NovelToon NovelToon

Pembalasan Yang Setimpal

BAB 1 PEMBANTAIAN SELURUH ANGGOTA KELUARGA

PEMBALASAN YANG SETIMPAL

Sekumpulan anggota kelompok berseragam hitam dengan seorang bos yang memimpin jalannya anggota kelompok tersebut.

Pergi untuk mendatangi tempat tinggal salah satu kolega dari tuannya yang bernama Bagaskara Parviz dan menawarkan kerja sama tentang pembangunan resort hotel yang ada di desa Acitya.

Diketuknya pintu berwarna coklat oleh Arsa dengan membawa surat-surat untuk keperluan kerjasama antara Andrea group dan Adora group.

Dibukanya pintu itu oleh salah satu asisten keluarga Parviz, ditatapnya heran karena kedatangan seorang berjas hitam dengan pakaian rapi serta sekelompok anggota berseragam hitam dengan otot yang kekar memasang wajah  garang.

“Cari siapa ya tuan?”tanya asisten rumah tangga tersebut pada Arsa.

”Tuan Baskara nya ada bu?”tanya Arsa pada asisten rumah tangga tersebut dengan nada ramah.

“Ada sebentar saya tanya dulu kepada Tuan”jawab asisten rumah tangga tersebut dengan nada yang tak kalah ramah juga.

Asisten rumah tangga yang bernama bu Asih itu pun langsung pergi untuk menemui tuan nya dengan pikiran yang heran,karena menurutnya aneh sekali di hari libur begini masih ada yang ingin menemui Tuan nya.

“Tuan Bagas”panggil bu Asih dengan nada keras pada Bagas yang sedang ngasih makan ikan di samping rumahnya.

Bagas yang merasa ada yang memanggilnya pun menoleh ke arah sumber suara dan melihat bu Asih yang sedang melambaikan tangan padanya, Bagas pun langsung bergegas menuju ke tempat bu Asih yang sedang berdiri.

“Ada apa bu Asih? Kenceng banget manggil saya nya padahal saya cuma beberapa meter dari tempat berdiri Bu Asih?”tanya Bagas  pada wanita paruh baya itu dengan canda karena teriakan bu Asih yang kencang.

“Aduh Tuan ini mau dipanggil keras aja kadang gak denger apalagi pelan”jawab bu Asih dengan nada candaan juga.

“Oh iya Tuan di luar ada yang mencari Tuan orang-orangnya banyak banget tuan ,pakaiannya juga pada rapi-rapi, tapi ya gitu mukanya pada garang semua.”

“Bu Asih ni ada-ada saja, ya udah tamunya suruh masuk dulu saya mau cuci tangan dan jangan lupa dibuatin minum biar tamunya gak kehausan soalnya saya agak lama di kamar mandi”ucap Bagas pada bu Asih.

Bu Asih yang mendengarkan ucapan Bagas pun menganggukkan kepalanya dan langsung menuju ke pintu utama untuk menyuruh para tamu tuan Bagas masuk ke dalam rumah dan menawarkan minuman kepada mereka.

Arsa yang sudah mendapatkan izin untuk masuk pun segera masuk ke dalam rumah bersama sebagian anggota kelompok yang dibawanya dan yang lainnya disuruh untuk menunggu di luar sampai ada perintah darinya untuk masuk ke dalam.

“Tuan sekalian ingin minum apa ya, soalnya tadi tuan Bagas berpesan agak lama menemui tuan …?”.

“Arsa”.

“Tuan Arsa mau minum apa?”tanya bu Asih pada Arsa yang sedang duduk di sofa berwarna abu-abu putih.

“Teh saja bu, disamakan semua minumannya”.

“Baik Tuan ditunggu sebentar”. Bu Asih pun langsung bergegas menuju ke dapur untuk membuatkan minuman untuk para tamu Bagas.

Sambil menunggu minuman dari bu Asih, Arsa pun melihat-lihat bangunan serta isi rumah Bagas dengan gaya tradisional modern dan dekorasi yang apik.

Menggabungkan unsur seni tradisional serta modern menjadi satu dalam rumah untuk tempat tinggal yang nyaman, membuat Arsa kagum dengan ide dari Bagas yang mendesain rumahnya.

Arsa melihat-lihat desain setiap sudut rumah Bagas yang lain dan terpaku dengan sebuah poto keluarga yang tertawa dengan bahagia. Mereka terlihat begitu bahagia, tersenyum tulus dan penuh cinta.

Dia yakin bahwa sebentar lagi, senyuman itu akan sirna dan digantikan dengan air mata kesedihan bagi orang-orang terdekatnya. "Sebentar lagi senyuman itu akan sirna"batin Arsa sambil tersenyum smirk ketika melihat foto itu.

ΩΩΩΩ

Ketika Arsa sedang melihat-lihat foto yang ada di rumah Bagas dan mengagumi desain interior yang ada di rumah ini.

Bagas datang dengan pakaian seperti orang rumahan hanya memakai kaos putih  bergambar pemandangan pantai dan celana pendek khas bapak-bapak yang bersantai di rumah, menuju ke ruang tamu untuk menemui Arsa.

”Selamat siang”sapa Bagas pada Arsa yang sedang melihat rumahnya.

”Selamat siang pak Bagas,”sapa balik Arsa dan langsung memperkenalkan diri.”Perkenalkan nama saya Arsa pak, asisten dari pak Adrian selaku pimpinan dari Andrea Company”.

”Silahkan duduk pak Arsa,”Bagas pun mempersilahkan Arsa duduk untuk menanyakan hal apa yang membuatnya datang ke sini.

”Ada gerangan apa ya bapak ke sini?”tanya Bagas pada Arsa.

”Jadi begini Pak, kedatangan kami ke sini adalah untuk menawarkan kerja sama yang pernah diajukan oleh bapak Adrian selaku pimpinan kami tentang pembangunan resort hotel yang ada di desa Acitya,”ucap Arsa.

Arsa dan Bagas saling pandang, Arsa berusaha menawarkan kesepakatan kerja sama tersebut kepada Bagas dengan penuh keyakinan.

"Pak Bagas, kami sangat yakin bahwa proyek pembangunan resort hotel ini dapat memberikan manfaat besar bagi desa Acitya dan juga bagi perusahaan kami. Kami sudah menyiapkan rencana yang matang dan telah melakukan berbagai persiapan untuk memastikan keberhasilan proyek ini," ucap Arsa dengan penuh semangat.

Namun, Bagas tetap dengan pendiriannya. "Maaf,pak  Arsa. Saya sudah memutuskan untuk menolak kerja sama ini. Saya tidak ingin menerima proyek ini," tegas Bagas. Arsa menyakinkan sekali lagi.

"Pak Bagas, tolong pertimbangkan kembali tawaran kerja sama ini. Kami yakin dengan kerja sama ini, desa Acitya akan lebih maju dan berkembang".

”Bukankah saya sudah bilang pada pak Adrian bahwa saya tidak akan menerima kerja sama yang diajukan,”ucap Bagas dengan nada datar.

”Dan pak Adrian tentu tahu alasan saya menolak kerja sama ini,”.

”Tapi pak Bagas bukankah kerja sama ini sangat menguntungkan bagi kedua belah pihak,dan juga para warga yang ada di desa  Acitya juga akan dialokasikan di tempat yang kita sediakan nanti”ucap Arsa dengan menyakinkannya pada Bagas.

”Dan lagi para warga juga akan mendapatkan pesangon dari kita tentunya”.

”Saya tidak akan mengubah keputusan saya pak Arsa, maaf”ucap Bagas dengan tegas tentang keputusannya sambil menyilangkan kakinya.

”Tekan dia”ucap seseorang dibalik alat suara kecil yang dipasang Arsa di bajunya.

”Lakukan sekarang!!!”perintah Arsa pada anak buahnya yang dibawa masuk ke dalam rumah.

”Baik”jawab anak buah Arsa yang berada di ruang tamu.

Mereka langsung memegangi tangan Bagas dan melakukan pukulan ke kepala Bagas dengan keras sampai mulutnya mengeluarkan darah dan bibirnya sobek sedikit dengan ujungnya berubah warna ungu kebiruan.

Bagas yang terkejut dengan pengawal Arsa yang tiba-tiba memegang tangannya pun tak dapat menghindari pukulan dari mereka karena kedua tangannya dipegangi oleh kedua anak buah Arsa.

Setelah selesai memukuli Bagas, Arsa pun berjongkok di depan nya sambil tersenyum smirk.

”Apa .... yang kalian lakukan ....?!!”tanya Bagas terbata-bata dan mengeluarkan darah dari mulutnya.

”Seperti yang anda tahu pak saya juga tidak akan mengubah keputusan dari atasan saya "ucap Arsa dengan nada remeh. ”Jadi bagaimana pak Bagas apakah bapak akan menyetujui kerja sama kita?”.

”Sampai saya mati pun,saya tidak akan menyetujui kerja sama itu!!”tegas Bagas dengan nada yang keras dan meludahi Arsa di wajahnya.

’Lakukan apa yang dia mau’ ucap seseorang di balik alat penyadap suara yang di pakai Arsa.

Arsa yang mendengarkan ucapan tuannya pun langsung menyuruh anak buahnya untuk menembak Bagas di kepalanya.

Arsa yang sedang mengusap wajahnya dari air liur Bagas yang penuh darah pun kesal dengannya karena seumur hidup belum pernah ada yang berani meludahinya.

Ketika Arsa sudah selesai mengusap wajahnya dan juga pengawal yang ditugaskan sudah menyelesaikan tugasnya,bu Asih pun datang membawa nampan berisi minuman dan makanan ringan.

Bu Asih menjatuhkannya karena kaget melihat tuannya yang berlumuran darah. Arsa yang mendengar suara nampan jatuh pun langsung memerintahkan pengawalnya.

”Bunuh semua orang yang ada di rumah ini”perintah Arsa pada anak buahnya.

Anak buahnya pun mengiyakan perintah tuannya dan menyuruh teman nya memanggil yang lain untuk membunuh semua orang yang ada di sini.

Pengawal Bagas yang sedang istirahat dan mendengar ada suara tembakan pun langsung menuju ke tempat sumber suara untuk melihat kejadian yang terjadi.

Mereka terkejut melihat tuannya tewas yang bersimbah darah di lantai. Dan juga melihat bu Asih  yang ketakutan karena ditodongi pistol oleh pengawal Arsa.

Para pengawal Bagas yang tidak terima melihat kejadian itu pun menyerang mereka dengan tangan kosong.

Karena pengawal Bagas tidak membawa senjata sama sekali membuat pengawal Arsa tidak mengeluarkan banyak energi untuk mereka.

Akan tetapi pengawal Bagas sangat cepat menghindari tembakan yang dilakukan oleh mereka,suara tembakan yang terus berbunyi hingga merusak sebagian barang–barang yang ada di rumah itu tidak terkendalikan.

Perlawanan yang dilakukan pengawal Bagaskara pun tak membuahkan hasil,sebagian dari mereka kalah sebelum memulai.

Darah yang berceceran dimana-mana ,suara kesakitan orang yang terus melawan agar tidak kalah,tidak lupa suara tertawa kemenangan karena berhasil membunuh mereka tanpa berbelas kasih.

Hingga suara teriakan wanita pun menghentikan aktivitas mereka dan melihat ke arah sumber  suara.“Apa yang kalian lakukan di rumahku!!”teriak wanita yang bernama Erina.

Arsa yang sedang menikmati adegan yang dilakukan pengawalnya sambil duduk di kursi pun menoleh untuk melihat orang yang menghentikan aktivitas mereka.

“Ah nyonya Erina maaf sudah mengotori rumahmu”ucap Arsa dengan nada menyebalkan.

“Apa yang kalian lakukan di rumahku?!,kenapa kalian membunuh orang-orang ku?!! Apa salah mereka padamu”ucap Erina dengan tidak percaya bahwa para asistennya terbunuh dengan mengenaskan.

”Lalu dimana suamiku,dimana dia!!”. Erina pun langsung mencari keberadaan suaminya,dan dia menemukan tubuh suaminya yang berlumuran darah,lalu mendekatinya.

”Apa salah dia hingga kalian membunuhnya dan semua orang yang tak bersalah ini”ucap Erina dengan nada getar.

“Maaf nyonya saya juga tidak akan melakukan ini jikalau suami anda menyetujui kontrak kerja sama yang kami ajukan “ucap Arsa dengan datar.

”Jadi nyonya hanya kau masih hidup disini,buatlah pernyataan untuk kami agar mempermudah tujuan kami.”

“Ckk, kau pikir aku akan mau membuat pernyataan itu,”.ucap Erina dengan memandang Arsa sinis.

”Sampai kapan pun saya tidak akan membuat pernyataan apapun yang kalian ajukan sama halnya seperti ucapan suamiku.”

”Apa mau dibuat,kau memilih jalan ini nyonya.”

”Bunuh dia!!!”ucap Arsa.

Suara tembakan dengan timah panas yang meluncur dari lubang senjata api lalu mengenai kepala Erina dalam satu kali tembakan.

Erina meninggal dengan keadaan kepala penuh darah yang mengalir hingga mengenai baju putih yang dikenakannya.

”Nyonya”teriak seorang asisten Erina yang bernama Atlas berlari menuju tubuh Erina yang tumbang.

”Apa yang kalian lakukan pada keluarga atasanku”teriak Atlas dengan keras.

Arsa yang mendengarkan teriakan Atlas pun mengorek kupingnya yang tidak gatal karena teriakan Atlas.

Arsa pun membalikkan badannya dan menemukan orang yang akan ia perintahkan untuk melenyapkan Atlas.

”Ini bagianmu Daryan,kita tinggalkan mereka berdua”tepuk Arta pada pundak Daryan,lalu mengajak yang lainnya untuk meninggalkan mereka berdua.

”Kau bersekongkol dengan mereka Daryan,kau mengkhianati orang yang telah mengurus kita,dan juga orang telah menyelamatkan kita dari kematian,dimana hati nuranimu Daryan,dimana rasa balas budimu pada tuan Bagas ”teriak Atlas pada Daryan yang telah mengkhianati Bagaskara.

”Bukankah Aku sudah bilang padamu,ada bayaran yang lebih tinggi dari tuan Bagas dan Aku juga sudah menawarimu tetapi kau malah menolak ajakanku” ucap Daryan.

”Seharusnya Aku membunuhmu dari awal kalau kau mengkhianati tuan Bagas”ucap Atlas sambil menahan amarah dengan mengepalkan tangannya.

”Simpan angan-angan mu itu ketika di neraka Atlas”ucap Daryan sambil menodongkan pistolnya ke arah dada Atlas.

Suara tembakan pun yang menggema di rumah Bagaskara pun kembali berbunyi setelah beberapa menit yang lalu hening karena obrolan antara Atlas dan Daryan.

”Tugas telah selesai Tuan”.

BAB 2 KEBERHASILAN RENCANA

PEMBALASAN YANG SETIMPAL

“Tugas telah selesai tuan, tapi maaf kami membunuh semua orang yang ada di rumah itu,karena saya takut akan ada yang melaporkannya ke media”ucap Arsa dengan tegas karena telah menyelesaikan tugasnya.

“Bagus, kalian mengerjakan sesuai dengan perintah yang ku katakan"puji Adrian pada mereka.

"Sekarang bersihkan tempat itu lalu buatlah seolah-olah mereka terjadi perampokan, dan juga buatlah pernyataan tentang persetujuan Bagaskara pembangunan resort itu untuk menyakinkan pak Tua bangka itu”suruh Adrian pada Arsa.

“Baik tuan”balas Arsa dengan tegas.

Adrian pun langsung pergi dari sana dan memasuki mobil yang ditumpanginya, ia tersenyum bahagia karena rencana yang dia inginkan berhasil walaupun harus berujung dengan pertumpahan darah.

Dan merelakan orang yang dicintainya.

Setidaknya dia tidak akan terkena amukan tua bangka itu dan juga tidak akan diremehkan lagi oleh nya. 'Maafkan aku Erina sayang'batinnya.

Dari kecil hingga sekarang ayah Adrian yang bernama Andino itu, selalu membandingkan dirinya dengan kembarannya yang bernama Andrian.

Dikarenakan Andrian lebih pintar dan gesit darinya membuat dirinya sangat membenci kembarannya itu.

Ayahnya selalu mengutamakan kembarannya itu seolah-olah anak nya hanya satu begitupun yang dilakukan ibunya.

Adrian merasa orang tuanya tidak memperdulikan Dia seolah-olah anaknya hanya satu dan itu kembarannya membuat rasa iri,dengki dan benci muncul dalam dirinya.

Hingga suatu hari, Adrian merasa sudah tidak sanggup lagi. Ia merasa telah terjebak dalam ketidakpuasan dan kebencian terhadap kembarannya.

Ia memutuskan untuk mengambil tindakan ekstrim dengan mencoba untuk menghancurkan reputasi Andrian dalam bisnis keluarga mereka.

Sampai akhirnya Adrian berpikiran untuk melakukan hal keji pada Andrian dengan cara menghasut orang tuanya.

Dengan segala tipu daya dan kecurangan, Adrian berhasil menghancurkan karir Andrian dan membuatnya terpuruk.

Namun tanpa dia sadari bahwa kebencian dan rasa cemburu terhadap kembarannya hanya membuatnya semakin hancur.

Dan juga Adrian berpikiran untuk melakukan hal keji pada Andrian dengan cara menghasut orang tuanya bahwa calon istri Andrian adalah seorang anak pembunuh dan pelacur sebelum bertemu dengan Andrian sampai dia menampilkan bukti foto-foto serta nama orang yang dilayaninya.

Adrian juga pernah memfitnah istri kembarannya itu meracuni Maria istri dari Andino, hingga membuatnya hampir meninggal.

Itu semua Adrian lakukan agar kembaran nya dibenci oleh orang tuanya,hingga akhirnya Andino pun mengusir Andrian dari rumahnya .

Beberapa kali Andrian membela calon istrinya, bahwa calonnya itu tidak mungkin melakukan itu.

Akan tetapi tuan Andino lebih mempercayai Adrian yang memfitnah dirinya, semua bukti yang dibawa Adrian itu hanya manipulasi dari Adrian agar ayahnya serta keluarga besar yang lain membenci dirinya.

Adrian yang melihat kejadian itu pun senang karena berhasil membuat keluarganya membenci Andrian kesayangannya itu.

Awalnya Adrian berpikir bahwa Andino akan menghukum kembarannya itu ditempat eksekusi yang biasanya Andino lakukan untuk orang-orang yang mengganggu ketenangan keluarganya, dan para penghianat yang mengkhianatinya.

Akan tetapi itu semua hanyalah pemikiran Dia seorang diri,ayahnya terlalu sayang pada Andrian dan hukuman yang diberikan oleh nya hanyalah pengusiran tanpa adanya siksaan.

Tapi setidaknya dengan pengusiran itu memudahkannya untuk mengembangkan bisnis Andino yang diserahkan padanya tanpa adanya campur tangan dari kembaran nya itu hingga saat ini.

“sebentar lagi kau tak akan bisa meremehkan ku lagi pak tua Bangka”ucap Adrian sambil menatap jalanan yang ada di jendela.

ΩΩΩΩ

Saat  ini Adrian sedang menuju ke rumah untuk membicarakan masalah pembangunan resort hotel bersama  Andino.

Dari dulu saat Andino masih aktif di perusahaan dia sangat berambisi ingin membangun resort yang ada di sana.

Akan tetapi keinginan itu pupus karena orang yang mendirikan usaha desa setempat dan penyuplai yang mendanai desa itu tidak mau bekerja sama dengannya.

Adora group sangat beruntung bisa bekerja sama dengan warga desa tersebut walaupun dalam skala kecil akan tetapi itu sangat menguntungkan bagi mereka untuk menarik banyak investor.

Banyak perusahaan yang sangat berkeinginan untuk mendirikan penginapan di sana terutama di desa Acitya.

Dengan pemandangan yang bagus disuguhi suara laut yang pelan dan pasir putih yang bersih serta alam masih terjaga dengan baik.

Membuat para pengunjung yang menginap di sana  merasakan sensasi yang tenang dan damai serta berinteraksi dengan alam secara langsung.

Itu membuat banyak para perusahaan besar ingin mendirikan penginapan di situ terutama Andino.

”Apakah ayah ada di dalam?”tanya Adrian pada asisten ayahnya yang baru keluar dari ruangan ayahnya menghabiskan waktu.

“Iya tuan”jawabnya.Adrian pun langsung masuk ke dalam untuk menemui ayahnya, dan menemui ayahnya yang sedang menyirami bunga milik nyonya Maria.

”Ayah”panggil Adrian.

Andino yang mendengar ada yang memanggil namanya mendongakkan kepala dan melihat orang yang memanggilnya, lalu menundukannya kembali dan fokus pada tanaman kesayangan istrinya itu,dia pun melihat bayangan dari kaca yang ada di depannya dan melihat orang tersebut dari sana.

”Ada apa kamu kemari?”tanya Andino dengan nada datar tanpa membalikkan tubuhnya.

”Tadi Adrian sudah menemui pak Bagas dan beruntungnya pak Bagas mau bekerja sama dengan kita walaupun aku harus membujuknya berkali-kali”jelas Adrian bahwa dia sudah berhasil bekerja sama dengan Adora group untuk membangun resort hotel di desa Acitya.

”Bagaimana caranya kau membujuk tuan Bagas untuk mau bekerja sama dengan kita?”tanya Andino dengan heran.

"Tidak biasanya seorang Bagaskara Parviz menerima kerja sama dengan nya apalagi di daerah desa Acitya".

”Aku membujuknya  dengan keuntungan tiga persen lebih tinggi dari kita dan juga kesejahteraan warga yang ada di sana terutamanya,seperti yang ayah tahu tuan Bagas sangat mengutamakan para warga yang ada di sana dan juga kita tetap akan mempertahankan keaslian alam serta budaya yang ada di sana”jelas Adrian dengan ucapan yang menyakinkan.

”Baguslah,kau berhasil membuktikan ucapanmu itu”ucap  Andino dengan kabar yang di bawa Adrian.

akhirnya keinginan nya darj dulu sudah terwujudkan dia tidak menyia-nyiakan kerja sama ini walau keuntungan yang di dapatnya tidak terlalu besar.

"Malam kita rayakan keberhasilan mu dalam melakukan kerja sama dengan Adora group,kumpulkan semua

anggota dan kita rayakan kerja sama ini”ucap Andino.

BAB 3 KEBAHAGIAAN KELUARGA ANDREA

PEMBALASAN YANG SETIMPAL

Setelah pembicaraan keduanya selesai Andino langsung pergi menemui Maria istrinya, Andino berharap dengan kabar keberhasilan yang dibawa oleh anaknya  membuat Maria merasa bangga dan bangkit dari keterpurukan.

Maria harus menyadari bahwa Dia  tidak boleh terlalu condong dengan anaknya yang sudah pergi, Dia harus menyadari bahwa anaknya bukan hanya Andrian tetapi juga Adrian,sudah cukup dulu Dia mengabaikan Adrian.

Andino menyadari bahwa Dia dulu terlalu pilih kasih dengan anaknya yang bernama Adrian karena kekurangannya.

Seharusnya sebagai orang tua dari Adrian, Andino dan Maria harus menyemangati nya agar tidak gampang menyerah dan lebih semangat lagi dalam menemukan bakat yang ada di dalamnya.

Andino menyadari kesalahan yang dia lakukan adalah ketika kembaran Adrian pergi dari rumahnya karena kesalahan yang tidak dia lakukan.

Sebab fitnah yang dilakukan saudara kembarnya, yang membuat Andino murka dan mengusirnya dari rumah tanpa mendengarkan penjelasan darinya.

“Sayang”panggil Andino dengan dengan nada lembut.

Andino pun mendekat ke arah istrinya berada,dan memeluknya dari belakang lalu meletakkan dagu dipundak istrinya.

”Kamu lagi apa?”tanya Andino.

”Seperti yang kamu lihat aku sedang menyiram tanaman kesayangan nya Andrian,”ucap Maria sambil tersenyum.

"Bunga ini namanya bunga Krisan yang dipercayai dapat membawa kebahagiaan dan tawa di dalam keluarga kita. Bunga Krisan juga memiliki arti keceriaan, pesona, optimis, kelimpahan, keberuntungan, persahabatan, dan cinta rahasia"jelasnya.

 ”Aku berharap setelah Andrian kembali dari pekerjaan nya Andrian akan merasa senang melihat tanaman yang dirawatnya bertumbuh dengan baik,oh ya kamu sudah mendapat kabar baik darinya kapan dia akan kembali?”ucap Maria sambil menanyakan kabar Andrian dengan penuh harap.

Andino yang mendengar ucapan Maria tersenyum miris dan menggelengkan kepalanya karena tidak kuat menjawab ucapan Maria.

Maria yang melihat jawaban dari Andino pun kecewa,senyum yang menceritakan tentang tanaman yang diceritakannya dengan harapan bahwa anaknya kembali pun pupus.

Dia berharap Andrian akan segera kembali ke rumah dan melihat tanaman kesayangannya yang bertumbuh dengan baik.

”Apakah kita terlalu jahat karena menyuruh nya pergi dari rumah Andino, dia pasti sangat kecewa pada kita, seharusnya kita memaafkannya, mungkin dia melakukan itu tidak sengaja Andino, bagaimana dia di luar sana apakah dia makan dengan baik, apakah dia berada di tempat yang nyaman Andino, apakah ...”

”Maria berhenti”ucap Andino dengan nada keras pada Maria yang terus meracau.

Maria yang diteriaki oleh Andino pun langsung diam seketika ,dia takut dengan bentakan Andino.

Baru kali ini maria bentakan dari Andino, dari awal mereka pernikahan mereka Andino tidak pernah membentaknya dan juga anak-anaknya.

Namun sekarang Dia yang harus mendengar bentakan dari Andino karena racauannya yang tidak berhenti membahas keberadaan Andrian.

”Maaf .... maafkan aku sayang aku tidak sengaja maaf_”sesal Andino yang tidak sengaja membentak Maria.

Maria yang dibentak oleh Andino pun melangkah mundur perlahan karena ketakutan mendengar suara keras darinya.

”Maaf ... maafkan aku sayang, aku tidak mau kamu terpuruk seperti ini,”ucap Andino sambil menahan isak kan nya.”Tapi ... sampai kapan kamu seperti ini Maria, sampai kapan kamu akan merasa bersalah terus, sampai_”

”Sampai kapan kamu menyendiri terus sayang, apakah kamu lupa bahwa anak kita bukan Andrian saja, apakah kamu juga melupakan tanggung jawabmu sebagai ibu bagi Adrian,”.

Maria yang mendengarkan ucapan Andino pun terdiam,dia merenungi ucapannya itu.

Maria baru menyadari bahwa keterpurukannya selama ini meninggalkan banyak tanggung jawab sebagai seorang istri dan seorang ibu.

Meskipun Andino tidak menyebut tanggung jawab nya sebagai seorang istri tapi dari kata tanggung jawab yang diucapkannya sudah memiliki arti yang harus dia lakukan.

”Maria dengarkan aku,”ucap Andino sambil menatap Maria dan memegang bahunya.

”Kamu boleh sedih, kamu boleh merasa kehilangan, kamu boleh merasa kecewa pada diri kamu, tapi kamu gak boleh melepas tanggung jawab kamu sebagai ibu bagi Adrian,”.

”Kita masih punya Adrian sayang,anak kita bukan hanya Andrian tapi juga Adrian mereka kembar, selama ini kita terlalu pilih kasih padanya, selama ini juga kita tidak pernah tahu apa yang dirasakan Adrian karena selama ini kita terlalu fokus terhadap Andrian, kita juga tidak pernah memikirkan perasaannya ketika kita memberikan pujian kasih sayang terhadap Andrian hingga melupakan apa yang dialami Adrian”.

Maria yang mendengar pernyataan suaminya pun merasa tertampar.

Maria baru menyadari bahwa dia terlalu pilih kasih dengan anak kembarnya,Maria terlalu memandang kesempurnaan yang dimiliki anaknya tanpa memikirkan kekurangan yang dimiliki anaknya.

Maria terlalu pilih kasih terhadap kedua anaknya hingga tanpa ia sadari bahwa menimbulkan dendam di salah satu anaknya.

”Maria, kamu boleh merasa terpuruk karena kepergian Andrian tapi juga jangan melupakan tanggung jawab mu sebagai ibu dari Adrian, selama ini kita terlalu fokus terhadap Andrian sudah saatnya juga kita memperhatikan Adrian”.

”Adrian baru saja berhasil mendapatkan kerja sama dengan Bagaskara Parviz pemilik Adora group tempat yang ingin kamu inginkan ketika anak kita sudah memiliki keluarga untuk berkumpul bersama, sudah seharusnya kita harus mengapresiasi keberhasilan yang dia dapatkan .”ucap Andino.

Maria tidak memberikan reaksi apapun Dia langsung beringsuk ke pelukan suaminya.

ΩΩΩΩ

malam hari pun tiba Adrian dengan senyum bangganya menyambut para tamu yang terus berdatangan, para karyawan dari Andrea Group serta para pemegang sahamnya.

Andino benar-benar merayakan keberhasilan yang dilakukan Adrian dalam kerja sama yang dilakukannya, Dia melakukan pesta mewah di rumahnya sekaligus untuk mengumumkan kehamilan kedua Gilvi istri Adrian.

Sementara di kamar kedua pasangan paruh baya itu sedang menyiapkan diri untuk bergabung dengan para tamu lainnya.

Maria merasakan keresahan yang ada di dalam hatinya, Dia masih dirundungi rasa bersalah karena kepergian Andrian Dia merasa tidak tega terhadap anaknya yang pergi itu.

Di saat Dia berpesta untuk merayakan kebahagiaan anaknya yang satu lagi, tetapi anaknya yang lain harus merasakan penderitaan karena terusir dari rumah.

”Kamu sudah siap sayang?”tanya Andino yang melihat Maria masih berdiri di depan cermin.

”Andino apakah Aku harus ikut merayakan nya tetapi disisi lain anak kita yang satu lagi harus menderita di luar sana, apakah Aku boleh tidak ikut saja, Aku tidak mau-”

”Ssst, sayang dengarkan Aku,kamu gak boleh egois seperti ini kamu boleh merasa sedih, kamu boleh merasa gak adil, kamu boleh merasa kecewa terhadap dirimu sendiri. Tapi kamu gak boleh egois terhadap anak kamu yang lainnya, sebagai orang tua sudah semestinya kita juga ikut merayakan kebahagiaan anak kita,oke”ucap Andino dengan suara yang lembut agar Maria bisa tenang.

Maria yang awalnya agak ragu untuk ikut merayakan kebahagiaan Adrian pun akhirnya luluh.

Andino dan Maria pun menuruni tangga untuk menemui para tamu yang di undangnya dan menyalaminya. Andino hanya mengundang para pemegang saham dan juga karyawan kantor Andrea Group.

"Selamat malam semuanya”ucap Andino yang ada di tengah lantai dengan mic yang dibawa nya. Para tamu yang mendengar suara Andino pun mencari keberadaan nya tersebut.

”Terima kasih untuk para tamu undangan yang telah berkenan menyempatkan waktunya untuk datang ke acara ini. Seperti yang kalian tahu, saya mengundang kalian untuk merayakan keberhasilan anak saya yaitu Adrian dalam kerja samanya dengan Adora group. Saya merasa sangat senang ketika anak saya memberitahukan bahwa dia berhasil mendapatkan kerja sama ini. Dulu ketika saya masih menjabat jadi pimpinan Andrea group beberapa kali saya mengajukan kontrak itu tetapi beberapa kali juga saya ditolak olehnya”ucap Andino dengan nada sedikit bercanda.

”Tapi sekarang setelah perusahaan dipimpin oleh anak saya, seperti ada keajaiban yang menghampiri Andrea group, banyak dari perusahaan lain yang mengincar kerja sama ini apalagi di tempat yang sudah kita tentukan oleh mereka dan juga perusahaan kita tentunya itu sangatlah mustahil bagi kita semua,”

”Tetapi karena Adrian membawa kabar bahwa dia berhasil mendapat kontrak ini merupakan angin segar bagi kita semua, kemarilah Adrian Gilvi”panggil Andino. Adrian dan Gilvi yang merasa namanya di panggil oleh ayahnya pun mendekat ke arahnya.

”Terima kasih telah membawa berita baik untuk tahun ini, ayah harap setelah ini kamu bisa mengembangkan Andrea group dengan baik, dan juga untuk Gilvi terima kasih telah memberikan  kabar baik tentang kehamilan mu yang kedua ini.”ucap Andino sambil menatap keduanya penuh harap.

Adrian dan Gilvi pun merasa senang dengan ucapan ayahnya, seumur hidup Adrian baru kali ini dia mendapat pujian dari ayahnya.

Selama ini ayahnya hanya fokus terhadap kembarannya itu, tetapi kini setelah dia membuat Andrian terusir dari rumahnya membuat dia senang karena apa yang diharapkannya pun terwujud.

Para karyawan kantor dan juga para petinggi Andrea group memuji kinerja Adrian yang berhasil mendapatkan kerja sama ini.

Karena baru dua tahun ini dia bisa menaklukan Adora group sedangkan Andino harus bertahun-tahun untuk mendapatkan proyek tetapi tetap hasilnya nihil.

“Tuan Adrian memang hebat.”

“tidak tahu kenapa, tapi kinerja tuan Adrian lebih bagus daripada kinerja tuan Andrian.”

”aku pun merasa seperti itu,tuan Andrian sangat tidak profesional dalam bekerja tidak seperti tuan Adrian ketika ada masalah genting di perusahaan dia langsung menyelesaikan nya dengan baik,”

”beruntung sekali tuan Andrian sudah pergi dari perusahaan, kalau tidak perusahaan akan bangkrut karena menutupi kasus korupsinya,”

”aku berharap tuan Andrian tidak usah kembali lagi,”

”beruntungnya nyonya Gilvi mempunyai suami yang hebat seperti tuan Adrian,”

”tuan Adrian sangat mirip dengan tuan Andino apalagi dalam bekerja,”

”tuan Adrian sangat tampan,”

”aku berharap disini ada tuan Andrian dan bersanding dengan tuan Adrian pasti meraka sangat hebat karena mewarisi kehebatan tuan Andino,”

”nyonya Gilvi sangat cantik dan menawan malam ini, apa karena beliau sedang mengandung ya Dia sangatlah cantik malam ini,”.

Banyak para karyawan yang memuji kehebatan Adrian dan banyak juga yang membandingkannya dengan Andrian.

Tanpa mereka sadari juga, bahwa disamping mereka ada Maria yang sakit hati dengan ucapan mereka yang membandingkan antara Adrian dan Andrian.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!