PEMBALASAN YANG SETIMPAL
16 tahun kemudian….
Sekian lama telah berlalu dia meninggalkan tempat kelahirannya, meninggalkan kotanya dengan membawa kesakitan yang sulit untuk di deskripsikan dengan kata-kata.
Ghaida kembali lagi ke kota ini dengan membawa rasa sakit yang sama dan dipenuhi dengan ambisi dendam yang tidak bisa dikendalikannya.
Di dalam perjalanan yang melewati tempat yang pernah disinggahinya dulu sewaktu kecil sekarang semua sudah berubah seiring dengan kemajuan teknologi.
tempat yang dulu sering didatanginya bersama keluarga kini berubah menjadi klub malam yang sering didatangi oleh orang-orang untuk mencari hiburan.
Tempat yang dulu ayahnya beli untuk dibuat panti asuhan bagi anak-anak jalanan yang tidak mempunyai tempat teduh.
Semua telah berubah Dia tidak tahu keberadaan anak-anak panti sekarang, Dia tidak punya waktu untuk mengurusi semua itu dulu karena sibuk untuk mencari tempat perlindungan untuk dirinya sendiri.
Sekarang dia kembali untuk mengambil semuanya yang telah dirampas oleh orang-orang yang tidak tau diri itu dan juga mengembalikkan sakit yang di deritanya.
Ghaida kembali dengan persiapan yang matang,dia kembali dengan dendam yang membara di hatinya, dendam yang entah kapan sembuhnya sebelum orang-orang yang membuatnya memiliki dendam mati di tangannya.
“Kita sudah sampai nona”ucap sopir taksi yang mengantar Ghaida ke tempat yang ditujunya.
“Terima kasih”ucap Ghaida dengan ramah. Diturunkannya koper yang dibawanya lalu masuk ke dalam tempat penginapan yang dipesannya.
Tempat ini sengaja dipesan oleh Ghaida untuk melihat keadaannya sekaligus untuk mengenang tempat yang dulunya sering disinggahinya.
Tempat yang jadi penginapannya bernama Nature Palace, pemilik dari penginapannya adalah Andrea Group perusahaan yang telah membunuh keluarganya dan warga desa yang ada di desa Acitya.
Tempat ini berdiri bukan karna keikhlasan warga desanya yang memberikan tanahnya dengan sukarela agar dikelola dengan baik.
Tetapi tanah ini diambil paksa oleh mereka tanpa adanya rasa kemanusiaan yang ada di dalam diri mereka.
Dipandanginya bangunan yang ada di depannya setiap sudut bangunan tak luput dari pandangan Ghaida bahkan orang-orang yang melewatinya juga.
Ghaida masuk ke dalam penginapan itu dan memesan kamar yang ada, sepanjang perjalanan Ghaida mendengar pembicaraan orang yang ada di lobi hotel.
Dimulai dari perselingkuhan yang dilakukan beberapa orang dan keluhan setiap orang yang ingin menghindari sejenak dari pekerjaanya sehari-hari,dan juga keluhan dari para karyawan hotel yang membuatnya memelankan langkahnya.
“Huh, setiap tahun orang-orang yang datang kesini turun terus-menerus turun kalau seperti ini akan ada pengurangan karyawan lagi.”
”Mau bagaimana lagi kita hanya seorang karyawan biasa bukan,kita tidak duduk di depan layar komputer terus menerus dan memantau line chart perusahaan,tapi yang melayani para konsumen secara langsung ya kita.”
”Kita bukan dari kalangan mereka,selain mengeluh apa lagi yang kita bisa lakukan.”
Ucapan itu seperti sebuah kemenangan bagi Ghaida, tanpa disadarinya alam ternyata mendukung apa yang di inginkannya.
Mungkin ini akan jadi celah masuknya Ghaida dalam mengobrak-abrik perusahaan ini dalam waktu singkat dan akan membutuhkan waktu dan tenaga yang banyak.
Ghaida tersenyum lebar yang tanpa sengaja mendengar ucapan karyawan penginapan ini.
Sesampainya di kamarnya dia mengistirahatkan badannya di tempat tidur, berjam-jam di kendaraan membuatnya tidak bisa tidur nyenyak seharian.
Kembali ke kota ini memang mengingatkannya tentang memori lama yang dia pendam begitu lama.
Rasa sedih campur bahagia,rasa senang yang menyatu dengan ke dendamannya pada seseorang. Membuatnya lemah di satu sisi yang tidak pernah ditunjukkannya pada orang lain termasuk Evzen dan Gyuri.
”Selamat datang kembali Ghaida, istirahatkan tubuhmu terlebih dahulu baru pikirkan cara lain.”
ΩΩΩΩ
Matahari terbenam begitu indah yang terlihat,perlahan-lahan tenggelam melalui laut, warna langit yang berubah,menampakkan senja yang selalu menjadi puitis ketika melihatnya.
Alam hijau yang berubah menjadi hitam ketika malam dan para hewan yang mulai memasuki sarangnya untuk beristirahat.
Tapi tidak bagi Ghaida yang membuka matanya setelah sekian lama beristirahat.
Ghaida seakan diajak mengingat memori lama yang pernah disinggahinya di tempat ini, di tanah ini tempatnya para orang-orang Desa Acitya tinggal,sekarang hanyalah kenangan yang ada diingatannya bahkan bekas pembangunan rumah-rumahnya juga sudah dihilangkan oleh mereka.
Ghaida berjanji pada dirinya sendiri akan merebut kembali tempat ini dengan tangannya sendiri,walaupun orang-orang yang ada di desa ini sudah pergi Dia akan membuat bangunan yang dihancurkan oleh mereka dibangun lagi untuk mengenang desa Acitya.
”Apa kau sudah menemukan celahnya selain konflik dari yang kuceritakan tadi?”
”Huft, aku belum menemukannya sulit untuk mencari informasi dari perusahaan itu.”
”Aku hanya mendapat informasi dari karyawan penginapan di sini bahwa pemimpinnya sudah berpindah tangan,aku juga sudah menanyakannya tetapi mereka tidak menjawabnya”jeda sejenak untuk mengambil nafas.
”Apakah aku harus masuk ke dalam hotel ini untuk mengetahui siapa pemimpinnya?”
”Jangan gila Ghaida,kita masih punya banyak waktu untuk memikirkan cara lain untuk menjatuhkan mereka .“
”Kau tahu tahu aku sudah menunggu momen ini bertahun-tahun lamanya,yah meskipun harus mengorbankan nyawa ku sendiri itu tidak masalah selagi mereka masih hidup dengan bergelimang harta dan kesenangannya Aku tidak tidak akan menyerah Evzen,kau hanya perlu memantau ku dari sana”.
Keesokan paginya Ghaida pergi menuju tempat pemakaman orang tuanya berada, untuk pertama kalinya setelah beberapa tahun Ghaida baru menyempatkan berkunjung di makam orang tuanya.
Sewaktu orang tuanya dimakamkan Ghaida tidak bisa mengantar orang tuanya pergi ke peristirahatan terakhirnya karena Adolf melarangnya untuk mengantar mereka jadilah, Ghaida tidak bisa melihat orang tuanya dikebumikan.
Memasuki area pemakaman hawa dingin sangat terasa dikulitnya,kesunyian di area pemakaman dan ditemani suara jangkrik dan burung yang beterbangan saling bersautan.
Ghaida menapaki jalan setapak yang akan mengantarnya menuju makam orang tuanya,sebelumnya Ghaida sama sekali tidak mengetahui keberadaan makam kedua orang tuanya ketika di kota sebelah, hingga akhirnya Ghaida menyuruh seseorang untuk mencarikan makam kedua orangtuanya dan merawat makam tersebut.
Sesampainya di makam kedua orangtuanya Ghaida tidak bisa menahan tangisnya,dia bersimpuh di hadapan makamnya dan menangis terisak-isak.
”Ayah Ibu aku datang”ucap Ghaida dengan suara bergetar.
”Maafkan aku yang baru menemui kalian, seharusnya,maafkan Aku sebagai seorang anak yang tidak bisa merawat makam kalian,seharusnya aku yang mengantarkan kalian ke tempat ini untuk terakhir kalinya tapi .... Aku juga tidak melakukannya. Maafkan aku Ayah Ibu ... maafkan aku”.
”.... Ayah Ibu, aku sudah melalui banyak hal selama beberapa tahun ini,aku juga bertekad pada diriku sendiri untuk bisa melawan trauma yang selalu menguasaiku agar tidak bisa bangkit lagi. Tetapi aku dengan keyakinan penuh melawan semua itu, dan juga aku sudah punya tujuan dalam hidupku untuk membalaskan kelakuan mereka yang menimpa kita, aku akan melemparkannya kembali dan aku juga akan merebut apa yang mereka rebut kepada kita,maafkan aku Ayah Ibu yang tidak bisa menuruti kata-kata kalian. Maafkan aku juga kali ini akan ada percikan darah di tubuhku. Aku tahu kalian tidak setuju dengan niatku tapi aku akan lebih sakit ketika melihat mereka sedang tertawa bahagia tanpa mengetahui kesalahan yang dilakukannya.”
Rasa marah,sedih,kecewa dan senang yang melanda di hati Ghaida sudah tersampaikan kepada kedua orang tuanya.
Selama ini Ghaida selalu merasa sendiri dalam kehidupannya,kerasnya dalam dunia pekerjaan hal-hal yang sulit untuk tersampaikan bahkan dokter yang menanganinya pun sulit untuk menyembuhkannya.
Tetapi sekarang Ghaida sudah menyampaikan semua keluh kesah yang menderanya, yang dulunya seorang anak ramah dan baik sekarang hanya ditemukan dengan sifat yang tegas tanpa belas ampun dan hati dingin yang ada pada diri Ghaida Bernando.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments