BAB 20

" Ya nggak apa-apa Den namanya manusia tempat nya lupa dan khilaf " jawab nya sambil senyum, sungguh Aku mengutuk Diri karena sudah kurang ajar pada orang yang lebih tua.

" Masuk Pak!" tawar Ku, " nggak usah Den biar Bapak di mobil saja, udah ada kopi juga kue yang bapak beli tadi di warung depan kalau Aden mau yuk kita ngopi bareng" tawar nya.

" Iya Pak sebentar ya Anas ijin sama Ibuk " jawab Ku merasa nggak enak karena sudah mengabaikan nya dan sepertinya Aku memang butuh temen ngobrol, seharian dekat cewek gila Aku rasanya ikutan sableng.

Ku biarkan pintu terbuka, Aku langsung balik badan untuk kembali ke kamar Ibuk.

Sampe di kamar Ibuk Ku lihat Anna sedang memijit kaki Ibuk, sekali lagi Aku gundah dengan kebaikan Anna.

" Na..Abang keluar ya ngopi sama temen" ucap Ku setengah berbisik karena Ku lihat mata Ibuk terpejam.

Anna mengangguk.

Aku meraih piring kecil sebagai alas gelas yang berisi teh buatan Anna.

Aku keluar dari kamar Ibuk tampa menoleh lagi.

Entah kenapa ucapan Anna beberapa menit lalu mengganggu fikiran Ku, Aku keluar kemudian menutup pintu kembali.

Pak Min asik duduk dengan pintu mobil yang terbuka lebar, Aku jalan mendekati Pak Min.

"Pak.." panggil Ku.

" Ehh...iya Den, mari sini masuk " ucap nya menawari Aku masuk kedalam mobil. Ku lihat sekitar memang sudah sepi, tapi ngobrol duduk dalam mobil rasa Ku kurang pas. Lebih baik Pak Min ku ajak ke belakang karena di sana ada bayang yang biasa buat Aku duduk saat fikiranKu sedang kalut.

" Pak nggak enak duduk di sini, kebelakang yuk Pak di sana kita bisa enak santai ngobrol" kata Ku mengajak Pak Min. tampa bertanya Pak Min langsung turun dengan dua kantong plastik kresek.

Aku dan Pak Min menuju belakang rumah, walau rumah Ku gubuk tapi halaman samping kiri kanan depan belakang semua bersih. Aku paling nggak suka halaman kotor makanya tidak ada rumput di halaman rumah Ku hingga nyamuk juga tidak terlalu banyak.

Ku hidup kan lampu obor yang sengaja Ku buat sebagai penerangan saat malam hari. biasanya Aku sering menghabis kan waktu dengan duduk melamun setelah Ibuk Ku tidur.

Pak Min tersenyum padaku saat Aku sudah selesai menghidup kan obor, " kenapa Pak?" tanya Ku. Pak Min menggeleng, " tidak apa-apa Den Bapak jadi ingat kampung, dulu di depan rumah Bapak di kampung juga ada obor buatan Bapak yang sumbu nya dari kain" ceritanya.

" Ohh...kirain apa. Emang Bapak nggak pernah pulang kampung?" tanya Ku.

" Ada sih Den dulu waktu masih hidup mendiang Nyonya, tapi setelah Nyonya nggak ada ya tidak pernah lagi pulang kampung' jawab nya kemudian menyeruput kopi yang di tuang kedalam gelas plastik bekas air mineral Aqua.

" Nyonya Bapak emang satu kampung sama Bapak?" ...

" Iya Den Mama nya Non Heny itu satu kampung sama bapak ".....

Aku diam sebentar, " berarti udah lama ya Bapak nggak pernah pulang kampung lagi?" tanyaku lagi. " Iya Den sudah dua puluh lima tahun lebih Bapak nggak pernah pulang kampung kebetulan udah nggak ada keluarga disana jadi buat apa bapak pulang " Aku cuma diam mendengar penutur Pak Min.

Aku cuma diam melihat kegelapan malam yang tidak terjangkau sinar obor.

Lalu Pak Min melanjutkan cerita tentang Almarhum Ibuk nya di gila, Aku cuma nyimak entah sampe jam berapa kami ngobrol ngalur ngidul sampe kami sama-sama menguap karena ngantuk.

Pak Min kembali ke mobil sedang Aku masih setia duduk, kayak nya mata Ku nggak bisa merem walau sudah berulang kali nguap.

Aku benar-benar tidak bisa tidur sampe pagi menjelang. bunyi pintu depan di buka, pasti Itu Anna. Nggak mungkin Ibuk.

Aku bangkit dari bayang, rasa nya otot-otot di tubuh Ku kaku mungkin karena terlalu lama duduk, Ku angkat kedua tangan setinggi-tingginya lalu bergerak kekiri dan kanan hanya untuk melentur kan kembali otot-otot yang terasa tegang dan kaku.

Aku muter balik kedalam rumah, benar Anna sudah tidak ada setelah ku lihat ke kamar dan dapur memang Aku tidak menemukan Anna. bagus lah Aku bisa ngobrol sama Ibuk sekaligus minta ijin pergi selama dua bulan.

Awal pertama Ku lakukan kedapur untuk merebus air, segelas teh Aku persiapkan untuk Ibuk. Pasti sangat menenangkan kalau teh itu diracik dari tangan si buah hati Aku sampe senyum sendiri.

" Udah bangun Buk" sapa Ku saat masuk kedalam kamar Ku dapati Ibuk lagi duduk selonjoran di atas tempat tidur.

" Tumben cepet bangun Nas "

" Iya Buk " jawab Ku sambil ngelirik jam beker yang ternyata sudah pukul enam, Aku resah karena mengingat hari ini Aku harus kembali ke rumah si gila nggak mungkin kan Aku lari walau sebenar nya bisa saja karena peluang itu ada.

Tapi nggak mungkin lah Ku lakukan karena Aku bukan tipe laki-laki yang lari dari kenyataan, memang salah Ku sudah merepotkan Dia. Tapi Dia juga tidak salah bisa berbuat demikian karena Dia juga dalam keadaan terdesak Aku harus segera minta ijin pada ibuk sebelum Anna balik.

Ku tatap wajah Ibuk yang selalu layu karena penyakit nya, entah kenapa hati ini terasa berat sekali kayak di gandul berkilo-kilo beban berat, rasa nya aku pengen jujur tapi Aku takut kalau Ibuk nggak bisa terima.

Aku nggak mau penyakit Ibuk tambah parah, rasa nya menutupi lebih baik dari pada terus terang yang sudah pasti bakal fatal bagi kesehatan Ibuk. Ku kumpul keberanian sebanyak-banyaknya.

Aku duduk di tepian tempat tidur, ku genggam tangan kurus Ibuk Ku. entah sudah berapa banyak hasil yang di hasil kan oleh tangan kurus ibuk Ku itu semua hanya untuk membesar kan Ku.

Rasa nya makin berat aja bibir ini untuk bergerak ngomong, " kamu kenapa Nak?" tanya ibuk seolah tau kalau Aku sedang terbebani.

" Buk boleh Anas minta ijin kerja keluar kota selama dua bulan" pinta Ku hati-hati dengan tenggorokan terasa pahit sekali waktu mengucap kan kata keluar kota selama dua bulan.

" Kerja apa Nak?" tanya Ibuk, Ku lihat matanya berbinar, Aku nggak ngerti kenapa Ibuk terlihat senang kalau Aku bilang mau pergi kerja keluar kota. apa ibuk setuju Aku pergi atau mulai nggak sayang lagi sama Aku, fikir Ku.

" hhmm..anu..anu Buk, Anas kerja kayak biasa nya lah" jawab Ku terbata kemudian menunduk.

Terpopuler

Comments

Jumli

Jumli

meluncur 3 iklan dan 1 bunga 🌹 ya Thor.
semangat trus untuk Author 💪🤗

2024-04-03

1

Jumli

Jumli

hah, sama aja lu Nas.
ngeles tapi nggak tahu bahan apa yang di pake.
jadinya Anu anu kan😑

2024-04-03

1

Jumli

Jumli

sableng.
Thor, itu artinya apa sih.
soalnya aku tau nya wiro sableng, tapi maknanya nggak ngerti😁

2024-04-03

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29.
30 BAB 30.
31 BAB 31
32 BAB 32
33 " BAB 33
34 Draft
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 EPISODE 59
60 EPISODE 60
61 EPISODE 61
62 EPISODE 62
63 EPISODE 63
64 EPISODE 64
65 EPISODE 65
66 EPISODE 66
67 Draft
68 EPISODE 68
69 Draft
70 EPISODE 70
71 EPISODE 71
72 EPISODE 72.
73 EPISODE 73
74 EPISODE 74
75 EPISODE 75
76 EPISODE 76
77 EPISODE 77
78 EPISODE 78
79 EPISODE 79
80 EPISODE 80
81 EPISODE 81
82 EPISODE 82
83 EPISODE 83
84 EPISODE 84
85 EPISODE 85
86 EPISODE 86
87 EPISODE 87
88 EPISODE 88
89 EPISODE 89
90 EPISODE 90
91 EPISODE 91
92 Episode 92
93 EPISODE 93
94 EPISODE 94
95 EPISODE 95
96 EPISODE 96
97 EPISODE 97
98 EPISODE 98
Episodes

Updated 98 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29.
30
BAB 30.
31
BAB 31
32
BAB 32
33
" BAB 33
34
Draft
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
EPISODE 59
60
EPISODE 60
61
EPISODE 61
62
EPISODE 62
63
EPISODE 63
64
EPISODE 64
65
EPISODE 65
66
EPISODE 66
67
Draft
68
EPISODE 68
69
Draft
70
EPISODE 70
71
EPISODE 71
72
EPISODE 72.
73
EPISODE 73
74
EPISODE 74
75
EPISODE 75
76
EPISODE 76
77
EPISODE 77
78
EPISODE 78
79
EPISODE 79
80
EPISODE 80
81
EPISODE 81
82
EPISODE 82
83
EPISODE 83
84
EPISODE 84
85
EPISODE 85
86
EPISODE 86
87
EPISODE 87
88
EPISODE 88
89
EPISODE 89
90
EPISODE 90
91
EPISODE 91
92
Episode 92
93
EPISODE 93
94
EPISODE 94
95
EPISODE 95
96
EPISODE 96
97
EPISODE 97
98
EPISODE 98

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!