Viora menatap anaknya penuh sendu "Maaf nak sekarang kita harus pergi dari sini , karena ini bukan tempat tinggal kita"
Viora membawa tas nya lalu mengendong anaknya,walaupun agak kesusahan membawa tas dan juga anaknya.
Namun tak ia hiraukan yang jelas pasti ia harus pergi dari sini .
Ia tak boleh lagi tergantung dengan dia ,ia tak boleh lagi bertemu dengan mereka.
Karena itu sangat menyakitkan sekali ,ia kecewa sekali .
Ia juga telah mendatangani surat cerai itu ,ia letakkan surat itu di meja .
Ia juga telah memblokir nomor suaminya ,dan juga memblokir nomor Sinta juga .
Viora berjalan keluar apartemen ini dengan mengembuskan napas panjang.
Meninggalkan kenangan indah yang dulu ia dapatkan.
Dan akan berusaha semaksimal mungkin untuk merubah hidupnya, berjuang untuk anaknya .
...----------------...
Kini ia tengah berdiri di sebuah rumah yang cukup mewah .
Kini ia sudah sampai di depan rumah Bianca,ia masih ragu untuk mengetuk pintu rumah ini .
Ia takut orang ini tak mau menerima ,dan semenjak ia hamil Bianca tak pernah lagi mampir ke apartemen nya .
Biasanya kan Bianca hampir setiap hari bertemu dengan nya walaupun selalu di debat oleh suaminya.
Karena gadis ini sering sekali datang ,hanya untuk membuat ia mengeluh dan menangis karena kejahilan Bianca.
Namun di balik itu orang ini sangat baik sekali ,namun kata suaminya sih Bianca itu aneh dan juga sesat dan ia selalu di minta untuk agak menjaga jarak.
Cklek .
Saat ia sedang bimbang pintu ini tiba-tiba terbuka menampakkan seseorang gadis tinggi nan cantik dan rambut acak-acakan.
Ya dia adalah Bianca, gadis ini ikut terdiam menatap dari atas hingga bawah .
"Kau Viora kan ?"tunjuk nya dengan wajah terkejut.
"Hmmmm"dengan gugup Viora mengangguk.
"HOHOHO..."Bianca langsung histeris ia langsung tersenyum gembira dan ingin memeluk gadis di depannya,namun Viora langsung menahan nya .
"Anu kak Bianca ada bayi ku "ucap Viora gugup, karena ia pikir Bianca tak melihat apa yang ia bawa sekarang.
"Heiiii"Bianca sedikit tersentak ,lalu ia melihat apa yang di bawa oleh gadis di depannya.
"Waaah itu boneka kah yang kau bawa?"ucap Bianca dengan mata sedikit melotot mulut yang menganga .
Viora hanya tersenyum tipis ini sudah sepuluh kali Bianca menyebut bayi nya dengan sebutan boneka.
Dari kata "Kenapa boneka itu mirip sekali dengan si Yogi? "
"ayo masuk jangan di luar takut boneka itu menangis?"
"Boneka nya hidup kah tadi ada suara nya ?"Itulah kalimat tadi yang di ucapkan oleh Bianca saat mengajak ia masuk kedalam, bahkan Bianca sesekali mencoel pipi bayi yang ia bawa dengan wajah polosnya.
Dan tentu ia hanya bisa tersenyum untuk menanggapi celotehan dari nya .
"Dia bayi ku bukan boneka yang waktu itu ada di perut ku dan sekarang ia sudah lahir di dunia ini dan aku beri nama Awan purnama,ah sebenarnya yang kasih nama itu mas Yogi "terang Viora yang sejak tadi ia terdiam dan tersenyum,namun nada yang di berikan sangat sendu sekali.
Bianca melirik wajah Viora yang ada sebuah raut sedih bahkan ia bisa dengan jelas melihat mata bengkak gadis ini .Tak berselang itu ia juga menatap apa yang di bawa oleh gadis ini ,ia sedikit mengerutkan keningnya ketika matanya baru ngeh dengan yang di bawa .
Tas? gadis ini bawa tas cukup banyak untuk apa , otak cerdas sedang bertarung sekarang mendiskusikan apa yang ia lihat.
Ini sungguh aneh sekali kenapa Viora bawa tas ?terus kenapa gadis ini seperti nya sedang menahan air matanya.
"Maaf..."ucap Viora tiba-tiba dengan menundukkan kepalanya menjeda ucapannya, membuat Bianca yang sedang berperang dengan isi pikirannya menoleh, liatlah raut wajah yang di berikan sekarang sudah membuat hatinya sedikit nyeri .
Baru kali ini ia lihat ekspresi wajah menyedihkan dari Viora , bahkan saat dulu ia sering berkunjung ke rumah Viora hanya untuk sekedar melepas stres dan menjahili gadis ini .
Karena ekspresi cemberut itu sangat menyenangkan untuk di tenggok ,dan ia tak pernah lihat Viora berwajah seperti ini .
Ketika menjahili nya pun gadis ini palingan marah atau mogok bicara tidak pernah bersedih.
"Maaf untuk apa ?"ucap Bianca pelan dengan tatapan yang tak pernah teralihkan.
"Aku datang kesini"
"Heeh...hanya karena itu kah sampai memasang wajah sedih?"Bianca terkekeh saat ini namun tawa itu adalah tawa yang palsu karena ia tahu ada sebuah rahasia yang sedang di sembunyikan oleh gadis ini .
Bahkan feeling nya mengatakan kalau gadis ini sedang tidak baik-baik saja .
"Justru aku senang loh kau berkunjung kesini ,bukan aku saja yang terus berkunjung ke rumah kau !Itu menyebalkan you now saat aku harus bertemu juga dengan penjaga mu itu yang super protektif sekali , bahkan aku juga jadi malas untuk berkunjung lagi ke rumah kau , karena ada pria menyebalkan itu "ucap Bianca panjang lebar ,dan ia menjelaskan alasannya kenapa ia jadi tak pernah berkunjung lagi , bahkan inotasi yang ia ucapkan bermacam-macam ada nada kesal dan juga lembut menjadi satu saat mengatakan nya .
Viora terkekeh namun tawa itu jelas sekali palsu ,Bianca bisa menyadari nya saat perubahan wajah yang di berikan oleh Viora saat mendengar cerita nya .
"Ah lupakan"Bianca mencoba mengalihkan pembicaraan "ngomong-ngomong kenapa Viora yang cantik ini bawa tas sebanyak itu seperti mau pindahan saja "
Deg
Ucapan itu sukses membuat Viora membeku ,ia masih ragu untuk membicarakan itu .
"K-karena ~"Viora mengigit bibir nya rasanya sangat sulit sekali untuk bicara .
"Karena apa ?"oke ucapan Viora yang terjeda itu membuat Bianca sangat penasaran dengan apa yang terjadi sebenarnya.
Viora bernafas panjang mengumpulkan keberanian nya "Karena aku dan mas Yogi sudah bercerai "ucap Viora pelan ia langsung mengalihkan pandangannya ke arah putranya yang nyenyak tertidur di gendong nya "Dan aku di minta untuk keluar dari apartemen itu lebih tepatnya Sinta kekasih mas Yogi yang meminta nya "Viora sudah benar-benar sedang menguatkan dirinya mengatakan hal itu ,mencoba menjelaskan dengan tenang dengan kondisi nya yang sebenarnya sedang tidak baik-baik saja .
Tapi disini ia tidak boleh menetes air matanya sedikit pun ,ia harus tegar .
"Aku ingin meminta bantuan kak Bianca , boleh kah aku tinggal satu hari disini sebelum aku mencari kontrakan untuk aku tinggal bersama anak aku , karena jika sekarang aku tidak mungkin mencari nya di sebabkan ini sudah sore dan aku tak tega jika harus membawa bayi ku "ucap Viora sekarang matanya memandang wajah Bianca yang tak ada reaksi apapun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments