4. "PULANG"

Setelah sekian lama menunggu sang ibu sadar juga,ibu Dina bernama bu Sandra melihat ternyata Dina masih setia berada di dekat nya ,gadis itu menelungkupkan kepala nya di tangan sang ibu, menyadari ada tangan yang tiba-tiba menyentuh kepala nya,ia pun kaget ternyata itu tangan sang ibu.

"Ibu yaa Allah ibu sudah bangun, Alhamdulillah"kata Dina sambil terus menciumi sang ibu.

"Iya sayang,ibu sudah bangun"kata bu Sandra sambil mengelus lembut pipi Dina.

"Tunggu Din kenapa kok ibu ada di sini, bukan kah kita tidak punya uang untuk berobat ibu"tanya Bu Sandra yang menyadari mengapa dirinya bisa berada di rumah sakit,dan berada diruang VIP.

"Ibu gak usah mikirin itu yang penting ibu sehat"ujar Dina dengan wajah yang di paksa tersenyum.

Namun Bu Sandra menyadari itu,ia tahu sebenarnya Dina tidak baik-baik saja.

"Katakan sama ibu, dimana kamu dapat uang nak?''kata Bu Sandra masih dengan nada lembut nya.

Namun Dina hanya diam.

"Din tolong jujur sama ibu ,kamu gak ngelakuin hal yang macam-macam kan!"kata bu Sandra lagi.

"Gak kok bu"kata Dina mata nya kemudian mengembun ia kemudian memeluk ibu nya.

"Bu maafin Dina,Dina sebenarnya menerima tawaran dari temen untuk menikah dengan suami nya, hanya menikah sirih bu,jika nanti Dina punya anak,, anak nya biar temen ku yang mengurus,kata nya sebab dia gak bisa punya anak,dan setelah itu ia meminta suami nya untuk menceraikan Dina"kata Dina jujur sambil terus menangis di pelukan sang ibu.

"APA !! kenapa kamu ngelakuin hal itu nak kenapa kamu harus mengorbankan diri mu demi ibu??''kata Bu Sandra ia kemudian ikut menangis, melihat nasib sang anak ia pikir ini semua gara-gara diri nya.

"Bu diri ku tidak begitu lebih penting,bagi ku kesehatan ibu lah yang sangat penting, melihat ibu sehat itu sudah cukup membuat ku bahagia,bu"tangis Dina pun pecah.

"Iya ibu ngerti ini semua gara-gara ibu, tapi kenapa kamu lebih memilih jalan itu nak, pasti nanti kamu akan tersiksa ibu gak mau"

"Bu aku sangat menyayangi ibu,aku gak mau kehilangan ibu , hanya ibu satu-satunya yang ku punya,aku sudah mencari pinjaman uang ke sana kemari namun tidak ada satu pun orang yang mau meminjamkan ku uang bu, mereka semua takut aku tidak bisa bayar"jelas Dina panjang lebar,ia kemudian menghapus air mata nya.

"Lupakan nasib Dina Bu,ibu harus fokus untuk sembuh sebab 2hari lagi pernikahan Dina ibu harus hadir"kata Dina.

"Dina maafin ibu nak "kata bu Sandra memeluk sang anak..

Ia menyesali diri nya,karena ia Dina sampai berkorban sejauh ini.

*

Pagi ini Dina tampak senang karena hari ini ibu nya bisa kembali pulang kerumahnya.

Sebelum masuk kedalam rumah Dina membersihkan rumah nya dlu termasuk juga kamar ibu dan kamar nya..

Ia kemudian mendudukkan ibu nya di atas sofa kecil yang berada di dekat tv kecil milik nya.

"Ibu lapar ibu mau makan apa biar Dina bikinin?"tanya dia lembut pada ibu nya..

"Kamu gak usah repot-repot masak Din lagian ibu sudah mendingan ibu saja yang masak".

"Oke kalau gitu Dina lanjut beresin rumah dulu ya bu kaya nya ini banyak debu!"

Kata Dina sambil melap meja dengan tangan nya ternyata benar memang banyak debu karena Dina selalu tidur di rumah sakit menemani ibu nya,ia hanya sesekali pulang hanya untuk mengambil pakaian ganti.

Bu Sandra pun berdiri menuju dapur.

"Masak apa ya!"gumam nya.

Ia bingung mau masak apa sementara beras hanya tinggal satu genggam,dan hanya ada satu telur yang tersisa.

Tiba-tiba Dina muncul.

"Kenapa bu,apa bahan makanan nya gak ada biar Dina beli sekalian mau beli perlengkapan mandi kita!"kata Dina..

"Apa kamu punya uang nak?"kata Bu Sandra.

"Iya Dina masih punya lumayan banyak uang,ibu tenang saja biar Dina beli,,ibu tunggu dirumah saja ,ini Dina tadi buat kan teh hangat untuk ibu,Dina permisi bu!"kata Dina sambil mencium tangan ibu nya..

Ia kemudian menaikinya motor nya,yang selalu ia pakai kemana-mana,ia sangat menyayangi motor itu sebab itu pemberian dari mendiang ayah nya.

Walaupun motir itu sudah lama tapi motor nya tetap terlihat sangat terawat karena Dina selalu merawat motor nya.

Sesampai di minimarket Dina segera membeli perlengkapan apa saja yang ia dan ibu nya butuhkan di rumah.

Mulai dari bahan pokok,persabunan, dan lain sebaginya.

Setelah dirasa sudah cukup ia memutuskan untuk membayar ke kasir dan kembali melajukan motornya menuju pulang.

Di perjalanan ia melihat ada penjual martabak, kesukaan ibu nya,ia mampir sebentar untuk membeli beberapa martabak,lalu setelah itu ia kembali melajukan motornya nya menuju kerumah nya yang sudah tak jauh lagi..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!