Alex bengong mendengarnya jadi... Memang gawat juga kalau Rita dia buat sering marah. Yaa makanya Rita hampir menyukai Kazen karena ya begitulah.
"Astagaaa hampir sajaaa Rita menyukai Kazeeen," kata Alex menutup wajahnya.
"Nah sekarang kamu sudah mengerti kan. Rita berkali-kali memberikan peringatan tapi kamu abaikan," kata Meirin.
"Ke depannya lebih lembut lagi sama dia jangan kamu sengaja keras dan mirip banteng. Rita itu bisa mengerti kok memang harus loding agak lama tapi percaya sajalah," kata Jasmine.
Tiga tahun Alex ditinggalkan tanpa mendengar kabar apapun darinya. Bahkan dari Ney Atau Arnila, siapapun ternyata memang Rita lelah dan menenggelamkan diri dengan pekerjaan.
"Jeleknya anak ini ya itu yang paling terparah. Marah itu ada 4 level, pertama Biasa, kedua sedang, ketiga hati-hati, dan keempat meledak.
Asal kamu jaga sampai level dua saja sudah aman tapi kalau sampai empat, kamu harus menyingkir dari dia. Jauuuuh sementara waktu," kata Onty.
"Yang perempuan stres itu pasti lebih kan," kata Jasmine.
"Yang itu mah memang kurang ajar orangnya sudah di hapus juga dari zona dia. Bukan siapa-siapa lagi hanya orang asing," kata Onty.
"Level ketiga ke empat, sudah gawat ya Ty?" Tanya Aisyah.
"Iya batasnya sampai level dua saja. Kemarahannya itu hanya keluar sekali saja tapi sekalinya keluar, sudah hancur semuanya deh," kata Onty.
"Soal hatinya apa sekarang sudah penuh untukku?" Tanya Alex.
"Belum, karena dia banyak di sakiti meski memang soal dendam atau kekesalan sama kamu sudah hilang.
Soal tahun lalu itu masih menempel, dan sulit hilang. Jadi biarkan waktu yang mengobatinya, jangan memaksa dia harus sepenuhnya cinta," kata Onty.
Alex mengerti memang tidak mudah pasti sembuh secara instan. Begini pun sudah mending, Alex menatap cincin pemberian.
"Tapi dia memang sayang kamu, nikmati saja perlahan Allah swt akan memberikan bantuan kesembuhan untuk hati, jiwa dan batinnya," kata Onty.
"Apa kalau menikah nanti jadi terpaksa?" Tanya ayahnya dan membuat Alex sedih.
"Wallahu alam ya nak. Tapi bisa jadi, dia banyak kamu remehkan dan hina kan. Membela pihak yang salah, apalah salah dia sama kamu.
Kalau kamu memaksa dia untuk cepat sembuh secara batas waktu, jangan salahkan bila dia memilih orang lain," kata Onty.
Alex mengangguk dia akan menunggu toh kenapa sekarang dia tidak banyak menghubungi Rita pun, agar Rita bisa mempergunakan banyak waktu.
Onty lalu berbisik pada Alex, "Tapi dia menerima kamu remas dan cium juga tandanya dia sudah sepenuhnya suka sama kamu lagi.
Cincin yang dia beri pun sebenarnya sudah pertanda bagus kalau dia menerima dan menganggap yang dulu itu skenario yang Allah swt tulis.
Jadi tenang saja dia mau menerima lamaran dan menikah dengan kamu, asalkan jangan mengulangi hal yang sama lagi," kata Onty mengedipkan mata.
Alex menganga kaget dan panik! Onty tertawa seperti kunti membuat yang lain keheranan. Tapi setelahnya Alex bersyukur dalam hatinya, bahwa Rita sekarang memang kembali padanya lagi. Sepenuh hati!
"Kenapa kamu sekarang senyum-senyum?" Tanya ayahnya.
"Tidak apa-apa. Ternyata kesabaran itu memang ada buahnya," kata Alex dengan senang dan lega.
Saat itu Rita tengah sibuk memotong bahan masakan. Dan dia pun ikut mencuci beras, sambil mengobrol.
Dari kejauhan Bu Ika menatap Rita ya karena badannya yang tinggi jadinya mencolok.
"Bu nanti jangan lupa dimasak berasnya karena hari mulai sore," kata kepsek sekolah lain yang lewat.
"Ck, dasar tukang perintah!" Kata Pak Jowo kesal.
"Kepsek dari TK Marbot ya?" Tanya yang lain.
"Kepseknya menyebalkan tapi guru-gurunya adem," kata guru lain.
Rita menguap malas juga mendengar obrolan mereka. Hp disimpan dititipkan pada Komariah karena kelompoknya sudah selesai.
"Bu, masak berasnya kan bukan kelompok kita. Simpan saja di sana, jangan terlalu baik pada orang nanti dimanfaatkan," kata Bu Melon.
"Iya Bu," jawab Rita menyimpan beras itu.
Rita lalu kembali ke dapur kelompoknya, dia membantu mengulek bahan. Lalu menggorengnya setengah matang.
Lalu di kediaman Alex, Alex menanyakan soal Ney dan Arnila pada bibinya.
"Apa mereka temannya?" Tanya Alex, dia ingat dulu Rita pernah mengatakan bahwa Ney temannya tapi beberapa tahun kemudian Rita mengatakan bukan.
"Bukan," jawab Onty langsung.
"Tapi Rita dulu menyebutkan temannya," kata Alex.
"Bukan berarti teman akrab Lex. Seperti kamu dan Mesiah, kalian bisa disebut teman kan tapi bukan dalam makna terdalam," kata Onty.
"Jadi bagi Rita itu teman karena pernah kenal dan satu sekolah?" Tanya Alex.
