"Hey Lucy" Panggil Dion
Lucy Terkejut "Iya Yang Mulia?"
Dione Menatap Lucy "Sepertinya Racun Itu Membuat Beberapa Ingatan Ku Terganggu, Jadi Akan Ada Beberapa Pertanyaan Yang Akan Ku Ajukan Padamu Tentang Semua Orang, Tempat Di Kediaman, Di Istana Maupun Luar Istana"
Lucy Kaget "Baik Yang Mulia Putri, Tanyakan Saja Semua Pada Saya, Saya Akan Menjawab Semuanya"
"Terima Kasih" Dione Pergi
Lucy Kaget, Iya Mundur Lagi "Sa, Sama-sama Yang Putri Mahkota Dione" Membungkuk
Dione Mengerutkan Keningnya, Ia Pun Masuk Ke Dalam Menuju Ke Arah Ranjangnya
Melihat Sekitarnya "Gila, Semua Barang-barang Di Sini Emas" Kaget
Duduk Di Kasur "Yah Aku Bisa Melihat Bagaimana Borosnya Dia (Dione Asli)" Berbaring
"Mengambil Apa Yang Ia Inginkan, Walaupun Itu Sudah Menjadi Milik Orang Lain" Melihat Langit-langit Ranjang Yang Terlapisi Emas
Melihat Bingkai Lukisannya Yang Dari Emas
"Hebat, Kerajaannya Tidak Bangkrut" Melihat Lukisan Pemandangan Yang Juga Bingkainya Dari Emas
"Aku Jadi Penasaran, Seluas Dan Sekaya Apa Kerajaan Ini" Menutup Mata
2 Menit Kemudian, Dione Tertidur
Paginya
Dione Sedang Sarapan Di Kamarnya
"Putri Mahkota Dione" Panggil Lucy Pelan
Dione Menatap Lucy
Lucy Kaget, Ia Langsung Menunduk "Maaf, Tapi Itu..."
Dione Mengerutkan Keningnya "Apa Kau Tidak Bisa Bicara Dengan Baik?"
Dione (Palsu) Tidak Suka Orang Yang Penakut
"Maafkan Saya" Membungkuk
Dione Melihat Makanannya "Ada Apa?"
"Yang Mulia Raja"
Dione Terhenti
"Beliau Ingin Putri Mahkota Makan Di Ruang Makan Besar (Ruang Makan Anggota Kerajaan Yang Terletak Di Istana/ Kediaman Raja), Beliau Juga Ingin Putri Untuk Istirahat Di Sana Sementara" Lanjut Lucy Gugup
"Katakan Pada Yang Mulia Raja, Aku Tidak Mau Dan .... Katakan Saja Aku Masih Pusing Dan Lainya" Jawab Dione
"Baik Yang Mulia Putri" Jawab Lucy Sambil Menunduk
"Sekarang Pergi" Lanjut Makan
Lucy Kaget "Ba,Baik" Membungkuk Dan Langsung Berbalik Keluar Dari Kamar
Lucy Menutup Pintu Kamar Dione "Huftt" Memegang Dadanya Yang Berdegup Kencang
Lucy Menatap Pintu Kamar Dione "Entah Kenapa, Aura Dan Tatapan Putri Lebih Menakutkan Dari Sebelumnya Tapi, Cara Bicara Dan Sifatnya Tidak Buruk, Tekanan Suara Putri Juga Terdengar Lebih Lembut, Apa Hanya Perasaanku Saja Ya?"
"Nona Lucy" Panggil Pelayan Yang Menunggu Di Depan Kamar Dione
"Ya!!" Jawab Lucy Kaget
"Anda Baik-baik Saja? Apa Anda Terluka?" Tanya Salah Satu Pelayan
"Tidak, Aku Baik-baik Saja" Jawab Lucy Sambil Tersenyum Lembut
"Haa, Seandainya Putri Mahkota Dione Selembut Nona Lucy" Ujar Salah Satu Pelayan
"Benar" Jawab Pelayang Lainya Mengangguk
Lucy Hanya Tersenyum
"Kalian Benar" Dione Membuka Pintu
Semua Terkejut, Lucy Berbalik
"Alangkah Bagusnya Putri Mahkota Kalian Ini Selembut Lucy, Agar Kalian Semua Dengan Leluasa Mengambil Semua Barang-barang Yang Ada Di Kediamanku Dan Aku Hanya Tersenyum Melihat Itu" Dione Menatap Tajam Para Pelayan
Prang...
Semua Orang Terkejut Juga Takut
Dione Melempar Piring Bekas Makanannya Yang Niatnya Ingin Di Berikan Pada Lucy Sambil Meminta Maaf Dan Berterima Kasih Karena Masih Bertahan Di Sisinya Walaupun Ia Selalu Bersikap Jahat Dan Kasar.
"PERGI" Bentak Dione
Semua Terkejut Karena Mendengar Suara Bergema Dione, Dione Berbalik Masuk Ke Kamarnya Dan Menutup Pintunya Dengan Kuat
Semua Kaget
Semua Pelayan Takut
"Bagaimana Ini, Putri Mahkota Sangat Marah" Ujar Salah Satu Pelayan Takut
Lucy Berbalik Menatap Para Pelayang "Mencuri Barang-barang Putri!?"
"Kalian Mencuri Barang-barang Di Kediaman Putri?" Tanya Lucy
Para Pelayan Terdiam, Mereka Saling Memandang
"Beberapa Pelayang Melakukan Itu, Karena Gaji Kami Selalu Di Potong Oleh Kepala Pelayan Kediaman Putri" Jawab Salah Satu Pelayan.
Lucy Dan Dione (Mendengar Dari Balik Pintu) Terkejut
"Apa!!?" Lucy Kaget
"Ada Juga Beberapa Dari Kami Tidak Mendaptkan Gaji, Nona" Lanjut Salah Satu Pelayan Mulai Menangis
Dione Membuka Pintu
Semua Kaget
"Dimana Kepala Pelayan Itu?" Tanya Dione Penuh Tekanan
"Dia, Dia Tidak Ada Di Kediaman, Putri?" Jawab Pelayan
"Di Mana Kamarnya?" Tanya Dione Lagi
"Mari Yang Mulia Putri" Para Pelayan Mempersilahkan Dione Untuk Berjalan Di Depan Mereka
Mereka Menuju Kamar Kepala Pelayan
Sampainya Di Depan Kamar Kepala Pelayan, Salah Satu Pelayan Membuka Pintu Kamar Kepala Pelayan Tapi Pintunya Terkunci
"Minggir" Dione Maju Ke Dapan Dan Langsung Menendang Pintunya
Semua Terkejut, Pelayan Lain Mulai Berkumpul
Dione Masuk Ke Dalam Kamar, Mereka Semua Terkejut Melihat Kamar Kepala Pelayan Yang Begitu Mewah Dan Kamarnya Juga Begitu Luas
"Apa Kamar Pelayan Sebesar Ini?" Tanya Dione
"Tidak Yang Mulia, Ini Terlalu Besar" Jawab Lucy
Dione Melihat Tembok, Ia Lalu Tersenyum "Berani Sekali Dia Mengotak-atik Kediaman Putri Mahkota, Bosan Hidup Rupanya" Melihat Bekas Tembok Yang Di Hancurkan (Dua Ruangan Di Jadikan Satu)
Susy (Kepala Pelayana) Yang Baru Kembali Dari Membeli Barang-barang Pribadinya, Berlari Ke Arah Kamarnya Dengan Cepat Karena Mendapat Kabar Bahwa Kamarnya Di Buka Secara Paksa Oleh Para Pelayan.
Susy Masuk "APA-APAAN KALIAN!!" Teriak
Semua Berbalik Melihat Susy
"Berani Sekali Kalian..." Susy Terkejut Melihat Dione
"Yang Mulia Putri Mahkota!!?" Barang-barangnya Terlepas Dari Tangannya, Ia Segera Berlutut
"Saya, Saya Memberi Salam Pada Yang Mulia Putri Dione" Ujar Susy Takut
Info:
\- **TULISAN TEBAL** : Berbicara sendiri / Batin
\- *TULISAN MIRING* : Berbicara Melalui Mata / Pikiran / Telepati
\- TULISAN BESAR : Berbicara keras / Membentak
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments
Tini 89
kurang paham sama tulisannya
2024-05-22
2