PEMBALASAN YANG SETIMPAL
Keadaan kantor Andrea group saat ini sangat mencekam karena Adrian datang dengan raut wajah yang sedang menahan amarah dan akan melampiaskan nya kepada siapa saja yang menghalangi jalannya.
“Selamat pagi tuan”salam Arsa pada Adrian yang masuk ke dalam ruangan kantornya.
”Masuklah aku ingin berbicara denganmu”ucap Andrian dingin.
Arsa yang mendengar ucapan Adrian dengan dingin langsung berspekulasi bahwa ada hal yang membuat tuannya itu mengucapkan nada seperti itu.
”Sepertinya aku akan dapat masalah setelah ini”gumam Arsa dengan lirih. Arsa pun mengikuti Adrian masuk ke dalam ruangannya.
”Apakah kau sudah menggusur para warga yang ada di desa itu?”tanya Adrian dengan nada datar dan sorot tajam yang menatap Arsa. Arsa yang mendapat tatapan tajam dari Adrian pun langsung menatap kebawah.
” Maaf tuan tapi para warga yang ada di sana enggan meninggalkan tempat tinggalnya”ucapnya yang masih menatap lantai dan enggan untuk melihat wajah Adrian.
”Sudah tiga tahun lamanya, Aku menyuruhmu untuk menggusur para warga desa itu untuk pergi dari sana dan sampai sekarang kau belum berhasil mengusir mereka!!!”marah Adrian yang mendengar ucapan Arsa.
”Maaf tuan kami sudah melakukan perintah tuan, kami juga merusak ladang pencarian dan tempat tinggal mereka sebagian tapi mereka tetap kekeh tidak mau meninggalkan tempat tinggal mereka”jelas Arsa.
Para warga yang ada di desa Acitya memang enggan untuk meninggalkan tempat kelahiran mereka, sekalipun mereka disiksa oleh mereka, itu tidak menggetarkan jiwa mereka untuk pergi dari tanah kelahiran mereka.
Dengan alasan yang sama mereka tidak mau tempat mereka dijadikan lahan bisnis yang tentunya akan sangat berdampak buruk bagi budaya mereka yang diturunkan turun temurun dari nenek moyang mereka.
”Sial sial sial sial!!!”umpat Adrian dengan memukuli meja. ”Kau tahu tua bangka itu baru saja mengancamku untuk segera menyelesaikan proyek itu, kalau tidak proyek ini akan diberikan pada anak bawahannya itu,”.
”Kami akan segera menggusur para warga yang ada di sana,”ucap Arsa.
Andino memang mengancam Adrian jikalau dia tidak segera menyelesaikan proyek tersebut akan diberikan kepada bawahannya.
Tidak! tidak! Adrian tidak mau usahanya selama ini diberikan kepada orang lain begitu saja, apalagi proyek ini akan diberikan kepada orang yang paling dibenci nya selain kembarannya yaitu Qiyas.
“Tidak, bunuh mereka semua!!!”
ΩΩΩΩ
Arsa berjalan menuju ke markas tempat para pengawal tuannya berkumpul yang biasanya mereka pakai untuk istirahat.
Markas yang dibangun oleh Adrian tanpa sepengetahuan Andino ini memang khusus untuk pengawal yang direkrut nya sendiri, untuk merencanakan hal yang diinginkannya tanpa sepengetahuan ayahnya.
Awalnya Adrian memang tidak ada niatan untuk mendirikan markas ini, tapi setelah melihat kesuksesan kembara yang di atasnya membuat dia gelap mata lalu mendirikan markas ini untuk merencanakan sesuatu yang diinginkannya.
Termasuk membunuh orang yang berusaha menghalanginya untuk mencapai sesuatu yang diinginkannya.
Adrian adalah seorang pengusaha sukses yang selalu iri dengan kesuksesan kembarannya, Andrian. Andrian selalu berhasil dalam setiap usahanya dan banyak orang yang mengaguminya.
Karena rasa iri yang memuncak, Adrian mulai merencanakan sesuatu yang gelap dan jahat. Adrian mendirikan sebuah markas rahasia di tempat terpencil untuk merencanakan segala tindakan jahatnya.
Dia merekrut sekelompok orang yang tak punya hati nurani untuk membantunya dalam rencana jahatnya. Mereka menjadi pasukan kegelapan yang siap melakukan apapun demi kepentingan Adrian.
Salah satu rencana jahat Adrian adalah membunuh orang-orang yang berusaha menghalangi langkahnya.
Dia tidak segan-segan menggunakan pasukannya untuk menciptakan kekacauan dan menghilangkan siapapun yang menjadi ancaman baginya. Adrian telah kehilangan segala rasa kemanusiaannya dan hanya mementingkan diri sendiri.
“Kumpulkan anak-anak kesini”perintah Arsa pada Ega.
“Baik bos”jawab Ega dengan tegas.
Ega berlari menuju ke tempat yang biasanya mereka berkumpul, jarak antara aula dengan tempat mereka beristirahat memang membutuhkan waktu 5 menit untuk berjalan.
Markas ini memang tidak disediakan pengeras suara untuk memanggil mereka ketika ada pengumuman seperti sekarang, karena memang jarang ada perintah seperti itu untuk dilakukannya.
“Bos menyuruh kita untuk berkumpul di aula”ucap Ega dengan nada yang keras.
Elenio yang mendengar suara keras Ega pun mengerutkan dahinya dengan heran karena tidak biasanya Arsa menyuruh mereka berkumpul di aula.
Sementara anak-anak yang lain sedang melakukan aktivitas mereka seperti tinju untuk mengencangkan otot mereka,bermain catur,berenang di kolam renang dengan didampingi wanita, akhirnya menghentikan kegiatannya itu.
Mereka bergegas menggunakan baju lalu pergi menuju aula tempat dimana mereka berkumpul untuk pengumuman yang penting menurut.
”Semua sudah berkumpul bos”lapor Egi pada Arsa yang menunggunya di tempat duduk yang ada di aula. Arsa yang mendapat laporan dari Egi mengibaskan tangannya.
”Kita mendapat tugas dari tuan Adrian untuk menggusur warga desa yang ada di Acitya, dan tuan Adrian juga menyuruh kita untuk membantai mereka semua”
”Bos bagaimana kalau mereka berteriak dan memanggil warga yang lain”
”Kita akan melakukannya ketika malam hari dan membuat mereka pingsan terlebih dahulu, lalu kita bunuh mereka dengan pisau agar tidak ketahuan dan lakukan secara diam-diam, seperti ketika kita membunuh keluarga Bagaskara secara diam-diam”ucap Arsa dengan seringaian kecil di mulutnya.
Para anak buah Adrian yang mendengar tentang tugas yang diberikan pada mereka pun tersenyum senang, mereka seperti akan berpesta mendapat hadiah yang besar, karena setelah mereka membunuh keluarga Bagaskara,
Mereka seperti akan haus darah untuk membunuh orang-orang yang berusaha menghalangi jalan tuan mereka, dan mereka akan melakukannya itu malam nanti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments