Makan Malam
Para Pangeran Melihat Dione Yang Sedang Makan
Dione Selesai Makan, Gevarnest Juga Selesai Makan
"Yang Mulia Hadiah...."
"Kau Bilang Kau Akan Berubah" Gevarnest Menatap Dione
"Maaf!?"
"Kau Mempermalukan Lady Sutois Di Alun-alun Kota" Tatap
Dione Diam
"Bagaimana Bisa Kau Melakukan Hal Seperti Itu Pada Seorang Lady" Tajam
"Hufttt" Dione Menunduk
"Dia Tidak Melawan!!" Daniel Terkejut Melihat Dione Hanya Diam
"Yang Mulia"
"JANGAN IKUT CAMPUR DENIO" Keras
Semua Terkejut, Dione Melihat Tangan Denio Yang Bergetar (Langsung Menyembunyikan) Karena Takut Juga Terkejut Dengan Suara Gevarnest
"Saya Bisa Melakukan Lebih Parah Dari Itu Jika Anda Mau Yang Mulia"
"APA!!?" Gevarnest Menatap Dione
"Padahal Aku Sudah Menahannya, Tapi Ini...Haa"
"Mau Saya Katakan Dengan Jujur Yang Mulia" Menatap Gevarnest "Anda Gagal Menjadi Seorang Ayah"
Semua Terkejut
Dione Melihat Denio "Ayo Pergi Denio" Dione Berdiri, Tak Lupa Ia Membungkuk Di Depan Gevarnest Lalu Berbalik Pergi Sambil Membawa Denio Bersamanya
Gevarnest Terdiam, Ia Bingung Harus Bereaksi Seperti Apa, Perkataan Dione Seperti Petir Yang Menyambarnya, Jantung Nya Sakit, Ia Menahannya Dengan Mengepalkan Tangannya, Ia Berusaha Mengatur Nafasnya Yang Mulai Tak Beraturan.
"Yang Mulia" Rider Menghampiri Gevarnest
"Hufttt" Gevarnest Berdiri, Ia Lalu Pergi
Ketiga Pangeran Duduk Diam Di Tempat Mereka, 1 Menit Kemudian Willy Pergi Setelah Di Ikuti Kedua Saudaranya
Dalam Kereta Dione
"Kau Baik-baik Saja?" Dione Memegang Tangan Denio Yang Masih Bergetar "Kau Pasti Terkejut Ya!?"
Denio Menunduk
"Ada Apa Denio!!? Apa Kau Masih Lapar? Bagaimana Dengan Makan Di Luar? Ayo Kita..."
"Kakak Melihatnya?"
"Ha?"
Denio Menatap Dione "Tanganku? Kelemahan Ku"
Dione Diam, Denio Melepaskan Tangannya Yang Di Pegang Dione
"Phuftt" Dione Menuduk Tertawa
"Kakak" Denio Mengerutkan Keningnya
Dione Menatap Denio "Aku Melihatnya Karena Itu Aku Meledak Tadi"
Denio Terkejut
"Aku Sudah Berusaha Menahannya Tadi, Tapi Karena Melihat Kelemahan Mu" Tersenyum "Aku Jadi Marah, Sejujurnya Aku Ingin Sekali Membelah Meja Itu Menjadi Dua"
Denio Kaget
"Tapi..." Dione Bersandar "Aku Tidak Memiliki Kekuatan Sebesar Itu"
"Raja Pasti Akan Menghukum Kakak" Senyum
"Bagus, Ada Sedikit Kemajuan"
Mereka Berdua Tertawa
"Benar, Kakak Tidak Pernah Di Hukum Ya"
"Benar Sekali, Dan Jika Aku Di Hukum Karena Membelah Meja Bukankah Ada Sedikit Kemajuan"
Mereka Tertawa Lagi
Tok..Tok..Tok..
"HUAKK" Mereka Berdua Berteriak Kaget
"Aish" Dione Membuka Pintu Kereta Dengan Kuat
Buk..
"Akkkk"
"Uahh.." Dione Kaget Mendengar Suara Seseorang
Willy Jatuh Sambil Memegang Dahinya
"Astaga Willy" Dione Turun
Para Pangeran Terkejut
"AKKK"
"Uaa Willy Maafkan Aku" Memegang Tangan Willy
"Sakit"
"Maaf, Maaf, Maaf"
Willy Membuka Tangannya Yang Memegang Dahinya
"Huaa Darah" Dione Kaget Melihat Dahi Willy
Para Pangeran Tertawa
Dione Menatap Daniel Dan William "APA YANG KALIAN LIHAT" Bentak
Kedua Pangeran Terkejut
"CEPAT BANTU AKU"
Mereka Berdua Menghampiri Willy Dan Dione
Ruang Perawatan
Dokter Istana Sedang Mengobati Luka Willy
"Apa Yang Terjadi?" Gevarnest Melihat Semua Orang
Para Pangeran Dan Semua Yang Ada Di Dalam Menunduk (Memberi Hormat) Kecuali Dione Yang Fokus Pada Willy Yang Sedang Berbaring
"Kamu Kenapa Juga Kau Berdiri Di Depan Pintu?"
"Kenapa Juga Kau Harus Kasar Membuka Pintu?"
Dione Memukul Mulut Willy
"Ahk"
"Cih" Dione Berdiri Ia Berbalik "Huaa Yang Mulia Ayah" Kaget
Gevarnest Memegang Dione Yang Hampir Jatuh
Semua Terkejut
Dione Berdiri "Terima Kasih Yang Mulia" Membungkuk
"Apa Yang Terjadi?" Tanya Gevarnest Pelan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments