7 . "MENJENGUK IBU"

Malam hari Winda tampak antusias meminta bi Ida untuk membuat kan makanan khusus ibu hamil, semenjak Dina hamil,ia sangat perhatian ia benar-benar tak ingin terjadi apa-apa dengan bayi yang di kandung Dina.

Ia cuman perhatian sama bayi nya dan bukan sama ibu nya, Edo juga semenjak Dina hamil ia tak pernah lagi tidur bersama Dina, karena memang sejujurnya ia tak menyukai Dina melainkan hanya menuruti permintaan sang istri untuk bisa punya anak,tapi walau begitu ia juga memberi uang untuk Dina sebagai istri sirih nya.

Makan malam sudah terhidang lengkap di meja makan,Winda,Edo,serta Dina sudah berada di meja makan .

"Din kamu makan yang banyak ya,sama ini susu di minum biar bayi yang ada di kandungan kamu sehat!"ujar Winda sambil mengunyah makanan nya .

"Iya Win"kata Dina sambil menunduk.

Mereka kemudian makan setelah selesai tak lupa Dina membantu bibi untuk membereskan bekas makan mereka seperti biasa.

Setelah itu Dina memutuskan untuk kembali ke kamar nya dan beristirahat.

Di dalam kamar ia tak langsung tidur,ia terus memikirkan nasib sebenarnya ia sangat merasa terasa terpukul dengan pernikahan ini,namun bagaimana lagi ia harus menerima takdir ini sebab karena Winda ibu nya bisa di operasi.

Dina menghela nafas .

"Ah begini kah rasa nya jadi istri kedua"ujar nya ,ia kemudian mengelus perut nya yang masih rata,ada ketidak ikhlaskan di dalam hati untuk menyerahkan bayi yang sudah ia kandung.

"Maafin ibu ya sayang,kita sama-sama berdoa saja biar kita tidak terpisah selama nya,ibu gak rela jika kamu di asuh sama Tante Winda"ujar nya lagi entah kenapa rasa nya saat ini ia benar-benar ingin kabur sejauh-jauhnya.

Sambil terus memikirkan nasib nya,ia pun akhirnya tertidur..

Pagi pun tiba..

Mereka sibuk melakukan pekerjaan masing-masing, termasuk Dina yang sibuk menyirami tanaman yang ada di sekitar rumah itu, sementara Winda sudah pergi bersama suami nya karena hari ini libur jadi mereka berdua bersenang-senang di luar.

"Non duduk dulu, pasti non capek kan lagi hamil muda!"kata bi Ida yang tak tega melihat Dina selalu membantu pekerjaan nya.

"Tidak apa-apa bi aku justru bosen jika hanya berdiam diri"kata Dina.

Bi Ida hanya tersenyum menanggapi Dina.

"Non yang sabar ya,bibi tahu berat jadi non, non yang kuat"kata bi Ida sambil mengelus tangan Dina .

"Iya bi terimakasih"kata Dina sambil lanjut menyiram tanaman.

Setelah itu ia pun duduk di bangku panjang dekat halaman itu.

Ia merindukan ibu nya ia memutuskan untuk kerumah ibu nya,untuk menjenguk ibu nya.

"Bi jika Nandi Winda datang bilangin kalau aku sedang kerumah ibu ya!"pinta Dina,yang sudah keluar dengan membawa tas kecil nya

"Iya sudah non hati-hati "kata bi Ida.

Dina mengangguk kemudian ia keluar.

"Non Dina mau kemana?"kata pak satpam yang bertugas menjaga rumah itu.

"Saya mau pulang sebentar menjenguk ibu saya pak"kata Dina jujur.

"Iya sudah non hati-hati di jalan,oh ya non naik apa kesana?"tanya pak satpam lagi.

"Nanti aku naik angkot pak di depan "kata Dina ia kemudian berlalu mencari angkot,tak lama angkot muncul ia pun segera menaikinya nya ketempat tujuan.

Setelah sampai ia segera berlari menuju rumah sang ibu.

"Assalamu'alaikum ibu Dina pulang!"kata Dina dengan senang.

Tak lama terdengar derap langkah kaki yang membukakan pintu.

"Walaikumsalam, Din Dina"sahut ibu Sandra sambil memeluk erat sang anak,ia sangat merindukan anak nya saat ini sebab setelah menikah Dina tak pulang kerumah ibu nya lagi.

"Iya Bu Dina juga sangat rindu sama ibu"ujar Dina sambil menghapus air mata nya.

Bu Sandra kemudian mengajak sang putri untuk duduk,dan Dina mengikuti nya.

"Bagaimana kabar kamu nak,apa kamu bahagia tinggal di sana?"tanya bu Sandra lembut pada anak nya.

Dina hanya terdiam, lalu ia memaksakan untuk tersenyum.

"Dina bahagia bu,Bu sekarang Dina telah mengandung cucu ibu"kata Dina sambil mengelus perut nya.

"Tapi Dina sedih Bu rasa nya Dina gak rela jika suatu saat nanti anak ini akan di rawat sama Winda "tutur Dina sambil menundukkan wajahnya sedih.

Melihat itu hati bu Sandra terenyah.

"Alhamdulillah jika sebentar lagi ibu punya cucu,tapi kamu yang sabar nak jika kamu tak rela anak itu di asuh sama mereka kamu bisa tinggalkan rumah itu dan kembali kesini, pilihan ada di tangan mu nak!!''

"Gak bisa bu ini pilihan yang sangat sulit,jika Dina nekat kabur Dina akan di laporkan ke polisi sebab bagaimanapun Winda sudah mengeluarkan uang yang sangat banyak waktu itu"jelas Dina dengan wajah sedih nya.

"Ibu minta maaf Din sebab ini semua kesalahan ibu "sahut bu Sandra.

"Bu Dina kan sudah bilang kalau ini sama sekali bukan kesalahan ibu, berhenti menyalah diri sendiri bu"

"Sekarang Dina lapar,ibu masakkan?"kata Dina mengalihkan pembicaraan..

"Iya ibu masak ada telur balado kamu makan saja dulu,ibu sudah tadi "kata bu Sandra,Dina segera bergegas ke dapur,lalu ia mengambil nasi dan lauk secukupnya nya, setelah itu ia membawa nya kedepan tv,sebab itu lah yang ia lakukan dari dulu,ia sangat suka jika makan sambil menonton tv .

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!