Venian Pun Kembali Bersama Gevarnest Dione Dan Ketiga Pangeran Mengantar Mereka Ke Depan
"Putri Tolong Luangkan Waktu Anda Untuk Mengunjungi Kuil Suci" Senyum
"Akan Saya Usahakan Paus Agung" Menunduk
"Dan Terima Kasih Untuk Hadiah Yang Anda Berikan Yang Mulia Putri"
"Ah Itu..." Melihat Gevarnest
Kalau Begitu Saya Undur Diri" Menunduk
Dione Dan Ketiga Adiknya Menunduk
Gevarnest Dan Venian Berbalik Pergi
"Itu Dari Ku" Ujar Gevarnest
"Aku Tau" Melihat Gevarnest
Venian Berjalan Lebih Dulu Sambil Tersenyum Sedangkan Gevarnest Membeku Sambil Menatap Venian Dengan Kesal
"Sampai Nanti Putri" Venian Berbalik Melihat Dione
Dione Hanya Tersenyum, Venian Dan Gevarnest Pergi Ekspresi Dione Berubah Menjadi Datar
"Apa Ku Penggal Saja Ya Kepalanya?" Ujar William
Dione Terkejut, Ia Melihat Ekspresi Kesal Ketiga Adiknya, Dione Pun Tertawa Kecil
"Tenang Saja" Dione Berbalik Masuk
"Dia Tidak Akan Bisa Melakukan Apa-apa Padaku"
"Tapi Paus Itu Tidak Bisa Di Remehkan Kak" Jawab Daniel Mengikuti Dari Belakang Bersama Kedua Adik Kembarnya
"Biarkan Saja"
"Haaa" Ketiga Pangeran Menahan Kekesalan
"Ngomong-ngomong, Apa Kalian Tau Tentang Pasar Gelap?" Terus Berjalan
Ketiga Pangeran Tersentak, Mereka Mengerutkan Keningnya (Terus Mengikuti)
"Kami Tau" Jawab William
"Jelaskan"
"Pasar Gelap Sangat Di Larang Keras Di Semua Kerajaan, Mereka Bukan Hanya Menjual Barang Ilegal Tapi Juga Mahkluk Hidup, Contohnya Manusia" Jelas Willy
"Begitu Ya.. Apa Kalian Pernah Masuk Ke Dalam Sana?"
"Tidak, Kami Sedang Mencarinya" Jawab William
"Untuk?"
"Menghancurkannya" Jawab Daniel
Dione Berhenti Ia Berbalik, Ketiga Pangeran Terkejut Mereka Merubah Ekspresi Wajah Mereka Yang Datar Menjadi Tersenyum
Dione Tertawa Kecil "Seperti Kalian Lihat, Aku Berusaha Merubah Perilaku Dan Sifat Buruk Ku" Menatap Ketiga Pangeran
"Sejujurnya Aku Sangat Terkejut Dengan Kedatangan Kalian Ke Kediaman Ku, Entah Itu Niat Baik Atau Buruk, Aku Tidak Tau"
Ketiga Pangeran Menatap Dione
"Aku Harap Kedatangan Kalian Adalah Niat Baik, Tapi Jika Niat Kalian Buruk Hanya Satu Pesan Ku" Tatap
"Jangan Sampai Ketahuan" Senyum
Ketiga Pangeran Merinding
"Baiklah Tunggu Di Sini" Dione Berbalik, Ia Melirik Andrew
Andrew Dan Keempat Ksatria Berdiri Di Depan Pangeran (Membentuk Pagar)
Dione Melihat Ruangan Hartanya, Ia Masuk Di Salah Satu Ruang Hartanya Di Temani Maya
"Apa Yang Dia Lakukan!?" Batin Ketiga Pangeran Bingung
30 Menit Kemudian
Dione Keluar Dari Ruangan, Ketiga Pangeran Terkejut
"Kakak Itu Berat!!" Ujar William Yang Melihat Dione Membawa Pedang Dan Perisai
Para Ksatria Berbalik, Mereka Terkejut
"Yang Mulia!!" Andrew Berlari Ke Arah Dione "Mari Yang Mulia, Saya Akan Membawanya"
"Tidak Apa-apa Andrew, Ini Tidak Berat Sama Sekali" Terus Berjalan Ke Arah Pangeran
Sampai Di Depan William, Dione Memberikan Pedang Dan Perisai Di Bawanya, William Dengan Cepat Mengambilnya
"Ini Untuk Apa Kak!?"
"Ku Berikan Pada Mu" Senyum
"APA!!"
Semua Terkejut
Dione Memegang Ukiran Sayap Elang Yang Ada Pada Pedang "Ini Salah Satu Dari Pedang Yang Sangat Aku Sukai" Menatap William
"Apa Kakak Mengkoleksi Pedang?" Tanya Daniel
"Mengoleksi!? Hm...Tidak Juga, Ini Hasil Dari Pemborosan Ku" Tertawa Kecil
Ketiga Pangeran Menatap Dione Dengan Datar
"Dan Untuk Willy"
Maya Mendekat
"Sebenarnya Aku Juga Ingin Memberikan Mu Pedang Tapi Kau Kan Tidak Suka Aktifitas Berat (Hasil Dari Penjelasan Dari Para Pekerja)"
Willy Tersentak "Dia Tau!!" Willy Tersentuh, Wajahnya Memerah
"Tapi Kau Harus Tetap Melindungi Dirimu" Mengambil Belati Dari Maya
Willy Menatap Dione
"Ini Juga Salah Satu Dari Belati Yang Ku Sukai, Dan Yang Paling Ringan, Aku Pernah Memakainya Sekali Tapi Karena Terlalu Bagus Aku Menyimpannya Lagi" Memberikan
"Lalu Kenapa..." Willy Menerima
Tuk..Dione Mengetuk Dahi Willy Dengan Pelan
"Karna Kau Adalah Adikku" Senyum
Ketiga Pangeran Tersentak, Semua Saling Memandang
Dione Berbalik Mengambil Barang Yang Lain "Willy Dan Denio Memiliki Fikis Yang Lemah, Mereka Gampang Sakit" Berfikir
Dione Berbalik, Ia Terkejut Melihat Air Mata Willy "Hey, Hey Kau Kenapa?" Memberikan Kembali Mantel Tebal Pada Maya
"Apa Ada Yang Sakit?" Dione Melihat Willy Yang Menunduk, Ia Memegang Kedua Pipi Willy
"Hey Kau Kenapa?"
"Kakak" Memeluk Dione
"Ada Apa Dengan Mu?" Menepuk Pelan Pundak Willy, Dione Melirik William Dan Daniel Yang Menunduk
"Ada Apa Dengan Kalian Ha!?" Bingung
Para Pelayan Menunduk Terharu
"Kenapa, Kenapa Kakak Tidak Dari Dulu Seperti Ini?" Ujar Willy Menunduk Di Pundak Dione
Dione Terdiam
"Saat Kami Sangat Membutuhkan Kasih Sayang, Kalian (Ibu, Ayah, Kakak Perempuan) Semua Tidak Ada, Terlebih Lagi Saat Aku Sedang Sakit, Aku.."
"Haa" Air Mata Dione Jatuh, Ia Memeluk Willy
"Maafkan Aku, Aku...Aku Juga Sedang Berjuang Mendapatkan Perhatian Seseorang Tapi Sia-sia" Senyum Sambil Menghapus Air Mata
William Dan Daniel Melihat Dione
"Tapi Sekarang Aku Akan Selalu Bersama Kalian"
William Dan Daniel Bergabung Memeluk Dione
"Dione Bodoh, Kenapa Kau Harus Melakukan Hal Yang Merepotkan Sedangkan Ada Orang Yang Selalu Menunggu Mu, Mengharapkan Kasih Sayang Mu"
"Ngomong-ngomong, Aku... Ahk"
"Oi Aku Tidak Bisa Bernafas" Dione Menepuk Pundak Willy Dan Lengan William Dan Daniel
"Akkk"
Ketiga Pangeran Terkejut, Mereka Melepaskan Pelukan Mereka
"Ha..Ha.. Apa Kalian Mau Membunuh Ku?" Menatap Para Pangeran
"Rencananya Begitu" Jawab William
"Apa!!" Dione Berdiri "Kembalikan Barang Yang Ku Kasih"
"Tidak Mau" William Berlari
"William" Dione Kesal
"Kakak"
Dione Berbalik
"Mana Punya Ku?" Tanya Daniel Dengan Ekspresi Sedih
"Ah Itu....Kamu Kan Tidak Pergi Ke Akademi" Senyum
"Kakak Tidak Pernah Memberikan Hadiah Apapun Padaku Sampai Saat Ini"
"Hey" Dione Berdiri Di Depan Daniel
"Saat Kau Berumur 9 Tahun, Aku Memberikannya" Ingatan Terlintas
"Itu Sepuluh Tahun Yang Lalu"
"Setidaknya Aku Memberikan Sesuatu Padamu" Dione Melihat Cincin (Khusus Penerus Raja) lalu melihat daniel
"Sekarang Kembalilah Ke Kediaman Kalian" Dione Menatap Ketiga Pangeran
"Kakak Baik-baik Saja?" Tanya Willy Yang Melihat Wajah Dione Yang Lesu
"Ya, Aku Sedikit Lelah"
"Baiklah, Selamat Beristirahat Kak, Dan Terima Kasih"
"Sama-sama" Senyum
Para Pangeran Pergi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments