BAB 3

Sebenarnya yang anak kandung itu siapa Dirinya atau Anas,sungguh Heny tidak habis fikir kenapa bisa jadi seperti ini. Heny tidak bisa terima dengan apa yang sudah tertulis.

" Pa ini apa ya maksud nya?" tanya Heny tidak mau terburu-buru ambil kesimpulan karena harus tau dulu apa alasan sang Papa membuat keputusan sendiri.

" Apa itu belum jelas sayang coba kamu baca sekali lagi" ucap Arifin mengacak rambut di kepala Heny.

Tampa bertanya lagi Heny kembali membaca dengan seksama mungkin tadi salah baca jadi enggak ada salah nya mengulang agar lebih jelas fikir nya. Dada Heny turun naik saat membaca kata demi kata yang tertera bahwa Papa nya akan memberikan tujuh puluh persen saham untuk Anas dan dua persen untuk Heny selanjut nya satu persen lagi akan di sumbangkan ke panti asuhan dimana Almarhum ibu nya berasal.

Tangan Heny gemetar menahan gejolak amarah memang benar Ia tidak salah baca, kenapa Papa nya bisa lebih banyak memberi saham kepada Anas ketimbang dirinya yang jelas-jelas anak kandung.

" Maksud Papa apa sih ?" tanya Heny mulai tersulut Heny melempar map itu kembali ke atas meja kemudian bangkit.

Mendengar pertanyaan Heny, mata Arifin menyipit mengamati putri satu-satunya. Arifin hafal betul dengan sifat pembangkangan putri nya entah keturunan dari siapa hingga punya sifat sekeras batu.

Entah kenapa pula di dalam hati sangat yakin kalau pernikahan yang berlangsung pagi tadi semata-mata adalah rekayasa putri nya untuk mengelabui nya. Untung Arifin bukan sosok Ayah yang dengan gampang membentak apa lagi sampai menggunakan kekerasan Arifin diam terus menatap putri nya.

Bukan tidak tau pernikahan ini memang akal-akalan putri nya untung cepat tanggap dan mencari tau siapa sebenar nya calon menantu. setelah mencari tau siapa Anas, Arifin berkeinginan besar agar Anas benar-benar menjadi menantu sah dan suami satu-satunya untuk putri nya.

Bukan tampa Alasan Arifin berbuat demikian, memang selama ini Ia memantau pergaulan Heny lewat orang suruhannya, laporan memang belum sampai tahap ke seks bebas tapi itu semua tidak menutup kemungkinan bisa saja selama ini orang suruhan nya lalai hingga Heny luput dari pengawasan mereka.

Begitu tatap muka dengan Arifin entah kenapa nalurinya sebagai seorang Ayah begitu percaya kalau Arifin pasti bisa merubah sikap putri nya yang bar-bar. Arifin yakin Anas akan bisa mendidik Heny menjadi istri yang baik.

" Pah..eee..malah bengong apa itu maksud nya!?" sentak Heny sambil menggoyang lengan Arifin yang bertumpu pada paha.

Arifin tersenyum menanggapi ketidak sabaran putri nya, " nggak perlu Papa jelas kan. Kalau mau aset semua atas nama kamu cukup ikuti apa yang sudah papa syarat kan" jawab Arifin tegas dan santai.

Heny mendengus membuang nafas kasar hati nya begitu panas. Masak iya harus terjebak di jebakan yang Ia buat sendiri pasti Anas juga tidak akan mau. Tapi kalau tidak nurutin harus bagaimana kelanjutan hidup nya membayangkan hidup di jalanan tampa uang tampa brang branded Heny bergidik ngeri.

" Heny gak mau punya anak Pah" ucap nya berbalik pergi meninggal kan sang Papa yang sedang mengulum senyum kemenangan. sungguh persyaratan yang di buat papa nya membuat nya pusing sangat tidak masuk akal harus punya anak dari Anas. Sedang kan tidak ada cinta diantara Ia dan Anas.

Kalau tidak terpaksa Heny tidak akan mau menikah mana dengan laki-laki yang tampa sengaja ketemu. " Aaaaaakkk " teriak Heny dalam hati. Bukan kah anak itu harus lahir dari kedua orang yang saling mencintai jadi anak akan tumbuh jadi anak yang berbakti kelak "itu fikiran Heny.

" Kalau kamu menolak maka papa akan coret nama kamu dan alihkan kepanti asuhan seluruh nya " ucap Arifin dengan tenang tapi mampu menghentikan langkah Heny.

Heny mematung langkah nya terhenti tampa sadar menggigit bibir bawah nya, kalau dengar dari ucapan papa nya tentu kali ini tidak main-main apalagi sampai syarat tertulis dan pasti di ketahui pihak pengacara keluarga.

Setelah diam sejenak Heny melanjut kan langkah, tempat tidur berbaring saat ini sangat Heny perlukan agar fikiran nya tidak buntu.

Arifin bersorak menangan dalam hati, sungguh kali ini Arifin ingin Heny lebih terarah. Sebagai orang tua tunggal tentu mempunyai rasa takut apa lagi menyangkut putri semata wayang, Mengingat dulu-dulu Arifin juga merasa salah karena terlalu memanjakan dan menuruti hingga putri nya jadi tidak terkendali dalam pergaulan.

Memang Heny belum sampai tahap terjerumus, tapi melihat lingkungan pergaulan Heny bukan tidak mungkin lama-lama kelamaan Heny akan terseret arus pergaulan bebas seperti beberapa teman Heny yang Arifin kenal sempat menjadi sugar baby teman sejawat nya.

Dengan kasar Heny memutar kenop pintu, brak...huh..lirih geram Heny saat masuk lupa kalau ada orang dalam kamar.

" Apaan Sih..brisik amat" oceh Anas yang masih terbaring di balik sofa.

Heny terlonjak huff...berulangkali mengelus dada kenapa bisa lupa kalau ada suami jadi-jadian nya. " Heh nggak usah nyolot kamar kamar Gue mau pintu nya Gue banting mau Gue rontokin terserah Gue lah " hardik Heny.

" CK..hehehe . " Arifin tertawa lalu kembali melanjut kan tidur malas melayani Heny yang sejak awal sudah Ia cap sebagai cewek gila.

Heny mengabaikan Anas dengan sengaja melewati nya, mau Anas tertawa mau nangis Heny nggak peduli syarat yang di ajukan sang papa sangat mengganggu fikiran nya.

Dengan sengaja Heny melempar diri di atas pembaringan, " huhh..Papa kejaaaaaamm " teriak Heny sengaja menjerit di balik bantal agar suaranya tidak keluar.

Pukul tiga pagi. Samar-samar Heny mendengar suara orang teriak-teriak memanggil ibu sambil terisak, Heny membuka mata dan memasang telinga agar suara itu lebih jelas.

" Ibuuuuu...huuuuhhuu...ibu bawa Aku Buuuukk.." teriakan tertahan itu semakin jelas. Heny duduk setelah nyawa nya kumpul utuh.

Dari atas tempat tidur Heny melihat jelas tangan Arifin menggapai-gapai ke udara seperti sedang memanggil seseorang. " dasar pengganggu " gumam Heny lalu turun dari ranjang.

Dengan langkah perlahan Heny mendekati sofa tempat Anas terbaring tidur, " anjriiiit nyesel Gue main nikah-nikahan " ucap nya dengan suara kecil.

Melihat kening Anas berkeringat, tampa sadar Heny meletakan punggung tangan untuk memastikan suhu tubuh Anas. " greebb..." tampa di sangka Anas menangkap tangan Heny membuat Heny melotot ingin segera menarik tangan nya.

Anas menarik tangan Heny tampa membuka mata, " Ibuuuuu bawa Anas ya Buk.." ucap Anas masih tergugu menangis tampa membuka mata.

Terpopuler

Comments

Amelia

Amelia

makanya mending nikah beneran😀😀

2024-05-09

1

zin

zin

Hadiiiir 🥰

2024-02-26

1

Jumli

Jumli

hahahaha 🤣

itu sedih, kok aku bacanya malah lucu sih🤣🤣
si heny di kira ibunya tuh

mantap Thor👍👍👍

2024-02-21

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29.
30 BAB 30.
31 BAB 31
32 BAB 32
33 " BAB 33
34 Draft
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 EPISODE 59
60 EPISODE 60
61 EPISODE 61
62 EPISODE 62
63 EPISODE 63
64 EPISODE 64
65 EPISODE 65
66 EPISODE 66
67 Draft
68 EPISODE 68
69 Draft
70 EPISODE 70
71 EPISODE 71
72 EPISODE 72.
73 EPISODE 73
74 EPISODE 74
75 EPISODE 75
76 EPISODE 76
77 EPISODE 77
78 EPISODE 78
79 EPISODE 79
80 EPISODE 80
81 EPISODE 81
82 EPISODE 82
83 EPISODE 83
84 EPISODE 84
85 EPISODE 85
86 EPISODE 86
87 EPISODE 87
88 EPISODE 88
89 EPISODE 89
90 EPISODE 90
91 EPISODE 91
92 Episode 92
93 EPISODE 93
94 EPISODE 94
95 EPISODE 95
96 EPISODE 96
97 EPISODE 97
98 EPISODE 98
Episodes

Updated 98 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29.
30
BAB 30.
31
BAB 31
32
BAB 32
33
" BAB 33
34
Draft
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
EPISODE 59
60
EPISODE 60
61
EPISODE 61
62
EPISODE 62
63
EPISODE 63
64
EPISODE 64
65
EPISODE 65
66
EPISODE 66
67
Draft
68
EPISODE 68
69
Draft
70
EPISODE 70
71
EPISODE 71
72
EPISODE 72.
73
EPISODE 73
74
EPISODE 74
75
EPISODE 75
76
EPISODE 76
77
EPISODE 77
78
EPISODE 78
79
EPISODE 79
80
EPISODE 80
81
EPISODE 81
82
EPISODE 82
83
EPISODE 83
84
EPISODE 84
85
EPISODE 85
86
EPISODE 86
87
EPISODE 87
88
EPISODE 88
89
EPISODE 89
90
EPISODE 90
91
EPISODE 91
92
Episode 92
93
EPISODE 93
94
EPISODE 94
95
EPISODE 95
96
EPISODE 96
97
EPISODE 97
98
EPISODE 98

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!