Kenapa?

"Hmmm..hmmm.."Viora dengan terlaten memotong bawang merah dan bawang putih di tambah cabe , selepas menidurkan anaknya ia langsung mulai beberes rumah ini dari menyapu sampai mengepel .

Setelah usai sekarang ia sedang berada di dapur memasak,ia memakai bahan yang ada di kulkas .

Dengan terlaten ia memotong bahan-bahan nya terlebih dahulu .

"Kehemm"deheman seseorang membuat Viora terperanjat dari aktivitas nya ia menatap siapa yang bersuara tadi .

Matanya jadi membulat saat menyadari ada orang lain di rungan ini , orang ini berjalan ke meja makan lalu duduk sambil memandang wajah Viora .

"A-anu anda siapa ya kak Bianca ya ?"ucap Viora setengah gugup di saat menyadari kalau orang ini adalah orang yang bertemu dengan nya di depan.

Namun ia masih belum tahu siapa sebenarnya dia , dan apa hubungan nya dengan Bianca kenapa pria ini bisa masuk dengan mudah.

"...."

Orang ini tak menjawab malah menatap wajah Viora lekat membuat sang empu yang di tatap jadi merasakan canggung yang luar biasa.

"Lapar "ucap nya dengan dingin tanpa ekspresi membuat Viora sedikit cenggo dengan penuturan nya .

"Anu saya sedang masak dulu ,anda tunggu sebentar ya "ucap Viora mencoba bersikap tenang ,tak kala orang di depannya ini sedikit aneh jika di lihat.

Viora mulai fokus kembali dengan apa yang tengah ia buat sekarang ia tidak masak yang ribet hanya sup ayam yang ada di kulkas dan menggoreng naget saja ,ah ia juga tak lupa membuat sambal goreng untuk memantapkan nya .

Mungkin ini sedikit lancang di saat ia masak dengan bahan-bahan yang ada di kulkas tanpa izin terlebih dahulu kepada Bianca ,tapi ia tadi telah mengechat dulu Bianca walaupun belum ada balasan.

Namun ekor matanya melihat orang di depannya terus menatap nya tanpa berkedip bahkan orang itu menopang dagu melihat apa yang tengah ia buat .

Itu sangat risih sekali ketika ada orang yang menatap nya dengan intens , sebenarnya siapa dia ini yang terus menatap nya bahkan di tanya pun tak menjawab sedikit pun .

Orang yang sejak tadi menatap Viora dengan intens hanya tersenyum tipis sekali namun hal itu tidak ada yang menyadari nya .

Baru kali ini ia sangat nyaman dalam memandangi seorang gadis , biasanya ia paling anti dengan hal seperti ini , bahkan baru kali ini seperti nyaman dalam memperhatikan objek di depan matanya yang sangat indah untuk di pandang.

Liatlah wajah cantik gadis ini , bibir mungil yang menggoda ,mata cantik dengan bola kecoklatan menambahkan kesan elegan, kulit putih melebihi susu, rambut panjang yang cantik , tubuh yang ideal membuat siapapun ingin memiliki tubuh seperti nya , bahkan ia jamin para pria pun akan tergila-gila jika bertemu dengan gadis ini .

Wajahnya sangat enak di pandang ,auranya buat orang jadi adem .

Ia bisa gila kalau gini terus ,apa ia jatuh cinta pada pandangan pertama kah .

Namun dengan cepat ia menggeleng kan kepalanya, saat pikiran itu terlintas itu hal yang mustahil terlebih lagi gadis ini sudah mempunyai seorang anak , kemungkinan besar berarti sudah menikah kan .

"Sudah selesai ,hmm silakan dimakan"ucap Viora membuat orang ini tersadar dari lamunannya, langsung menatap ke makanan yang tersaji .

Orang ini masih tak bergeming membuat Viora jadi serba salah , ingin sekali pergi dari sini saja .

"Ah kalau gitu saya permisi dulu ya , takut anak saya bangun"ucap Viora sambil tersenyum ramah lalu ia mulai melangkah kan kaki nya tanpa persetujuan orang ini .

Glep

Viora sedikit membeku ketika lengannya tiba-tiba di pegang oleh orang ini saat tadi ia melewati nya .

"Duduk dan makan "ucap nya dengan intonasi yang buat orang merinding .

Glug

Viora menelan ludah nya susah payah , rasanya ingin mengumpat karena orang ini berani sekali menyentuh nya ia mencoba melepaskan tangan nya yang di genggam,namun tangan pria ini sangat erat sekali .

"A-anu lepas !!!saya nanti saja anda makan lah terlebih dahulu ,saya mau ke kamar "ucap Viora dengan masih berusaha melepaskan genggaman orang itu.

Orang ini hanya menarik nafas secara kasar ada rasa kecewa ketika di tolak seperti itu ,orang ini langsung melepaskan tangannya membiarkan gadis ini lepas dari genggaman nya .

Melihat itu Viora dengan cepat berlari ke kamarnya ,ia sedikit takut dengan orang itu yang sedikit aneh sekali dari menatap nya sangat dalam terus tadi apa-apa coba malah senak jidatnya memegang tangan nya .

Kalau mas Yogi tahu mungkin tangan pria itu sudah di patah kan .

Tunggu Viora langsung menghentikan langkahnya di saat ia mengingat suaminya ah bisa di bilang mantan suaminya bukan ?

Kenapa ia menyebut nama mas Yogi di benaknya?Dan kenapa lintasan ingatan ketika bersama dengan pria itu kembali teringat.Apa ia masih belum ikhlas kah ? Apa ia sekarang masih mencintai pria itu ?.

Ah mungkin saja jawabnya iya ,ya ia masih mencintai Yogi ia masih sangat mencintai nya tidak mudah baginya untuk melupakan begitu saja .

Apalagi dengan jangka waktu yang singkat itu tidak mungkin semudah itu , walaupun di mulut mengatakan sudah ikhlas tapi tidak dengan hatinya .

Bahkan saat orang tak di kenal nya menyentuh tangan nya sungguh buat ia marah ,iya marah karena orang itu sangat lancang dan ia takut mas Yogi marah jika mengetahui fakta itu ,ya walaupun jelas-jelas suaminya ah mantan suami nya itu mungkin tak akan perduli lagi dengan nya .

Tapi tetap saja ingatan tentang mas Yogi selalu menari-nari di otaknya , seakan pria itu telah menguasai semua tubuh nya.

Tapi ia melupakan satu hal ,ya ia lupa jika pria itu tak lagi mencintai nya , pria itu telah memilih untuk bersama orang lain lebih parahnya bersama temannya sendiri.

Ia melupakan jika pria yang sekarang ada di hatinya telah mengkhianati cinta nya , telah meninggal kan nya demi wanita lain dan lebih parahnya ha itu telah di lakukan sudah lama .

Ia harus bisa move on sekarang ya nyatanya memang tak semudah yang di ucapkan ,itu sangat sulit di tambah ia masih mencintai pria itu .

Ia tak bisa membayangkan jika ia bertemu lagi dengan mas Yogi dan juga Sinta ,entah sehancur apa ia nanti jika melihat orang yang ia cintai bersandar secara terang-terangan.

"Huffff.."Viora membuang nafas nya secara panjang ,ini sungguh menyebalkan ketika teringat kembali padahal tadi ia hanya mengalami kejadian sepele tapi mengapa merambat ke yang lainnya sih .

Memejamkan mata sejenak mencoba menenangkan pikiran nya kembali ia mulai berjalan kembali dengan santai tidak seperti tadi berleri hanya menghindari orang aneh tadi .

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!