Pagi yang indah untuk Bianca sekarang karena ia bisa dengan puas menggoda Viora sedikit ia juga menjahili nya.
Karena sangat lucu sekali ketika Viora cemberut atas ulahnya,namun tenang saja kini ia tak bikin Viora nangis kok cuman menjahili Viora ketika malam lampu kamar gadis ini ia padamkan terus dinyalakan lagi , memberikan sensasi horor terus mengejutkan nya .
Namun hal itu tak berselang lama karena bayi nya terus menangis membuat ia juga jadi tak tega menghentikan aksinya.
Lupakan kejadian semalam sekarang ia sedang menyiapkan makanan,ya walaupun bukan ia yang masak tapi ia membelinya hanya tinggal menaruh nya saja sih ke piring.
Mata Bianca terus melirik ke satu tangga menunggu gadis itu turun dari kamar nya .
Bianca tersenyum tipis saat melihat Viora menampakkan batang hidungnya, dengan mengendong anaknya.
"Wah baru juga aku mau ke kamar kamu untuk nyuruh kamu makan Vior "ucap Bianca dengan senyum yang tak pernah luntur di bibirnya.
Viora hanya tersenyum ke arah Bianca "Ayo sini kamu makan dulu biar boneka itu aku pegang dulu "tawar Bianca ke Viora ,ia menarik tangan gadis ini agar duduk.
"E-eh kak Bianca nanti saja aku makannya ,aku belum lapar lagi pula aku nunggu bayi aku tidur saja dulu "tolak Viora halus .
"Why? Jangan pernah menanti-nanti kau harus makan aku sudah masak loh yang enak masa kamu gak mau coba ,tenang saja ini tidak ada racunnya kok "
"Sini biar bayi mu aku gendong "lanjut Bianca sambil merentangkan tangannya mengisyaratkan agar Viora menyerahkan bayi itu .
Disini Viora sedikit ragu untuk menerima tawaran dari Bianca , apalagi menyuruh dan menitipkan anaknya ke Bianca itu meragukan.
Gadis ini cukup sulit di tebak bahkan ia harus ekstra waspada , karena semalam pun ia di buat takut dan merinding di kerjain habis-habisan sama dia ,dan sekarang untuk menitipkan anaknya ia sedikit ragu saja .
"Ah tidak usah aku bisa makan dengan mengendong anakku kak Bianca "tolak Viora dengan halus ,bukan ia tak percaya pada Bianca tapi ia hanya khawatir saja terlebih lagi tubuh bayinya ini sangat lembek dan harus berhati-hati jika mengendong nya pun .
Bianca menyipitkan matanya kesal karena Viora tak mengijinkan nya untuk mengendong mahluk kecil yang bernyawa itu ,padahal ia sangat ingin merasakan sensasi bawa bayi itu seperti apa , karena Viora tak pernah melepaskan bayi itu .
"Hmmmm..why aku pingin merasakan loh gimana sensasi jadi ibu itu seperti apa gimana "ucap Bianca sambil mengerucutkan bibirnya.
"Ah baiklah,kalau gitu kak Bianca kemarilah "Bianca langsung menghampiri Viora duduk di samping gadis ini .
"Kak satu tangan kaka harus siaga memegang dan menahan leher iya karena lehernya belum dapat berdiri tegak sendiri. Dan tangan yang satunya memegang bokong belakang agar seimbang ya "terang Viora .
Viora mulai menaruh bayinya secara hati-hati ,ke tangan Bianca .
"Woaaah liatlah boneka ini natap ku Viora !!"ucap Bianca heboh saat bayi yang di letakan di tangannya membuka matanya,Viora hanya tersenyum ia masih membantu memegang bayinya.
"Ya dia bangun "
"Ayo makan Viora serahkan boneka ini padaku tenang saja aku gak akan menyakiti boneka ini !"ucap Bianca pelan sambil memandangi wajah bayi di gendongannya,ada sebuah perasaan hangat saat mengendong bayi ini .
Awalnya Viora masih ragu tapi , saat melihat tatapan sayang dari mata Bianca membuat ia bernafas lega .
Ia mulai melepaskan tangannya,lalu tersenyum tulus ke arah Bianca "Sekali lagi aku ucapkan terima kasih kak "
"Kau itu terus mengucapkan terima kasih aku jenuh mendengar nya ,kalau bisa katakan lah l love you biar gak itu-itu terus kau ucapkan "sahut Bianca tanpa menoleh ia masih asyik memandangi mahluk kecil yang gendong.
"l love you kak "jawab Viora cepat , membuat sang empu senyum-senyum gak jelas .
"Yaya cepat makan lah "ucap Bianca lagi .
Viora hanya mengaguk lalu ia mulai menaruh makanan ke piring, "Wah kakak sangat pandai sekali masak ya ,ini lezat sekali!"puji Viora saat ia memulai makan yang tersedia.
"Hahahaha tentu aku ini wanita serba bisa sedang kan masak ngangkat rumah dan pohon pun aku bisa "ucap Bianca sangat senang sekali saat Viora memuji nya ,ya walaupun sebenarnya makanan itu bukan ia buat sih ,asal Viora tahu saja ia paling anti masak telor pun ia harus pake helm dan perlengkapan pengamanan tubuh agar tidak kecipratan minyak panas .
Viora hanya tersenyum ,ia melanjutkan makannya dengan tenang tanpa berbicara lagi ,ia menikmati makanan ini dengan sesekali mengok ke arah anaknya yang tidak bersuara .
Tak bersilang kan lama ia sudah selesai makan ,ia langsung mencuci piring bekas nya .
Setelah usai ia kembali berjalan ke dekat Bianca "Kak aku sudah makan nya ,sini giliran kakak yang makan "ucap Viora dengan halus meminta bayinya kembali.
"Hmmm"dengan berat Bianca mengembalikan lagi bayinya ,padahal ia sudah nyaman sekali loh mengendong bayi itu .
"Kakak suka bayi ya ?"tanya Viora tiba-tiba saat anaknya sudah kembali ke pelukannya .
"Hmm tidak aku paling benci sekali dengan anak kecil "
"Benarkah??Tapi aku lihat kaka sangat berjiwa keibuan loh , apalagi saat tadi mengendong anakku"goda Viora .
"Heh tidak,itu karena mood ku sedang bagus saja tidak ada hubungannya ya ,dan bayi itu tidak nangis jadi aku suka "ucap Bianca sambil memalingkan wajahnya.
Viora terkekeh ternyata Bianca sangat jual mahal sekali mengakuinya "hmmm ngomong-ngomong kak Bianca mau kemana sudah rapih "tanya Viora saat matanya melihat pakaian Bianca yang berjas .
"Aah aku mau ke kantor sebentar ,ada urusan penting sih ! Jadi kau tunggu ya disini kalau ada apa-apa hubungi aku saja oke ."
"hmm baiklah "Viora hanya mengaguk ,ia jadi kepikiran untuk kedepannya ia tidak mungkin kan terus bergantung kepada Bianca ia harus mencari kerja untuk anaknya dan ia juga tidak mungkin akan terus tinggal bersama dengan Bianca.
Ia tidak mau merepotkan Bianca lebih dalam lagi .Ia harus memikirkan kedepannya,tapi masalah nya ia harus kerja apa ya yang bisa mengurus anak nya sekaligus .
Terlebih lagi usia bayinya yang baru juga menginjak satu bulan , yang sedikit-sedikit menangis minta asi .
Ia tak bisa meninggalkan begitu saja , terlebih lagi ia tidak punya saudara ,ibu atau ayah yang bisa ia menitipkan anaknya.
Ia cukup bingung sekarang dan jika ia pergi kerja ia tak mungkin bawa bayinya.
Dan ia juga tidak tahu harus berkerja apa ,ia tidak mempunyai kemampuan yang hebat .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments