Kuil Suci
"Sepertinya Raja Kita Ini Tidak Terlalu Sibuk, Apa Anda Mau Saya Buat Sibuk Yang Mulia?" Ujar Paus Agung Venian Yang Melihat Gevarnest Yang Berdiri Melihat Lukisan Saintess Di Ruang Kerja Paus Agung
"Dia Berubah Terlalu Banyak, Apa Kau Yakin Dia Masih Putri Ku?" Melihat Venian
"Kenapa Anda Tidak Bertanya Padanya Yang Mulia?"
"Tatapan Mata Dinginnya Membuat Ku Diam, Takut Dan Gugup"
Venian Duduk "Anda Terlalu Berpikir Berlebihan Yang Mulia, Bagaimana Pun Putri Mahkota Adalah Putri Anda"
Gevarnest Duduk Di Depan Venian, Gevarnest Menatap Venian
"Apa Kita Akan Pergi (Mati) Bersama?"
Venian Menatap Gevarnest "Saya Tidak Yakin Yang Mulia, Mungkin Saja Anda Akan Sembuh"
Gevarnest Terkejut "Apa Putri Yang Melakukannya?"
"Entahlah" Memalingkan Wajah
...
Pengangkatan Paus Agung Dan Raja Di Lakukan Bersama Di Kerajaan Galaxium, Venian Memberikan Mahkota Raja Pada Gevarnest Setelah Itu Gevarnest Memberikan Mahkota Paus Pada Venian, Pada Saat Itu Juga Pertemuan Pertama Mereka Berdua
Venian Saat Itu Baru 1 Tahun Sembuh Dari Penyakitnya Dan Setelah Bangun Ia Mendapatkan Kekuatan Yaitu Bisa Mengendalikan Angin Dan Ia Bisa Melihat Waktu Kehidupan Seseorang Juga Satu Kekuatan Bawaan Dari Kehidupan Sebelumnya.
Sedangkan Gevarnest, Sehari Setelah Lulus Pendidikan Akademi Militer Dan Politik Ia Langsung Di Angkat Menjadi Raja Karena, Raja Terdahulu (Ayah Gevarnest) Meninggal Karena Di Racuni, 2 Hari Kematian Ayahnya, Ibunya Menyusul Karena Stres Akan Kepergian Ayahnya Dan Juga Ada Racun Di Dalam Tubuhnya
Setelah Acara Pengangkatan, Mereka Mulai Berteman Karena Mereka Berdua Tidak Memiliki Teman Dekat Jadi Mereka Berdua Mencoba Dekat
Venian Menceritakan Sedikit Tentang Perubahan Putri Mahkota Setelah Minum Racun Yang Akan Mengakibatkan Putri Mati Sebentar.
>>>
"Ayolah Venian, Beri Tau Aku Sedikit Saja"
Venian Menatap Gevarnest "Yang Aku Tau Kau Akan Panjang Umur, Yang Lainya Aku Tidak Tau"
"Haa... Ngomong-ngomong Kau Sudah Melihat Putri?"
Venian Tersenyum "Hm Sudah, Sangat Cantik, Dia Tidak Berubah"
"Hey, Hey, Hey Ingat Umur Mu?" Kesal
Venian Tertawa Kecil "Dia Juga Tidak Akan Mau Dengan Ku"
"Walaupun Dia Tau Aku Siapa, Dia Tetap Akan Menolaknya Tapi Jika Itu Si Mata Merah... Mungkin Dia Akan Berfikir" Melihat Gelas Teh
"Tentu Saja Putri Ku Tidak Mau, Kau Saja Lebih Tua Dariku"
Tok..Tok.. Tok
Mereka Melihat Ke Arah Pintu
"Haa, Aku Harus Pergi" Gevarnest Berdiri
"Baiklah, Terima Kasih Atas Kunjungan Mendadaknya Yang Mulia"
Gevarnest Berbalik
"Yang Mulia"
Gevarnest Melihat Venian
"Lain Kali Jika Anda Datang, Bisakah Anda Membawa Sesuatu Yang Manis Atau Yang Bermanfaat Untuk Dewi? Atau... Untuk Ku?"
"Ah, Maaf Aku Lupa. Nanti Akan Ku Kirimkan"
"Terima Kasih Yang Mulia, Saya Tidak Akan Mengantar Anda"
"Aku Tau"
Pintu Tertutup
Venian Tersenyum "Apa Kau Bisa Mengenali Ku Nanti...Rashia?" Mata Berubah Menjadi Warna Perak
...
Kediaman Putri
Dione Berbalik Melihat Ujung Lorong
"Ada Apa Putri?" Tanya Juliana
"Bukan Apa-apa" Berbalik Masuk Ke Dalam Ruang Lainnya
Maya Membuka Pintu
Dione Tersenyum "Apa Aku Sudah Memakai Semua Ini?"
"Belum Yang Mulia, Beberapa Dari Gaun Ini Tidak Muat...." Jawab Lucy Takut
Dione Melihat-lihat "Pisahkan Yang Tidak Muat Pada Tubuhku Lalu Jual Dengan Harga Jual Sekarang"
Semua Terkejut
"Baik Yang Mulia" Lucy Tersenyum
Masuk Ruang Lain
"Apa Ini Perpustakaan? Tapi.." Melihat Sekeliling
"Bukan Yang Mulia, Ini Adalah Surat-surat Tanah Dan Wilayah Juga Tambang Yang Anda Miliki"
"He!!!" Dione Terkejut, Ia Berlari Ke Salah Satu Lemari Ia Melihat-lihat
"Di Mana Letak Wilayah-wilayah Ini?" Bingung
"Ada Beberapa Di Luar Kerajaan Yang Mulia"
Dione Membaca, Ia Meletakan Kembali "Nanti Saja Ku Lihat" Berbalik Pergi
"Lucy, Kunci Ruangan Itu"
"Baik Yang Mulia" Lucy Mengambil Kunci Dari Pelayan, Lalu Mengunci Pintu Ruangan
Masuk Ke Ruang Lain
"Woow, Ini Emas!!?"
Semua Bingung Dengan Tingkah Dione
"Iya Yang Mulia, Di Sebelah Sana Adalah Hadiah Yang Kemarin Di Kirim Oleh Yang Mulia Raja" Jawab Lucy
Dione Melihat-lihat "Koin Emas, Perak, Yahhh...Jika Aku Mengoperasikan Tambang Dan Beberapa Wilayah Ku Mungkin Aku Dapat Lebih Banyak Uang, Dan Mungkin Saja Aku Bisa Membuat Kerajaan Ku Sendiri" Membuka Peti Berisi Koin Emas Dan Beberapa Emas Batangan
Masuk Ke Ruangan Lainnya
Dione Melihat Vas "Cantik" Melihat Sekitar
Mendekati Lemari Kaca Yang Tertutup "Ramuan Apa Ini?"
"Itu Obat Yang Mulia" Jawab Lucy Mulai Menjelaskan Khasiat Obat
Dione Tertawa Kecil "Penumbuh Rambut, Mencerahkan Kulit, Melembabkan Kulit, Skincare Kali Ya!!" Tertawa Kecil
Melihat Lucy "Apa Tidak Ada Untuk Menyembuhkan Berbagai Penyakit?"
"Ada Yang Mulia, Tapi Mereka Berbentuk Padat Bukan Cair"
"Begitu Ya, Ok Ruangan Terakhir"
Membuka Pintu
"Ini Salah Satu Perpustakaan Terbesar Kedua Yang Ada Di Kerajaan Ini"
"Di Mana Yang Pertama?"
"Ada Di Istana Yang Mulia"
Dione Melihat Buku-buku "Semua Bercerita Tentang Sejarah, Politik Haaa, Sakit Kepala Ku"
Dione Berbalik Pergi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments
Dearest
perlu thor. soalnya bingung.
waktu pertama katanya itu putri dione yg diracun terus bangun dia bilang kenapa hidup di tubuh yg sama.
jadinya gak jelas itu gimana?
2024-09-17
1
aurora
tidak kak
2024-07-05
0
Alfaris Crispy
apakah ini novel kelanjutan dr novel2 sebelumnya?
2024-07-05
1