Pembalasan Yang Setimpal

Pembalasan Yang Setimpal

BAB 1 PEMBANTAIAN SELURUH ANGGOTA KELUARGA

PEMBALASAN YANG SETIMPAL

Sekumpulan anggota kelompok berseragam hitam dengan seorang bos yang memimpin jalannya anggota kelompok tersebut.

Pergi untuk mendatangi tempat tinggal salah satu kolega dari tuannya yang bernama Bagaskara Parviz dan menawarkan kerja sama tentang pembangunan resort hotel yang ada di desa Acitya.

Diketuknya pintu berwarna coklat oleh Arsa dengan membawa surat-surat untuk keperluan kerjasama antara Andrea group dan Adora group.

Dibukanya pintu itu oleh salah satu asisten keluarga Parviz, ditatapnya heran karena kedatangan seorang berjas hitam dengan pakaian rapi serta sekelompok anggota berseragam hitam dengan otot yang kekar memasang wajah  garang.

“Cari siapa ya tuan?”tanya asisten rumah tangga tersebut pada Arsa.

”Tuan Baskara nya ada bu?”tanya Arsa pada asisten rumah tangga tersebut dengan nada ramah.

“Ada sebentar saya tanya dulu kepada Tuan”jawab asisten rumah tangga tersebut dengan nada yang tak kalah ramah juga.

Asisten rumah tangga yang bernama bu Asih itu pun langsung pergi untuk menemui tuan nya dengan pikiran yang heran,karena menurutnya aneh sekali di hari libur begini masih ada yang ingin menemui Tuan nya.

“Tuan Bagas”panggil bu Asih dengan nada keras pada Bagas yang sedang ngasih makan ikan di samping rumahnya.

Bagas yang merasa ada yang memanggilnya pun menoleh ke arah sumber suara dan melihat bu Asih yang sedang melambaikan tangan padanya, Bagas pun langsung bergegas menuju ke tempat bu Asih yang sedang berdiri.

“Ada apa bu Asih? Kenceng banget manggil saya nya padahal saya cuma beberapa meter dari tempat berdiri Bu Asih?”tanya Bagas  pada wanita paruh baya itu dengan canda karena teriakan bu Asih yang kencang.

“Aduh Tuan ini mau dipanggil keras aja kadang gak denger apalagi pelan”jawab bu Asih dengan nada candaan juga.

“Oh iya Tuan di luar ada yang mencari Tuan orang-orangnya banyak banget tuan ,pakaiannya juga pada rapi-rapi, tapi ya gitu mukanya pada garang semua.”

“Bu Asih ni ada-ada saja, ya udah tamunya suruh masuk dulu saya mau cuci tangan dan jangan lupa dibuatin minum biar tamunya gak kehausan soalnya saya agak lama di kamar mandi”ucap Bagas pada bu Asih.

Bu Asih yang mendengarkan ucapan Bagas pun menganggukkan kepalanya dan langsung menuju ke pintu utama untuk menyuruh para tamu tuan Bagas masuk ke dalam rumah dan menawarkan minuman kepada mereka.

Arsa yang sudah mendapatkan izin untuk masuk pun segera masuk ke dalam rumah bersama sebagian anggota kelompok yang dibawanya dan yang lainnya disuruh untuk menunggu di luar sampai ada perintah darinya untuk masuk ke dalam.

“Tuan sekalian ingin minum apa ya, soalnya tadi tuan Bagas berpesan agak lama menemui tuan …?”.

“Arsa”.

“Tuan Arsa mau minum apa?”tanya bu Asih pada Arsa yang sedang duduk di sofa berwarna abu-abu putih.

“Teh saja bu, disamakan semua minumannya”.

“Baik Tuan ditunggu sebentar”. Bu Asih pun langsung bergegas menuju ke dapur untuk membuatkan minuman untuk para tamu Bagas.

Sambil menunggu minuman dari bu Asih, Arsa pun melihat-lihat bangunan serta isi rumah Bagas dengan gaya tradisional modern dan dekorasi yang apik.

Menggabungkan unsur seni tradisional serta modern menjadi satu dalam rumah untuk tempat tinggal yang nyaman, membuat Arsa kagum dengan ide dari Bagas yang mendesain rumahnya.

Arsa melihat-lihat desain setiap sudut rumah Bagas yang lain dan terpaku dengan sebuah poto keluarga yang tertawa dengan bahagia. Mereka terlihat begitu bahagia, tersenyum tulus dan penuh cinta.

Dia yakin bahwa sebentar lagi, senyuman itu akan sirna dan digantikan dengan air mata kesedihan bagi orang-orang terdekatnya. "Sebentar lagi senyuman itu akan sirna"batin Arsa sambil tersenyum smirk ketika melihat foto itu.

ΩΩΩΩ

Ketika Arsa sedang melihat-lihat foto yang ada di rumah Bagas dan mengagumi desain interior yang ada di rumah ini.

Bagas datang dengan pakaian seperti orang rumahan hanya memakai kaos putih  bergambar pemandangan pantai dan celana pendek khas bapak-bapak yang bersantai di rumah, menuju ke ruang tamu untuk menemui Arsa.

”Selamat siang”sapa Bagas pada Arsa yang sedang melihat rumahnya.

”Selamat siang pak Bagas,”sapa balik Arsa dan langsung memperkenalkan diri.”Perkenalkan nama saya Arsa pak, asisten dari pak Adrian selaku pimpinan dari Andrea Company”.

”Silahkan duduk pak Arsa,”Bagas pun mempersilahkan Arsa duduk untuk menanyakan hal apa yang membuatnya datang ke sini.

”Ada gerangan apa ya bapak ke sini?”tanya Bagas pada Arsa.

”Jadi begini Pak, kedatangan kami ke sini adalah untuk menawarkan kerja sama yang pernah diajukan oleh bapak Adrian selaku pimpinan kami tentang pembangunan resort hotel yang ada di desa Acitya,”ucap Arsa.

Arsa dan Bagas saling pandang, Arsa berusaha menawarkan kesepakatan kerja sama tersebut kepada Bagas dengan penuh keyakinan.

"Pak Bagas, kami sangat yakin bahwa proyek pembangunan resort hotel ini dapat memberikan manfaat besar bagi desa Acitya dan juga bagi perusahaan kami. Kami sudah menyiapkan rencana yang matang dan telah melakukan berbagai persiapan untuk memastikan keberhasilan proyek ini," ucap Arsa dengan penuh semangat.

Namun, Bagas tetap dengan pendiriannya. "Maaf,pak  Arsa. Saya sudah memutuskan untuk menolak kerja sama ini. Saya tidak ingin menerima proyek ini," tegas Bagas. Arsa menyakinkan sekali lagi.

"Pak Bagas, tolong pertimbangkan kembali tawaran kerja sama ini. Kami yakin dengan kerja sama ini, desa Acitya akan lebih maju dan berkembang".

”Bukankah saya sudah bilang pada pak Adrian bahwa saya tidak akan menerima kerja sama yang diajukan,”ucap Bagas dengan nada datar.

”Dan pak Adrian tentu tahu alasan saya menolak kerja sama ini,”.

”Tapi pak Bagas bukankah kerja sama ini sangat menguntungkan bagi kedua belah pihak,dan juga para warga yang ada di desa  Acitya juga akan dialokasikan di tempat yang kita sediakan nanti”ucap Arsa dengan menyakinkannya pada Bagas.

”Dan lagi para warga juga akan mendapatkan pesangon dari kita tentunya”.

”Saya tidak akan mengubah keputusan saya pak Arsa, maaf”ucap Bagas dengan tegas tentang keputusannya sambil menyilangkan kakinya.

”Tekan dia”ucap seseorang dibalik alat suara kecil yang dipasang Arsa di bajunya.

”Lakukan sekarang!!!”perintah Arsa pada anak buahnya yang dibawa masuk ke dalam rumah.

”Baik”jawab anak buah Arsa yang berada di ruang tamu.

Mereka langsung memegangi tangan Bagas dan melakukan pukulan ke kepala Bagas dengan keras sampai mulutnya mengeluarkan darah dan bibirnya sobek sedikit dengan ujungnya berubah warna ungu kebiruan.

Bagas yang terkejut dengan pengawal Arsa yang tiba-tiba memegang tangannya pun tak dapat menghindari pukulan dari mereka karena kedua tangannya dipegangi oleh kedua anak buah Arsa.

Setelah selesai memukuli Bagas, Arsa pun berjongkok di depan nya sambil tersenyum smirk.

”Apa .... yang kalian lakukan ....?!!”tanya Bagas terbata-bata dan mengeluarkan darah dari mulutnya.

”Seperti yang anda tahu pak saya juga tidak akan mengubah keputusan dari atasan saya "ucap Arsa dengan nada remeh. ”Jadi bagaimana pak Bagas apakah bapak akan menyetujui kerja sama kita?”.

”Sampai saya mati pun,saya tidak akan menyetujui kerja sama itu!!”tegas Bagas dengan nada yang keras dan meludahi Arsa di wajahnya.

’Lakukan apa yang dia mau’ ucap seseorang di balik alat penyadap suara yang di pakai Arsa.

Arsa yang mendengarkan ucapan tuannya pun langsung menyuruh anak buahnya untuk menembak Bagas di kepalanya.

Arsa yang sedang mengusap wajahnya dari air liur Bagas yang penuh darah pun kesal dengannya karena seumur hidup belum pernah ada yang berani meludahinya.

Ketika Arsa sudah selesai mengusap wajahnya dan juga pengawal yang ditugaskan sudah menyelesaikan tugasnya,bu Asih pun datang membawa nampan berisi minuman dan makanan ringan.

Bu Asih menjatuhkannya karena kaget melihat tuannya yang berlumuran darah. Arsa yang mendengar suara nampan jatuh pun langsung memerintahkan pengawalnya.

”Bunuh semua orang yang ada di rumah ini”perintah Arsa pada anak buahnya.

Anak buahnya pun mengiyakan perintah tuannya dan menyuruh teman nya memanggil yang lain untuk membunuh semua orang yang ada di sini.

Pengawal Bagas yang sedang istirahat dan mendengar ada suara tembakan pun langsung menuju ke tempat sumber suara untuk melihat kejadian yang terjadi.

Mereka terkejut melihat tuannya tewas yang bersimbah darah di lantai. Dan juga melihat bu Asih  yang ketakutan karena ditodongi pistol oleh pengawal Arsa.

Para pengawal Bagas yang tidak terima melihat kejadian itu pun menyerang mereka dengan tangan kosong.

Karena pengawal Bagas tidak membawa senjata sama sekali membuat pengawal Arsa tidak mengeluarkan banyak energi untuk mereka.

Akan tetapi pengawal Bagas sangat cepat menghindari tembakan yang dilakukan oleh mereka,suara tembakan yang terus berbunyi hingga merusak sebagian barang–barang yang ada di rumah itu tidak terkendalikan.

Perlawanan yang dilakukan pengawal Bagaskara pun tak membuahkan hasil,sebagian dari mereka kalah sebelum memulai.

Darah yang berceceran dimana-mana ,suara kesakitan orang yang terus melawan agar tidak kalah,tidak lupa suara tertawa kemenangan karena berhasil membunuh mereka tanpa berbelas kasih.

Hingga suara teriakan wanita pun menghentikan aktivitas mereka dan melihat ke arah sumber  suara.“Apa yang kalian lakukan di rumahku!!”teriak wanita yang bernama Erina.

Arsa yang sedang menikmati adegan yang dilakukan pengawalnya sambil duduk di kursi pun menoleh untuk melihat orang yang menghentikan aktivitas mereka.

“Ah nyonya Erina maaf sudah mengotori rumahmu”ucap Arsa dengan nada menyebalkan.

“Apa yang kalian lakukan di rumahku?!,kenapa kalian membunuh orang-orang ku?!! Apa salah mereka padamu”ucap Erina dengan tidak percaya bahwa para asistennya terbunuh dengan mengenaskan.

”Lalu dimana suamiku,dimana dia!!”. Erina pun langsung mencari keberadaan suaminya,dan dia menemukan tubuh suaminya yang berlumuran darah,lalu mendekatinya.

”Apa salah dia hingga kalian membunuhnya dan semua orang yang tak bersalah ini”ucap Erina dengan nada getar.

“Maaf nyonya saya juga tidak akan melakukan ini jikalau suami anda menyetujui kontrak kerja sama yang kami ajukan “ucap Arsa dengan datar.

”Jadi nyonya hanya kau masih hidup disini,buatlah pernyataan untuk kami agar mempermudah tujuan kami.”

“Ckk, kau pikir aku akan mau membuat pernyataan itu,”.ucap Erina dengan memandang Arsa sinis.

”Sampai kapan pun saya tidak akan membuat pernyataan apapun yang kalian ajukan sama halnya seperti ucapan suamiku.”

”Apa mau dibuat,kau memilih jalan ini nyonya.”

”Bunuh dia!!!”ucap Arsa.

Suara tembakan dengan timah panas yang meluncur dari lubang senjata api lalu mengenai kepala Erina dalam satu kali tembakan.

Erina meninggal dengan keadaan kepala penuh darah yang mengalir hingga mengenai baju putih yang dikenakannya.

”Nyonya”teriak seorang asisten Erina yang bernama Atlas berlari menuju tubuh Erina yang tumbang.

”Apa yang kalian lakukan pada keluarga atasanku”teriak Atlas dengan keras.

Arsa yang mendengarkan teriakan Atlas pun mengorek kupingnya yang tidak gatal karena teriakan Atlas.

Arsa pun membalikkan badannya dan menemukan orang yang akan ia perintahkan untuk melenyapkan Atlas.

”Ini bagianmu Daryan,kita tinggalkan mereka berdua”tepuk Arta pada pundak Daryan,lalu mengajak yang lainnya untuk meninggalkan mereka berdua.

”Kau bersekongkol dengan mereka Daryan,kau mengkhianati orang yang telah mengurus kita,dan juga orang telah menyelamatkan kita dari kematian,dimana hati nuranimu Daryan,dimana rasa balas budimu pada tuan Bagas ”teriak Atlas pada Daryan yang telah mengkhianati Bagaskara.

”Bukankah Aku sudah bilang padamu,ada bayaran yang lebih tinggi dari tuan Bagas dan Aku juga sudah menawarimu tetapi kau malah menolak ajakanku” ucap Daryan.

”Seharusnya Aku membunuhmu dari awal kalau kau mengkhianati tuan Bagas”ucap Atlas sambil menahan amarah dengan mengepalkan tangannya.

”Simpan angan-angan mu itu ketika di neraka Atlas”ucap Daryan sambil menodongkan pistolnya ke arah dada Atlas.

Suara tembakan pun yang menggema di rumah Bagaskara pun kembali berbunyi setelah beberapa menit yang lalu hening karena obrolan antara Atlas dan Daryan.

”Tugas telah selesai Tuan”.

Terpopuler

Comments

Widya Pramesti

Widya Pramesti

Hai kak, aku mampir ya... btw jangan lupa mampir di karyaku.

2024-10-25

1

Penulis Pena

Penulis Pena

Halo kak. aku ngasih rating lima. lain kali aku mampir utk baca

2024-10-25

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 PEMBANTAIAN SELURUH ANGGOTA KELUARGA
2 BAB 2 KEBERHASILAN RENCANA
3 BAB 3 KEBAHAGIAAN KELUARGA ANDREA
4 BAB 4 PENOLAKAN WARGA DESA
5 BAB 5 DESAKAN ANDINO PADA ADRIAN
6 BAB 6 MARAHNYA ADRIAN PADA WARGA
7 BAB 7 PEMBANTAIAN DESA ACITYA
8 BAB 8 TERSISANYA WARGA DESA ACITYA
9 BAB 9 HANCURNYA DESA ACITYA
10 BAB 10 DENDAM ANAK DARI KELUARGA PARVIZ
11 BAB 11 BERTEMUNYA KEBERADAANNYA
12 BAB 12 KEMBALINYA KELUARGA ANDRIAN
13 BAB 13 PERMINTAAN MARIA
14 BAB 14 GHAIDA BERNANDO
15 BAB 15 MENYAMAR SEBAGAI KARYAWAN
16 BAB 16 KELEMAHAN ADRIAN
17 BAB 17 SILSILAH KELUARGA ANDREA
18 BAB 18 PERSETERUAN KEMBALI
19 BAB 19 TAK TERDUGA
20 BAB 20 KONFLIK BATIN
21 BAB 21 KONFLIK BATIN 2
22 BAB 22 KONFLIK BATIN 3
23 BAB 23 KOFLIK BATIN 4
24 BAB 24 BERITA FRONA
25 BAB 25 PENYEBAB MENINGGALNYA FRONA
26 BAB 26 MENJALIN PERTEMANAN
27 BAB 27 KEGEMBIRAAN DHAFIN
28 Bab 28 PERTEMUAN SETELAH SEKIAN LAMA
29 BAB 29 OBSESI DRYAS
30 BAB 30 PENDEKATAN DRYAS
31 BAB 31 KECEMBURUAN DHAFIN
32 BAB 32 KILATAN MASALALU
33 BAB 33 PERENCANAAN
34 BAB 34 KEADAAN
35 BAB 35 RENCANA DRYAS
36 BAB 36 PERMINTAAN DHAFIN
37 BAB 37 KEBAHAGIAAN AIRANI
38 BAB 38 HAL YANG INGIN DILUPAKAN
39 BAB 39 HAL YANG TIDAK INGIN DI UNGKAP
40 BAB 40 KENYAMANAN HATI
41 BAB 41 PENGAWASAN
42 BAB 42 KEGELISAHAN
43 BAB 43 PENDERITAAN
44 BAB 44 KEADAAN JANTUNG
45 BAB 45 RUNNING IN MINE
46 BAB 46 PENDERITAAN
47 BAB 47 RENCANA DHAFIN
48 BAB 48 PERTEMUAN TRAUMA
49 BAB 49 MASALALU KELAM
50 BAB 50 KEKHAWATIRAN GHAIDA
51 BAB 51 PERMASALAHAN SETIAP ORANG
52 BAB 52 TRAUMA
53 BAB 53 DEJAVU
54 BAB 54 FEEL TINGLES ALL OVER
55 BAB 55 KECURIGAAN
56 BAB 56 FRUSTASI
57 BAB 57 PENGINTAIAN
58 BAB 58 BIMBANG
59 BAB 59 SARAN
60 BAB 60 ORANG BAIK
61 BAB 61 MENEMUKANNYA
62 BAB 62 HERAN
63 BAB 63 KASUS YANG DISEMBUNYIKAN
64 BAB 64 PERHATIAN
65 BAB 65 FAKTA YANG TERUNGKAP
66 BAB 66 KERAGUAN
67 BAB 67 PELANCARAN AKSI
68 BAB 68 KEKACAUAN
69 BAB 69 PERTIKAIAN
70 BAB 70 SEBUAH KERTAS
71 BAB 71 FAKTA YANG DISEMBUNYIKAN
72 BAB 72 MARKAS
73 BAB 73 KELEGAAN
74 BAB 74 KEDAMAIAN HATI
75 BAB 75 PERASAAN YANG SAMA
76 BAB 76 KEHANCURAN PERTAMA
77 BAB 77 PENGUBURAN
78 BAB 78 AXELINO DAN GHAIDA
79 BAB 79 KECURIGAAN QIYAS
80 BAB 80 KETAKUTAN AIRANI
81 BAB 81 BERSAMA-SAMA
82 BAB 82 BERSAMA-SAMA 2
83 BAB 83 HAL YANG TAK TERDUGA
84 BAB 84 PERNYATAAN DARYAN
85 BAB 85 PERBINCANGAN
86 BAB 86 PERLAHAN HANCUR
87 BAB 87 KEKHAWATIRAN DEVI
88 BAB 88 DISKUSI
89 BAB 89 BUKTI BARU
90 BAB 90 ZERON
91 BAB 91 ANCAMAN DRYAS
92 BAB 92 KEGELISAHAN AIRANI
93 BAB 93 ADRIAN DAN ANDRIAN
94 BAB 94 MENGUNJUNGI
95 BAB 95 PEMBALASAN
96 BAB 96 TANGISAN GHAIDA
97 BAB 97 KERINDUAN AXELINO
98 BAB 98 KEDAMAIAN AIRANI
99 BAB 99 KENCAN PERTAMA
100 BAB 100 KENCAN
101 BAB 101 DEBARAN JANTUNG
102 BAB 102 HAL YANG MEMBAHAGIAKAN
103 BAB 103 KEBEBASAN
104 BAB 104 MENYENANGKAN
105 BAB 105 BERTEMU KEMBALI
106 BAB 106 KESEDIHAN MENDALAM
107 BAB 107 MASIH ADA
108 BAB 108 MENCARI TAHU
109 BAB 109 MELUNAK
110 BAB 110 MELUNAK 2
111 BAB 111 MENUJU KEHANCURAN
112 BAB 112 KEMATIAN AIRANI
113 BAB 113 KEJADIAN SEBENARNYA
114 BAB 114 PEMAKAMAN AIRANI
115 BAB 115 PERMAINAN GHAIDA
116 BAB 116 TAK ADA KESEMPATAN
117 BAB 117 PENDERITAAN
118 BAB 118 PERTEMUAN TERAKHIR
119 BAB 119 MUSUH UTAMA
120 BAB 120 PENGANIAYAAN
121 BAB 121 TARGET TERAKHIR
122 BAB 122 DUKA YANG MENDALAM
123 BAB 123 MENYIMPANNYA SAMPAI AKHIR
Episodes

Updated 123 Episodes

1
BAB 1 PEMBANTAIAN SELURUH ANGGOTA KELUARGA
2
BAB 2 KEBERHASILAN RENCANA
3
BAB 3 KEBAHAGIAAN KELUARGA ANDREA
4
BAB 4 PENOLAKAN WARGA DESA
5
BAB 5 DESAKAN ANDINO PADA ADRIAN
6
BAB 6 MARAHNYA ADRIAN PADA WARGA
7
BAB 7 PEMBANTAIAN DESA ACITYA
8
BAB 8 TERSISANYA WARGA DESA ACITYA
9
BAB 9 HANCURNYA DESA ACITYA
10
BAB 10 DENDAM ANAK DARI KELUARGA PARVIZ
11
BAB 11 BERTEMUNYA KEBERADAANNYA
12
BAB 12 KEMBALINYA KELUARGA ANDRIAN
13
BAB 13 PERMINTAAN MARIA
14
BAB 14 GHAIDA BERNANDO
15
BAB 15 MENYAMAR SEBAGAI KARYAWAN
16
BAB 16 KELEMAHAN ADRIAN
17
BAB 17 SILSILAH KELUARGA ANDREA
18
BAB 18 PERSETERUAN KEMBALI
19
BAB 19 TAK TERDUGA
20
BAB 20 KONFLIK BATIN
21
BAB 21 KONFLIK BATIN 2
22
BAB 22 KONFLIK BATIN 3
23
BAB 23 KOFLIK BATIN 4
24
BAB 24 BERITA FRONA
25
BAB 25 PENYEBAB MENINGGALNYA FRONA
26
BAB 26 MENJALIN PERTEMANAN
27
BAB 27 KEGEMBIRAAN DHAFIN
28
Bab 28 PERTEMUAN SETELAH SEKIAN LAMA
29
BAB 29 OBSESI DRYAS
30
BAB 30 PENDEKATAN DRYAS
31
BAB 31 KECEMBURUAN DHAFIN
32
BAB 32 KILATAN MASALALU
33
BAB 33 PERENCANAAN
34
BAB 34 KEADAAN
35
BAB 35 RENCANA DRYAS
36
BAB 36 PERMINTAAN DHAFIN
37
BAB 37 KEBAHAGIAAN AIRANI
38
BAB 38 HAL YANG INGIN DILUPAKAN
39
BAB 39 HAL YANG TIDAK INGIN DI UNGKAP
40
BAB 40 KENYAMANAN HATI
41
BAB 41 PENGAWASAN
42
BAB 42 KEGELISAHAN
43
BAB 43 PENDERITAAN
44
BAB 44 KEADAAN JANTUNG
45
BAB 45 RUNNING IN MINE
46
BAB 46 PENDERITAAN
47
BAB 47 RENCANA DHAFIN
48
BAB 48 PERTEMUAN TRAUMA
49
BAB 49 MASALALU KELAM
50
BAB 50 KEKHAWATIRAN GHAIDA
51
BAB 51 PERMASALAHAN SETIAP ORANG
52
BAB 52 TRAUMA
53
BAB 53 DEJAVU
54
BAB 54 FEEL TINGLES ALL OVER
55
BAB 55 KECURIGAAN
56
BAB 56 FRUSTASI
57
BAB 57 PENGINTAIAN
58
BAB 58 BIMBANG
59
BAB 59 SARAN
60
BAB 60 ORANG BAIK
61
BAB 61 MENEMUKANNYA
62
BAB 62 HERAN
63
BAB 63 KASUS YANG DISEMBUNYIKAN
64
BAB 64 PERHATIAN
65
BAB 65 FAKTA YANG TERUNGKAP
66
BAB 66 KERAGUAN
67
BAB 67 PELANCARAN AKSI
68
BAB 68 KEKACAUAN
69
BAB 69 PERTIKAIAN
70
BAB 70 SEBUAH KERTAS
71
BAB 71 FAKTA YANG DISEMBUNYIKAN
72
BAB 72 MARKAS
73
BAB 73 KELEGAAN
74
BAB 74 KEDAMAIAN HATI
75
BAB 75 PERASAAN YANG SAMA
76
BAB 76 KEHANCURAN PERTAMA
77
BAB 77 PENGUBURAN
78
BAB 78 AXELINO DAN GHAIDA
79
BAB 79 KECURIGAAN QIYAS
80
BAB 80 KETAKUTAN AIRANI
81
BAB 81 BERSAMA-SAMA
82
BAB 82 BERSAMA-SAMA 2
83
BAB 83 HAL YANG TAK TERDUGA
84
BAB 84 PERNYATAAN DARYAN
85
BAB 85 PERBINCANGAN
86
BAB 86 PERLAHAN HANCUR
87
BAB 87 KEKHAWATIRAN DEVI
88
BAB 88 DISKUSI
89
BAB 89 BUKTI BARU
90
BAB 90 ZERON
91
BAB 91 ANCAMAN DRYAS
92
BAB 92 KEGELISAHAN AIRANI
93
BAB 93 ADRIAN DAN ANDRIAN
94
BAB 94 MENGUNJUNGI
95
BAB 95 PEMBALASAN
96
BAB 96 TANGISAN GHAIDA
97
BAB 97 KERINDUAN AXELINO
98
BAB 98 KEDAMAIAN AIRANI
99
BAB 99 KENCAN PERTAMA
100
BAB 100 KENCAN
101
BAB 101 DEBARAN JANTUNG
102
BAB 102 HAL YANG MEMBAHAGIAKAN
103
BAB 103 KEBEBASAN
104
BAB 104 MENYENANGKAN
105
BAB 105 BERTEMU KEMBALI
106
BAB 106 KESEDIHAN MENDALAM
107
BAB 107 MASIH ADA
108
BAB 108 MENCARI TAHU
109
BAB 109 MELUNAK
110
BAB 110 MELUNAK 2
111
BAB 111 MENUJU KEHANCURAN
112
BAB 112 KEMATIAN AIRANI
113
BAB 113 KEJADIAN SEBENARNYA
114
BAB 114 PEMAKAMAN AIRANI
115
BAB 115 PERMAINAN GHAIDA
116
BAB 116 TAK ADA KESEMPATAN
117
BAB 117 PENDERITAAN
118
BAB 118 PERTEMUAN TERAKHIR
119
BAB 119 MUSUH UTAMA
120
BAB 120 PENGANIAYAAN
121
BAB 121 TARGET TERAKHIR
122
BAB 122 DUKA YANG MENDALAM
123
BAB 123 MENYIMPANNYA SAMPAI AKHIR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!