BAB 13 PERMINTAAN MARIA

PEMBALASAN YANG SETIMPAL

Andrian serta keluarganya berangkat menuju bandara, rumah Andrian yang ada disini akan disewakannya pada mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikannya disini.

Awalnya Andrian ingin memberikan rumahnya kepada pekerjanya yang ada disini, yang bernama Neelam.

Akan tetapi dia menolak  permintaannya karena dia merasa jarak rumah ini terlalu jauh dengan tempat sekolahnya mengajar.

Neelam adalah guru sekaligus pengasuh Dhafin ketika di rumah, Neelam bekerja di rumah Andrian saat ada tawaran pekerjaan jadi pengasuh.

disaat itu Neelam sedang membutuhkan pekerjaan tambahan untuk kehidupannya sehari-hari.

Awalnya Devi agak ragu ketika akan memperkerjakan seseorang mengasuh anaknya apalagi waktu Dhafin lahir dia sama sekali tidak kenal dengan siapa-siapa di negara ini.

disaat Andrian dan Devi datang di negara ini dia sedang hamil besar. Dan ini adalah tantangan pertamanya ketika di negara orang,Dia masih sangat asing di negara ini.

Hingga akhirnya dengan keyakinan dari suaminya dan memantapkan hatinya Devi menyetujui untuk memperkerjakan seorang pengasuh.

Neelam memang bukan asli orang sini dia berasal dari sini. Dia berasal dari negara lain sama seperti dirinya, Neelam adalah seorang mahasiswa yang sedang menimba ilmu di negara ini.

Hingga akhirnya dia menetap disini setelah selesai dengan pendidikannya. Dan bekerja disini untuk mencukupi kehidupannya.

Neelam juga mempunyai keluarga dari tempat asalnya, Dia mengirimi setiap bulan dari gajinya untuk biaya kehidupan keluarga di negara asalnya.

“Ayah apakah kakek juga merindukanku seperti aku merindukannya?”tanya Dhafin pada Andrian yang ada disampingnya.

“Tentu saja,kakek juga akan merindukanmu seperti kamu merindukannya”ucap Andrian sambil mengelus kepala Dhafin.

”Aku sudah tidak sabar untuk bertemu dengannya,Ayah apakah nenek juga merindukanku sama seperti kakek?”.tanya Dhafin sekali lagi.

Andrian hanya menganggukan kepalanya dia tidak yakin terhadap ibunya terakhir kali bertemu dengan istrinya waktu itu sudah terlihat bahwa ibunya tidak akan menyukai Devi apalagi sekarang dia sudah mempunyai anak.

Sepanjang di pesawat Andrian hanya melamun melihat keadaan yang akan diterimanya setelah tiba nanti, disaat istri dan anaknya tidur Andrian tidak bisa.

Dia sudah berusaha untuk tidur tetapi kekhawatirannya lebih mendominasi daripada kantuknya. Andrian terlalu banyak mengkhawatirkan sesuatu yang belum tentu terjadi.

Perjalanan untuk menuju ke negara nya membutuhkan waktu 14 jam dengan jarak tempuh 11,688 km.  Tanpa sadar Andrian pun tidur dengan kekhawatirannya yang terus menghantui pikirannya.

ΩΩΩΩ

Setelah lamanya perjalanan yang ditempuh dengan badan yang penuh dengan keringat ketika harus menunggu koper di Baggage Claim Area setelah check in,membutuhkan beberapa menit untuk menunggu koper lewat.

Setelah selesai mengambil koper di lantai bawah Andrian dan keluarganya berjalan menuju pintu keluar bandara.

Ketika sudah keluar dari bandara Andrian melihat Andino menyambutnya dengan senyum terharu dan mata yang berkaca-kaca, Andrian langsung menuju ke tempat berdirinya Andino.

Mereka berdua berdiam sejenak untuk melihat satu sama lain,senyuman itu, wajah yang tegas yang selalu dia ceritakan kepada anaknya.

Dia selalu menceritakan bahwa dia mempunyai kakek yang hebat dan sekarang orang yang selalu diceritakannya berada disini dihadapannya.

”Apa kabar Andrian?”. suara itu suara yang didengarnya melalui telepon beberapa hari yang lalu.

Suara yang mengajaknya untuk kembali ke rumah, suara yang selalu dirindukannya setiap malam ketika tidak bisa tidur. Sekarang suara itu terdengar kembali setelah bertahun-tahun di hadapannya.

Begitupun dengan Andino setelah bertahun-tahun lamanya yang setiap hari selalu diliputi rasa bersalah yang tidak berkesudahan.

Rasa bersalah yang selalu menghantuinya setiap malam, rasa bersalah yang selalu menghantuinya ketika tidur, rasa yang selalu dirindukannya setiap harinya.

Kini terbayar sudah orang yang dirindukannya berada dihadapannya hingga tanpa sadar Andino menanyakan kabarnya.

”Kabarku baik Pah”jawab Andrian dengan suara bergetar. Jawaban itu menggerakkan badan Andino untuk memeluk anaknya dengan erat dan tangis yang sudah tidak terbendung lagi.

Tangisan Andino lumayan keras hingga terdengar Dhafin yang menatap keduanya dengan tatapan bingung.

Sambutan hangat ini juga disaksikan oleh Dion yang mengantar tuannya untuk menjemput anaknya sendiri, Dion terharu dengan pemandangan yang dilihatnya.

Dion senang karena keresahan yang ada dihati tuan nya segera sembuh.

Andino melapaskan pelukannya dan beralih melihat orang yang bersama dengan anaknya,Andino mendekati orang itu.

Diamatinya orang itu dengan mata berkaca-kaca tanpa izin dari orang tersebut Andino memeluk orang yang sudah menjadi pasangan dari anaknya itu.

”Maafkan Papah mertuamu Devi, maafkan aku yang sudah menuduhmu, maafkan Papah mertuamu ini yang tidak mencari tahu kenyataannya terlebih dahulu, maafkan Papah mertuamu ini yang sudah menolakmu waktu dulu, maafkan aku,maafkan aku”ucap Andino yang menangis dipelukan Devi.

Devi yang mendengar ucapan Andino dan merasakan air mata mertuanya membasahi bajunya pun tidak bisa menolak pelukan tersebut membalas pelukannya.

”Tidak papa Papah,itu bukan kesalahan Papah, maafkan Aku juga yang tidak bisa mencegah keadaan itu”. Andino yang mendengar ucapan itu pun semakin menangis karena sudah tidak kuat dengan ucapan Devi.

Dia tidak menyangka menantunya akan memaafkannya begitu saja, semakin menggunung rasa bersalahnya ketika mendengar ucapan menantunya.

”Kita pulang sekarang, kita berbicara di rumah saja kalian pasti sangat lelah dengan perjalanan yang panjang ini” Ajak Andino pada keluarga Andrian untuk pulang ke rumah.

Mereka pulang untuk menuju ke rumah utama yaitu rumah Andrian yang ditempati dari kecil.

Sepanjang perjalanan Andino terus berbicara, entah itu menanyakan kabarnya, bercerita tentang ekonomi negara ini, dan juga orang-orang yang dekat dengannya ketika kecil.

Semua Andino bicarakan kepada Andrian tak lupa Andino juga tidak segan menanyakan keadaan keluarga Devi dan juga menanyakan beberapa pertanyaan kepada cucunya.

Tak terasa setelah beberapa menit perjalanan akhirnya sampai di tempat tujuan, Andrian ketika sampai di rumah terasa dibawa kembali untuk nostalgia.

Rumah ini tidak pernah berubah bahkan tanaman yang dulunya masih kurus kering ketika ditinggal sekarang sudah berkembang menjadi banyak.

Dia lihatnya satu persatu isi sudut halaman yang ada di depan rumahnya dan sesuai perkiraannya dari awal semuanya tidak berubah sama sekali, tempat yang ditinggalnya beberapa tahun ke belakang.

”Mari masuk”ajak Andino.

Mereka memasuki rumahnya dengan perasaan dejavu terutama Devi. Dia seakan mengingat dirinya dulu yang masih menjadi calon dari suaminya, sakit hati yang di deritanya sekarang belum seberapa sembuh.

Dulu sewaktu masih menjadi calon istri dari Andrian, Devi sering kali mendapat cibiran dari calon mertuanya entah itu asal Devi, keluarganya, dan juga fisiknya yang tidak seperti kebanyakan anak-anak sosialita teman mertuanya.

Sering kali Maria membandingkannya dengan anak teman yang kerap kali datang untuk menjenguknya, entah tujuannya apa tapi Devi tau maksud dari Maria yaitu agar dirinya menyerah dengan hubungannya.

Sudah sering Devi meminta berpisah dengan Andrian dengan alasan tidak kuat dengan perlakuan orang tuanya, tapi sering kali juga Andrian menyakinkannya bahwa dia akan menjelaskan tentang fitnah yang dilakukan oleh kembarannya itu.

Hingga puncaknya ketika Devi difitnah akan membunuh Maria, Andino secara terang-terangan memberi pilihan pada anaknya untuk meninggalkannya.

Ketika Andrian dan Devi sedang bernostalgia di rumah ini dengan rasa sakit hati yang masih ada walaupun tidak sesakit dulu, tanpa sadar mereka menoleh ke belakang dan melihat Maria yang berdiri mematung.

”Andrian”di dekatinya orang yang berdiri didepannya.”Andrian anakku”dipeluknya orang tersebut dengan tangisan yang tidak tertahan dengan suara parau sambil menyebutkan kata yang sama.

Devi yang melihat pertemuan antara mereka pun menjauh bersama dengan Dhafin yang masih bingung dengan kejadian ini, diajaknya Dhafin ke taman depan rumah.

Sementara Andino yang melihat Devi dan Dhafin keluar rumah menyusul mereka untuk mengjajak berbicara dengannya.

Maria dan Andrian pun melanjutkan pertemuan mereka dengan obrolan kecil mungkin saja juga mengobrol tentang tanamannya.

Sepanjang jalan menuju tanaman kesayangan Andrian, Maria tidak berhenti berbicara sambil menggandeng lengannya itu, sesampainya di tanaman itu Maria masih tidak berhenti berbicara.

”Andrian,bisakah kau tetap tinggal disini?”.

Episodes
1 BAB 1 PEMBANTAIAN SELURUH ANGGOTA KELUARGA
2 BAB 2 KEBERHASILAN RENCANA
3 BAB 3 KEBAHAGIAAN KELUARGA ANDREA
4 BAB 4 PENOLAKAN WARGA DESA
5 BAB 5 DESAKAN ANDINO PADA ADRIAN
6 BAB 6 MARAHNYA ADRIAN PADA WARGA
7 BAB 7 PEMBANTAIAN DESA ACITYA
8 BAB 8 TERSISANYA WARGA DESA ACITYA
9 BAB 9 HANCURNYA DESA ACITYA
10 BAB 10 DENDAM ANAK DARI KELUARGA PARVIZ
11 BAB 11 BERTEMUNYA KEBERADAANNYA
12 BAB 12 KEMBALINYA KELUARGA ANDRIAN
13 BAB 13 PERMINTAAN MARIA
14 BAB 14 GHAIDA BERNANDO
15 BAB 15 MENYAMAR SEBAGAI KARYAWAN
16 BAB 16 KELEMAHAN ADRIAN
17 BAB 17 SILSILAH KELUARGA ANDREA
18 BAB 18 PERSETERUAN KEMBALI
19 BAB 19 TAK TERDUGA
20 BAB 20 KONFLIK BATIN
21 BAB 21 KONFLIK BATIN 2
22 BAB 22 KONFLIK BATIN 3
23 BAB 23 KOFLIK BATIN 4
24 BAB 24 BERITA FRONA
25 BAB 25 PENYEBAB MENINGGALNYA FRONA
26 BAB 26 MENJALIN PERTEMANAN
27 BAB 27 KEGEMBIRAAN DHAFIN
28 Bab 28 PERTEMUAN SETELAH SEKIAN LAMA
29 BAB 29 OBSESI DRYAS
30 BAB 30 PENDEKATAN DRYAS
31 BAB 31 KECEMBURUAN DHAFIN
32 BAB 32 KILATAN MASALALU
33 BAB 33 PERENCANAAN
34 BAB 34 KEADAAN
35 BAB 35 RENCANA DRYAS
36 BAB 36 PERMINTAAN DHAFIN
37 BAB 37 KEBAHAGIAAN AIRANI
38 BAB 38 HAL YANG INGIN DILUPAKAN
39 BAB 39 HAL YANG TIDAK INGIN DI UNGKAP
40 BAB 40 KENYAMANAN HATI
41 BAB 41 PENGAWASAN
42 BAB 42 KEGELISAHAN
43 BAB 43 PENDERITAAN
44 BAB 44 KEADAAN JANTUNG
45 BAB 45 RUNNING IN MINE
46 BAB 46 PENDERITAAN
47 BAB 47 RENCANA DHAFIN
48 BAB 48 PERTEMUAN TRAUMA
49 BAB 49 MASALALU KELAM
50 BAB 50 KEKHAWATIRAN GHAIDA
51 BAB 51 PERMASALAHAN SETIAP ORANG
52 BAB 52 TRAUMA
53 BAB 53 DEJAVU
54 BAB 54 FEEL TINGLES ALL OVER
55 BAB 55 KECURIGAAN
56 BAB 56 FRUSTASI
57 BAB 57 PENGINTAIAN
58 BAB 58 BIMBANG
59 BAB 59 SARAN
60 BAB 60 ORANG BAIK
61 BAB 61 MENEMUKANNYA
62 BAB 62 HERAN
63 BAB 63 KASUS YANG DISEMBUNYIKAN
64 BAB 64 PERHATIAN
65 BAB 65 FAKTA YANG TERUNGKAP
66 BAB 66 KERAGUAN
67 BAB 67 PELANCARAN AKSI
68 BAB 68 KEKACAUAN
69 BAB 69 PERTIKAIAN
70 BAB 70 SEBUAH KERTAS
71 BAB 71 FAKTA YANG DISEMBUNYIKAN
72 BAB 72 MARKAS
73 BAB 73 KELEGAAN
74 BAB 74 KEDAMAIAN HATI
75 BAB 75 PERASAAN YANG SAMA
76 BAB 76 KEHANCURAN PERTAMA
77 BAB 77 PENGUBURAN
78 BAB 78 AXELINO DAN GHAIDA
79 BAB 79 KECURIGAAN QIYAS
80 BAB 80 KETAKUTAN AIRANI
81 BAB 81 BERSAMA-SAMA
82 BAB 82 BERSAMA-SAMA 2
83 BAB 83 HAL YANG TAK TERDUGA
84 BAB 84 PERNYATAAN DARYAN
85 BAB 85 PERBINCANGAN
86 BAB 86 PERLAHAN HANCUR
87 BAB 87 KEKHAWATIRAN DEVI
88 BAB 88 DISKUSI
89 BAB 89 BUKTI BARU
90 BAB 90 ZERON
91 BAB 91 ANCAMAN DRYAS
92 BAB 92 KEGELISAHAN AIRANI
93 BAB 93 ADRIAN DAN ANDRIAN
94 BAB 94 MENGUNJUNGI
95 BAB 95 PEMBALASAN
96 BAB 96 TANGISAN GHAIDA
97 BAB 97 KERINDUAN AXELINO
98 BAB 98 KEDAMAIAN AIRANI
99 BAB 99 KENCAN PERTAMA
100 BAB 100 KENCAN
101 BAB 101 DEBARAN JANTUNG
102 BAB 102 HAL YANG MEMBAHAGIAKAN
103 BAB 103 KEBEBASAN
104 BAB 104 MENYENANGKAN
105 BAB 105 BERTEMU KEMBALI
106 BAB 106 KESEDIHAN MENDALAM
107 BAB 107 MASIH ADA
108 BAB 108 MENCARI TAHU
109 BAB 109 MELUNAK
110 BAB 110 MELUNAK 2
111 BAB 111 MENUJU KEHANCURAN
112 BAB 112 KEMATIAN AIRANI
113 BAB 113 KEJADIAN SEBENARNYA
114 BAB 114 PEMAKAMAN AIRANI
115 BAB 115 PERMAINAN GHAIDA
116 BAB 116 TAK ADA KESEMPATAN
117 BAB 117 PENDERITAAN
118 BAB 118 PERTEMUAN TERAKHIR
119 BAB 119 MUSUH UTAMA
120 BAB 120 PENGANIAYAAN
121 BAB 121 TARGET TERAKHIR
122 BAB 122 DUKA YANG MENDALAM
123 BAB 123 MENYIMPANNYA SAMPAI AKHIR
Episodes

Updated 123 Episodes

1
BAB 1 PEMBANTAIAN SELURUH ANGGOTA KELUARGA
2
BAB 2 KEBERHASILAN RENCANA
3
BAB 3 KEBAHAGIAAN KELUARGA ANDREA
4
BAB 4 PENOLAKAN WARGA DESA
5
BAB 5 DESAKAN ANDINO PADA ADRIAN
6
BAB 6 MARAHNYA ADRIAN PADA WARGA
7
BAB 7 PEMBANTAIAN DESA ACITYA
8
BAB 8 TERSISANYA WARGA DESA ACITYA
9
BAB 9 HANCURNYA DESA ACITYA
10
BAB 10 DENDAM ANAK DARI KELUARGA PARVIZ
11
BAB 11 BERTEMUNYA KEBERADAANNYA
12
BAB 12 KEMBALINYA KELUARGA ANDRIAN
13
BAB 13 PERMINTAAN MARIA
14
BAB 14 GHAIDA BERNANDO
15
BAB 15 MENYAMAR SEBAGAI KARYAWAN
16
BAB 16 KELEMAHAN ADRIAN
17
BAB 17 SILSILAH KELUARGA ANDREA
18
BAB 18 PERSETERUAN KEMBALI
19
BAB 19 TAK TERDUGA
20
BAB 20 KONFLIK BATIN
21
BAB 21 KONFLIK BATIN 2
22
BAB 22 KONFLIK BATIN 3
23
BAB 23 KOFLIK BATIN 4
24
BAB 24 BERITA FRONA
25
BAB 25 PENYEBAB MENINGGALNYA FRONA
26
BAB 26 MENJALIN PERTEMANAN
27
BAB 27 KEGEMBIRAAN DHAFIN
28
Bab 28 PERTEMUAN SETELAH SEKIAN LAMA
29
BAB 29 OBSESI DRYAS
30
BAB 30 PENDEKATAN DRYAS
31
BAB 31 KECEMBURUAN DHAFIN
32
BAB 32 KILATAN MASALALU
33
BAB 33 PERENCANAAN
34
BAB 34 KEADAAN
35
BAB 35 RENCANA DRYAS
36
BAB 36 PERMINTAAN DHAFIN
37
BAB 37 KEBAHAGIAAN AIRANI
38
BAB 38 HAL YANG INGIN DILUPAKAN
39
BAB 39 HAL YANG TIDAK INGIN DI UNGKAP
40
BAB 40 KENYAMANAN HATI
41
BAB 41 PENGAWASAN
42
BAB 42 KEGELISAHAN
43
BAB 43 PENDERITAAN
44
BAB 44 KEADAAN JANTUNG
45
BAB 45 RUNNING IN MINE
46
BAB 46 PENDERITAAN
47
BAB 47 RENCANA DHAFIN
48
BAB 48 PERTEMUAN TRAUMA
49
BAB 49 MASALALU KELAM
50
BAB 50 KEKHAWATIRAN GHAIDA
51
BAB 51 PERMASALAHAN SETIAP ORANG
52
BAB 52 TRAUMA
53
BAB 53 DEJAVU
54
BAB 54 FEEL TINGLES ALL OVER
55
BAB 55 KECURIGAAN
56
BAB 56 FRUSTASI
57
BAB 57 PENGINTAIAN
58
BAB 58 BIMBANG
59
BAB 59 SARAN
60
BAB 60 ORANG BAIK
61
BAB 61 MENEMUKANNYA
62
BAB 62 HERAN
63
BAB 63 KASUS YANG DISEMBUNYIKAN
64
BAB 64 PERHATIAN
65
BAB 65 FAKTA YANG TERUNGKAP
66
BAB 66 KERAGUAN
67
BAB 67 PELANCARAN AKSI
68
BAB 68 KEKACAUAN
69
BAB 69 PERTIKAIAN
70
BAB 70 SEBUAH KERTAS
71
BAB 71 FAKTA YANG DISEMBUNYIKAN
72
BAB 72 MARKAS
73
BAB 73 KELEGAAN
74
BAB 74 KEDAMAIAN HATI
75
BAB 75 PERASAAN YANG SAMA
76
BAB 76 KEHANCURAN PERTAMA
77
BAB 77 PENGUBURAN
78
BAB 78 AXELINO DAN GHAIDA
79
BAB 79 KECURIGAAN QIYAS
80
BAB 80 KETAKUTAN AIRANI
81
BAB 81 BERSAMA-SAMA
82
BAB 82 BERSAMA-SAMA 2
83
BAB 83 HAL YANG TAK TERDUGA
84
BAB 84 PERNYATAAN DARYAN
85
BAB 85 PERBINCANGAN
86
BAB 86 PERLAHAN HANCUR
87
BAB 87 KEKHAWATIRAN DEVI
88
BAB 88 DISKUSI
89
BAB 89 BUKTI BARU
90
BAB 90 ZERON
91
BAB 91 ANCAMAN DRYAS
92
BAB 92 KEGELISAHAN AIRANI
93
BAB 93 ADRIAN DAN ANDRIAN
94
BAB 94 MENGUNJUNGI
95
BAB 95 PEMBALASAN
96
BAB 96 TANGISAN GHAIDA
97
BAB 97 KERINDUAN AXELINO
98
BAB 98 KEDAMAIAN AIRANI
99
BAB 99 KENCAN PERTAMA
100
BAB 100 KENCAN
101
BAB 101 DEBARAN JANTUNG
102
BAB 102 HAL YANG MEMBAHAGIAKAN
103
BAB 103 KEBEBASAN
104
BAB 104 MENYENANGKAN
105
BAB 105 BERTEMU KEMBALI
106
BAB 106 KESEDIHAN MENDALAM
107
BAB 107 MASIH ADA
108
BAB 108 MENCARI TAHU
109
BAB 109 MELUNAK
110
BAB 110 MELUNAK 2
111
BAB 111 MENUJU KEHANCURAN
112
BAB 112 KEMATIAN AIRANI
113
BAB 113 KEJADIAN SEBENARNYA
114
BAB 114 PEMAKAMAN AIRANI
115
BAB 115 PERMAINAN GHAIDA
116
BAB 116 TAK ADA KESEMPATAN
117
BAB 117 PENDERITAAN
118
BAB 118 PERTEMUAN TERAKHIR
119
BAB 119 MUSUH UTAMA
120
BAB 120 PENGANIAYAAN
121
BAB 121 TARGET TERAKHIR
122
BAB 122 DUKA YANG MENDALAM
123
BAB 123 MENYIMPANNYA SAMPAI AKHIR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!