8. "DI JEMPUT"

Sore tiba, Edo dan Winda pun sudah pulang dari liburan nya.

"Bi Dina mana?"tanya Winda yang tak melihat Dina sejak ia pulang.

"Non Dina kata nya sedang menjenguk ibu nya non"kata bi Ida jujur.

"APA kenapa tak memberi tahu ku dulu, bagaimana jika dia tidak balik lagi ke rumah ini"kata Winda yang khawatir jika Dina tak kembali lagi kerumah nya .

"Kamu tenang sayang dia pasti akan kembali kerumah ini lagi,sebab ia punya hutang yang sangat banyak sama kita,dan dia tidak mungkin bisa membayar nya"kata Edi dengan wajah angkuhnya.

Winda tersenyum.

"Oh iya juga ya mas,aku kan cuman khawatir"ucap Winda sambil mendudukkan bokong nya di sofa

"Mas mandi dulu ya Win gerah banget rasa nya"

"Iya mas"kata Winda sambil membuka ponsel nya.

*

Sementara di tempat lain..

"Bu Dina malam ini nginap disini saja ya bu!''kata Dina pada sang ibu.

"Loh emang suami kamu gak marah nak"kata Bu Sandra yang menghawatirkan sang anak.

"Gak papa bu kan ada Winda,lagian aku masih kengen sama ibu"

"Yasudah kalau gitu kamu istirahat lah"kada Bu Sandra.

Dina masuk kedalam kamar nya, ia melihat kamar nya sangat rapi seprai nya juga habis di ganti sama ibu nya.

Ia memutuskan untuk mandi dulu.

Setelah mandi ia membuka lemari mencari pakaian nya masih tersusun rapi,ia memang menyisakan banyak pakaian,ia hanya membawa sedikit kerumah Winda.

Setelah selesai menjalankan ibadah ia pun keluar karena dari tadi ibu nya sudah memanggil nya untuk makan malam..

*

Sementara itu..

"Mas bagaimana ini, kenapa sudah malam begini Dina tak juga pulang"kata Winda yang sangat menghawatirkan Dina takut ia tak pulang lagi kerumah nya bisa gagal rencana nya untuk mengambil bayi Dina, sementara Edo hanya santai saja sebab ia berpikir Dina tak akan berani mengingkari janji nya.

"Sudah lah sayang gak usah kamu pikirkan, yakinlah dia pasti akan kesini lagi, sudah ayo tidur!''ujar Edo santai, ia tak ambil pusing.

"Tapi mas...."seketika ucapan Winda di hentikan sang suami.

"Sudah Win apa lagi yang kamu pikirkan lagian dia gak akan berani kemana-mana kan dia punya banyak hutang sama kita,ayo tidur aku ngantuk besok ada meeting!!"ucap Edo lagi, Winda hanya diam ia mengikuti jejak sang suami untuk berselancar ke dunia mimpi.

Saat sarapan Winda sibuk mencari apakah Dina sudah pulang atau belum.

"Apa yang kamu cari Win,apa kamu masih memikirkan wanita itu?''tanya Edo yang heran melihat tingkah sang istri.

"Iya mas kok Dina gak pulang-pulang ya,apa aku susulin saja ia kerumah ibu nya"

Edo menghela nafas.

"Yasudah terserah kamu,aku mau berangkat sudah telat "kata Edo tak lupa ia mengecup kening istrinya dengan lembut, Winda membalas dengan senyuman.

Ia selalu bersikap lembut pada sang istri berbeda dengan sikapnya ke Dina,ia selalu bersikap dingin pada Dina.

Sepergi nya sang suami Winda juga pergi,ia mengendarai mobil sendiri dan tidak bersama supir nya.Setengah jam perjalanan ia pun sampai di kediaman bu Sandra ibu dari Dina.

Tampa mengucap salam ia segera mengetuk pintu.

Tak lama pintu dibuka.

"Eh Winda mau jemput Dina ya!"kata bu Sandra ramah.

"Iya Dina nya ada bu ?"tanya Winda sedikit sinis

"Ada lagi sarapan mari masuk!"kata bu Sandra lagi.

Winda tak menjawab iya langsung masuk kedalam dan duduk di sofa kecil ruang tamu yang juga berukuran sangat minim.

Kemudian ia memandang sekeliling dengan tatapan agak meremehkan.

Rumah bu Sandra memang tak sebanding dengan rumah Winda, perabotan nya juga terlihat biasa saja, namun rumah bu Sandra sangatlah rapi semua barang tersusun rapi.

Tak lama keluar Dina bersama sang ibu.

"Ayo Din ikut aku pulang!''ajak Winda.

"Iya Win rencana nya juga aku pulang ya tapi nunggu agak siangan "kata Dina,ia tak tahu sebenarnya Winda marah pada nya karena berani keluar tanpa memberitahu Winda terlebih dahulu.

Dina kemudian mengambil tas lalu segera berpamitan pada sang ibu.

"Bu Dina pergi ya,ibu baik-baik di rumah ya Dina akan sering-sering menjenguk ibu!"Dina kemudian memeluk ibu nya sambil mencium punggung tangan sang ibu.

"Iya sayang kamu juga baik-baik disana"

"Assalamu'alaikum ibu!"

"Walaikumsalam nak"

Melihat itu Winda hanya diam,ia kemudian membuka pintu mobil, sementara Dina duduk di jok belakang.

Di perjalanan tak ada obrolan sedikit pun, hingga sampai kerumah.

Dina sebenarnya melihat rujak buah yang sangat menggiurkan selera nya selama di perjalanan tadi,tapi ia tak enak kalau meminta Winda untuk memberhentikan mobilnya demi diri nya maka nya ia mengurungkan niat untuk membeli rujak itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!