Tatapan

Mereka makan dengan hening ,hanya suara sendok yang terdengar.

Namun berbeda dengan pria yang terus memandangi seorang gadis di depannya penuh dengan arti yang dalam .

Ya dia Alex yang tak mengalihkan pandangannya dari Viora .

Namun hal itu di sadari oleh Bianca ia melihat mata adiknya yang tertuju jelas kepada Viora .

Membuat ia sedikit heran dengan sang adik yang tiba-tiba bersikap tak lazim .

Kenapa ia sebut tak lazim karena adiknya ini tidak pernah memperhatikan orang dengan seintens itu apalagi kepada wanita,tapi sekarang tatapan adiknya terus tertuju kepada Viora .

Tumben sekali anak itu memperhatikan seorang gadis sampai segitunya, liatlah bahkan makanan nya pun tak di makan oleh adik nya itu malah menatap wajah Viora .

Mencurigakan sekali dia itu "Woy matamu itu jaga"ucap Bianca cukup kencang membuat orang yang di teriaki hanya memutar bola matanya malas , karena aksinya tertangkap basa .

Viora yang masih belum tahu situasi nya ,hanya menatap bigung mereka.

"Apa "ucap Alex seakan tak tau apapun.

"Mata mu "ucap Bianca penuh dengan penekanan bahkan ia menatap sang adik penuh selidik.

"Tck "Alex hanya berdecak lalu memalingkan wajahnya ke samping.

"Dasar "ucap Bianca pelan , saat melihat kelakuan adiknya.

"Viora nanti kita belanja ya buat beli susu anak kamu dan pelengkapan lainnya ,sekalian aku juga mau belanja bulanan"ucap Bianca yang langsung mengalihkan pembicaraan dan juga matanya.

Ia langsung mengajak bicara gadis di sampingnya.

Viora terdiam "Aku rasa itu tidak perlu membeli perlengkapan bayi,aku akan membelinya nanti saja "ucap Viora mencoba menolak secara halus.

"Eeeeh itu tidak boleh , karena susu itu sangat penting loh dan aku juga mau membeli kan pelengkap bayi , itung-itung untuk hadiah, karena saat boneka mu lahir aku tidak tahu jadi aku harap jangan menolak ya "ucap Bianca sangat lembut dan dengan senyum yang tulus.

Viora hanya mengaguk kan kepalanya lalu ia tersenyum ke arah Bianca "Terima kasih"ucap Viora sangat tulus, karena Bianca sangat perhatian sekali kepada nya .

Ia tak menyangka ada yang akan sebaik ini di saat ia sedang kesusahan , bahkan Bianca sampai memperhatikan anaknya.

Suatu saat nanti ia akan membalas kebaikan nya Bianca .

Ia akan mengingat hal ini sampai kapanpun itu ,orang yang menolong nya dan mau memberikan tempat tinggal untuk nya .

"Hahahaha jangan ngomong itu terus ya, karena aku melakukan itu aku anggap kamu itu adalah seperti adik perempuan ku jadi kamu jangan sungkan ya "ucap Bianca sambil tertawa "Ayo lanjut makan nya ,terus nanti kita siap-siap berangkat ke Mall"ucap Bianca lagi dengan antusias yang tinggi.

"Aku antar"sahut Alex tiba-tiba nimbrung dengan obrolan mereka.

"Tck.." Bianca berdecak di saat adiknya ini malah menyahut ucapan nya ,dan apa-apaan tadi malah menawarkan diri lagi .

"Yak kau gak usah ikut ini urusan wanita dan tumben loh mau nganterin segala !!"ucap Bianca dengan menyipitkan matanya menatap penuh curiga kepada sang adik .

Alex yang di tatap seperti itu langsung berdehem"K-karena g-gue mau ngawasin loh kak !!"ucap Alex dengan setengah gugup.

"Eeh benarkah??"ucap Bianca penuh curiga.

"Gak perlu ya loh awasi gue karena gue ini udah gede !!"ucap Bianca lagi .

