"Kamu tidak diajak sepupumu lagi untuk mabok kan?" Tanya Rita agak was-was meski dia tidak ikut meminumnya.
"Tidaaaak sudah berapa kali sih aku bilang, meski dia selalu ajak aku mabok pun aku tidak akan ikut. Suer!" Jawab Alex.
Rita lega membacanya, kali ini memang si bodoh ini sungguhan dan berkata jujur. Entah kenapa Rita bisa tahu kalau dia bohong atau sedang jujur.
"Alhamdulillah, seterusnya begitu ya kalau kamu sedang puncak puncak juga lebih baik kalau marah, kamu makan buah!" Balas Rita membuat Alex senyum-senyum.
"Ohh dia memang peduli denganku seandainya dulu aku tidak menggubris apa kata mereka mengenai Rita," pikir Alex menarik nafas dan membuangnya.
"Keluargaku marah dan aku juga kena," kata Alex.
"Ya iyalah," kata Rita.
"Di keluarga kamu ada yang begitu juga?" Tanya Alex kan belum kenal keluarga Rita juga. Itu nanti kalau saat Alex melamar.
"Ada lah pasti tapi bukan mabok kan. Yaa semacam ghibah sesuatu yang tidak benar. You know lah, someone who really jealous on your life, will doing anything only for making you down
( Kamu tahu lah, seseorang yang sangat cemburu pada hidupmu, akan melakukan apapun hanya untuk membuatmu jatuh)," kata Rita.
"Oooh jadi di keluarga besar kamu juga ada?" Tanya Alex.
"Semua keluarga juga pasti ada saja yang error sendiri kan. Di keluarga besar ku juga ada satu keluarga yang toxic.
Karena berpikir dia paling segalanya, dia membuat keluargaku satu-satunya yang diasingkan. Padahal apalah salah kami ke keluarga itu," kata Rita membuat Alex memijat keningnya.
"Sampai segitunya? Kamu tahu masalahnya?" Tanya Alex.
"Tidak, hanya kita semua merasa bahwa kami dimusuhi secara tak kasat mata ya plus anak-anak mereka menghindari kami," kata Rita.
"Salah satu keluarga adik ibumu ya?" Tanya Alex.
"Kok tahu?" Tanya Rita curiga.
"Menebaklah. Memangnya mereka keluarga tidak mampu atau bagaimana?" Tanya Alex.
"Mereka sangat mampu," balas Rita.
"Lah? Kalau begitu kenapa keluarga kalian di buat terasingkan?" Tanya Alex.
"Karena hanya keluarga kamilah yang bisa menyaingi keluarga tante itu. Makanya tante itu selalu membuat kabar tidak benar ke semua adik-adiknya lagi," kata Rita.
"Astagfirullah. Itu sering?" Tanya Alex.
"Iya lah. Nanti juga kamu tahu sendiri seperti apa mereka, karena aku juga agak tidak suka. Apalagi anak-anaknya.
Angkuuuh, sombong lebih parah dari kakakku deh. Kan aku juga kena, anak-anaknya tidak ada yang mau bersalaman kalau silahturahim keluarga besar," kata Rita.
"Ternyata kamu juga punya masalah dengan keluarga lain ya," kata Alex.
"Semua orang pasti ada, Lex hanya mereka tidak mengatakannya. Yah, meski kami sekeluarga di kucilkan kita masih baik-baik saja," kata Rita.
"Lalu ada lagi soal masalah keluarga besar kamu yang lain?" Tanya Alex yah siap-siap mental dan rencana lain.
"Hmmm ah! Ada, aku belum beritahu keluarga kamu sih. Tapi ini bermasalahnya bukan dengan keluarganya sih tapi hanya Ua aku yang perempuan saja," ketik Rita.
"Apa tuh? Maksudmu ibunya saja?" Tanya Alex.
"Iya," balas Rita sambil makan keripik.
"Seperti apa? Toxic kah seperti ibumu?" Tanya Alex.
"Tidak, dia baik kok hanya..." kata Rita berpikir dikatakan apa jangan ya?
"Apaaaa," balas Alex penasaran.
"Kleptomania*," balas Rita membuat Alex terkejut.
"WHAAAAT!!" Teriak Alex.
"Ada apa sih Lex teriak keras begitu?" Tanya Ibunya datang takutnya anak ini melihat kecoa di kamarnya.
"Eh hehehe nanti aku cerita mom," kata Alex langsung berbalik badan.
Meirin penasaran dan mengendap-endap membaca pesan yang Alex ketik. "Kleptomania? Siapa?"
"Moooooommmm," kata Alex membuat Meirin memukul kepalanya dengan penggorengan kayu.
"Kamu mau buat mom mati karena teriakan kamu hah!?" Tanya ibunya menjewer telinga Alex.
"Owooow mom sih kan nanti aku beritahu," kata Alex memegang telinganya.
"Ya sudah awas kalau kamu pegang rahasia lagi," kata Meirin pergi sambil tertawa.
"Ish," kata Alex meniup tangan dan mengelus telinganya. Lama-lama dia akan jadi Elf.
"Kleptomania nya bukan ke arah barang saja tapi makanan juga. Ua ku itu suka ambil apapun yang menurutnya banyak jumlahnya.
Waktu nenekku sudah almarhum, dia membawa banyak barang nenek dari baju sampai tas dan sepatu. Pokoknya minus dia itu kurang ajar," jelas Rita.
"What!? Tapi dia baik? Dia itu adik atau kakak?" Tanya Alex.
"Tidak ada hubungan. Menantu, adik ibuku itu suaminya," kata Rita.
Alex mengerti. "Kok bisa kurang ajar begitu sih? Apa suami atau anak-anaknya tahu?"
"Tidak kalau tahu, wah meledak mereka pernah ketahuan langsung dimarahi dan aku yang disalahkan," kata Rita.
"Haaaa apa urusannya sama kamu?" Tanya Alex dengan marah.
"Ya mana aku tahu, aku kan tidak lihat. Tapi mengomel nya ke aku, makanya kalau berkumpul lalu ada Ua itu, aku selalu duduk menjauh," kata Rita.
"Ahhhh jadi dia bisa ambil barang atau makanan apapun. Di rumah kamu juga begitu?" Tanya Alex menghela nafas. Macam-macam saja.
"Iya, dia juga ambil makanan jualan keponakanku, Ray. Sampai aku dan Prita agak adu mulut karena ternyata Prita sempat melihat jualan itu sudah ada di dalam tasnya," kata Rita.
"Itu bukan kebiasaan tapi penyakit dan sepertinya sudah sangat sering dilakukan," kata Alex.
"Sering bahkan sama sekali tidak punya malu. Pernah saat sepupu lamaran, Ua itu membawa plastik dan membungkus hampir semua makanan," kata Rita.
"Astagfirullah! Di depan semua orang?" Tanya Alex, wah ini nih paling parah. Mereka harus memikirkan cara.
"Ya iyalah, semua yang ada hanya memandanginya dengan wajah marah. Yaa setelahnya Ua disuruh pergi beli apaa yang tempatnya jauh.
Makanya aku takut nanti dia ada, dan barang atau makanan yang keluarga kamu bawa habis! Jadi..." kata Rita agak takut.
Alex menghela nafas, dia memejamkan kedua matanya dan memijat. "Ya ya ya aku mengerti maksudmu, tenang saja nanti aku beritahukan keluarga,"
"Apa aku tidak harus mengundangnya ya? Baik sih tapi minusnya itu bisa membuat malu keluarga kamu juga," kata Rita daripada dia malu juga.
"Jangan, suaminya kan adik ibumu paling hantarannya nanti atau bingkisan kamu taruh di kamar yang selalu terkunci.
Hanya ibu, adik atau kamu yang bisa membukanya. Wahhhh lebih parah kamu ya ada 2 keluarga. Yang satu sekeluarga toxic, yang satu ibunya klepto," kata Alex.
Perasaan Rita langsung legaaaa sekali, memang Alex sangat pengertian meski Rita berhati-hati sekali. Tapi dia juga enggan membuat keluarganya malu.
Sepupunya sangat malu saat keluarga mertua kaget dan memarahi Ua. Masalahnya bingkisan yang mereka berikan untuk orang tua sepupu pun dibawa sebagian dimasukkan ke dalam mobilnya.
Ketahuan? Ya iyalah, setelahnya bingkisan itu pun diambil kembali dan keluarga sepupu menyuruh suami dan Ua untuk membeli sesuatu.
Tentu Ua dimarahi habis-habisan oleh suami dan anak-anaknya. Mereka sangat malu dengan kebiasaan ibunya.
Apalagi saat Ua mengambil beberapa makanan untuk dijual okeh keponakannya. Tidak pernah bilang dan bahkan sama sekali tidak dibayar.
Tahu-tahu keluar komentar di grup keluarga yang membuat Ray menangis ternyata dua jualannya diambil oleh Ua.
Kalau dendam? Hampir semua keluarga termasuk keluarga tante yang toxic. Karena ya begitu makanan untuk tamu, langsung dibungkus alasannya takut tidak kebagian.
Semenjak itu kalau ada pertemuan, mereka berharap Ua tersebut berhalangan 😂. Rita pun sama, waktu lebaran dulu, ada tante yang membagikan angpao.
Dan saat mau memberikan pada Rita yang belum dapat, amplop tersebut kata tante hilang. Mereka semua tahu siapa yang pasti mengambilnya.
Tante itu mengutarakan pada anak-anaknya, dengan cepat mereka mencari di tas Ua ya... Memang semuanya ada di situ.
Anaknya sangaaaat malu sekali padahal mereka sudah memberikan uang untuk bagi-bagi. Hal itu hanya tante tersebut dan Rita yang tahu karena Rita membantu mencari.
Bukan hanya amplop angpao saja tapi tas kosmetik yang tante itu dapatkan, hadiah karena membeli sepaket.
Jadi memang banyak yang dendam sih, untungnya penyakit itu tidak menular pada anak-anaknya. Nah anak-anak Ua ini yang paling dekat dengan keluarga Rita begitu juga Rita, Prita dan Rin.
Yang diambil akhirnya hanya amplopnya, bersyukur belum Ua buka. Tantenya hanya menangis ya malu iya, kurang iya, ingin marah mana bisa.
Tante sengaja membagikan amplop tersebut saat Ua hadir dan dia tampak jelas sangat kaget. Wajahnya gugup lalu memeriksa, Rita melihat sedikit ditemani sepupu lain.
Ua terlihat lemas dia hanya mendapatkan tas kosmetik yang langsung dia buang. Sebenarnya sangat disayangkan Ua laki-laki harus mendapatkan istri model begitu.
*Kleptomania adalah Gangguan kontrol impuls yang menghasilkan dorongan tak tertahankan untuk mencuri.
Penyebab kleptomania masih belum diketahui tetapi faktor-faktor risiko termasuk riwayat keluarga kleptomania atau gangguan kontrol impuls lainnya. Hal ini lebih sering terjadi pada wanita.
Rita pernah mencari tahu soal kebiasaan Ua dan ternyata para saudaranya tidak ada yang begitu. Berawal dari kehidupannya di masa lalu yang sangat menyedihkan,
Kehidupan bapak pun juga sama sengsara tapi tidak menyebabkannya senang mencuri. Apalagi sekarang hidup Ua sudah menengah tapi penyakit itu masih tetap ada.
Anak-anaknya bisa dibilang sangat mampu, jadi kenapa masih ada ya penyakitnya? Banyak om dan tante yang keheranan dengan kebiasaannya.
Bahkan semakin parah seperti tidak bisa mengendalikan hasratnya sendiri. Bahkan sampai di depan banyak orang! Wajar bila Rita agak takut membayangkannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Ara Julyana
nyesel elo kan lex
2024-02-09
0