PEMBALASAN YANG SETIMPAL
"Airani.”
“Ghaida kau harus memanggilnya dengan sebutan nona tahu!. Kamu tahu kalau sampai ucapanmu itu didengar tuan Dryas atau nyonya Maria kau akan langsung mendapat siksaan dari mereka, mungkin bukan fisik sih tetapi dengan ucapan yang bisa menjatuhkan mentalmu.”
“Kenapa seperti itu?”
“Ya karena nona Airani kesayangan mereka,dikarenakan cucu perempuan sendiri di keluarganya membuat Dia menerima banyak cinta dari mereka semua. Terutama tuan Andino dia sangat menyayangi nona Airani melebihi cucu laki-lakinya tuan Dryas dan tuan Dhafin”.
“Tunggu tuan Dhafin!!”.
“ststt jangan keras-keras Ghaida,kau tahu disini sangat banyak mata-mata nyonya Maria!!”bekap Zeron pada mulut Ghaida.
“lepaskan!”suruh Ghaida pada Zeron yang membekap mulutnya.”Maaf aku tidak sengaja”.
“Ya aku tahu tetapi jangan diulangi lagi kalau tidak kau tidak ingin kehilangan pekerjaanmu disini atau mungkin lebih .... seperti nyawa”hendik Zeron.
”Kembali ke topic tentang tuan Dhafin. Tuan Dhafin adalah adalah anak dari tuan Andrian kembaran tuan Adrian. Memang nama beliau sangat tidak familiar di telinga anak-anak sini karena dulu katanya hotel ini sebelum dibangun, sebenarnya proyek ini milik tuan Andrian tetapi tuan Adrian yang iri dengan proyek yang diberikan tuan Andino pada kembarannya Dia pun berbuat nekat dengan menjatuhkan nama kembarannya agar proyek ini tidak jatuh ke tangan tuan Andrian. Dan akhirnya tuan Andino pun mengusir tuan Andrian dari rumahnya,hingga beberapa tahun kemudian mereka kembali ke rumahnya,sungguh permasalahan orang kaya memang beda.”
‘Adrian yang kejam’ucap Ghaida dalam hati.
Tanpa disadari mereka ada yang mengawasi dari jarak jauh,terutama tatapan itu ditunjukkan pada Ghaida. Tatapan itu seperti memliki nafsu yang sangat ingin dimiliki tanpa di ganggu oleh orang lain.
“Namanya Ghaida Bernando tuan Dia adalah karyawan baru disini tuan”ucap salah satu anak buahnya.
“Nama yang bagus”ucap seseorang dengan mata penuh obsesi.
ΩΩΩΩ
Memasuki rumahnya tanpa melepas sepatu dari kakinya, Ghaida langsung mengistirahatkan badannya di sofa ruang tamu yang ada di flatnya.
Berpura-pura menjadi ramah dan baik bukanlah sifat Ghaida yang sesungguhnya tetapi dengan kepura-puraannya itu dia mendapat informasi yang cukup untuk bekalnya dalam membalaskan dendam.
Ghaida tidak menyangka dengan kelakuan Adrian terhadap saudaranya sendiri.
Ghaida kira kekejaman yang dilakukannya hanya untuk rekan bisnis serta orang lain yang menghalanginya ternyata dia juga melakukan hal yang sama terhadap saudara kermbarnya sendiri yang notabenenya saudara sedarah.
“Adrian Prambudi Andrea ternyata hatimu benar-benar iblis,setidaknya aku sudah mengetahui kelemahanmu itu”heran Ghaida dengan kalakuan Adrian.
Ketika Ghaida yang sedang larut dalam pikirannya hingga tanpa sadar ada yang memasuki flatnya dengan pakaian yang memperlihatkan bentuk tubuhnya.
“Apa kamu sudah menemukan berita tentangnya?”tanya Ghaida yang duduk disampingnya.
“Huh sulit untuk menanyai si bodoh itu walaupun dengan keadaan mabuk berat”ucapnya sambil menghisap rokok yang ada ditangannya.
”Dia hanya mengucapkan kalimat yang sama ‘kamu tahu honey pekerjaanku itu mengambil orang-orang sepertimu lalu kubawa kesini untuk melayani kami dan tentu saja aku tidak mengingat mereka satu persatu sayang dan bla blab la….’ Hanya itu yang diucapkannya setiap kali aku menanyakannya tentang Frona.”
“Lalu apa kau juga mendapat berita baru disana?”tanya Zeria pada Ghaida yang mengambil minum untuknya.
“Well setidaknya aku sudah mendapat beberapa kelemahan darinya selama satu bulan ku bekerja disana,tapi banyak sekali kejanggalan yang dia lakukan”Ghaida memberikan minumannya pada Zeria.
”Menurutmu aku harus mencari kejanggalan itu atau tidak? Dia bermain sangat rapi.”
“Kau harus mencari kejanggalan itu,setidaknya selain kelemahannya kau juga harus mencari akal busuknya yang selama ini ditutupi.”
Bangkai busuk yang ditutupi Adrian entah sudah berapa banyak,tetapi setahunya seorang pengusaha memang banyak melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang diinginkannya agar terus berjalan.
Akan tetapi yang dilakukan Adrian memang sangatlah fatal,Ghaida hanya bisa menggelengkan kepalanya ketika mendengar kelakuannya.
Sifat manusia memang tidak bisa ditebak, kalau ada pepatah yang mengatakan sifat setan lebik baik daripada manusia Ghaida akan mengi’iya’kan pepatah itu.
Dikarenakan setan hanya bisa mengganggu tapi tidak bisa membunuh tetapi manusia bahkan bisa lebih dari itu, kalaupun ada setan yang ingin membunuh manusia mungkin itu bukan kemauannya tetapi kemauan orang yang memerintahkannya.
Terlepas dari itu semua mungkin Ghaida juga termasuk orang yang ada di pepatah itu.
Dia melakukan ini semua bukan semata-mata untuk merebut kembali harta peninggalan keluarganya,namun dia hanya ingin membalikkan kesengsaraan yang dia alami ketika mereka mengambil nyawa keluarga serta orang terdekatnya.
Ghaida tahu apa yang dilakukannya sangatlah salah, Ghaida tidak punya pilihan lain selain membalaskan dendam ini pada mereka atau rasa sakit yang dideritanya tidak akan pernah sembuh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments