2 Minggu Sudah Berlalu
Dione Menghabiskan Waktunya Di Kediamannya, Ia Belajar, Belajar Dan Terus Belajar. Ia Mengatur Kembali Kediamannya, Memasukan Barang-barang Mewah Yang Terpajang Di Setiap Lorong Kediaman Ke Dalam Satu Ruang, Di Ganti Dengan Lukisan-lukisan Bunga, Hewan Dan Lukisan Dirinya. Ia Juga Menaruh Beberapa Kursi Di Setiap Lorong Untuk Para Pekerja Jika Mereka Lelah, Mereka Bisa Beristirahat.
Dione Berjalan-jalan Di Taman Kediamannya Sambil Membaca Buka Dan Memainkan Mawar Di Tangan Sebelahnya
"Kekuatan Di Sini Banyak Juga, Level Kekuatan Mereka Dari A,B,C,D,X,Xx Tapi, Kenapa Hanya Aura Pedang Yang Selalu Perlihatkan?"
"Karena Di Kerajaan Ini, Tidak Ada Yang Bisa Memiliki Kekuatan Sihir" Jawab Gevarnest
Dione Berbalik, Ia Langsung Membungkuk "Saya Memberi Salam Pada Yang Mulia Raja"
"Kenapa Kau Selalu Menolak Untuk Makan Bersama Putri?"
Dione Terdiam
"Maafkan Saya Yang Mulia" Menunduk
"Apa Kepala Mu Masih Sakit, Jantung, Kaki, Tangan, Mata? (Semua Alasan Dione Untuk Menolak Makan Bersama)"
"Maafkan Saya Yang Mulia"
"Haaa" Gevarnest Berjalan Ke Arah Tempat Duduk
"Hm!!" Dione Melihat Ular Putih Lewat Di Bawah Tanaman Bunganya, Ia Pergi Menghampiri Gevarnest Yang Duduk
Lucy Mengantarkan Teh
Gevarnest Menatap Lucy "Aku Tidak Menyangka, Kau Bisa Bertahan Di Sisi Putri Mahkota Lady Sutois" Mengambil Teh
"Lady!! Lucy Seorang Bangsawan?" Dione Menatap Lucy
"Saya Hampir Menyerah Yang Mulia, Tapi Sekarang Saya Ingin Tinggal Lebih Lama Di Sisi Yang Mulia Putri Mahkota" Jawab Lucy Mundur Sambil Menunduk
Gevarnest Tersenyum "Inilah Kenapa Aku Sangat Suka Pada Kalian Bangsawan Marquess Sutois" Meletakan Gelas Lalu Melihat Lucy "Kalian Sangat Jujur Tentang Apa Yang Kalian Rasakan"
Dione Mengepalkan Tangannya "Entah Kenapa Aku Kesal Ya!!?"
Dione Menatap Lucy Dengan Dingin
"Suatu Kehormatan Bagi Kami Yang Mulia Raja" Lucy Menunduk, Lucy Yang Merasakan Tatapan Dione
"Haa" Dione Memalingkan Wajahnya, Ia Melihat Ular Putih Lewat Lagi
"Perasaanku Saja" Melihat Ular Dan Seekor Burung Sedang Berbicara
"Ada Apa Putri?"
Dione Kaget "Tidak Apa-apa Yang Mulia" Berbalik Melihat Gevarnest, Melirik Lucy Yang Masih Berdiri
"Apa Kau Ingin Bergabung?" Menatap Lucy
Lucy Membungkuk "Tidak Yang Mulia, Maafkan Saya" Berbalik Pergi
"Kau Terlihat Tenang Belakangan Ini Putri" Minum Teh
"Karena Saya Lelah yang mulia" Duduk Dengan Anggun Menatap Gevarnest
"Apa Kau Mengerjakan Sesuatu?" Menatap Dione
"Benar Yang Mulia, Saya Mengerjakan Hal Yang Sia-sia"
Gevarnest Mengepalkan Tangannya "Bisakah Aku Tau Apa Itu?"
Dione Tersenyum "Lebih Baik Anda Tidak Perlu Tau Yang Mulia, Anda Akan Merasakannya Pada Perubahan Saya Nanti" Minum Teh
Gevarnest Mengambil Gelas Teh "Aku Harap Perubahannya Sangat Baik" Melihat Gelas Yang Kosong
Dione Hanya Tersenyum Sambil Meletakan Gelasnya
"Sebentar Lagi Waktunya Makan Malam" Meletakan Gelas
"Saya Akan Datang Yang Mulia, Sakit Saya Sudah Hilang Karena Kunjungan Anda" Menatap Gevarnest
"Baiklah" Gevarnest Berdiri
Dione Ikut Berdiri, Ia Lalu Membungkuk "Semoga Perjalanan Anda Menuju Istana Menyenangkan Yang Mulia"
Gevarnest Mengerutkan Keningnya
Gevarnest Belum Ingin Pergi, Niatnya Ingin Mengajak Dione Berjalan-jalan Tapi...
"Sampai Bertemu Di Ruang Makan Putri Mahkota"
"Baik Yang Mulia" Masih Membungkuk
Gevarnest Berbalik Pergi
Dione Melihat Gevarnest, Ia Juga Berbalik Pergi
Makan Malam
Dione Datang, Semua Mata Tertuju Padanya
Para Pelayan Berbisik Memuji Dione Yang Tampilannya Cantik Dan Elegan, Karena Biasanya Dione Akan Memakai Gaun Mewah Dan Tubuhnya Penuh Dengan Perhiasan
Lucy Yang Mengikuti Dione Dari Belakang, Tersenyum Bangga Dengan Perubahan Dan Penampilan Dione
Depan Pintu
Info:
\- **TULISAN TEBAL** : Berbicara sendiri / Batin
\- *TULISAN MIRING* : Berbicara Melalui Mata / Pikiran / Telepati
\- TULISAN BESAR : Berbicara keras / Membentak
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments
ENDAH_SULIS
aku GK mudeng sama novel ini...gak tau knp susah di mengerti kalimat nya...apa aku yg oon?
2024-06-27
2