BAB 6

Semakin penasaran aja, suara dua orang ngobrol itu begitu jelas hingga tanda tanya besar timbul di kepala Ku , Anak siapa yang jadi jambret dan siapa pulak yang jadi kambing hitam. terus menyimak obrolan itu. Aku mengubah posisi jadi jongkok agar mudah saat melongok saat ngintip.

Deg...

Jantung Aku serasa mau copot, Aku kembali tegak ke posisi semula. " haduh bagaimana ini ?, kok mereka malah kesini apa sengaja cari Aku!. ahh intip lagi mana tau salah.

" udah lah Kau bangun kan Anak itu " ucap salah satu bertepatan saat Aku tengah mengintip lagi keduanya, Aku syok bener mereka itu.. Apa mungkin mereka masih mengejar, yang satu gerak Aku makin takut.

Laki-laki yang sempat menunjukan belati tadi bangkit, beh jantung Ku nyut-nyutan. Lalu kenapa mereka ada di sini terus kenapa tadi mereka tidak mengejar Ku, apa ini?. Apa maksudnya apa Aku yang di maksud di jadikan kambing hitam. " Huh...dasar nggak ada otak. .mau aja Ku timpuk pake batu.

Aku kembali pura-pura tidur biar mereka nggak tau kalau Aku udah ngintip, " Anjriiiit .. Ya Tuhan tolong selamat kan Aku dari mereka, kasian Ibuk Ku nggak ada yang mengurus nanti. Aku coba santai biar nggak kentara.

terdengar langkah Aku coba sedikit mengangkat kelopak mata menajam kan penglihatan di balik kelopak mata yang sengaja Ku buka samar. " Kalau Lo berani macam-macam sama Gue bakal Gue timpuk pake batu." mantau terus pergerakan pria di depan. Aku berusaha setenang mungkin.

Pria itu jongkok di depan, " Heh.. bangun lah, nggak usah Kau pura-pura tidur " ucap nya setelah mengamati wajah Ku. dag dig dug jantung Aku makin mpot-mpotan mata semakin Ku rapatkan.

" Apa kau takut. Aku sudah tau kalau Kau hanya pura-pura tidur jadi bangun lah " ucap nya enteng dengan sengaja menepuk-nepuk bahu Aku beberapa kali.

" Ya ketahuan...kesal Aku. baiklah udah ketahuan juga jadi percuma pura-pura. Aku ahir nya membuka mata lebar ternyata mereka lebih pengalaman di bidang pura-pura. Aku kembali duduk.

Tiba-tiba Pria itu bangkit berdiri, " sini bangun lah " ucap nya mengulur kan tangan untuk Ku entah apa maksud nya mungkin mau bantu Aku berdiri nggak kale.." Ck.." pelan saja malas Aku bangun sendiri.

" Aku minta maaf sama Mu. Sebentar!" ucap nya kemudian merogoh saku, " ambillah ini maaf sudah membuat Mu susah " ucap nya lagi sambil menyerah kan segepok uang.

Walau hari sudah gelap Aku tau itu duit, tapi nggak segampang itu Aku bisa terima. apa lagi tidak saling kenal. Aku hanya menatap laki-laki di depan Ku, Aku geram sempat mendengar percakapan mereka tapi tidak segampang itu mereka membayar malu ku. Biar Aku butuh najis rasa nya terima uang itu.

Dengan gampang nya mereka menjadi kan Ku kambing hitam. Apa mereka pikir mereka bisa dengan seenaknya bisa membeli harga diri Ku No tidak Aku masih waras mereka jholim.

 " Gak usah lah kau banyak fikir. Ambillah ini Aku minta maaf" ucap nya ingin meraih tangan Ku, " Maaf Bang Aku tidak bisa terima uang Abang!...sengaja Ku menepis tangannya lalu mundur selangkah.

Dia menatap Ku sendu kemudian membuang nafas kasar, entah apa dalam fikiran nya mungkin rasa bersalah telah melukai harga diri Ku.

" Udah lah jangan kau menolak ini. Aku mintak maaf sama mu. Aku tau Kau marah dan malu Aku faham tapi tolong ya maaf kan Aku semua demi Anak ku" ucap nya panjang lebar membuat hati Ku semakin terbakar emosi.

"Jadi demi menyelamat kan Anak nya tega membuat orang lain susah, orang tua yang menjerumus kan kalau model begini mah Aku nggak bisa terima. Nggak bisa di diam kan boleh jadi akan ada kambing hitam selanjut nya, pasti itu makin panas Aku liat Dia.

" Abang ini orang tua bagaimana kok bisa sih, menyelamat kan Anak malah mengkambing hitamkan orang lain. Saya malu loh, mau berapa banyak orang yang harus jadi kambing hitam setelah Saya!!" ucap Anas penuh penekanan di setiap kata, membuat si Pria terkejut seperti tertampar dengan perkataan Anas.

" huk..huk.., Ya Aku tau wajar kau marah Aku minta maaf Ya !?" ucap nya dengan ekspresi wajah memelas penuh penyesalan ucapan Anas membuat leher nya seperti di cekik hingga terbatuk-batuk.

" Sudah lah Laee jangan kau perpanjang maaf kan saja dan terima saja kompensasi yang sudah dia berikan sebagai permintaan maaf nya. Toh kami tidak bertindak kasar sama mu" ucap pria satu nya lagi ikutan muncul di depan Anas.

" Asal kau tau lae kenapa orang tua bodoh ini berbuat begitu?, itu karena anak nya masih pelajar jadi..." ucapan itu terputus karena lelaki satunya lagi kini menangis.

" Maaf kan Aku ya tolong jangan kau tolak mulai hari ini kau anggap lah Aku saudara Mu!, mau kan?" ucap nya terbata.

" Sudah lah, sadar kau sekarang kan ini cobaan taubat yang sedang kau jalani, setelah ini didik lah anak mu jangan sampai kejadian ini terulang lagi " ucap salah satu nya menyabarkan.

Hati Anas terenyuh, tidak menyangka laki-laki sangar bisa menangis demi meminta maaf atas kesalahan anak nya, sungguh dramatis. Tapi bagaimana dengan dirinya yang sudah terlanjur menangung malu akibat ulah mereka. Tidak menutup kemungkinan kalau orang-orang yang ada di sana tadi menandai wajah nya sebagai seorang jambret yang wajib di hindari.

Anas seperti menelan pil pahit di satu sisi tidak sampai hati kepada pria di depan nya, mengkin kalau Anas jadi orang tua juga pasti akan membela sang anak juga kelak. Tapi di satu sisi hati Anas tidak terima karena sudah terang-terangan di permalukan di depan umum.

" sudah lah lae maaf kan dia. Aku juga minta maaf karena tadi aku ikut mempermalukan dirimu ' ucap nya kemudian kedua nya tunduk barengan di depan Anas.

Anas terdiam. " Ya Allah apa ini?, harus kah Aku memaaf kan setelah Aku di fitnah ya Allah Aku harus bagaimana" batin Anas teringat ceramah guru ngaji yang katanya wajib saling memaafkan apa lagi si peminta maaf sudah mengakui kesalahan nya.

" Ya sudah bangun lah Bang jangan begini. Aku memaaf kan Abang tapi jangan jadikan orang lain kambing hitam demi menyelamat kan nama anak Abang cukup Aku ya Bang" ucap Anas mencoba lapang dada walau sulit.

" Terimakasih lae" ucapnya lalu memeluk mereka bergantian memeluk Anas.

Terpopuler

Comments

Bilqies

Bilqies

baik banget si anas

2024-05-21

2

Jumli

Jumli

hehehehe 😁
kasian juga sama si Anas

2024-03-01

1

Selviana

Selviana

Baik sekali hati Anas ini ya, masih mau memaafkan Abang itu.

2024-02-25

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29.
30 BAB 30.
31 BAB 31
32 BAB 32
33 " BAB 33
34 Draft
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 EPISODE 59
60 EPISODE 60
61 EPISODE 61
62 EPISODE 62
63 EPISODE 63
64 EPISODE 64
65 EPISODE 65
66 EPISODE 66
67 Draft
68 EPISODE 68
69 Draft
70 EPISODE 70
71 EPISODE 71
72 EPISODE 72.
73 EPISODE 73
74 EPISODE 74
75 EPISODE 75
76 EPISODE 76
77 EPISODE 77
78 EPISODE 78
79 EPISODE 79
80 EPISODE 80
81 EPISODE 81
82 EPISODE 82
83 EPISODE 83
84 EPISODE 84
85 EPISODE 85
86 EPISODE 86
87 EPISODE 87
88 EPISODE 88
89 EPISODE 89
90 EPISODE 90
91 EPISODE 91
92 Episode 92
93 EPISODE 93
94 EPISODE 94
95 EPISODE 95
96 EPISODE 96
97 EPISODE 97
98 EPISODE 98
99 EPISODE 99
100 EPISODE 100
101 EPISODE 101
102 EPISODE 102
103 EPISODE 103
104 EPISODE 104
105 EPISODE 105
106 EPISODE 106
107 EPISODE 107
108 EPISODE 108
109 EPISODE 109
110 EPISODE 110
111 EPISODE 111
112 EPISODE 112
113 EPISODE 113
114 EPISODE #114
115 EPISODE 115
116 EPISODE 116
117 #167
118 #118
119 # 119
120 #120
121 #121
122 #122
123 #123.
124 #124
125 #125
Episodes

Updated 125 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29.
30
BAB 30.
31
BAB 31
32
BAB 32
33
" BAB 33
34
Draft
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
EPISODE 59
60
EPISODE 60
61
EPISODE 61
62
EPISODE 62
63
EPISODE 63
64
EPISODE 64
65
EPISODE 65
66
EPISODE 66
67
Draft
68
EPISODE 68
69
Draft
70
EPISODE 70
71
EPISODE 71
72
EPISODE 72.
73
EPISODE 73
74
EPISODE 74
75
EPISODE 75
76
EPISODE 76
77
EPISODE 77
78
EPISODE 78
79
EPISODE 79
80
EPISODE 80
81
EPISODE 81
82
EPISODE 82
83
EPISODE 83
84
EPISODE 84
85
EPISODE 85
86
EPISODE 86
87
EPISODE 87
88
EPISODE 88
89
EPISODE 89
90
EPISODE 90
91
EPISODE 91
92
Episode 92
93
EPISODE 93
94
EPISODE 94
95
EPISODE 95
96
EPISODE 96
97
EPISODE 97
98
EPISODE 98
99
EPISODE 99
100
EPISODE 100
101
EPISODE 101
102
EPISODE 102
103
EPISODE 103
104
EPISODE 104
105
EPISODE 105
106
EPISODE 106
107
EPISODE 107
108
EPISODE 108
109
EPISODE 109
110
EPISODE 110
111
EPISODE 111
112
EPISODE 112
113
EPISODE 113
114
EPISODE #114
115
EPISODE 115
116
EPISODE 116
117
#167
118
#118
119
# 119
120
#120
121
#121
122
#122
123
#123.
124
#124
125
#125

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!