BAB 4 PENOLAKAN WARGA DESA

PEMBALASAN YANG SETIMPAL

Sudah 2 hari lamanya Adolf dan juga keturunan keluarga Parviz berada di desa Acitya untuk melarikan diri dari pembantaian yang dilakukan oleh Adrian.

Nyonya Erina lah yang memerintahkannya untuk membawa anak nya pergi dari rumah, dan disuruh pergi ke desa ini untuk berlindung dari kejaran pengawal Adrian.

Awalnya Adolf agak ragu dengan ucapan Erina ketika menyuruhnya pergi dari rumah bersama dengan anaknya.

Karena firasat yang dimiliki oleh Erina tentang keburukan yang ada di rumah utama, akhirnya Adolf menuruti ucapan Erina untuk membawa anaknya itu ke desa Acitya.

Ketika Adolf sudah mengantarkan Ghaida anak dari Bagaskara dan Erina di desa lalu menitipkannya ke orang kepercayaan tuan nya yang ada di salah satu rumah desa tersebut.

Adolf kembali ke rumah utama untuk menemui Nyonya nya.

Ketika Adolf sampai di rumah utama dia merasa heran kemana perginya para penjaga yang ada di rumah itu?.

Lalu satpam yang harusnya menjaga gerbang juga tidak ada, Adolf langsung masuk ke dalam rumah lalu menuju ke ruang tamu dan melihat pemilik rumah itu tergeletak di lantai dengan bersimbah darah yang terus mengalir dari kepalanya.

“Apa yang terjadi di rumah ini?”tanya Adolf pada dirinya sendiri. Adolf pun mendekati mayat Tuan nya itu dan memeriksa apakah beliau masih hidup atau tidak.

“Tuan apa yang sebenarnya terjadi di rumah ini tuan!?!”tanya Adolf pada mayat Bagaskara lalu melihat sekitar dan melihat teman nya yang sepantaran dengannya bersimbah darah di dadanya.

Adolf pun mendekati tubuh Atlas berharap dia masih bernapas dan memberikan jawaban atas kejadian yang terjadi.

“Atlas Atlas bangunlah apa yang terjadi di rumah tadi? Bangunlah Atlas berikan aku jawaban tentang kejadian ini, bangunlah Atlas bangunlah,”ucap Adolf sambil meneriaki tubuh Atlas berharap Atlas masih hidup.

“A.... dolf kau ada.... di sini,”ucap Atlas sambil terbata-bata.

“Atlas apa yang terjadi sebenarnya, ada apa di rumah tadi, mengapa semua penuh orang tergeletak penuh dengan darah,dan apa yang terjadi denganmu Atlas, mengapa....”

“Adolf bisa ....bisakah aku meminta.... tolong pada.... mu,”

“Berhentilah berbicara!!, kita harus segera ke rumah sakit sekarang baru kau boleh meminta tolong padaku.”

“Tidak tolong dengarkan aku!! Waktuku mungkin tidak banyak, tolong jaga nona Ghaida dari keluarga Andrea,jauhkan nona kecil kita dari mereka dan juga ....”

“Jagalah dirimu dengan baik Adolf pergilah dari sini ....”.

”Tidak tidak bangunlah Atlas  bangunlah jangan meninggalkanku Atlas bangunlah bangun”teriak Adolf sambil menggoyangkan badan Atlas yang sudah tidak bernyawa.

Adolf menangis tersedu-sedu di depan mayat Atlas. Adolf memeluk mayat tersebut dengan lama untuk terakhir kalinya sebelum pergi dari rumah.

Setelah menangis berjam-jam di rumah utama Adolf segera pergi dari rumah itu agar tidak ada yang mencurigainya kalau ada yang datang ke rumah itu.

Karena Adolf yakin setelah pembantaian tersebut mereka akan datang untuk membersihkan jejak-jejak yang mereka lakukan di rumah itu.

”aku berjanji akan melindungi nona Ghaida dengan raga serta nyawaku sendiri Atlas, semoga tuan Bagas dan nyonya Erina kalian tenang di alam sana serta teman-teman yang lain. Aku akan melindungi nona Ghaida dengan kemampuan yang kumiliki.”ucap Adolf di dalam mobil yang dikendarai nya.

2 hari lamanya Adolf berada di desa Acitya bersama dengan Ghaida.

Adolf masih terkejut dengan kejadian yang terjadi 2 hari yang lalu dia tidak menyangka orang yang mengangkat jadi pengawal serta rekan rekannya tewas mengenaskan di tangan keluarga Andrea.

Adolf harus mencari tahu apa alasan keluarga tuan nya dibunuh.

”Paman apakah ayah dan ibu akan datang nanti malam?”tanya anak yang berusia 9 tahun bernama Ghaida.

Ini lah yang ditakuti oleh Adolf ketika anak Bagas dan Erina menanyakan keberadaan mereka.

”Nona mau ikut memancing dengan paman tidak hari ini sepertinya air sedang surut di sungai,”

”Paman jawablah pertanyaan ku apa ayah dan ibu akan datang nanti malam,”kesal Ghaida pada Adolif yang tidak menjawab pertanyaannya.

”Nona Tuan dan Nyonya katanya lagi ada pekerjaan yang tidak bisa mereka tinggalkan, makanya nona dititipkan kesini agar tidak kesepian kalau di rumah,”ucap Adolf dengan nada suara yang lembut.

”huft selalu saja seperti itu, dipikiran mereka hanya ada kerja saja, kalau kerja terus kapan mainnya sama Ghaida, paman bisakah kita pulang saja ke rumah aku jadi rindu bu Asih,”

Adolf berfikir sejenak untuk memikirkan kata yang akan diucapkannya.”Nona bukankah disini banyak teman, kenapa nona tidak bermain dengan mereka? Apakah mereka memusuhi nona? Kalau mereka memusuhi nona bilang saja pada paman agar paman memarahinya!?!”.

”Ish paman mereka tidak memusuhiku, tapi aku sedang rindu dengan bu Asih bisakah kita menjemputnya paman,”mohon Ghaida dengan ekspresi dibuat-buat.

Adolf yang melihat permohonan Ghaida pun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

”Terjadinya pembantaian yang dialami oleh seorang pemilik perusahaan Adora group. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 22.30 menurut perkiraan polisi,banyak korban yang tumbang karena  pembantaian ini, termasuk pemilik Adora Group ...,”

”Apa yang sebenarnya terjadi paman”gumam lirih Ghaida yang melihat berita.

ΩΩΩΩ

”Hari ini kita mau kemana bos?”tanya Elenio.

”Kita akan pergi ke desa Acitya untuk menggusur mereka”jawab Arsa

”Wah sudah lama aku tidak melakukan penggusuran”ucap Elenio dengan menampilkan senyum smirk nya.

”Ingatlah kita di sana untuk bekerja bukan untuk bersenang-senang,”tegas Arsa untuk mengingatkan para pengawalnya.

”Ya saya tahu bos,tapi bolehkah kita bersenang-senang terlebih dahulu dengan mereka”ucap Elenio sambil menaik-turunkan alis sebelah kanannya.

”Terserahlah, suruh semua pengawal untuk menuju kesana”perintah Arsa.

Arsa dan juga para pengawal yang lainnya pergi menuju desa Acitya untuk menyuruh para warga yang ada di sana meninggalkan desa tersebut.

Arsa dan pengawal yang lainnya akan melakukan segala cara untuk menggusur warga dari sana termasuk kekerasan yang memang harus dilakukan.

Terkadang banyak pengusaha akan melakukan segala cara untuk mencapai tujuannya termasuk pembunuhan yang memang harus dilakukan untuk mencapai tujuan nya agar segera terselesaikan tugasnya.

Sesampainya di desa Arsa memberikan perintah kepada Elenio untuk mengumpulkan penduduk desa yang ada di sini.

”Nio cepat kumpulkan penduduk desa yang ada disini”perintah Arsa terhadap Nio.

“Baik bos”jawab Elenio.

Elenio pun pergi bersama dengan temannya berkeliling desa untuk mengumpulkan warga desa yang ada di rumah termasuk warga yang sedang berada di sawah juga ikut dikumpulkannya.

Elenio berteriak-teriak di atas kendaraan yang dipakainya menggunakan alat pengeras suara yang dibawanya.

Penduduk desa yang mendengarkan suara Elenio pun penasaran dan langsung menuju ke balai desa.

Ketika penduduk desa sudah terkumpul di balai desa Arsa pun langsung memerintahkan Elenio untuk mengumumkan perintah dari Adrian.

”Teruntuk penduduk yang ada di desa Acitya kami diperintahkan oleh tuan Adrian dari Andrea group menyuruh para warga nya segera meninggalkan desa ini karena akan ada pembangunan proyek,jadi dimohon untuk para warga yang ada disini segera meninggalkan desa ini,”ucap Elenio dengan suara yang lantang.

”Apa maksudnya tuan kami memiliki sertifikat di desa ini dan sertifikat ini juga sah  dari pemerintahan,”sanggah salah satu warga.

”Benar itu”.

”Benar kami memiliki serifikat itu dan kita juga tidak berniat menjualnya”.

”Benar kami juga tidak berniat menjualnya”.

”Benar lagipula beberapa perkebunan yang ada disini juga milik tuan Bagas bukan tuan Adrian”.

”Sertifikat itu juga atas nama tuan Bagas bukan Adrian”.

Warga desa pun protes dengan pernyataan yang diucapkan Elenio sebagian dari mereka juga mengumpat i ucapan Elenio.

”Dengar-dengar, sertifikat kalian itu sudah dijual oleh tuan Bagas kepada tuan Adrian sebelum kematiannya, tuan kalian itu memang pengkhianat bagaimana bisa dia membodohi kalian seperti ini”ucap Elenio dengan membohongi warga dan memfitnah Bagas yang ada sudah meninggal.

”Kami tidak akan meninggal kan desa ini”.

"Ya kami tidak akan meninggalkan desa kami".

”Usir mereka dari sini”.

”Ya usir mereka dari sini”.

Terjadinya pemberontakan dari penduduk desa dengan pengawal yang dibawa Arsa.

Banyak warga desa yang yang terkena pukulan dari pengawal Arsa. Warga desa yang lain tidak terima pun melakukan pemberontakan kepada mereka.

Kekerasan, pukul-memukul, saling dorong-mendorong juga dilakukan oleh mereka, banyak dari warga yang tumbang karena fisik mereka yang tidak sepadan dengan pengawal Arsa dan tidak kuat mengahadapi pukulan yang dilakukan oleh Elenio dan kawan-kawannya, membuat warga desa menyerah dan meninggalkan balai desa.

”Dasar orang miskin”ucap Arsa yang melihat pemberontakan itu.

Episodes
1 BAB 1 PEMBANTAIAN SELURUH ANGGOTA KELUARGA
2 BAB 2 KEBERHASILAN RENCANA
3 BAB 3 KEBAHAGIAAN KELUARGA ANDREA
4 BAB 4 PENOLAKAN WARGA DESA
5 BAB 5 DESAKAN ANDINO PADA ADRIAN
6 BAB 6 MARAHNYA ADRIAN PADA WARGA
7 BAB 7 PEMBANTAIAN DESA ACITYA
8 BAB 8 TERSISANYA WARGA DESA ACITYA
9 BAB 9 HANCURNYA DESA ACITYA
10 BAB 10 DENDAM ANAK DARI KELUARGA PARVIZ
11 BAB 11 BERTEMUNYA KEBERADAANNYA
12 BAB 12 KEMBALINYA KELUARGA ANDRIAN
13 BAB 13 PERMINTAAN MARIA
14 BAB 14 GHAIDA BERNANDO
15 BAB 15 MENYAMAR SEBAGAI KARYAWAN
16 BAB 16 KELEMAHAN ADRIAN
17 BAB 17 SILSILAH KELUARGA ANDREA
18 BAB 18 PERSETERUAN KEMBALI
19 BAB 19 TAK TERDUGA
20 BAB 20 KONFLIK BATIN
21 BAB 21 KONFLIK BATIN 2
22 BAB 22 KONFLIK BATIN 3
23 BAB 23 KOFLIK BATIN 4
24 BAB 24 BERITA FRONA
25 BAB 25 PENYEBAB MENINGGALNYA FRONA
26 BAB 26 MENJALIN PERTEMANAN
27 BAB 27 KEGEMBIRAAN DHAFIN
28 Bab 28 PERTEMUAN SETELAH SEKIAN LAMA
29 BAB 29 OBSESI DRYAS
30 BAB 30 PENDEKATAN DRYAS
31 BAB 31 KECEMBURUAN DHAFIN
32 BAB 32 KILATAN MASALALU
33 BAB 33 PERENCANAAN
34 BAB 34 KEADAAN
35 BAB 35 RENCANA DRYAS
36 BAB 36 PERMINTAAN DHAFIN
37 BAB 37 KEBAHAGIAAN AIRANI
38 BAB 38 HAL YANG INGIN DILUPAKAN
39 BAB 39 HAL YANG TIDAK INGIN DI UNGKAP
40 BAB 40 KENYAMANAN HATI
41 BAB 41 PENGAWASAN
42 BAB 42 KEGELISAHAN
43 BAB 43 PENDERITAAN
44 BAB 44 KEADAAN JANTUNG
45 BAB 45 RUNNING IN MINE
46 BAB 46 PENDERITAAN
47 BAB 47 RENCANA DHAFIN
48 BAB 48 PERTEMUAN TRAUMA
49 BAB 49 MASALALU KELAM
50 BAB 50 KEKHAWATIRAN GHAIDA
51 BAB 51 PERMASALAHAN SETIAP ORANG
52 BAB 52 TRAUMA
53 BAB 53 DEJAVU
54 BAB 54 FEEL TINGLES ALL OVER
55 BAB 55 KECURIGAAN
56 BAB 56 FRUSTASI
57 BAB 57 PENGINTAIAN
58 BAB 58 BIMBANG
59 BAB 59 SARAN
60 BAB 60 ORANG BAIK
61 BAB 61 MENEMUKANNYA
62 BAB 62 HERAN
63 BAB 63 KASUS YANG DISEMBUNYIKAN
64 BAB 64 PERHATIAN
65 BAB 65 FAKTA YANG TERUNGKAP
66 BAB 66 KERAGUAN
67 BAB 67 PELANCARAN AKSI
68 BAB 68 KEKACAUAN
69 BAB 69 PERTIKAIAN
70 BAB 70 SEBUAH KERTAS
71 BAB 71 FAKTA YANG DISEMBUNYIKAN
72 BAB 72 MARKAS
73 BAB 73 KELEGAAN
74 BAB 74 KEDAMAIAN HATI
75 BAB 75 PERASAAN YANG SAMA
76 BAB 76 KEHANCURAN PERTAMA
77 BAB 77 PENGUBURAN
78 BAB 78 AXELINO DAN GHAIDA
79 BAB 79 KECURIGAAN QIYAS
80 BAB 80 KETAKUTAN AIRANI
81 BAB 81 BERSAMA-SAMA
82 BAB 82 BERSAMA-SAMA 2
83 BAB 83 HAL YANG TAK TERDUGA
84 BAB 84 PERNYATAAN DARYAN
85 BAB 85 PERBINCANGAN
86 BAB 86 PERLAHAN HANCUR
87 BAB 87 KEKHAWATIRAN DEVI
88 BAB 88 DISKUSI
89 BAB 89 BUKTI BARU
90 BAB 90 ZERON
91 BAB 91 ANCAMAN DRYAS
92 BAB 92 KEGELISAHAN AIRANI
93 BAB 93 ADRIAN DAN ANDRIAN
94 BAB 94 MENGUNJUNGI
95 BAB 95 PEMBALASAN
96 BAB 96 TANGISAN GHAIDA
97 BAB 97 KERINDUAN AXELINO
98 BAB 98 KEDAMAIAN AIRANI
99 BAB 99 KENCAN PERTAMA
100 BAB 100 KENCAN
101 BAB 101 DEBARAN JANTUNG
102 BAB 102 HAL YANG MEMBAHAGIAKAN
103 BAB 103 KEBEBASAN
104 BAB 104 MENYENANGKAN
105 BAB 105 BERTEMU KEMBALI
106 BAB 106 KESEDIHAN MENDALAM
107 BAB 107 MASIH ADA
108 BAB 108 MENCARI TAHU
109 BAB 109 MELUNAK
110 BAB 110 MELUNAK 2
111 BAB 111 MENUJU KEHANCURAN
112 BAB 112 KEMATIAN AIRANI
113 BAB 113 KEJADIAN SEBENARNYA
114 BAB 114 PEMAKAMAN AIRANI
115 BAB 115 PERMAINAN GHAIDA
116 BAB 116 TAK ADA KESEMPATAN
117 BAB 117 PENDERITAAN
118 BAB 118 PERTEMUAN TERAKHIR
119 BAB 119 MUSUH UTAMA
120 BAB 120 PENGANIAYAAN
121 BAB 121 TARGET TERAKHIR
122 BAB 122 DUKA YANG MENDALAM
123 BAB 123 MENYIMPANNYA SAMPAI AKHIR
Episodes

Updated 123 Episodes

1
BAB 1 PEMBANTAIAN SELURUH ANGGOTA KELUARGA
2
BAB 2 KEBERHASILAN RENCANA
3
BAB 3 KEBAHAGIAAN KELUARGA ANDREA
4
BAB 4 PENOLAKAN WARGA DESA
5
BAB 5 DESAKAN ANDINO PADA ADRIAN
6
BAB 6 MARAHNYA ADRIAN PADA WARGA
7
BAB 7 PEMBANTAIAN DESA ACITYA
8
BAB 8 TERSISANYA WARGA DESA ACITYA
9
BAB 9 HANCURNYA DESA ACITYA
10
BAB 10 DENDAM ANAK DARI KELUARGA PARVIZ
11
BAB 11 BERTEMUNYA KEBERADAANNYA
12
BAB 12 KEMBALINYA KELUARGA ANDRIAN
13
BAB 13 PERMINTAAN MARIA
14
BAB 14 GHAIDA BERNANDO
15
BAB 15 MENYAMAR SEBAGAI KARYAWAN
16
BAB 16 KELEMAHAN ADRIAN
17
BAB 17 SILSILAH KELUARGA ANDREA
18
BAB 18 PERSETERUAN KEMBALI
19
BAB 19 TAK TERDUGA
20
BAB 20 KONFLIK BATIN
21
BAB 21 KONFLIK BATIN 2
22
BAB 22 KONFLIK BATIN 3
23
BAB 23 KOFLIK BATIN 4
24
BAB 24 BERITA FRONA
25
BAB 25 PENYEBAB MENINGGALNYA FRONA
26
BAB 26 MENJALIN PERTEMANAN
27
BAB 27 KEGEMBIRAAN DHAFIN
28
Bab 28 PERTEMUAN SETELAH SEKIAN LAMA
29
BAB 29 OBSESI DRYAS
30
BAB 30 PENDEKATAN DRYAS
31
BAB 31 KECEMBURUAN DHAFIN
32
BAB 32 KILATAN MASALALU
33
BAB 33 PERENCANAAN
34
BAB 34 KEADAAN
35
BAB 35 RENCANA DRYAS
36
BAB 36 PERMINTAAN DHAFIN
37
BAB 37 KEBAHAGIAAN AIRANI
38
BAB 38 HAL YANG INGIN DILUPAKAN
39
BAB 39 HAL YANG TIDAK INGIN DI UNGKAP
40
BAB 40 KENYAMANAN HATI
41
BAB 41 PENGAWASAN
42
BAB 42 KEGELISAHAN
43
BAB 43 PENDERITAAN
44
BAB 44 KEADAAN JANTUNG
45
BAB 45 RUNNING IN MINE
46
BAB 46 PENDERITAAN
47
BAB 47 RENCANA DHAFIN
48
BAB 48 PERTEMUAN TRAUMA
49
BAB 49 MASALALU KELAM
50
BAB 50 KEKHAWATIRAN GHAIDA
51
BAB 51 PERMASALAHAN SETIAP ORANG
52
BAB 52 TRAUMA
53
BAB 53 DEJAVU
54
BAB 54 FEEL TINGLES ALL OVER
55
BAB 55 KECURIGAAN
56
BAB 56 FRUSTASI
57
BAB 57 PENGINTAIAN
58
BAB 58 BIMBANG
59
BAB 59 SARAN
60
BAB 60 ORANG BAIK
61
BAB 61 MENEMUKANNYA
62
BAB 62 HERAN
63
BAB 63 KASUS YANG DISEMBUNYIKAN
64
BAB 64 PERHATIAN
65
BAB 65 FAKTA YANG TERUNGKAP
66
BAB 66 KERAGUAN
67
BAB 67 PELANCARAN AKSI
68
BAB 68 KEKACAUAN
69
BAB 69 PERTIKAIAN
70
BAB 70 SEBUAH KERTAS
71
BAB 71 FAKTA YANG DISEMBUNYIKAN
72
BAB 72 MARKAS
73
BAB 73 KELEGAAN
74
BAB 74 KEDAMAIAN HATI
75
BAB 75 PERASAAN YANG SAMA
76
BAB 76 KEHANCURAN PERTAMA
77
BAB 77 PENGUBURAN
78
BAB 78 AXELINO DAN GHAIDA
79
BAB 79 KECURIGAAN QIYAS
80
BAB 80 KETAKUTAN AIRANI
81
BAB 81 BERSAMA-SAMA
82
BAB 82 BERSAMA-SAMA 2
83
BAB 83 HAL YANG TAK TERDUGA
84
BAB 84 PERNYATAAN DARYAN
85
BAB 85 PERBINCANGAN
86
BAB 86 PERLAHAN HANCUR
87
BAB 87 KEKHAWATIRAN DEVI
88
BAB 88 DISKUSI
89
BAB 89 BUKTI BARU
90
BAB 90 ZERON
91
BAB 91 ANCAMAN DRYAS
92
BAB 92 KEGELISAHAN AIRANI
93
BAB 93 ADRIAN DAN ANDRIAN
94
BAB 94 MENGUNJUNGI
95
BAB 95 PEMBALASAN
96
BAB 96 TANGISAN GHAIDA
97
BAB 97 KERINDUAN AXELINO
98
BAB 98 KEDAMAIAN AIRANI
99
BAB 99 KENCAN PERTAMA
100
BAB 100 KENCAN
101
BAB 101 DEBARAN JANTUNG
102
BAB 102 HAL YANG MEMBAHAGIAKAN
103
BAB 103 KEBEBASAN
104
BAB 104 MENYENANGKAN
105
BAB 105 BERTEMU KEMBALI
106
BAB 106 KESEDIHAN MENDALAM
107
BAB 107 MASIH ADA
108
BAB 108 MENCARI TAHU
109
BAB 109 MELUNAK
110
BAB 110 MELUNAK 2
111
BAB 111 MENUJU KEHANCURAN
112
BAB 112 KEMATIAN AIRANI
113
BAB 113 KEJADIAN SEBENARNYA
114
BAB 114 PEMAKAMAN AIRANI
115
BAB 115 PERMAINAN GHAIDA
116
BAB 116 TAK ADA KESEMPATAN
117
BAB 117 PENDERITAAN
118
BAB 118 PERTEMUAN TERAKHIR
119
BAB 119 MUSUH UTAMA
120
BAB 120 PENGANIAYAAN
121
BAB 121 TARGET TERAKHIR
122
BAB 122 DUKA YANG MENDALAM
123
BAB 123 MENYIMPANNYA SAMPAI AKHIR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!