Pesta Di Kediaman Count Canute
Dione Alroy Bahram, Putri Mahkota Dari Kerajaan Galaxium. Putri Yang Cantik Dan Elegan, Juga Pintar Tapi Sayang, Watak Dan Perilaku Putri Sangat Tidak Baik, Ia Di Sebut Antagonis Sejati
Bukan Hanya Membuat Orang Di Sekitarnya Kesusahan Tapi, Ia Membuat Beberapa Orang Masuk Ke Dalam Penjara Hanya Karena Masalah Sepele.
Berpesta, Boros, Selalu Rusuh Di Manapun Dia Berada, Semua Yang Dia Lakukan Hanya Untuk Menarik Perhatian Ayahnya, Raja Gevarnest Arloy Bahram Yang Sangat Dingin Dan Tidak Perduli Pada Apa Yang Di Lakukan Putra Putrinya
>>>
Putri Sedang Berjalan Menghampiri Minuman Yang Berada Di Atas Meja, Seorang Pria Melihat Putri Dari Jauh
Brukk....
Putri Jatuh Pingsan Setelah Meminum Minuman Yang Berada Di Atas Meja, Putri Melihat Pria Itu Dengan Matanya Yang Mulai Tertutup
2 Hari Kemudian
Putri Membuka Matanya
"Apa Aku Hidup Lagi?" Melihat Sekitar Sambil Mencoba Bangun
"Haa.. Yang Benar Saja, Apa Aku Terlahir Kembali? Atau Kah, Masuk Ke Dalam Tubuh Yang Sekarat Lagi?" Duduk Lalu Memejamkan Mata
Melihat Semua Ingatan Dione
Membuka Mata
"Sialan, Tidak Bisakah Aku Terlahir Kembali" Cerutu Dione Dalam Diam
"Kau Sudah Bangun"
Dione Terkejut, Ia Melihat Pria Di Sampingnya "Kau, Apa Yang Kau Lakukan Padaku?!"
"Menurutmu?" Senyum
"Yak, Aku Minta Untuk Terlahir Kembali Bukan Masuk Ke Dalam Tubuh Yang Sekarat Lagi, Kau Ingin Mengulang Masa Lalu Yang Menyebalkan Itu Hah" Kesal
"Ayolah Ra..Dione, Sekarang Nama Mu Adalah Dione Arloy Bahram"
"Aku Tidak Perduli, Aku Mau Terlahir Kembali Bukan Masuk Ke ...."
Pintu Kamar Terbuka
Dione Dan Clerico (Naga Dalam Wujud Manusia) Melihat Ke Arah Pria Tampan Paruh Baya Yang Terlihat Khawatir
"Dia Ayah Mu Di Dunia Ini" Ujar Clerico (Hanya Dione Yang Bisa Mendengar)
"Aku Tidak Perduli Dia Ayahnya Siapa" Kesal
"Hidupnya Tidak Sampai Setahun"
"Terus" Jengkel (Melirik)
Pria Paruh Baya Itu Masuk Dan Langsung Memeluk Dione
Dione Bingung "Apa Ini? Bukanya Dia Tidak Perduli Pada Putrinya, Seharusnya Di Bahagia Putrinya Sekarat?"
"Terima Kasih, Terima Kasih Kau Sudah Bangun" Ujar Gevarnest
"He!?
Gevarnest Menatap Dione "Kau Baik-baik Saja Putri?"
"Coba Saja Kau Pura-pura Hilang Ingatan, Mungkin Kau Akan Menemukan Jawaban Kenapa Ayahmu Tidak Perduli Pada Mu Dan Keempat Saudara Laki-laki Mu"
"Dia Bukan Ayahku" Kesal
Dione Menatap Gevarnest "Tidak Mungkin Aku Pura-pura Hilang Ingatan, Itu Tidak Masuk Akal" Batin Dione
"Kalau Begitu.." Mencoba
"Ayah Kepala Ku Sakit, Ayah Di Mana Ibu?" Ujar Dione Pelan
Semua Terkejut
"Phuftt" Tawa Clerico
Dione Menatap Tajam Clerico
"Putri" Panggil Gevarnest
Dione Kaget, Ia Menatap Gevarnest
"Berapa Umurmu Sekarang?"
Dione Bingung
"Ibu Mu Meninggal Saat Kau Berumur 7 Tahun" Ujar Clerico
"He!!! Sial" Dione Kaget
"Benar Juga" Ingatan Kematian Ratu Terlintas
"Haa, Sial" Ia Bingung Harus Jawab Apa
Dione Berpikir Keras "Tadi, Tadi Ibu Datang, Ibu Ingin Aku Mengikutinya" Gagap
Gevarnest Langsung Memeluk Dione
"Kerja Bagus Dione"
"Kerja Bagus, Kepala Mu Kosong" Kesal
Clerico Berdiri "Aku Harus Pergi"
"Apa Maksud Mu Pergi!!? Kau Mau Pergi Ke Mana?!"
"Ke Suatu Tempat, Ah Dan Ada Seseorang Yang Kau Kenal Di Sini, Jadi Cepat Temui Dia Sebelum Terlambat" Perlahan-lahan Mulai Menghilang
"Siapa? Woe Bilang Dulu Siapa?"
"Terima Kasih Atas Kebebasan Yang Kau Berikan, Buatlah Kehidupan Kelurga Yang Kau Inginkan Di Dunia Ini" Ucap Terakhir Clerico
"Maafkan Aku, Ini Semua Salahku" Ujar Gevarnest
Dione Hanya Diam Tidak Bereaksi Apa-apa
Malam Pun Tiba
Ruang Kerja Raja
"Bagaimana Keadaan Putri?"
"Purti Mahkota Sudah Baik-baik Saja Yang Mulia, Sekarang Putri Sudah Tidur Setelah Selesai Meminum Obatnya" Jawab Rider Wizards (Ksatria Pribadi Raja)
"Haa, Ada Yang Aneh Dengan Putri" Batin Gevarnest Sambil Melihat Lukisan Dione
<<<
Setelah Clerico Pergi Dione Menjadi Diam, Ia Bingung Dan Berfikir Keras Harus Apa Dan Berbuat Apa Dan Harus Menjawab Apa Pada Pertanyaan Gevarnest
Kerena Terlalu Berfikir Keras, Dione Pun Pingsan
>>>
Tengah Malam
Dione Berdiri Di Balkon Kamarnya, Dengan Seorang Dayang Yang Berdiri Di Belakangnya
"Kehidupan Ketigaku" Dione Sambil Melihat Langit, Ia Melirik Dayang Pribadi Yang Berda Di Belakangnya
"Siapa Nama Mu?"
Lucy Kaget Juga Bingung "Lucy Sutois Yang Mulia Putri" Jawab Lucy Membungkuk
Dione Melirik Lucy, Lalu Melihat Ke Arah Gerbang (Pintu Masuk Kediaman Putri)
"Maaf"
"Ya!!?" Lucy Kaget
"Atas Bekas-bekas Luka Yang Ada Di Tubuh Mu"
"Pertama-tama Aku Harus Mengakrabkan Diri Deng Situasi Di Sini Juga Akrab Dengan Beberapa Orang Di Sini"
Lucy Menunduk Sambil Melihat Memar Di Tangannya Karena Di Lempar Dione Dengan Vas Bunga, Beberapa Lainnya Karena Benda Atau Air Panas Yang Sengaja Di Lepaskan Dione Dari Tangannya Lalu Mengenai Tangan Dan Kaki Lucy
"Itu..Tidak Apa-apa Yang Mulia"
Dione Tersenyum Kecil "Naga Sialan, Setidaknya Masukan Aku Ke Dalam Tubuh Anak Yang Masih Kecil, Orang Miskin, Atau Hewan Juga Tidak Apa-apa, Ini Malah Ke Tubuh Putri Mahkota Yang Watak, Prilaku, Sikap Dan Sifatnya Sebelas, Dua Belas Dengan Alana" Menatap Langit
"Terkutuklah Kau Clerico" Mengpalkan Tangan
"Putri" Panggil Lucy
"APA?" Suara Keras
Lucy Terkejut, Ia Mundur Beberapa Langkah Ke Belakang
"Ah, Maaf" Memegang Kepala
"Tidak Apa-apa" Lucy Menunduk
"Haa, Sial, Siall, Sial, Sifat Wanita Ini!!!" Dione Kesal Sendiri
Info:
\- **TULISAN TEBAL** : Berbicara sendiri / Batin
\- *TULISAN MIRING* : Berbicara Melalui Mata / Pikiran / Telepati
\- TULISAN BESAR : Berbicara keras / Membentak
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments
Dede Mila
masih nyimak
2024-07-31
0
azka aldric Pratama
hadir
2024-06-17
2
CaH KangKung,
👣👣
2024-05-18
1