"Tidak gue tetap akan mengantar ,mau jam berapa berangkat nya "ucap Alex membuat Bianca menganga .

"Yak gue bilang gak usah !!!"

"Yeyeyyeye"ucap Alex yang meledek ucapan sang kakak ia berdiri lalu meninggalkan meja makan,dan juga meninggalkan tatapan kesal dari sang kakak.

"Anak itu !!"geram Bianca.

...----------------...

Hawa panas yang menerpa tubuh Viora , padahal suhu di mobil ini cukup dingin karena AC tapi tubuh nya merasakan tidak enak.

Apa mungkin tatapan membunuh dari dua bersaudara ini yang buat hawa jadi panas kah .

Kalau tahu gini ia meningan tidak usah ikut jika mendapati mereka jadi berantem.Dan kenapa pula orang yang bernama Alex ini memaksa ikut , sampai buat Bianca marah lagi .

Namun Bianca disini sungguh tidak terima di saat adiknya memaksa ikut , bahkan adiknya ini mencuri kunci mobil jadi mau tak mau Bianca mengalah .

Mengizinkan Alex untuk ikut namun tetap saja itu sangat menyebalkan baginya , karena adik sialanya ini malah ikut segala.

"Karena kau ikut jadi semua belanjaan kami kau yang bayar "ucap Bianca dengan tatapan yang masih sama .

"Tidak masalah"ucap Alex enteng , ayolah ia tak masalah jika di suruh bayar asalkan saat ini ia bisa ikut saja .

Mendengar itu Bianca malah jadi kesal ya ,tapi liatlah nanti ia akan menguras dompet adik sialanya.

"Baik , jangan menyesal"

Alex hanya diam tak menjawab lagi ucap sang kakak bahkan ia juga mengabaikan tatapan tak suka dari sang kakak.

Ia melihat kaca spion di mobil ini , melihat gadis yang sedang mengendong seorang bayi dengan tenang nya ,ia tersenyum sangat tipis sekali saat wajah cantik gadis itu buat ia jadi gila .

Bianca yang duduk di depan bersama sang adik , melihat dengan jelas apa yang adik nya ini lakukan.

"Dasar Alex laknat"Bianca langsung menutup kaca spion itu dengan tangannya menatap adiknya dengan bombastis side eyes nya .

"Cih"Alex di buat kesal ketika kelakuan nya selalu di tangkap basah oleh sang kakak.

"Jangan berharap loh bisa mendapatkan dia bro , karena loh harus melewati mayat gue dulu !!"ucap Bianca dengan senyum smirknya.

"Tck !! Siapa juga yang mau dia "ucap Alex cepat saat mengetahui arah pembicaraan sang kakak.

"Mata mu itu tidak bisa bohong bodoh,kau suka kan "tebak Bianca .

"..."

Alex tak menjawab pertanyaan dari sang kakak lagi ia fokus kedepan.

Mendengar dan melihat atraksi kedua bersaudara ini membuat Viora sedikit bingung ,ia tak paham dengan apa yang mereka bicarakan.

Dan ia juga tak paham kenapa Bianca menutup kaca spion,dan menatap tajam adiknya.

Bianca juga ikut terdiam ,ia sedang memikirkan apa adiknya yang nampak berbeda sekali.

Kenapa ia sebut berbeda karena tumben sekali anak ini mau mengantarkan nya terlebih lagi ke mall .

Bukankah dia anti sekali dengan orang, apalagi ke tempat seperti itu namun sekarang malah secara terang-terangan ingin ikut.

Dan satu hal lagi adik nya ini sering curi pandang ke Viora ,dari tadi makan terus sekarang saat nyetir pun malah sempat-sempatnya mencuri pandang.

Jangan bilang adiknya ini suka sama Viora ? Kalau itu benar wah ia harus bertindak dong jangan sampai Viora di dekatin sama adiknya yang super nyebelin dan juga aneh .

Ia tak mau Viora mendapatkan pria model adiknya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!