19. "KONTRAKAN "

"Ini gaji pertama kamu ya Din!''kata Yoga sambil menyodorkan amplop berisi gaji pertama Dina , sebelum mengantar Dina ke hotel.

Dina menerima dengan senang hati

"Wah terimakasih ya pak"kata Dina,ia kemudian membuka amplop itu,dan menghitung uang nya .

Ia terkejut saat di menghitung uang itu berjumlah 5juta dan ia pun segera mengambil 3juta.

"Ini pak saya terima yang 2juta ini saja,dan ini 3juta untuk nyicil utang saya ke bapa"kata Dina.

"Gak usah kamu pikirkan itu dulu Din, sekarang kamu fokus pada kehamilan kamu yang semakin membesar, kamu tabung saja uang itu untuk biaya lahiran kamu nanti"ujar Yoga menolak secara halus.

"Gak pak,bapak harus terima uang ini,saya janji akan berusaha untuk menyicil utang saya hingga lunas"ujar Dina.

"Ya sudah saya ambil segini saja,ayo saya antar pulang!''kata Yoga yang hanya mengambil 5lembar uang merah saja.

Dina hanya bengong..

"Tapi pak ini..."tak sempat Dina berbicara Yoga segera menarik pelan tangan nya menunju mobil nya.

Saat mobil melaju.

"Pak kaya nya saya mau cari kontrakan saja"kata Dina .

"Loh memang nya kenapa kamu gak nyaman di kamar hotel itu?''tanya Yoga yang sedikit keberatan jika Dina meninggalkan hotel milik nya itu.

"Enggak pak saya gak nyaman saja ,ntar di katain apa sama orang-orang bapak kan lihat perut saya makin membesar,tapi bapak tenang saja,saya akan tetap bekerja sebagai asisten bapak"jelas Dina.

Karena tak ingin terlihat egois Yoga pun menyetujui keinginan Dina untuk pindah ke kontrakan.

"Yasudah kamu istirahat saja dulu nanti besok saya bantu cari kontrakan"ujar Yoga yang sudah berada di depan hotel nya.

"Iya pak,saya masuk dulu ya!"ujar Dina .

Yoga pun kembali melajukan mobil menuju rumah nya.

*

Sementara itu..

"Winda gimana apa sudah ada tanda-tanda kamu hamil?''tanya ibu Winda bernama sari.

"Belum mi,tapi mami sama papi tenang saja,mungkin sebentar lagi Winda juga punya anak"ujar Winda yang saat ini merasa khawatir jika sampai ia tak hamil juga , otomatis harta warisan orang tuanya akan di berikan pada kakak nya sebagai ahli waris,.

"Win mami dan papi itu sudah nunggu lama tapi kalian tak kunjung punya anak, mami itu pengen nimang Cucuk dari kamu,memang Kakak kamu sudah memberikan kami cucu,tapi mami itu juga pengen nimang cucu PM dari kamu win "ujar Sari.

"Iya mami sama papi sabar saja ya mungkin belum waktu nya kami di berikan keturunan "sahut Edo dengan wajah menyerah bagaimana tidak jika ia sendiri sudah mengetahui jika Winda tak akan pernah bisa punya anak.

Sementara papi Winda hanya diam, sedari tadi yang hanya menyimak pembicaraan mereka.

*

Pagi pun menyambut sang mentari.

Hari ini Yoga sengaja meliburkan kerja nya,sebab hari ini ia akan menemani Dina pindah ke kontrakan yang sudah ia Carikan sebelum nya.

Pukul 9 pagi Yoga sudah berada di depan hotel, untuk mengantar kan Dina ke kontrakan baru .

Ia mengambil ponsel nya lalu menelpon Dina.

"Halo Din apa kamu sudah siap,ini saya di depan hotel!''

"Iya pak ini saya sudah siap tunggu saya keluar dulu"

"Gak usah saya akan kesana sekalian bawain barang-barang kamu"ujar Yoga yang langsung masuk menuju lantai atas tempat dimana saat ini Dina berada.

Yoga yang melihat Dina dengan koper nya dan juga barang-barang nya yang tak terlalu banyak, bergegas membantu membawa nya.

"Kamu gak usah bawa apa-apa, biar saya yang bawa ini semua"kata Yoga yang tak tega melihat perut Dina semakin membesar.

Semua barang Dina sudah di masukkan Yoga kedalam mobil nya,dan mobil pun meleset meninggalkan hotel itu.

"Pak apa benar kontrakan nya dekat dengan kantor ya?''tanya Dina memecah keheningan.

"Iya dekat,oh ya itu kontrakan sudah saya bayar untuk satu tahun jadi kamu gak perlu membayar nya lagi!''mata Dina melotot mendengar itu.

"Yah nambah lagi dong hutang saya pak, padahal saya bisa untuk membayar kontrakan itu walau nyicil"ujar Dina dengan wajah sendu.

"Kan saya sudah pernah bilang kamu gak usah mikirin itu,kalau kamu mau bayar iya itu terserah kamu,tapi jika tidak di bayar juga tidak papa sih "sahut Yoga.

''Jangan lah pak,kalau hutang ya tetap saya bayar kok"Sahut Dina yang tak enak dengan Yoga ,yang terus-menerus membantu nya .

"Pak saya minta maaf sudah merepotkan kamu terus,saya berjanji habis ini tidak merepotkan kamu lagi!''ujar Dina ,justru kata-kata Dina barusan sangat tidak di sukai oleh Yoga.

"Dina kamu itu sama sekali tak merepotkan saya, jadi mulai sekarang berhenti merasa jika kamu itu merepotkan"kata Yoga.

Dina hanya diam hingga sampai di kontrakan yang ia tuju,ia sempat tertegun melihat kontrakan itu yang sangat nyaman,rumah nya pun juga besar .

"Wah gak salah nih pak,besar sekali rumah nya, padahal saya cuman tinggal sendiri loh"kata Dina yang dari tadi terus ngomel.

"Masuk saja dulu Din saya pegal ini, bawain barang kamu"ujar Yoga yang merasa gemes karena sedari tadi wanita mudah yang sedang hamil ini tak henti-henti nya berkomentar.

"Hehe maaf pak, habis nya saya takjub sekaligus terharu"ucap Dina sambil tersenyum-senyum.

"Ah sial jangan senyum kenapa sih,kan saya gak sanggup lihat nya terlalu manis gitu "batin Yoga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!