PEMBALASAN YANG SETIMPAL
Pria yang baru saja bertabrakan dengan Ghaida yaitu bernama Dhafin orang yang akan memimpin Nature Palace.
Pemimpin yang sebelumnya memimpin hotel ini sudah didepak dari kursinya karena kesalahan yang dilakukannya.
Dryas sudah didepak dari Nature Palace karena Andino mengetahui kebusukannya yang ditutupi selama ini.
Dryas juga tidak menyangka bahwa kakeknya akan mengetahui kelakuan dia selama ini, setahunya Dryas selalu bermanin rapi dalam melakukan apa yang di inginkannya.
Ketika Dryas ketahuan, Dryas selalu meminta perlindungan dari neneknya, ketika dia ketahuan melakukan kesalahan.
Orang tuanya bahkan tidak bisa mengatur Dryas dari dulu karena dia selalu meminta perlindungan dari neneknya.
Andino selaku kakeknya juga tidak bisa berbuat apa-apa karena Maria selalu mempunyai alasan agar Dryas tidak dihukum olehnya.
Hingga ketika dia dewasa Andino membuat peraturan pada penerusnya,jikalau dari dua cucu kebanggaannya tidak bisa memimpin Nature Palace maka seluruh warisan yang akan diterimanya akan dihapus dan tidak menerima sepersen pun darinya.
Dan Dryas sudah membuktikan bahwa dia tidak mampu memimpin Nature Palace dengan baik.
“Ini ruangan yang akan anda tempati tuan”ucap asisten Andino yang mengantar Dhafin ke ruangan CEO Nature Palace.
Memasuki ruangannya Dhafin mencium bau tidak mengenakkan,banyaknya tisu berceceran dengan noda putih yang menempel,beberapa celana dalam dan bikini yang entah milik siapa Dhafin tidak mengetahui.
“Maaf tuan kalau tempatnya sangat menjijikan ketika anda melihatnya,karena memang tuan Dryas berada di kantor ini hanya untuk bermadu kasih dengan wanitanya. Entah wanita mana yang dia bawa yang jelas bukan orang yang sama setiap harinya”jelas Qiyas.
“Apakah dia juga bermain dengan karyawan sini?”tanya Dhafin sambil memunguti kertas yang berserakan,
“Terlalu banyak keluhan dari karyawan yang tidak bisa ditampung oleh pengawas tuan Adrian dan akhirnya dibiarkan begitu saja olehnya.Yah seperti yang tuan Dhafin tau. Tuan Dryas memang maniak seks apapun yang dilihatnya dan sesuai dengan kriteria yang dia sukai, dia akan merayunya, sekalipun orang itu tidak mau dia akan memaksanya sampai nafsunya tuntas”kata Qiyas yang ikut membantu mengambil kertas yang berserakan di lantai.
“Huh,menjadi pria memang tidaklah mudah dalam mengendalikan hawa nafsu,pikiran dia terlalu dangkal dalam menilai seorang wanita sebagai pemuas nafsu,tetapi yang tidak bisa aku pikirkan adalah bagaimana kalau semua itu terjadi pada Airani?”.
“Entahlah Qiyas, aku juga tidak bisa berpikir sampai sejauh itu, kemungkinan jika itu terjadi pada Airani aku yakin dia akan menjadi garda paling depan untuk melindunginya”ujar Dhafin.
Setahu Dhafin, Dryas memang sangat menyayangi Airani meskipun kelakuan dia sangat bejat terhadap wanita lain.
Dryas memang brengsek ketika di luar rumah tetapi ketika di dalam rumah dia akan menjadi ksatria terhebat dalam melindungi adiknya.
“Baiklah tuan,kau tidak perlu melanjutkannya aku akan memanggil cleaning servis dan kau bersiaplah untuk upacara penyambutan di hotel ini. Kuharap tuan bisa memimpin hotel ini dengan baik”harap Qiyas pada Dhafin.
”Aku tidak yakin bisa memimpin hotel dengan baik tetapi aku akan berusaha sebaik mungkin dalam memimpinnya”tegas Dhafin.
”Yah aku tahu anda bisa diandalkan tuan, dan kembalikan apa yang telah mereka rampas”gumam Qiyas.
Tanpa disadari Dhafin ketika memasuki perusahaan hotel ini banyak yang berharap dia akan memimpinnya dengan baik. Titik balik berdirinya hotel ini hanya sebagian orang saja yang mengetahui termasuk Qiyas.
Bahkan pemilik dari perusahaan yang menaungi hotel ini juga tidak mengetahui dibalik gelapnya pembangunan hotel ini sangking bersihnya dari orang-orang yang mengetahui semuanya.
Semua karyawan hotel sedang berkumpul di ballroom karena ada pergantian pimpinan hotel.
Tidak ada yang mengetahui siapa yang akan memimpin hotel ini,tapi para pekerja hotel ini berharap pemimpin yang akan memimpin sekarang bisa berlaku adil pada pekerja hotel ini termasuk perempuannya.
”Siapa yang akan memimpin hotel ini?”
”Entahlah, aku berharap pemimpin yang sekarang tidak semena-mena terhadap kita.”
”Betul meskipun kita hanya karyawan setidaknya kita juga berhak untuk dihargai seperti karyawan lain yang sudah naik pangkat”. Keluh kesah yang dilontarkan karyawan hotel ini membuat Ghaida tereyuh.
Walaupun Ghaida baru beberapa bulan menjadi karyawan disini dia seakan mendapat pelajaran yang berharga dalam menghargai pekerjaan yang dilakukan setiap orang.
”Aku berharap pemimpin yang sekarang tidak seperti tuan Dyas”harap Ghanita yang merapatkan tangannya dengan harapan yang baik. Gahida hanya mengaminkan harapan Ghanita.
”Selamat pagi semuanya”salam Qiyas pada karyawan hotel.
”Seperti yang kalian sudah dengar kita akan melakukan pergantian pimpinan dalam perusahaan ini. Saya yakin dengan kehadiran pemimpin baru, kita akan mampu menghadapi berbagai tantangan dengan lebih baik. Mari kita sambut pemimpin baru dengan penuh semangat agar beliau dapat memberikan yang terbaik untuk kemajuan hotel ini."
Riuh tepuk tangan memenuhi ballroom ketika Dhafin naik ke panggung,semua mata memandangi Dhafin
yang naik ke atas panggung untuk memberikan sambutan.
Dengan perawakannya yang tinggi sorot mata yang tajam,dan memiliki rahang tegas serta bentuk bibir yang tipis membuat orang-orang yang ada di sana terpesona dalam sekejap sebelum memulai pembicaraan.
”Terima kasih untuk semuanya yang sudah menyempatkan waktunya untuk menyambut saya. Saya sangat senang mendapat kesempatan ini. Saya tidak tahu apakah saya bisa memimpin perusahaan ini dengan baik,tetapi saya akan berusaha semampu saya dalam memimpin perusahaan ini. Terima kasih juga sudah mempercayakan kepercayaan kalian kepada saya,tetapi yang pasti adalah mari kita buat hotel ini menjadi lebih baik dari yang sebelumnya”ucap Dhafin dengan diakhiri senyuman manis yang terbit di bibirnya.
ΩΩΩΩ
1 tahun kemudian....
Dhafin memimpin hotel ini dengan baik,dia merombak ulang peraturan-peraturan yang dibuat sebelumnya.
Sistem yang sebelumnya pernah dibuat Dryas untuk petinggi-petinggi hotel yang bersekongkol dengannya dia rombak ulang.
Banyak dari investor terdahulu yang memutus kerja samanya dengan hotel ini karena peraturan yang dibuat Dryas,menurut mereka peraturan yang dibuat Dryas sangat tidak masuk akal dan juga bodoh untuk di ikuti.
Banyak dari petinggi Nature Palace yang tentu saja berada di kubu Dryas tidak menyetujui peraturan yang sudah ditetapkan tiba-tiba saja diubah oleh orang baru.
Banyak dari mereka mencaci Dhafin dikarenakan masih baru dalam dunia bisnis hotel, tetapi Dhafin tidak menghiraukan cacian dari mereka.
Dhafin tetap pada pendiriannya,begitu banyaknya hal cacat yang dilakukan Dryas membuat Dhafin harus memperbaiki keseluruhannya.
”Huh sungguh melelahkan hari ini Ghaida”keluh Ghanita sambil mengusap keringatnya yang menetes.
”Benar hari yang sangat melelahkan,entah kenapa aku merasa pengunjung yang menginap disini semakin bertambah?”ucap Ghaida yang menyenderkan badannya di meja resepsionis.
Berada dibawah pimpinan Dhafin memang sangat menguntungkan bagi karyawan hotel ini, karena dengan banyaknya pengunjung hotel yang terus berdatangan membuat para karyawan senang sekaligus lelah bersamaan.
Semenjak Dhafin memimpin hotel banyak sekali perubahan yang dirasakan karyawan sini,terutama soal masalah gaji.
Sewaktu Dryas masih memimpin hotel ini banyak sekali kendala dalam hal gaji,entah alasannya apa tapi setiap waktu gajian selalu diundur dalam pembagiannya.
Bahkan tidak pernah diganti ketika diundur sewaktu gajian. Dan juga bagian bendahara hotel ini selalu melakukan pemotongan gaji yang tidak ada alasan berdasar.
”Benar,setelah berganti pemimpin hotel ini semakin maju,dan juga kita sudah tidak diganggu lagi oleh si maniak sex itu”ucapnya setengah berbisik.
”Yah kau benar .... dan aku semakin kesulitan mencari sesuatu yang seharusnya sudah ketemu dari lama”gumam Ghaida.
Semenjak pergantian pemimpin di hotel ini pergerakan Ghaida dalam mencari Frona sangat sulit.
Bahkan Zeria yang notabene mata-mata yang disuruhnya menyamar juga kesulitan dalam mencari informasi keberadaan Frona.
Dhafin begitu teliti dalam memperhatikan pergerakan Dryas,dikarenakan itu Zeria juga kesulitan untuk ikut masuk ke dalam markas yang disembunyikan Adrian.
”Kau berbicara apa Ghaida?”tanya Ghanita yang tidak terlalu jelas dengan gumaman Ghaida.
”Ah tidak apa-apa”jawab Ghaida.
”Oh ya bukankah kemarin kau sedang jalan dengan tuan Dhafin? Apakah tuan Dhafin memintamu sebagai pasangannya?”goda Ghanita.
Selama Dhafin bekerja disini,dia terus mencari perhatian pada Ghaida. Entah perasaan apa yang dirasakan Dhafin pada Ghaida, dia tidak tahu.Ghaida hanya menganggap Dhafin adalah atasannya yang harus dihormati.
Selama setahun ini pula Dhafin tidak berhenti mengejar Ghaida. Hingga puncaknya kemarin ketika mereka berdua sedang berjalan santai di bibir pantai,dan secara tidak sengaja Dhafin menyatakan perasaannya pada Ghaida.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments