Semua pelayan kembali melayani pelanggan lain, tinggal pria paruh baya pemilik outlet yang melayani kami, sopan wibawa kharismatik Aku sampe nggak bisa berpaling terus saja Ku tatap ngikuti setiap pergerakan juga ucapannya suaranya itu loh terdengar teduh di telingaku.
Setelah beberapa set perhiasan di tunjukan, si cewek gila memilih satu set perhiasan emas bertahta berlian. Gila nggak!!. Aku sampe melongo dengar harganya dan yang lebih gilanya lagi si cewek gila nggak pake nawar.
Aku panas dingin, apa iya Dia bisa bayar uang segitu bukan jumblah sedikit. Ku lihat si gila mengeluarkan satu kartu hitam dari dalam dompet yang Dia ambil dari tas.
Dan kalian tau satu kartu itu bisa bayar satu set perhiasan mahal. nggak tanggung-tanggung harganya bisa beli sepuluh rumah mewah.
Aku penasaran dengan kartu hitam itu, " udah pulang yuk sayang" ajak nya bikin Aku melengos eneg, "sayang-sayang pale lu peang" dalam hati Ku. nggak mungkin lah Aku terang-terangan ngebantah ucapan si gila karena Pria pemilik outlet sedang menatap Ku intens.
Si gila permisi dengan pemilik outlet, Aku juga permisi tapi hanya dengan senyuman dan membungkuk sedikit. Benar-benar Aku sangat terkesan dengan Pria itu.
Kami keluar dari mall saat hari udah sore rasa nya badan Ku lengket banget. gerah banget mana tadi pagi di rumah sakit cuma mandi ala bebek, berhadapan dengan si gila menguras energi berkeringat bahkan keringat itu sampe kering lagi di badan.
" Aku mau pulang" kata ku setelah kami masuk kedalam mobil, sadar Aku kalau masih pake sepatu pemberian nya, Aku ambil sandal Ku yang tadi sengaja Aku taruh di bawah kaki.
" Lo ngapain, apa itu?" tunjuk nya saat melihat bungkusan kresek berisi sendal yang sedang Ku pegang.
" Ini sendal jepit Ku!" jawab Ku.
" Aduh...Lo benar-benar ya" kata nya menepuk jidat.
Nggak Ku perdulikan lagi Dia langsung Aku merunduk membuka tali sepatu, " udah nggak usah Lo buka pake aja itu memang Gue beli untuk Lo " ucap nya.
" Beneran..?" tanya Ku menghentikan pergerakan, Ku lihat Dia tersenyum dan mengangguk. Aku kembali mengikat tali sepatu. Lumayan lah dapat sepatu bagus gratis lagi ya kan.
Selanjut nya mobil melaju kembali membelah jalanan, Aku nggak tau kemana lagi Dia bawa Aku. Fokus fikiran Ku pada hari esok benar kah besok Aku akan menikah secepat ini rasanya kayak mimpi. Lalu apa yang harus Aku bilang ke ibuk bagaimana caraku menjelaskan pada ibuk, sungguh Aku takut penyakit ibuk bukan penyakit ringan.
Sepanjang jalan Aku memutar otak, mencari kata juga alasan tepat, nggak mungkin Ku bilang Aku mau nikah sama saja Aku bikin ibuk drop langsung berfikir Aku sudah memerawani anak orang. hingga nikah dadakan, Aku takut ngebayangi kelanjutan nya sampe ide lain timbul di kepala Ku semoga aja Ibuk bisa paham dan semoga kabar ini nggak bikin Ibuk Ku drop. Merantau itu ide yang muncul semoga Ibuk mau mengerti kalau Aku pergi untuk cari uang.
Lumayan lama. ahir nya mobil masuk pelataran luas, bangunan yang ada di depan juga bikin mata Ku melebar. Megah itu yang terfikir di otak Ku, ternyata memang anak sultan si gila ini. pantas beli satu set berlian kayak beli kerupuk Mak Siti tampa nawar. itu mah kerupuk hahaha ngak kira-kira kekonyolanKu singgah gitu aja.
" Yaudah turun yuk, Lo masuk dulu mandi lalu makan baru pulang" dengaren fikir Ku kok baik apa karena Dia juga lapar, fikir ku. bener kan seharian Dia juga aku nggak ada makan apapun cuma minum tadi di kantor Papa calon mertua.
Ternyata bersitegang bisa bikin orang lupa mengisi perut karena terlalu keras otak berfikir hingga nafsu makan pun tidak ada.
Aku turun mengikuti langkah nya, beberapa orang menyabut kami tapi kemudian Ku sadar kalau mereka itu orang yang bekerja di rumah megah ini.
" Bik tolong siapin air hangat di kamar mandi kamar tamu ya?" pinta nya pada seorang perempuan tua yang bertubuh gemuk.
" Iya Non" jawab nya lalu pergi.
" Duduk sini, Gue mau jelasin soal besok" titah nya kayak nyonya menepuk busa kursi di sebelahnya, Aku nurut duduk tapi berjarak. nggak mungkin duduk nempel kayak di kantor Papa calon mertua. bisa-bisa Aku kembali kesetrum nggak enak nyut-nyutan di dada apa lagi di hhhmm..tau lah kalian.
" Besok setelah nikah, Gue nggak akan campuri urusan Lo apapun itu Gue nggak bakal urusin begitu juga Lo nggak perlu ngurusin urusan Gue, kita tetep kayak suami istri yang harmonis di depan papa Gue. Lo ngertikan maksud Gue?" Aku mengangguk.
" Gue minta maaf udah nyeret Lo dalam masalah Gue, tapi yakin aja ini nggak akan berlangsung lama hanya dua bulan setelah itu Lo bebas " kata nya lagi bikin Aku eneg setengah mati walau Aku nggak rugi tapi permainkan pernikahan tetap hati kecil Ku nggak terima. cuma Aku bisa apa cobak.
" Non udah siap air nya " perempuan tua gemuk itu balik lagi melapor setelah apa yang di suruh selesai Ia kerjakan.
" Yuk Gue antar Lo kekamar. mandi abis itu makan" ucap nya bangun dari duduk, Aku hanya bisa menghela nafas ikutan bangun juga mengikuti langkah nya.
Rumah nya gede ada beberapa kamar nggak tau Aku itu kamar untuk siapa saja ya mungkin pekerja nya punya kamar masing-masing, kami melewati tangga besar arah keatas tapi Dia nggak ajak aku naik.
Tiba di depan pintu yang ada di samping tangga. " masuk" kata nya setelah membuka pintu, Aku manut tampa protes. Ranjang besar dengan sepre warna putih ada renda-renda pinknya ingin rasanya Aku naik trus rebah pasti nyaman uhhh..bisa nggak bangun-bangun tidur pulas kayak kebo mati, Aku terkikik dalam hati.
Dia buka pintu satu lagi," Lo bisa mandi disini" katanya lagi, aku cuma ngangguk masih terkesima dengan kamar nuansa putih jadi pengen punya kamar kayak gini. " uhhh...kenapa Aku terlahir miskin. Tuk.." Aku ngetuk kepala sendiri karena sudah sempat menghayal yang tidak-tidak udah kayak orang lupa bersyukur.
" ini handuk" Dia menyerahkan handuk tebal warna merah, kalau di rumah Ku handuk nya tipis maklum lah udah terlalu lama dan buluk bahkan benang-benang nya udah pada merotolin. " Lo mandi nanti Gue cari baju ganti, ada kok baju bokap Gue bisa untuk Lo salin" kata nya lagi kemudian keluar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
💫0m@~ga0eL🔱
waduh Anas, ketimbang sandal jepit 😭
2024-10-03
0
Jumli
jiwa baiknya Jeny lagi muncul tuh, Adem ayem aku bacanya😅
2024-03-26
2
Jumli
hahahaha 😭😂
pasti si Jeny kebakaran jenggot lagi tuh
2024-03-26
1