"Eeaaa.. Eeaaa..."semakin ia mendekat semakin terdengar keras suara bayi nya ,ia menatap sendu saat melihat bayi kecil nya menangis .
Ia mendekat dan langsung mengendong anaknya, menepuk-nepuk pelan bayinya memberikan ketenangan namun sepertinya bayinya tak kunjung berhenti yang berarti bayinya haus . Dengan cepat ia memberikan asi miliknya dan benar saja bayi nya langsung terdiam.
Viola langsung duduk di tepi ranjang ,lalu ia bernafas panjang hampir saja ia melakukan hal bodoh ,dan tak memikirkan panjang.
Jika saja bayinya tidak menangis kencang mungkin dia sudah memilih mengakhiri hidupnya tadi .
"Maaf kan mamah "Viola mengelus kepala anak nya dengan pelan , dengan raut bersalah nya .
"Terima kasih nak telah membuat mamah tersadar dari hal bodoh yang akan mamah lakukan "Viola tersenyum sayang kepada bayi kecil yang ia gendong,namun tak mengukiri mata nya yang berkaca-kaca.
Ia harus kuat sekarang, karena saat ini ada bayi yang harus ia jaga .Ada sebuah titipan dari Tuhan untuk ia besarkan,ia tak boleh berpikir dangkal dan melakukan hal bodoh.
Viola melihat wajah putranya yang kini sudah tenang , bahkan mata nya sudah mulai kembali terpejam.
Viola tak pernah mengalihkan pandangannya kepada putranya.
Awan purnama anak pertama dari Yogi purnama dan dirinya , yang lahir satu bulan yang lalu .
Ia tak menyangka kenapa suaminya itu menginkan perpisahan, padahal dulu pria ini sangat mencintai nya, bahkan ia bisa dengan jelas betapa bersyukurnya suaminya saat mengetahui kalau dirinya hamil dulu .
Bahkan sangat overprotektif padanya.Hingga membuat ia semakin jatuh cinta pada pria ini .
Tapi sekarang pria ini meninggal kan nya bersama bayinya ,dan tak memikirkan perasaan nya tak memikirkan gimana nasib anaknya nanti.
Bahkan dengan teganya alasan ingin berpisah sungguh hanya karena tubuhnya yang kini sedikit berisi ,dan tak pernah berdandan lagi .
Apa benar hanya karena alasan itu pria ini ingin berpisah,tapi kenapa demikian apa ia benar-benar sangat jelek kah .
Aah sudahlah semua nya telah terjadi padanya,ia hanya perlu ikhlas menerima nya ,tidak perlu memikirkan suaminya itu .
Viola menaruh kembali bayinya di saat anak ini sudah tertidur lagi , dengan pelan dan hati-hati.
Ia terdiam sejenak memandangi wajah putranya,lalu ia beranjak dari duduknya melangkah keluar,ia berjalan ke dapur dimana ia membuat ke kekacauan memecahkan gelas kaca ,ia membersihkan serpihan gelas yang pecah .
Setelah usai semua ia mengambil dokumen yang tergeletak di meja ,ia duduk dan melihat kertas itu .
Ia hanya melihat nya saja tidak untuk membacanya, karena ia tak sanggup untuk melakukan itu.
Entah sudah berapa kali ia membuang nafas dalam-dalam, mencoba untuk tidak bersedih dan menangis , menguatkan dirinya agar ikhlas.
Namun mau sekuat apapun dirinya tapi tetap saja ia tak bisa menahan nya lagi ,air mata yang coba ia tahan agar tak terkeluar kini satu persatu menetes ke pipi .
"Huffff ..iiik "Viola mencoba menahan agar tak menangis tapi sia-sia saja , karena dada nya kembali merasakan rasa sesak yang tak terkira.
Mengigit bibirnya sendiri,mencoba mengalihkan rasa sakit itu .
Tapi tidak bisa ia bendung lagi ,ia membiarkan air mata itu terus menetes membasahi pipinya , menangis dalam diam .
Bohong rasanya jika ia tak terluka , mencoba ikhlas tapi rasa nya sulit sekali ia tak bisa menerima itu .
"Hiks ... hiks mas.."Viola memegang dadanya , bayang-bayang suami nya membuat ia semakin sesak .
Ucapan terakhir sungguh menyakitkan sekali.
Ia selalu ingat kata suaminya dulu jika pria itu tak akan meninggalkan nya mau apapun itu.
Flashback
"Kenapa istri ku menangis hmmm.."dengan suara berat dan pelukan hangat yang di berikan.
"Aku hamil hiks..."ucap gadis cantik langsung mengeratkan pelukannya saat mengucapkan kalimat terakhir.
"Hiks.... aku takut"ucap nya lagi dengan suara yang terisak .
"Heii kenapa takut hmm..bukan kah itu sesuatu yang patut di syukuri, akhirnya penantian kita selama dua tahun ingin memiliki baby terwujud"Yogi mengelus punggung istrinya ini memberikan ketenangan "Kenapa istri ku yang cantik ini takut "tanya nya dengan nada lembut masih tak melepaskan pelukannya.
"Kata kak Bianca hamil itu menyakitkan dan bisa ke hilang nyawa , terus nanti juga tubuh aku jadi gendut"ucap nya sambil menenggelamkan wajahnya di dada bidang suaminya ini.
"Dasar Bianca sialan !"kesal Yogi ke orang yang di sebut istrinya ini "Jangan terlalu percaya kepada dia ,dia sesat kamu tahu sendiri dia selalu jahil sama kamu dan nakutin kamu "ucap yogi dengan nada lembut namun ada rasa kesal yang ia ucapkan saat mengingat nama yang di sebut kan oleh istrinya ini ,ya sebenarnya ia kesal kepada Bianca yang sering sekali menakuti istrinya ini .
Demi apapun ia akan menemui gadis preman itu , menghajar mulut yang tak pernah di sekolahkan itu.
"Dengerin cinta ku , sayang ku semua akan baik-baik saja ,aku akan selalu ada di sisi kamu ,jika kamu takut dengan kehamilan ini kamu bisa memeluk ku dan jika kamu juga takut perut kamu akan buncit percaya lah aku tetap mencintaimu dengan apapun itu ,ingat ini adalah sebuah anugerah sayang yang di berikan, kita harus bersyukur jangan seperti ini ya"ucap yogi memberikan ketenangan dan kehangatan , sebuah kepercayaan besar kepada istrinya.
"Maaf"gadis ini melepaskan pelukannya dan menatap wajah suami nya sangat lekat.
Cup
Yogi mencium kening istrinya cukup lama "Tidak apa-apa "ucap nya lagi dengan mencubit hidung mancung milik gadis ini .
"I love you "ucap gadis ini dengan memeluk kembali tubuh suaminya.
"Ya l love you too"balas Yogi dengan senang.
"Kamu tahu aku akan mencintaimu sampai kapanpun itu ,dan akan selalu berada di sisi kamu dimana pun kamu berada tidak akan meninggalkan kamu sampai kapan pun itu "ucap yogi lagi dengan mengeratkan pelukannya.
"Aku akan ingat ucapan kamu mas "ucap gadis ini pelan.
"Ya kamu harus mengingat nya , karena aku tak akan berbohong sama sekali "
Flashback off
Viora semakin sesak ketika sebuah kenangan pria itu berjanji sebuah pelukan hangat yang selalu dulu di berikan.
Perkataan penenang yang selalu di lontarkan, kata-kata manis dan juga perlakuan manis yang selalu ia dapatkan kala itu .
Kini hancur dengan sebuah kata yang singkat tapi membekas ,satu kata yang buat hatinya terluka .
"hiks..hiks ..kamu bohong mas ..kamu bohong"Viola histeris ia memukul dadanya dengan kencang melepaskan kekecewaan nya .
"Kamu pembohong"ucap nya lagi dengan nada parau , bahkan ia menjatuhkan wajahnya ke meja ini membiarkan rasa sakit menyerang nya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments