuk ke dalam restoran yang dijanjikan, Sandra melihat Marsha yang sedang gelendotan mesra pada lengannya Adit. Membuat Sandra mematung melihatnya.

Adit segera menarik lengannya dari Marsha, dia merasa tidak enak hati ketika melihat Sandra yang baru saja datang ke restoran. "Sandra."

Sandra harus menyembunyikan rasa kecewanya, dia sadar tidak berhak untuk marah ataupun kecewa, karena dia dan Adit tidak memiliki hubungan apa-apa. Walaupun selama ini Adit sangat perhatian kepadanya, dan sering menunjukkan rasa sukanya.

Sandra pun duduk bergabung dengan mereka.

Marsha tersenyum penuh kegirangan, menyapa saudara sepupunya itu. "Hai Sandra, kamu pasti sudah saling mengenal dengan Adit kan? Kami sebentar lagi akan segera menikah."

Sandra tertegun mendengarnya, walaupun hatinya sangat sakit, tapi dia pura-pura tersenyum. Sementara Adit hanya menundukan kepalanya, mungkin karena sebenarnya dia sangat mencintai Sandra. Tapi dia tidak bisa menolak perjodohan yang dilakukan oleh keduanya orang tuanya dan ayahnya Marsha.

"Oh gitu, kalau begitu selamat. Aku harap hubungkan kalian langgeng dan secepatnya akan menikah." Sandra berkata dengan hatinya yang sangat terluka.

...****************...

Setelah pulang dari restoran, Sandra menepikan mobilnya di tepi pantai. Suasana disana lumayan sepi, Sandra ingin melampiaskan rasa sedihnya dengan meneguk satu botol wine. Dia benar-benar merasa telah dipermainkan oleh Adit selama ini, dan yang lebih menyakitkan mengapa harus saudara sepupunya yang menjadi calon istrinya Adit.

"Ya Tuhan, padahal aku cantik, aku kaya, aku punya segalanya. Kenapa aku harus patah hati seperti ini? Tak bisakah Engkau mengirimkan seorang pria yang tampan dan lebih segalanya dari Adit?" celoteh Sandra dengan suaranya yang parau.

Ternyata do'anya terkabul, sebuah petir menggelegar membelah langit, kilatnya masuk menembus kaca, bersamaan kehadiran Dewangga yang tiba-tiba saja berada di dalam mobil dalam keadaan tela-njang bulat.

"Aaaaaaa!" Dewangga dan Sandra menjerit ketika melihat satu sama lain.

Sontak Dewangga segera menutup burungnya ketika menyadari dirinya tidak mengenakan pakaian sama sekali, membuat mata Sandra ternodai.

Rupanya suara jeritan mereka terdengar oleh beberapa orang warga yang sedang berjalan melewati mobil milik Sandra.

"Eh ada suara apaan tuh?"

Terpopuler

Comments

𝓚ˢᵍⁿ🍁ᗰᗩᕼᗴՏ ʷᵃʳᶦ ❣️

𝓚ˢᵍⁿ🍁ᗰᗩᕼᗴՏ ʷᵃʳᶦ ❣️

kawinin.. kawinin.. 😅

2024-03-18

2

Rief Rief

Rief Rief

seru

2024-03-14

1

violet

violet

😂😂😂

2024-03-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!