Cie

Setelah pelajaran olahraga, terbitlah Fisika. Uh, benar-benar tidak menyenangkan. Fisik yang lelah selesai berlari membuatku susah untuk fokus. Fisika adalah musuh terbesarku! Apalagi kalau sudah bahas cermin, duh otakku auto keliyengan.

Untungnya guru yang mengajar tidak masuk karena ada urusan, tapi tetap saja ada tugas yang harus dikumpulkan hari ini juga. Hayati lelah ngerjain tugas, pengennya ada yang ngerjain aja.

"Kamu udah selesai nomor lima?" Ayu membalikkan badan. Yap, serunya jadi anggota kelas ini adalah kalau ada tugas selalu dibagi-bagi begini. Nanti dikoreksi bersama-sama. Jadi lebih hemat waktu dan saat dibagikan akan kena omel karena jawaban satu kelas hampir semuanya sama.

Tapi ya kalau cowoknya kebanyakan nyontek doang, selain merekanya juga ogah, ceweknya pada gak percaya pada hasil jawaban anak cowok yang kebanyakan ngasal.

Pernah dulu disuruh ngulang lagi jawaban LKS Bahasa Indonesia gara-gara nilainya pada gede-gede. Gurunya bilang kalau kerja sendiri kita gak bakal dapat nilai segitu. Heran kan jadi siswa itu, nilai kecil diomelin nilai gede juga sama aja. Akhirnya satu kelas ngulang semua dan dapat nilai standar, sol-la-si.

"Belum, baru setengah jalan," jawabku tanpa menatap Ayu, seriusan ini soal bikin otak mumet.

"Oke, kamu udah?" tanya Ayu pada teman sebangkuku. Begitu terus sampai ke nomor yang terakhir.

Lagi hening-heningnya, seseorang mengetuk pintu.

Tok. Tok. Tok.

Terdengar suara pintu dibuka, aku tidak tahu siapa yang datang karena ini adalah penghitungan terakhirku. Setelah ini aku bisa bebas!

Akan tetapi seketika kelas menjadi riuh, ada yang berteriak, bersiul, dan beberapa berkumpul ke dekat mejaku. Ada apaan, sih? Aku jadi gak bisa konsentrasi.

"Uhuk, uhuk." Batuknya ketahuan banget palsu. "Ada apa ya, Kak?" Ayu bertanya.

Leli menyenggol tanganku dengan sikunya, saat aku melihatnya kesal karena merasa terganggu, ia malah memasang wajah dengan senyum menggoda.

"Cie, Ina, cie," ujarnya yang membuatku mengernyit.

Apaan sih? Aku mencoba kembali fokus pada soal tetapi gagal karena lebih banyak orang yang memanggil namaku lengkap dengan kata cienya yang terdengar menyebalkan.

Soni menyeletuk, "Ina sok rajin banget ya di depan mantan gebetan."

Mantan gebetan? Siapa?

"Aduh, malah pura-pura gak tau apa-apa lagi."

"Iya nih si Ina, diapelin kok cuek gitu."

"Diapelin apa mau di-PHP-in, tuh?"

"Ina si bucin lemah mah nasibnya buat diacuhkan sih."

Nah, aku sudah bisa menduga siapa yang datang. Siapa lagi lalau bukan Azam? Mereka ini menghinaku atau menyindir Azam sih?

"Na, samperin gih!" Soni mendorong punggungku. Aku masih enggan menatap pintu, bingung harus bereaksi seperti apa di depan Azam.

"Kenapa harus aku sih? Kan kamu ketua kelasnya juga." Aku benar-benar ingin memberi Soni emot Meh!

"Udah buruan sana!" Semakin banyak yang mendesakku, akhirnya aku pasrah saja.

Aku bangkit dan menghampiri pintu, ternyata ada A Akbar juga. Untunglah dan sudah kuduga, Azam mana mau pergi nyapa ke kelas gini.

Aku memasang senyum sopan, "Kenapa, A?"

Akbar menatapku dengan tatapan menahan tawa entah kenapa. Dia menatapku dan Azam secara bergantian, lalu menggelengkan kepala. "Ketua kelas disuruh ke meja piket sama Bu Sani."

Aku mengangguk, "Baik, A. Terima kasih."

Akbar mengangguk, "Sama-sama."

Dia pun pergi meninggalkan kelas bersama Azam yang tidak aku lirik sedikit pun.

Aku membalikkan badan, "Udah denger kan, sana ke meja piket."

Apalah daya teman-temanku ini tidak akan pernah melewatkan kesempatan untuk meledekku.

"Cie yang disamperin mantan gebetan cie."

Ledekan itu tidak selesai sampai bel pulang berbunyi. Dasar teman-teman kampret emang.

Terpopuler

Comments

atmaranii

atmaranii

aduhhh malunya Ampe k uluati...tp sprtinya Azam nr cntany Ina deh ..kab Dy blg HM...

2021-04-30

0

Rahayu Kamsiti

Rahayu Kamsiti

jahannam memang ya si azzaaamnya....
hahhahahaaa

2020-07-06

0

Nuning Budiyanti

Nuning Budiyanti

kirain memang iya mau d apel in, ngga taunya d anggur in

2020-04-27

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!