Pembalasan Yang Setimpal
PEMBALASAN YANG SETIMPAL
Sekumpulan anggota kelompok berseragam hitam dengan seorang bos yang memimpin jalannya anggota kelompok tersebut.
Pergi untuk mendatangi tempat tinggal salah satu kolega dari tuannya yang bernama Bagaskara Parviz dan menawarkan kerja sama tentang pembangunan resort hotel yang ada di desa Acitya.
Diketuknya pintu berwarna coklat oleh Arsa dengan membawa surat-surat untuk keperluan kerjasama antara Andrea group dan Adora group.
Dibukanya pintu itu oleh salah satu asisten keluarga Parviz, ditatapnya heran karena kedatangan seorang berjas hitam dengan pakaian rapi serta sekelompok anggota berseragam hitam dengan otot yang kekar memasang wajah garang.
“Cari siapa ya tuan?”tanya asisten rumah tangga tersebut pada Arsa.
”Tuan Baskara nya ada bu?”tanya Arsa pada asisten rumah tangga tersebut dengan nada ramah.
“Ada sebentar saya tanya dulu kepada Tuan”jawab asisten rumah tangga tersebut dengan nada yang tak kalah ramah juga.
Asisten rumah tangga yang bernama bu Asih itu pun langsung pergi untuk menemui tuan nya dengan pikiran yang heran,karena menurutnya aneh sekali di hari libur begini masih ada yang ingin menemui Tuan nya.
“Tuan Bagas”panggil bu Asih dengan nada keras pada Bagas yang sedang ngasih makan ikan di samping rumahnya.
Bagas yang merasa ada yang memanggilnya pun menoleh ke arah sumber suara dan melihat bu Asih yang sedang melambaikan tangan padanya, Bagas pun langsung bergegas menuju ke tempat bu Asih yang sedang berdiri.
“Ada apa bu Asih? Kenceng banget manggil saya nya padahal saya cuma beberapa meter dari tempat berdiri Bu Asih?”tanya Bagas pada wanita paruh baya itu dengan canda karena teriakan bu Asih yang kencang.
“Aduh Tuan ini mau dipanggil keras aja kadang gak denger apalagi pelan”jawab bu Asih dengan nada candaan juga.
“Oh iya Tuan di luar ada yang mencari Tuan orang-orangnya banyak banget tuan ,pakaiannya juga pada rapi-rapi, tapi ya gitu mukanya pada garang semua.”
“Bu Asih ni ada-ada saja, ya udah tamunya suruh masuk dulu saya mau cuci tangan dan jangan lupa dibuatin minum biar tamunya gak kehausan soalnya saya agak lama di kamar mandi”ucap Bagas pada bu Asih.
Bu Asih yang mendengarkan ucapan Bagas pun menganggukkan kepalanya dan langsung menuju ke pintu utama untuk menyuruh para tamu tuan Bagas masuk ke dalam rumah dan menawarkan minuman kepada mereka.
Arsa yang sudah mendapatkan izin untuk masuk pun segera masuk ke dalam rumah bersama sebagian anggota kelompok yang dibawanya dan yang lainnya disuruh untuk menunggu di luar sampai ada perintah darinya untuk masuk ke dalam.
“Tuan sekalian ingin minum apa ya, soalnya tadi tuan Bagas berpesan agak lama menemui tuan …?”.
“Arsa”.
“Tuan Arsa mau minum apa?”tanya bu Asih pada Arsa yang sedang duduk di sofa berwarna abu-abu putih.
“Teh saja bu, disamakan semua minumannya”.
“Baik Tuan ditunggu sebentar”. Bu Asih pun langsung bergegas menuju ke dapur untuk membuatkan minuman untuk para tamu Bagas.
Sambil menunggu minuman dari bu Asih, Arsa pun melihat-lihat bangunan serta isi rumah Bagas dengan gaya tradisional modern dan dekorasi yang apik.
Menggabungkan unsur seni tradisional serta modern menjadi satu dalam rumah untuk tempat tinggal yang nyaman, membuat Arsa kagum dengan ide dari Bagas yang mendesain rumahnya.
Arsa melihat-lihat desain setiap sudut rumah Bagas yang lain dan terpaku dengan sebuah poto keluarga yang tertawa dengan bahagia. Mereka terlihat begitu bahagia, tersenyum tulus dan penuh cinta.
Dia yakin bahwa sebentar lagi, senyuman itu akan sirna dan digantikan dengan air mata kesedihan bagi orang-orang terdekatnya. "Sebentar lagi senyuman itu akan sirna"batin Arsa sambil tersenyum smirk ketika melihat foto itu.
ΩΩΩΩ
Ketika Arsa sedang melihat-lihat foto yang ada di rumah Bagas dan mengagumi desain interior yang ada di rumah ini.
Bagas datang dengan pakaian seperti orang rumahan hanya memakai kaos putih bergambar pemandangan pantai dan celana pendek khas bapak-bapak yang bersantai di rumah, menuju ke ruang tamu untuk menemui Arsa.
”Selamat siang”sapa Bagas pada Arsa yang sedang melihat rumahnya.