"Iya. Dan mereka berdua ini juga bukan teman dekat, mereka berpantulan," jelas Onty menunjuk foto Arnila dan Ney.
"What!?" Tanya Alex bingung.
"Naah yang ini, nasibnya sama dengan Rita. Mirisnya sama-sama dimanfaatkan sama yang beracun ini," jelas Onty menunjuk.
"Mereka sudah berdamai kah? Apa jadi teman?" Tanya Alex.
"Berbaikan sudah karena mereka saling menghargai sesama tapi kalau berteman, mereka saling menolak.
Memang tidak ada jalan untuk menjadi teman sih kalau saja anak ini tidak ada," kata Onty menunjuk pada Ney.
"Wah!" Kata Alex terkejut.
"Mereka ini anak-anak yang baik hanya sialnya bertemu dengan orang ini itu saja. Kalau saja mereka tidak bertemu anak beracun ini, bisa menjadi sahabat kekal juga seperti sahabat Rita yang lain," kata Onty.
"Ya aku juga berpikir begitu. Sayang sekali," kata Alex.
"Jangan menyebutkan nama mereka lagi ya Lex. Tutup semuanya, sekarang waktunya kamu dan Rita yang berbahagia.
Tanpa Rita mereka akan baik-baik saja meski anak ini akan terus berusaha memepet Rita supaya bisa dekat lagi," kata Onty.
"Aku tidak akan membiarkan dia dekat lagi Ty. Cukuplah soal drama kemarin," kata Alex.
"Hah? Benar-benar tidak tahu malu ya anak ini. Mepet segala memangnya dia itu siapa?" Tanya Jasmine yang keki.
"Musuhnya anak ini. Benar-benar jahat, Rita kena santet ya? Tapi sudah bisa dia atasi sih meski menyeramkan caranya," kata Onty.
"Musuh?" Tanya Jasmine.
"Iya dari satu sekolah juga dia memang sudah tidak menyukai Rita. Hanya Rita ini orangnya humble ya. Sebenarnya Rita juga tahu kalau anak ini tidak suka sama dia," kata Onty.
"Lalu apa benar Rita sudah menjauhinya?" Tanya Alex.
"Iya tapi anak ini yang terus mengejar dia. Jadi seperti ada dua kepribadian dia, yang A membenci Rita, yang B senang berteman sama dia," jelas Onty.
"Kepribadian ganda?" Tanya Alex.
"Iya, dan kepribadian yang baiknya itu tenggelam karena pengaruh yang buruk," kata Onty.
"Kalau begitu masih bisa disembuhkan bukan? Dan pasti Rita dan dia bisa..." kata Alex duduk.
Onty menggelengkan kepala membuat Alex diam. "Kalaupun bisa sembuh, dia tidak boleh lagi mengingat sosok Rita. Kalau itu maumu,"
"Kenapa kok harus begitu?" Tanya Meirin.
"Masalah anak ini adalah Rita. Bukan berarti karena kehadiran Rita, dia jatuh. Tapi rasa Hasad yang paling dalam membuatnya melupakan dirinya sendiri," kata Onty.
"Hasad? Berarti dia terkena penyakit ain?" Tanya Alex.
"Iya dan lebih parah. Kalau dia sembuh atau tidak, memang tidak disarankan untuk mendekati Rita kembali. Dia harus menjauh sejauh-jauhnya," kata Onty meminum tehnya.
"Apa ada takdir mereka menjadi teman sejak awal?" Tanya Jasmine.
"Ada tapi bukan sebagai teman dekat bahkan sahabat. Dan takdirnya pun pendek sebenarnya hanya sampai masa sekolah SMA,
Tapi anak ini selalu melanggar takdir dan memaksakan kehendak agar berjalan sesuai yang dia inginkan. Tapi kita hanyalah manusia terbuat dari tanah.
Apa yang dia perbuat akan ada kebalikannya, dan sekarang rodanya sedang berputar," jelas Onty.
"Apakah takdir Allah juga Rita terus menolak Ney?" Tanya Alex.
"Benar, abang. Semua yang kita alami, semua yang kita jalani tidak ada yang di luar skenario.
Bila Rita menolak menerima lagi, bukankah tandanya Allah swt pun menolak? Kamu banyak menyalahkan Rita, sedangkan dia sama sekali tidak tahu apapun," kata Onty.
Alex menundukkan kepalanya, dia tidak berpikir ke arah sana. Toh dia bisa bertemu Rita pun karena skenario dari Allah sendiri.
Dia yang membuka kesempatan terakhir untuk bisa mengenal Rita secara Real! Bukan dari mulut orang lain.
"Rita sering mimpi buruk ya?" Tanya Onty.
"Ah! Iya benar. Masalah itu aku sempat bertanya apakah yang mengganggunya perempuan itu," kata Alex.
"Perempuan itu siapa?" Tanya Ayahnya.
"Orang ini musuh meski pernah berteman dengan Rita, tapi sayangnya ada banyak hal yang janggal dan akhirnya Rita enggan lagi jalan bersama," kata Onty memandangi foto Ney.
"Jadi dia bukan temannya? Yang ini juga? (Arnila)," kata Alex memberikan foto lain.
"Bukan, mereka berdua bukan teman yang.. Kalian tahulah. Saling dikenalkan bukan berarti langsung jadi teman spesial ya.
Dia (Arnila) juga bukan teman dekat atau sahabat anak ini. Dia punya sahabat yang lain, sedangkan anak ini tidak punya," kata Onty.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Ara Julyana
ha ha ha aku juga kalau marah ada levelnya, level rendah sedang dan tingkat dewa🤣🤣🤣
2024-02-17
1