Sedang asik melamun Aku mendengar suara jeritan Aku tersadar karena mendengar suara teriakan minta tolong. Refleks Aku noleh ternyata tidak jauh dari tempat Ku berada saat ini, ada seorang perempuan sedang lari sambil teriak-teriak tolong jambret dan menunjuk gerombolan pemuda yang berlari.
Aku milih abai. lebih fokus pada diri sendiri Perut lapar haus tenggorokan kering itu yang Aku rasa malah kini perut Ku kayak di putar.
" Mana jambret nya...?...
Mana jambret nya...?...
" Mana jambret nya....?" suasana seketika aja rame. Ada beberapa pengendara sepeda motor yang melintas berhenti hanya untuk mencari tau apa yang terjadi, Entah dari mana pulak datang beberapa orang pria bertubuh kekar.
" itu itu itu dia...." Refleks mata Ku mengikuti arah tunjuk mencari-cari mana jambret yang di maksud kok berani-beraninya ngejambret apa gak takut dosa merampok punya orang sembarangan banget Aku mendengus, karena tidak menemukan siapa yang Di maksud.
Sungguh Aku tidak menduga tunjukan itu terarah kepada Ku , beberapa pria bertubuh besar dan berotot juga preman sekitar sudah standby dengan kayu balok di tangan. bahkan mereka mendekati Aku Tampa Aku sadari.
" Heh capek udah gak sanggup lari Kau dasar jambret tengik!!, Plak... Ku pijak batang leher Kau baru tau rasa..." kata salah satu memukul kepala Ku mata nya menyalak merah pada Ku menganggap Aku berhenti Karena kecapean.
Perlakuan mereka sungguh keterlaluan, Aku udah nggak tahan pengen balas. pukulan di kepada tidak bisa Aku terima begitu saja susah payah bayar Fitrah. tapi jumlah mereka banyak mereka kayak sengaja mengepung Aku, bisa mati di keroyok kalau Aku ngelawan, lebih Baik mengalah dari pada bonyok.
" Heh....Jangan berlagak bodoh Kau Mana yang Kau jambret kasi balek sini !!. " ucap nya bikin Aku bingung dari tadi Aku cuma duduk kok malah di tuduh jambret nasib bener nasib Ku.
Laki-laki itu mata nya merah hidung nya pesek serem Aku liat nya, nggak nyangka ternyata Aku di tuduh jambret, Aku lihat mereka yang udah ngelilingi Aku, wah bisa mati mengenas kan kalau Aku salah bicara. Tapi Aku juga malu kalau diam karena Aku merasa nggak salah nasib jadi tontonan orang banyak.
Beberapa kali laki-laki itu mendorong-dorong bahu Aku Minta Aku mengembalikan hasil jambretan. Aku hampir kejungkel dari tempat duduk karena dorong-dorongan itu.
"maaf Ya kayak nya Abang salah orang Saya bukan jambret" ucap Aku mengklarifikasi membela diri sengaja bersikap biasa nggak ada takut padahal Aku udah mau ambil langkah seribu. jantung udah senat cenut takut apa lagi di barengi perut Ku yang tiba-tiba melilit.
Aku menahan kesakitan.
Ku lihat wajah mereka yang saling lihat satu sama lain sambil menyeringai. udah mirip kayak cerita sinetron yang sering Aku tonton di TV tetangga. preman di sinetron kalau cari kambing hitam selalu begitu gayanya.
" balikin Gak !??" bentak nya seolah-olah memang mereka sengaja memanipulasi keadaan agar Aku yang jadi tertuduh.
Aku bangkit dari duduk sambil menatap beberapa laki-laki di depan Ku. Trik-trik gaya-gaya Begini Aku lumayan hapal lah dari skenario yang sering Aku tonton, "kayak nya manusia manusia ini memang sengaja cari kambing hitam dari saling tatap tadi nampak jelas kalau Gue sengaja di jadiin kambing hitam ' Aku masih berusaha santai sambil mencari celah untuk melarikan diri.
" Maaf ya Bang sedari belum ada kejadian jambret saya sudah duduk di sini dari tadi, Dan perlu Semua tau saya bukan jambret " Aku menjelaskan sebaik mungkin, " Eh..gak usah berlagak nggak bersalah, kau pikir kami ini tidak tau manusia-manusia macam kau!!. Kalau Kau ngaku penuh lah penjara " ucap tega sekali.
" Iya Bang saya tidak ada melakukan apa pun dari tadi Saya cuma duduk di sini!" Aku masih berusaha membela diri jujur jantung Aku udah lompat lompat dari tadi. mereka bukan tandingan Aku.
" ssssttt.." Aku mendesis karena perut melilit Aku sampe bungkuk sangking sakinya, " Lari Kau kalau mau selamat ' bisik salah satu yang sengaja maju sambil menunjukkan belati berkilau tajam dari balik baju.
Aku bergidik runcing nya ujung belati tentu akan membuat usus terburai keluar kalau kulit perut di robek dengan ujung belati tersebut. Pelajaran biologi membelah katak ya Ges hahaha...
Nggak mikir panjang Aku putar badan langsung lari, bagaimana pun kesempatan tidak datang dua kali lagian Aku masih ingin jadi anak yang berbakti pada orang tua.
" Ibukkkk.. Doain Anas selamat" teriak Ku dalam batin, berlari sekencang mungkin melilit di perut tidak lagi Aku hirau kan. Lari ke sembarang arah yang penting jauh dari tempat itu. Sungguh sangat bodoh Ku mau saja di jadikan kambing hitam tapi ngelawan juga percuma belati mereka terlalu tajam hingga buat Aku takut membayangkan mati muda.
Tidak tau seberapa jauh dan arah kemana Aku tidak memperdulikan lagi, " hu..hu..huuuu.." nafas Ku rasa nya mau putus atur nafas dulu sambil lihat kebelakang mereka masih ngejar atau nggak.
Aku bernafas lega karena kayaknya tidak di kejar lagi bagus lah setidak nya bisa melepas lelah. melihat sekitar ternyata Aku berada di parkiran taman. mencari tempat duduk karena saat ini Aku perlu selonjoran agar lelah Ku ilang.
Aku duduk di bawah pohon besar rumput jadi alas tempat duduk Ku, Angin semilir bertiup menerpa tubuh yang berkeringat, sejuk adem itu yang Aku rasa bikin ngantuk aja tampa sadar Aku ketiduran.
Entah berapa Lama tertidur Aku pun lupa, begitu buka mata hari sudah mulai gelap, Aku duduk masih awang-awang rasanya.
" Gila' ya anak Kau itu masih sekolah udah lihai nyopet, memanglah buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya Anak mu Sama seperti Mu!. Dulu kau kerjaannya nyopet lihat lihainya kau nyopet bikin Aku salut. Sekarang tobat kau jangan Anak mu pulalah yang menggantikan mu sama lah kayak pepatah buah yang Ku bilang tadi "....
" iss...Abang nih jangan gitu lah kau Bang Aku kan udah janji bertobat gak akan lagi Aku jadi jambret "
' Ahh..kau ini tobat tobat kata kau, udah lah gak usah banyak cakap mu bangun kan itu Anak kasian Dia gara-gara ulah Anak kau dia jadi tumbal kau " terdengar percakapan itu Aku menyimak dalam diam.
Ya memang di belakang pohon tempat Aku bersandar ada kursi, lama-lama penasaran ingin intip lihat siapa yang sedang bercakap-cakap itu. Siapa pulak yang di jadikan kambing hitam oleh mereka.
"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Sera
bilang tobat karna mau kabur
2024-09-17
1
💫0m@~ga0eL🔱
waduh, jambret nya salah alamat 🤦
2024-08-09
1
Riaaimutt
nyawa mu di ujung belati masih ha ha ha
2024-07-28
1