”Selamat siang pak Bagas,”sapa balik Arsa dan langsung memperkenalkan diri.”Perkenalkan nama saya Arsa pak, asisten dari pak Adrian selaku pimpinan dari Andrea Company”.
”Silahkan duduk pak Arsa,”Bagas pun mempersilahkan Arsa duduk untuk menanyakan hal apa yang membuatnya datang ke sini.
”Ada gerangan apa ya bapak ke sini?”tanya Bagas pada Arsa.
”Jadi begini Pak, kedatangan kami ke sini adalah untuk menawarkan kerja sama yang pernah diajukan oleh bapak Adrian selaku pimpinan kami tentang pembangunan resort hotel yang ada di desa Acitya,”ucap Arsa.
Arsa dan Bagas saling pandang, Arsa berusaha menawarkan kesepakatan kerja sama tersebut kepada Bagas dengan penuh keyakinan.
"Pak Bagas, kami sangat yakin bahwa proyek pembangunan resort hotel ini dapat memberikan manfaat besar bagi desa Acitya dan juga bagi perusahaan kami. Kami sudah menyiapkan rencana yang matang dan telah melakukan berbagai persiapan untuk memastikan keberhasilan proyek ini," ucap Arsa dengan penuh semangat.
Namun, Bagas tetap dengan pendiriannya. "Maaf,pak Arsa. Saya sudah memutuskan untuk menolak kerja sama ini. Saya tidak ingin menerima proyek ini," tegas Bagas. Arsa menyakinkan sekali lagi.
"Pak Bagas, tolong pertimbangkan kembali tawaran kerja sama ini. Kami yakin dengan kerja sama ini, desa Acitya akan lebih maju dan berkembang".
”Bukankah saya sudah bilang pada pak Adrian bahwa saya tidak akan menerima kerja sama yang diajukan,”ucap Bagas dengan nada datar.
”Dan pak Adrian tentu tahu alasan saya menolak kerja sama ini,”.
”Tapi pak Bagas bukankah kerja sama ini sangat menguntungkan bagi kedua belah pihak,dan juga para warga yang ada di desa Acitya juga akan dialokasikan di tempat yang kita sediakan nanti”ucap Arsa dengan menyakinkannya pada Bagas.
”Dan lagi para warga juga akan mendapatkan pesangon dari kita tentunya”.
”Saya tidak akan mengubah keputusan saya pak Arsa, maaf”ucap Bagas dengan tegas tentang keputusannya sambil menyilangkan kakinya.
”Tekan dia”ucap seseorang dibalik alat suara kecil yang dipasang Arsa di bajunya.
”Lakukan sekarang!!!”perintah Arsa pada anak buahnya yang dibawa masuk ke dalam rumah.
”Baik”jawab anak buah Arsa yang berada di ruang tamu.
Mereka langsung memegangi tangan Bagas dan melakukan pukulan ke kepala Bagas dengan keras sampai mulutnya mengeluarkan darah dan bibirnya sobek sedikit dengan ujungnya berubah warna ungu kebiruan.
Bagas yang terkejut dengan pengawal Arsa yang tiba-tiba memegang tangannya pun tak dapat menghindari pukulan dari mereka karena kedua tangannya dipegangi oleh kedua anak buah Arsa.
Setelah selesai memukuli Bagas, Arsa pun berjongkok di depan nya sambil tersenyum smirk.
”Apa .... yang kalian lakukan ....?!!”tanya Bagas terbata-bata dan mengeluarkan darah dari mulutnya.
”Seperti yang anda tahu pak saya juga tidak akan mengubah keputusan dari atasan saya "ucap Arsa dengan nada remeh. ”Jadi bagaimana pak Bagas apakah bapak akan menyetujui kerja sama kita?”.
”Sampai saya mati pun,saya tidak akan menyetujui kerja sama itu!!”tegas Bagas dengan nada yang keras dan meludahi Arsa di wajahnya.
’Lakukan apa yang dia mau’ ucap seseorang di balik alat penyadap suara yang di pakai Arsa.
Arsa yang mendengarkan ucapan tuannya pun langsung menyuruh anak buahnya untuk menembak Bagas di kepalanya.
Arsa yang sedang mengusap wajahnya dari air liur Bagas yang penuh darah pun kesal dengannya karena seumur hidup belum pernah ada yang berani meludahinya.
Ketika Arsa sudah selesai mengusap wajahnya dan juga pengawal yang ditugaskan sudah menyelesaikan tugasnya,bu Asih pun datang membawa nampan berisi minuman dan makanan ringan.
Bu Asih menjatuhkannya karena kaget melihat tuannya yang berlumuran darah. Arsa yang mendengar suara nampan jatuh pun langsung memerintahkan pengawalnya.
”Bunuh semua orang yang ada di rumah ini”perintah Arsa pada anak buahnya.
Anak buahnya pun mengiyakan perintah tuannya dan menyuruh teman nya memanggil yang lain untuk membunuh semua orang yang ada di sini.
Pengawal Bagas yang sedang istirahat dan mendengar ada suara tembakan pun langsung menuju ke tempat sumber suara untuk melihat kejadian yang terjadi.
Mereka terkejut melihat tuannya tewas yang bersimbah darah di lantai. Dan juga melihat bu Asih yang ketakutan karena ditodongi pistol oleh pengawal Arsa.
Para pengawal Bagas yang tidak terima melihat kejadian itu pun menyerang mereka dengan tangan kosong.
Karena pengawal Bagas tidak membawa senjata sama sekali membuat pengawal Arsa tidak mengeluarkan banyak energi untuk mereka.
Akan tetapi pengawal Bagas sangat cepat menghindari tembakan yang dilakukan oleh mereka,suara tembakan yang terus berbunyi hingga merusak sebagian barang–barang yang ada di rumah itu tidak terkendalikan.
Perlawanan yang dilakukan pengawal Bagaskara pun tak membuahkan hasil,sebagian dari mereka kalah sebelum memulai.
Darah yang berceceran dimana-mana ,suara kesakitan orang yang terus melawan agar tidak kalah,tidak lupa suara tertawa kemenangan karena berhasil membunuh mereka tanpa berbelas kasih.
Hingga suara teriakan wanita pun menghentikan aktivitas mereka dan melihat ke arah sumber suara.“Apa yang kalian lakukan di rumahku!!”teriak wanita yang bernama Erina.
Arsa yang sedang menikmati adegan yang dilakukan pengawalnya sambil duduk di kursi pun menoleh untuk melihat orang yang menghentikan aktivitas mereka.
“Ah nyonya Erina maaf sudah mengotori rumahmu”ucap Arsa dengan nada menyebalkan.
“Apa yang kalian lakukan di rumahku?!,kenapa kalian membunuh orang-orang ku?!! Apa salah mereka padamu”ucap Erina dengan tidak percaya bahwa para asistennya terbunuh dengan mengenaskan.
”Lalu dimana suamiku,dimana dia!!”. Erina pun langsung mencari keberadaan suaminya,dan dia menemukan tubuh suaminya yang berlumuran darah,lalu mendekatinya.
”Apa salah dia hingga kalian membunuhnya dan semua orang yang tak bersalah ini”ucap Erina dengan nada getar.
“Maaf nyonya saya juga tidak akan melakukan ini jikalau suami anda menyetujui kontrak kerja sama yang kami ajukan “ucap Arsa dengan datar.
”Jadi nyonya hanya kau masih hidup disini,buatlah pernyataan untuk kami agar mempermudah tujuan kami.”
“Ckk, kau pikir aku akan mau membuat pernyataan itu,”.ucap Erina dengan memandang Arsa sinis.
”Sampai kapan pun saya tidak akan membuat pernyataan apapun yang kalian ajukan sama halnya seperti ucapan suamiku.”
”Apa mau dibuat,kau memilih jalan ini nyonya.”
”Bunuh dia!!!”ucap Arsa.
Suara tembakan dengan timah panas yang meluncur dari lubang senjata api lalu mengenai kepala Erina dalam satu kali tembakan.
Erina meninggal dengan keadaan kepala penuh darah yang mengalir hingga mengenai baju putih yang dikenakannya.
”Nyonya”teriak seorang asisten Erina yang bernama Atlas berlari menuju tubuh Erina yang tumbang.
”Apa yang kalian lakukan pada keluarga atasanku”teriak Atlas dengan keras.
Arsa yang mendengarkan teriakan Atlas pun mengorek kupingnya yang tidak gatal karena teriakan Atlas.
Arsa pun membalikkan badannya dan menemukan orang yang akan ia perintahkan untuk melenyapkan Atlas.
”Ini bagianmu Daryan,kita tinggalkan mereka berdua”tepuk Arta pada pundak Daryan,lalu mengajak yang lainnya untuk meninggalkan mereka berdua.
”Kau bersekongkol dengan mereka Daryan,kau mengkhianati orang yang telah mengurus kita,dan juga orang telah menyelamatkan kita dari kematian,dimana hati nuranimu Daryan,dimana rasa balas budimu pada tuan Bagas ”teriak Atlas pada Daryan yang telah mengkhianati Bagaskara.
”Bukankah Aku sudah bilang padamu,ada bayaran yang lebih tinggi dari tuan Bagas dan Aku juga sudah menawarimu tetapi kau malah menolak ajakanku” ucap Daryan.
”Seharusnya Aku membunuhmu dari awal kalau kau mengkhianati tuan Bagas”ucap Atlas sambil menahan amarah dengan mengepalkan tangannya.
”Simpan angan-angan mu itu ketika di neraka Atlas”ucap Daryan sambil menodongkan pistolnya ke arah dada Atlas.
Suara tembakan pun yang menggema di rumah Bagaskara pun kembali berbunyi setelah beberapa menit yang lalu hening karena obrolan antara Atlas dan Daryan.
”Tugas telah selesai Tuan”.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Widya Pramesti
Hai kak, aku mampir ya... btw jangan lupa mampir di karyaku.
2024-10-25
1
Penulis Pena
Halo kak. aku ngasih rating lima. lain kali aku mampir utk baca
2024-10-25
1