BAB 5 DESAKAN ANDINO PADA ADRIAN

PEMBALASAN YANG SETIMPAL

Berita tentang pembantaian keluarga Parviz pun sampai di telinga Andino yang saat itu sedang duduk santai dengan Adrian dengan membahas tentang pembangunan resort hotel.

“Kau tidak melakukan hal bodoh itu bukan?”tanya Andino pada Adrian yang duduk di depannya menatapnya tajam.

“Apa yang sebenarnya terjadi”gumam Adrian pada dirinya sendiri.

“Apa yang sebenarnya terjadi dengannya,kenapa dengan mereka, siapa yang melakukan itu pada mereka!?!”racau Adrian yang panik mendengar berita itu.

“Ayah bertanya padamu Adrian, apa kau yang melakukan itu pada mereka?”ucap Andino dengan nada rendah.

“Apa maksudmu ayah, mana mungkin aku melakukan itu, 2 hari yang lalu kami baru saja bertemu untuk melakukan tanda tangan bersama,”sergah Andrian. ”Apa yang sebenarnya terjadi”gumamnya.

“Aku harus mencari tahu tentang kejadian ini”gumam Adrian.

“Ayah maaf, malam ini aku tidak bisa ikut malam bersama, Adrian pergi dulu”pamit Adrian pada Andino yang berdiri di depannya sambil meletakkan tangannya di saku.

Adrian pun melenggang pergi dari hadapannya dan menampilkan senyum smirk ketika sudah sampai di pintu depan rumah nya.

Adrian merasa senang sekaligus hati-hati dengan beredarnya berita tentang kematian Bagaskara pemilik Adora group.

“Dion cari tahu kebenaran berita itu”perintah Andino pada asistennya.

“Baik tuan”jawab Dion.

Andino bukan tidak mempercayai Adrian tidak melakukan itu, walaupun dia juga pernah melakukan hal sadis sewaktu dia masih aktif di perusahaan.

Tapi ketika sudah menikah Andino sudah berjanji pada dirinya sendiri dan juga istrinya dia tidak akan melakukan hal sadis macam itu lagi.

Di sisi lain Ghaida yang mendengar orang tuanya meninggal karena pembantai pun shock dia tidak menyangka orang tua nya akan meninggalkannya begitu cepat, 2 hari yang lalu dia baru saja keluar dengan ibunya untuk berbelanja kebutuhan.

“Apa yang terjadi dengan ayah dan ibu paman”ucap lirih Ghaida sambil menundukkan kepalanya.

"Apa yang terjadi dengan mereka paman,kenapa dengan mereka?, Apa yang diberitakan itu benar paman!?! Apakah benar mereka dibantai?! Apa benar yang dikatakan diberita itu, jawab paman jawab jangan diam saja”teriak Ghaida pada Adolf yang ada didepannya sambil dipukuli  bahunya.

“Nona maafkan saya” sesal Adolf sambil menahan tangisnya.”Maafkan saya nona maafkan saya, maafkan saya yang tidak bisa melindungi keluarga nona, maafkan saya nona”.

“Apakah … apakah yang diberitakan itu benar paman mereka dibantai oleh perampok?!”tanya Ghaida dengan lirih. Adolf pun menganggukkan kepalanya dengan pelan.

“Bukankah pengawal yang ada di rumah banyak paman harusnya mereka bisa melawannya bukan? kenapa mereka semua terbunuh?”tanya Ghaida dengan heran.

“Paman juga tidak tahu nona”jawab Adolf dengan nada lirih.

Ghaida yang mendengar jawaban dari Adolf pun luruh di lantai teras rumahnya menangis sejadi-jadinya.

Dia merasa kehilangan karena kematian orang tuanya, dia tidak menyangka bahwa orang tuanya akan pergi secepat itu.

“Paman bolehkah aku ikut mengantar ayah dan ibu ke peristirahatan terakhirnya?”tanya Ghaida pada Adolf yang masih berjongkok di depannya.

“Maaf nona paman tidak mengijinkan nya untuk pergi, paman takut orang yang membantai Tuan dan Nyonya mengetahui keberadaan nona”jawab Adolf dengan kepala tertunduk.

Ghaida yang mendengarkan jawaban Adolf pun menangis,Dia merasa bersalah karena tidak bisa mengantarkan orang tuanya untuk terakhir kalinya.

ΩΩΩΩ

3 tahun kemudian

Ghaida yang sudah 3 tahun berada di desa Acitya mengalami perubahan banyak, Ghaida yang awalnya pemalu dan ramah terhadap orang-orang disekitarnya berubah, menjadi pribadi yang datar dan tidak peduli terhadap orang yang ada disekitarnya.

Ketika pemberitaan tentang kematian orang tuanya sudah tersebar di desa ini, dan asisten Adrian serta pengawalnya datang kesini untuk menggusur warga desa serta membuat kebohongan bahwa ayahnya telah menjual tanah mereka, membuat mereka membenci orang tuanya.

Mungkin ada sebagian yang mempercayai ayahnya tidak melakukan hal itu tapi ada sebagian juga mempercayai kebohongan yang dibuat oleh asisten Adrian.

Karena kebohongan itu juga membuat Ghaida serta Adolf yang hanya tinggal berdua pun dikucilkan oleh sebagian warga desa Acitya.

Dan yang masih mempercayai mereka pun juga orang-orang yang pernah dibantu oleh ayahnya yaitu Claes, Avel, Baswara, Barya, Ella, Frona, Gyuri ,Ilka serta Evzen.

Hanya merekalah yang masih mempercayai Bagaskara bahkan tetua yang ada di desa yang sangat dekat dengan Bagaskara pun juga sudah tidak mempercayai keluarganya.

Selama 3 tahun ini juga para suruhan Adrian mengganggu para warga yang ada disini,mereka juga tidak segan-segan memukul warga apabila ada yang berontak.

Terutama perempuannya mereka juga tidak segan-segan melecehkannya di depan umum entah itu berupa ucapan atau tindakan yang tidak pantas untuk dilakukannya.

”Ghaida”panggil Baswara.

Ghaida yang sedang mengerjakan sesuatu pun berhenti untuk melihat orang yang dipanggilnya.

”Kau sedang melakukan apa?”tanya Baswara.

”Seperti yang kau lihat,aku sedang memperbaiki meja yang hampir roboh”jawab Ghaida dengan nada datar. Baswara pun melihat pekerjaan yang dilakukan Ghaida.

”Ghaida Ghaida bukannya memperbaiki tapi malah merusaknya, kalau caramu seperti ini”heran Baswara yang melihat Ghaida mempreteli mejanya satu per satu.”Lalu?”.

Baswara pun mengajari Ghaida caranya memperbaiki meja dengan perlahan, dikarenakan umurnya yang masih 13 tahun.

Baswara masih mewajarkannya karena di umur seperti itu memang banyak yang harus dipelajari agar tidak salah.

Karena Ghaida bukan orang desa asli dan terbiasa hidup di kota yang serba ada membuatnya agak sulit untuk membiasakan dirinya hidup apa adanya bukan serba adanya.

Ketika sudah menyelesaikan pekerjaannya mereka pun istirahat di bawah pohon yang ada di rumahnya Ghaida.

Rumah yang Ghaida tinggali memang tidak terlalu besar seperti rumah yang ditinggalinya dulu, rumah yang Ghaida tinggali terkesan sederhana tapi nyaman untuk ditinggali oleh 2 orang.

Dengan pemandangan alam yang alami dan dikelilingi sawah yang luas serta dekat dengan pantai yang ombaknya tidak terlalu besar membuat Ghaida dan keluarganya betah untuk tinggal disini dulu sebelum pembantaian itu terjadi.

Karena pemandangan yang alami serta pantai yang bersih, inilah banyak para perusahaan besar terutama pemilik resort hotel menginginkan tempat ini untuk dibangun penginapan.

Akan tetapi banyak juga para masyarakat yang ada di desa ini menolak pembangunan itu walaupun diberi uang dengan jumlah yang banyak.

Menurut warga desa yang ada disini dengan adanya pembangunan tersebut akan menghilangkan keasrian serta budaya setempat disini,mereka tidak mau tradisi yang mereka jaga selama ini dirusak begitu saja hanya untuk kepentingan bisnis.

”Oh ya dimana paman Adolf aku tidak melihatnya sedari tadi?”tanya Baswara yang tidak melihat Adolf keberadaannya.

”Paman Adolf sedang tidak enak badan makanya dia tidak terlihat sedari tadi”jawab Ghaida.

”Mungkin karena umurnya yang sudah tua,itu sebabnya paman Adolf sakit-sakitan”ucap Baswara yang mendengar keadaan Adolf. Ghaida yang mendengar ucapan Baswara pun hanya menganggukkan kepalanya.

”Oh ya kamu sudah makan, ibuku tadi membuat makanan kesukaanmu, lalu menyuruhku datang kesini untuk memberikannya padamu, dan kebetulan sekali aku juga belum makan”ucap Baswara sambil menunjukkan giginya dan memegang perutnya yang sudah berbunyi sedari tadi.

Baswara pun langsung menarik tangan Ghaida tanpa meminta persetujuan darinya.”Ayo kita ke dalam”.

Sementara di tempat lain, lebih tepatnya kediaman keluarga Andrea semua anggota keluarga berkumpul di tempat makan untuk sarapan pagi, ruang makan itu dipenuhi dengan suara ocehan Airani anak kedua Adrian yang sedang berada di pengawasan pengasuhnya.

Dan juga kakak dari Airani yaitu Dryas anak pertama dari Adrian dan Gilvi yang mewarisi ketampanan ayahnya walaupun usianya masih 18 tahun.

Setelah mereka menyelesaikan sarapan paginya mereka pun kembali ke aktivitas masing-masing kecuali Adrian.”Adrian ayah ingin berbicara denganmu!!”ucap Andino.

”Apakah kau sudah melaksanakan pembangunan hotel itu?”ucap Andino to the point.

Adrian kaget dengan ucapan Andino, tapi Adrian langsung merilekskan raut wajahnya agar tidak kentara.”Maaf ayah Adrian belum mulai pembangunan hotel itu”.jawabnya dengan tenang.

“sudah 3 tahun lamanya kamu belum memulai pembangunan hotel!!”ucap Andino dengan menatap tajam Adrian.

Andino menghela napasnya,”Adrian dengarkan ayah,bukankah sudah kubilang bukan, untuk segera melaksanakan pembangunan itu tetapi kenapa tidak kau lakukan perintah ayah".

“Maaf ayah Adrian akan segera melaksanakan perintah ayah, sebagian para warga yang ada di sana tidak merelakan tanahnya untuk dibangun pembangunan hotel”ucap Adrian dengan tenang.

“Ayah tidak mau tahu dengan alasan yang kau berikan!!, kamu harus segera menyelesaikan pembangunan itu jika tidak ayah akan memberikan proyek ini pada Qiyas”tegas Andino lalu pergi dari meja makan.

Andrian yang mendengarkan ucapan Andino pun mengepalkan tangannya menahan emosi yang bergejolak di dalam dirinya.

Episodes
1 BAB 1 PEMBANTAIAN SELURUH ANGGOTA KELUARGA
2 BAB 2 KEBERHASILAN RENCANA
3 BAB 3 KEBAHAGIAAN KELUARGA ANDREA
4 BAB 4 PENOLAKAN WARGA DESA
5 BAB 5 DESAKAN ANDINO PADA ADRIAN
6 BAB 6 MARAHNYA ADRIAN PADA WARGA
7 BAB 7 PEMBANTAIAN DESA ACITYA
8 BAB 8 TERSISANYA WARGA DESA ACITYA
9 BAB 9 HANCURNYA DESA ACITYA
10 BAB 10 DENDAM ANAK DARI KELUARGA PARVIZ
11 BAB 11 BERTEMUNYA KEBERADAANNYA
12 BAB 12 KEMBALINYA KELUARGA ANDRIAN
13 BAB 13 PERMINTAAN MARIA
14 BAB 14 GHAIDA BERNANDO
15 BAB 15 MENYAMAR SEBAGAI KARYAWAN
16 BAB 16 KELEMAHAN ADRIAN
17 BAB 17 SILSILAH KELUARGA ANDREA
18 BAB 18 PERSETERUAN KEMBALI
19 BAB 19 TAK TERDUGA
20 BAB 20 KONFLIK BATIN
21 BAB 21 KONFLIK BATIN 2
22 BAB 22 KONFLIK BATIN 3
23 BAB 23 KOFLIK BATIN 4
24 BAB 24 BERITA FRONA
25 BAB 25 PENYEBAB MENINGGALNYA FRONA
26 BAB 26 MENJALIN PERTEMANAN
27 BAB 27 KEGEMBIRAAN DHAFIN
28 Bab 28 PERTEMUAN SETELAH SEKIAN LAMA
29 BAB 29 OBSESI DRYAS
30 BAB 30 PENDEKATAN DRYAS
31 BAB 31 KECEMBURUAN DHAFIN
32 BAB 32 KILATAN MASALALU
33 BAB 33 PERENCANAAN
34 BAB 34 KEADAAN
35 BAB 35 RENCANA DRYAS
36 BAB 36 PERMINTAAN DHAFIN
37 BAB 37 KEBAHAGIAAN AIRANI
38 BAB 38 HAL YANG INGIN DILUPAKAN
39 BAB 39 HAL YANG TIDAK INGIN DI UNGKAP
40 BAB 40 KENYAMANAN HATI
41 BAB 41 PENGAWASAN
42 BAB 42 KEGELISAHAN
43 BAB 43 PENDERITAAN
44 BAB 44 KEADAAN JANTUNG
45 BAB 45 RUNNING IN MINE
46 BAB 46 PENDERITAAN
47 BAB 47 RENCANA DHAFIN
48 BAB 48 PERTEMUAN TRAUMA
49 BAB 49 MASALALU KELAM
50 BAB 50 KEKHAWATIRAN GHAIDA
51 BAB 51 PERMASALAHAN SETIAP ORANG
52 BAB 52 TRAUMA
53 BAB 53 DEJAVU
54 BAB 54 FEEL TINGLES ALL OVER
55 BAB 55 KECURIGAAN
56 BAB 56 FRUSTASI
57 BAB 57 PENGINTAIAN
58 BAB 58 BIMBANG
59 BAB 59 SARAN
60 BAB 60 ORANG BAIK
61 BAB 61 MENEMUKANNYA
62 BAB 62 HERAN
63 BAB 63 KASUS YANG DISEMBUNYIKAN
64 BAB 64 PERHATIAN
65 BAB 65 FAKTA YANG TERUNGKAP
66 BAB 66 KERAGUAN
67 BAB 67 PELANCARAN AKSI
68 BAB 68 KEKACAUAN
69 BAB 69 PERTIKAIAN
70 BAB 70 SEBUAH KERTAS
71 BAB 71 FAKTA YANG DISEMBUNYIKAN
72 BAB 72 MARKAS
73 BAB 73 KELEGAAN
74 BAB 74 KEDAMAIAN HATI
75 BAB 75 PERASAAN YANG SAMA
76 BAB 76 KEHANCURAN PERTAMA
77 BAB 77 PENGUBURAN
78 BAB 78 AXELINO DAN GHAIDA
79 BAB 79 KECURIGAAN QIYAS
80 BAB 80 KETAKUTAN AIRANI
81 BAB 81 BERSAMA-SAMA
82 BAB 82 BERSAMA-SAMA 2
83 BAB 83 HAL YANG TAK TERDUGA
84 BAB 84 PERNYATAAN DARYAN
85 BAB 85 PERBINCANGAN
86 BAB 86 PERLAHAN HANCUR
87 BAB 87 KEKHAWATIRAN DEVI
88 BAB 88 DISKUSI
89 BAB 89 BUKTI BARU
90 BAB 90 ZERON
91 BAB 91 ANCAMAN DRYAS
92 BAB 92 KEGELISAHAN AIRANI
93 BAB 93 ADRIAN DAN ANDRIAN
94 BAB 94 MENGUNJUNGI
95 BAB 95 PEMBALASAN
96 BAB 96 TANGISAN GHAIDA
97 BAB 97 KERINDUAN AXELINO
98 BAB 98 KEDAMAIAN AIRANI
99 BAB 99 KENCAN PERTAMA
100 BAB 100 KENCAN
101 BAB 101 DEBARAN JANTUNG
102 BAB 102 HAL YANG MEMBAHAGIAKAN
103 BAB 103 KEBEBASAN
104 BAB 104 MENYENANGKAN
105 BAB 105 BERTEMU KEMBALI
106 BAB 106 KESEDIHAN MENDALAM
107 BAB 107 MASIH ADA
108 BAB 108 MENCARI TAHU
109 BAB 109 MELUNAK
110 BAB 110 MELUNAK 2
111 BAB 111 MENUJU KEHANCURAN
112 BAB 112 KEMATIAN AIRANI
113 BAB 113 KEJADIAN SEBENARNYA
114 BAB 114 PEMAKAMAN AIRANI
115 BAB 115 PERMAINAN GHAIDA
116 BAB 116 TAK ADA KESEMPATAN
117 BAB 117 PENDERITAAN
118 BAB 118 PERTEMUAN TERAKHIR
119 BAB 119 MUSUH UTAMA
120 BAB 120 PENGANIAYAAN
121 BAB 121 TARGET TERAKHIR
122 BAB 122 DUKA YANG MENDALAM
123 BAB 123 MENYIMPANNYA SAMPAI AKHIR
Episodes

Updated 123 Episodes

1
BAB 1 PEMBANTAIAN SELURUH ANGGOTA KELUARGA
2
BAB 2 KEBERHASILAN RENCANA
3
BAB 3 KEBAHAGIAAN KELUARGA ANDREA
4
BAB 4 PENOLAKAN WARGA DESA
5
BAB 5 DESAKAN ANDINO PADA ADRIAN
6
BAB 6 MARAHNYA ADRIAN PADA WARGA
7
BAB 7 PEMBANTAIAN DESA ACITYA
8
BAB 8 TERSISANYA WARGA DESA ACITYA
9
BAB 9 HANCURNYA DESA ACITYA
10
BAB 10 DENDAM ANAK DARI KELUARGA PARVIZ
11
BAB 11 BERTEMUNYA KEBERADAANNYA
12
BAB 12 KEMBALINYA KELUARGA ANDRIAN
13
BAB 13 PERMINTAAN MARIA
14
BAB 14 GHAIDA BERNANDO
15
BAB 15 MENYAMAR SEBAGAI KARYAWAN
16
BAB 16 KELEMAHAN ADRIAN
17
BAB 17 SILSILAH KELUARGA ANDREA
18
BAB 18 PERSETERUAN KEMBALI
19
BAB 19 TAK TERDUGA
20
BAB 20 KONFLIK BATIN
21
BAB 21 KONFLIK BATIN 2
22
BAB 22 KONFLIK BATIN 3
23
BAB 23 KOFLIK BATIN 4
24
BAB 24 BERITA FRONA
25
BAB 25 PENYEBAB MENINGGALNYA FRONA
26
BAB 26 MENJALIN PERTEMANAN
27
BAB 27 KEGEMBIRAAN DHAFIN
28
Bab 28 PERTEMUAN SETELAH SEKIAN LAMA
29
BAB 29 OBSESI DRYAS
30
BAB 30 PENDEKATAN DRYAS
31
BAB 31 KECEMBURUAN DHAFIN
32
BAB 32 KILATAN MASALALU
33
BAB 33 PERENCANAAN
34
BAB 34 KEADAAN
35
BAB 35 RENCANA DRYAS
36
BAB 36 PERMINTAAN DHAFIN
37
BAB 37 KEBAHAGIAAN AIRANI
38
BAB 38 HAL YANG INGIN DILUPAKAN
39
BAB 39 HAL YANG TIDAK INGIN DI UNGKAP
40
BAB 40 KENYAMANAN HATI
41
BAB 41 PENGAWASAN
42
BAB 42 KEGELISAHAN
43
BAB 43 PENDERITAAN
44
BAB 44 KEADAAN JANTUNG
45
BAB 45 RUNNING IN MINE
46
BAB 46 PENDERITAAN
47
BAB 47 RENCANA DHAFIN
48
BAB 48 PERTEMUAN TRAUMA
49
BAB 49 MASALALU KELAM
50
BAB 50 KEKHAWATIRAN GHAIDA
51
BAB 51 PERMASALAHAN SETIAP ORANG
52
BAB 52 TRAUMA
53
BAB 53 DEJAVU
54
BAB 54 FEEL TINGLES ALL OVER
55
BAB 55 KECURIGAAN
56
BAB 56 FRUSTASI
57
BAB 57 PENGINTAIAN
58
BAB 58 BIMBANG
59
BAB 59 SARAN
60
BAB 60 ORANG BAIK
61
BAB 61 MENEMUKANNYA
62
BAB 62 HERAN
63
BAB 63 KASUS YANG DISEMBUNYIKAN
64
BAB 64 PERHATIAN
65
BAB 65 FAKTA YANG TERUNGKAP
66
BAB 66 KERAGUAN
67
BAB 67 PELANCARAN AKSI
68
BAB 68 KEKACAUAN
69
BAB 69 PERTIKAIAN
70
BAB 70 SEBUAH KERTAS
71
BAB 71 FAKTA YANG DISEMBUNYIKAN
72
BAB 72 MARKAS
73
BAB 73 KELEGAAN
74
BAB 74 KEDAMAIAN HATI
75
BAB 75 PERASAAN YANG SAMA
76
BAB 76 KEHANCURAN PERTAMA
77
BAB 77 PENGUBURAN
78
BAB 78 AXELINO DAN GHAIDA
79
BAB 79 KECURIGAAN QIYAS
80
BAB 80 KETAKUTAN AIRANI
81
BAB 81 BERSAMA-SAMA
82
BAB 82 BERSAMA-SAMA 2
83
BAB 83 HAL YANG TAK TERDUGA
84
BAB 84 PERNYATAAN DARYAN
85
BAB 85 PERBINCANGAN
86
BAB 86 PERLAHAN HANCUR
87
BAB 87 KEKHAWATIRAN DEVI
88
BAB 88 DISKUSI
89
BAB 89 BUKTI BARU
90
BAB 90 ZERON
91
BAB 91 ANCAMAN DRYAS
92
BAB 92 KEGELISAHAN AIRANI
93
BAB 93 ADRIAN DAN ANDRIAN
94
BAB 94 MENGUNJUNGI
95
BAB 95 PEMBALASAN
96
BAB 96 TANGISAN GHAIDA
97
BAB 97 KERINDUAN AXELINO
98
BAB 98 KEDAMAIAN AIRANI
99
BAB 99 KENCAN PERTAMA
100
BAB 100 KENCAN
101
BAB 101 DEBARAN JANTUNG
102
BAB 102 HAL YANG MEMBAHAGIAKAN
103
BAB 103 KEBEBASAN
104
BAB 104 MENYENANGKAN
105
BAB 105 BERTEMU KEMBALI
106
BAB 106 KESEDIHAN MENDALAM
107
BAB 107 MASIH ADA
108
BAB 108 MENCARI TAHU
109
BAB 109 MELUNAK
110
BAB 110 MELUNAK 2
111
BAB 111 MENUJU KEHANCURAN
112
BAB 112 KEMATIAN AIRANI
113
BAB 113 KEJADIAN SEBENARNYA
114
BAB 114 PEMAKAMAN AIRANI
115
BAB 115 PERMAINAN GHAIDA
116
BAB 116 TAK ADA KESEMPATAN
117
BAB 117 PENDERITAAN
118
BAB 118 PERTEMUAN TERAKHIR
119
BAB 119 MUSUH UTAMA
120
BAB 120 PENGANIAYAAN
121
BAB 121 TARGET TERAKHIR
122
BAB 122 DUKA YANG MENDALAM
123
BAB 123 MENYIMPANNYA SAMPAI AKHIR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!