Dione Mengeluarkan Belatinya
"Haa, Aku Sudah Bilang" Dione Melempar Belatinya Ke Arah Tumbuhan Yang Bergoyang
Ting.... (Di Tangkis)
Dione Mengeluarkan Belati Satunya "Jangan Biarkan Siapapun Masuk, Walaupun Itu Raja Sekali Pun" Melempar Belati Sambil Melangkah Ke Arah Tumbuhan
Ting...(Di Tangkis)
"HENTIKAN" Ujar Daniel Keluar Tempat Persembunyian Bersama William
"Apa Yang Kalian Lakukan Di Sini?" Menatap Datar
"Itu...Kami..." Daniel Gugup
"Kami Ingin Bicara Dengan Mu" Jawab William
"Yang Mulia Putri" Lucy Berlari Masuk, Ia Terkejut Melihat Kedua Pangeran
"Maafkan Saya Yang Mulia" Membungkuk "Tadi Saya Sedang Pergi Ke Kamar Kecil (Kamar Mandi)"
Dione Menatap Lucy Dengan Dingin "Ambil Belati Ku" Berbalik Pergi
"Ya!?" Lucy Binggung
Dione Melihat Ular Putih "Sepertinya Dia Sudah Pergi" Dione Sambil Melirik Para Pangeran "Ini Gara-gara Mereka"
Ruang Tamu Kediaman Putri
Dione Duduk Di Sofa, Ia Mengambil Sebuah Buku "Kekuatan Elemen Di Sebut Sihir Di Sini, Apa Mereka Menggunakan Mantra?" Dione Melihat Kekuatan Para Saintess
"Ini Yang Mulia Putri" Lucy Meletakan Belati Dione Yang Di Ambilkan William Kerena Lucy Binggung Juga Tidak Tau Belati Dione Terlempar Di Mana.
Dione Mengambil Belatinya, Ia Memutar Belati Lalu Menyimpannya
Kedua Pangeran Duduk Di Depan Dione
"Sejak Kapan Kau Bisa Menggunakan Belati?" Tanya William (Hebat Dalam Semua Senjata Tapi Belum Memiliki Aura, 16 Tahun)
Dione Diam, Ia Fokus Pada Buku
William Mengerutkan Keningnya
"Bagaimana Kabarmu, Sepertinya Kau Sudah Baik-baik Saja?" Tanya Daniel (Ahli Dalam Strategi Dan Politik, Aura Level C, 19 Tahun)
Dione Masih Diam
"Yang Mulia Putri" Panggil Lucy Pelan
Dione Melihat Lucy "Ada Apa?"
"Itu..." Melihat Para Pangeran Yang Terlihat Kesal
"Lucy Ambilkan Aku Cemilan, Yang Ringan Saja"
"Ba, Baik Yang Mulia Putri" Menunduk
"Kami Bicara Dengan Mu Dio.."
"Pergi" Potong Dione Menatap Daniel
"PERGI DARI KEDIAMAN KU"
"Apa!!" Kedua Pangeran Terkejut
"Aku Tidak Menerima Tamu Yang Tidak Sopan Di Kediaman Ku" Dingin
Kedua Pangeran Berdiri, Dione Dengan Santainya Membaca Kembali Bukunya Sampai Pangeran Keluar Dari Kediaman Sekali Pun Ia Tidak Melihat Mereka Pergi.
Lucy Kembali Sambil Membawa Cemilan Dan Teh Untuk Dione Dan Kedua Pangeran
Lucy Meletakan Minuman Yang Di Bawanya
"Kenapa Kau Bawa Banyak Sekali?"
"Maaf Yang Mulia, Ini..." Melihat Tempat Duduk Para Pangeran
Dione Menatap Lucy Dengan Dingin "Apa Aku Menyuruh Mu Untuk Mengambil Minuman Untuk Mereka?" Suara Di Tinggikan
Lucy Terkejut "Ti, Tidak Yang Mulia" Membungkuk "Maafkan Saya"
"DENGAR KALIAN SEMUA" Dione Menatap Para Pelayan Juga Penjaga
Semua Menunduk
"Sebelum Aku Menyuruh Kalian, Jangan Pernah Bergerak Atau Mengambil Apapun Untuk Siapapun Yang Akan Datang. KALIAN MENGERTI!!?"
"Kami Mengerti Yang Mulia Putri Mahkota Dione" Jawab Mereka
"Cih" Dione Berdiri Sambil Menendang Meja, Minuman Di Atas Meja Pun Jatuh
Mereka Semua Terkejut
Dione Pergi Ke Kamarnya
"Aku Sudah Mencoba Mengontrol Emosi Dione Tapi Orang-orang Di Sini Sangat Menyebalkan, Aku Sendiri Sampai Terbawa Oleh Emosi Dione" Kesal
....
Paginya
Lucy Membangunkan Dione
"Hm!?" Dione Membuka Mata
"Maaf Putri, Tapi Anda Harus Bangun"
"Kenapa? Aku Masih Mengantuk" Setengah Sadar
"Maaf Putri, Tapi Hari Ini Hari Penghormatan"
"Apa Ada Yang Mati?"
"Bukan Itu Putri" Menarik Pelan Dione "Ayo Putri"
Dione Berjalan Ke Kamar Mandi Sambil Menutup Matanya
Pelayan Mengganti Pakaian Dione Dengan Baju Mandi, Dione Masuk Ke Dalam Bak Mandi Yang Sudah Terisi Air Hangat Yang Berisi Sabun Juga Banyak Bunga
Dione Masih Menutup Matanya
"Setiap Sebulan, 3x Melakukan Penghormatan Kepada Keluarga Kerajaan Juga Bertepatan Hari Ini Ulang Tahun Pangeran Keempat" Jelas Lucy
Dione Membuka Matanya "Maksud Mu Hari Ini, Pangeran Keempat Ulang Tahun?"
"Benar Yang Mulia, Hari Ini Ulang Tahun Pangeran Keempat Denio Yang Ke 13 Tahun"
"Lucy"
"Iya Yang Mulia?"
"Bukankah Aku Punya Banyak Harta?" Menatap Lucy
"Itu Benar Yang Mulia, Apa Anda Memerlukan Sesuatu?"
"Nanti Saja"
"Baik Putri"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments