15. "HILANG JEJAK"

Pagi hari sesuai janji Yoga menemani Dina untuk berbelanja, kini Yoga dan Dina sudah berada di dalam mobil.

''Kamu mau belanja dimana biar saya anterin?"kata Yoga memecah keheningan.

"Di pasar saja,lagian kalu di pasar kan lebih murah juga bisa dapat belanjaan cukup banyak!''kata Dina.

"Em Yoga saya boleh nanya gak?''

"Ya nanya apa? "jawab Yoga

"Kamu kok mau sih nemenin saya belanja,kamu juga mau meminjamkan kamar hotel saya,apa istri mu gak marah?''ujar Dina yang penasaran dengan kisah Yoga,bukan kepo ia hanya tak ingin di anggap sebagai perusak rumah tangga orang.

"Saya itu sekarang sudah sangat lama berpisah dengan istri saya,ya bisa di bilang saya duda"jawab Yoga santai.

"Oh ya kalau kamu gimana sama suami kamu?"tanya balik Yoga.

"Kalau saya sih kaya nya akan segera menggugat cerai mas Edo, setelah anak ini lahir lagian kan gak susah soalnya saya hanya nikah sirih waktu itu, tapi ada satu yang saat ini sangat aku pikirkan "seketika Yoga menoleh.

"Apa,,apa yang kamu pikirkan??", tanya Yoga penasaran.

"Saya memikirkan bagaimana cara saya membayar utang pada Winda Yoga"kata Dina sambil tertunduk.

"Memang nya berapa utang nya?"

"Sekitar 150juta dan saya yakin saya tak akan sanggup membayar semua itu, Yoga apa kamu punya kerjaan untuk saya"kata Dina penuh harap,Yoga tampak berpikir.

"Saya mohon beri saya pekerjaan, saya sangat butuh kerjaan dan saya harus bisa secepatnya mengembalikan uang Winda jika tidak mereka akan mengambil bayi saya"kata Dina lagi.

Yoga menatap tak tega pada Dina.

"Yasudah kalau jadi asisten saya saja gimana saya akan memberikan kamu gaji yang layak!"kata Yoga yang tentu saja langsung disetujui oleh Dina.

"Iya saya mau dibayar berapa saja saya gak papa, asalkan saya bisa mengumpulkan uang itu''kata Dina dengan wajah bersemangat.

"Iya mulai besok kamu jadi asisten saya dan saya akan menjemput kamu"

"Terimakasih Yoga"kata Dina yang tak sengaja memeluk Yoga.

"Astaga maaf Yoga maaf saya terlalu senang"ujar Dina sambil menunduk karena sangat malu .

"Iya gak papa"jawab Yoga yang tersenyum di dalam hati.

Karena mereka sudah sampai di pasar Dina bergegas keluar dari dalam mobil Yoga.

"Kamu tunggu di sini saja saya cuman sebentar"kata Dina yang langsung keluar begitu saja.

Ia membeli bahan-bahan yang akan di masak untuk stok satu Minggu,tak lupa juga ia membeli kebutuhan mandi dan lain-lain setelah selesai ia pun membayarnya.Ia tak tahu sebenarnya ada orang yang dari tadi terus menatap nya.

"Loh itu bukan nya wanita yang ada di foto ini ya,bos kan menyuruh kita untuk menangkap itu orang"kata orang itu sambil berbicara sama teman nya.

"Iya ya ayo kita ikutin saja"

"Berapa pak?"tanya Dina.

"Semuanya nya jadi 250 neng"kata bapak itu.

Saat ingin mengeluarkan uang tiba-tiba saja Yoga sudah membayar nya.

"Ini pak ambil saja kembalian"kata Yoga.

"Loh Yoga tapi..."saat Dina ingin melanjutkan ucanya tiba-tiba saja Yoga langsung mengangkat belajaan Dina tanpa harus bertanya ia memasukkan ke bagasi.Dina pun mengikuti nya .

"Ayo saya antar pulang!''kata Yoga.

Yoga melakukan mobil nya agak cepat karena ia takut akan tekat nanti ke kantor nya.

"Ah sialan kita kehilangan jejak ke mana itu mobil kok cepat banget"gerutu orang itu yang kehilangan jejak Dina dan Yoga.

Yoga mengantar kan Dina sampai depan hotel saja,sebab ia buru-buru karena ada meeting penting sama klien nya.

"Din aku pergi ya buru-buru soal nya"kata Yoga Dina pun mengangguk dan bergegas masuk ke dalam kamarnya.

Ia menatap barang belanjaan nya kedalam kulkas yang sudah di sediakan di kamar itu.

Ia merasa lapar,dan teringat tadi ia sempat membeli ayam.

Ia kemudian memasak nasi terlebih dahulu.

Setelah itu ia pun memasak ayam secukupnya nya saja,untuk sisa nya bisa buat bekal nanti saat ia kerja bersama Yoga.

*

Dina sangat senang sebab besok ia akan mulai bekerja,malam ini dia bisa tidur nyenyak karena pikiran nya tenang, perut nya pun juga kenyang.

Pagi-pagi ia sangat semangat bangun membuat sarapan untuk nya sendiri dan juga untuk bekal ia nanti .

"Ferpect"kata nya sambil bercermin.

Dari depan pintu di ketuk itu pasti Yoga pikir nya dan ternyata benar itu adalah Yoga .

"Hay sudah siap!"sapa Yoga sambil menatap Dina yang terlihat lebih cantik dari biasanya.

"Iya, tunggu aku ambil tas dulu "kata Dina.

Mereka pun pergi ke kantor Yoga, Dina sempat terpaku melihat kantor yang begitu mewah.

Semua mata tertuju pada nya,ia langsung menunduk kan wajah nya.

"Hay Yoga ini siapa?"tanya wanita cantik yang berdandan lumayan menor.

"Ini Dina, lanjutin kerjaan kamu!"kata Yoga singkat ia kemudian melanjutkan menuju ruangan nya,wanita cantik itu yang bernama Nunik itu menatap Dina dengan tatapan sinis.

Yoga kemudian duduk di kursi kebesaran nya.

"Apa yang harus saya lakukan pak"ujar Dina.

Yoga tampak menatap langsung ke arah Dina saat Dina kembali memanggil nya dengan panggilan bapak.

Dalam hati Dina menahan tawa melihat ekspresi Yoga.

"Iya gak papa ya saya panggil bapak kalo di kantor, kalau di luar kantor saya janji gak manggil bapak"kata Dina sambil mengangkat jari tunjuk dan tengah nya seperti gaya berfoto.

"Iya iya kamu ambilin berkas saya yang ada di meja bawah saja"dengan sigap Dina langsung melakukan nya.

"Ini pak"

"Baik, sekarang kamu duduk saja di situ"kata Yoga langsung menyalakan laptop nya.

"Gini doang nih pak,em maksud saya apa saya gak ngerjain apa-apa gitu"

Yoga menghela nafas, mendengar ocehan Dina yang tidak ada habis nya.

Jam makan siang tiba.

"Ayo kita makan siang dulu!"ajak Yoga.

"Gak perlu pak saya tadi bawa bekal dari rumah ,saya bawa nya banyak kok pak,kita makan sama-sama ya"Della pun membuka kotak makan nya.Aroma ayam balado membangkitkan selera siapa pun yang mencium nya.

Yoga duduk sambil meraih sendok yang sudah di siap kan Dina.

Satu kali suapan ia terdiam merasakan betapa nikmatnya masakan Dina, hingga ia kerap menghabiskan makanan nya dengan cepat.

"Gimana pak masakan saya enak kan, melebihi masakan restorant"kata Dina yang melirik kotak makanan Yoga sudah habis .

"Enggak biasa saja"kata Yoga agak malu-malu.

"Lah itu kok habis gak tersisa gitu hanya tersisa tulang saja,berarti masakan saya enak dong pak"

"Sudah iya enak kok , pintar juga ya kamu masak"yang akhirnya Yoga memuji masakan Dina juga.

"Yasudah saya beresin ini dulu"kata Dina mengambil kotak makan nya.

"Habis ini ikut sama saya bawa semua berkas yang map merah itu temenin saya meeting!''kata Yoga.

Dina pun menurut,ia berjalan di samping Yoga hingga semua mata tertuju pada Dina membuat nya sangat malu saat ini.

Yoga yang menyadari ketidak nyamanan Dina pun segera memperkenalkan Dina pada rekan-rekan nya.

"Kenalin ini Dina Asisten baru saya"kata Yoga sementara hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Cantik juga ya Yog"kata salah satu temannya.

Meeting pun di mulai,hingga 3 jam membuat Dina mengantuk.

Alhasil Dina pun tertidur di pojok tak jauh dari Yoga.

"Ya ampun ini cewe cantik juga ya kalau tidur gini bikin gemes saja"kata seseorang tak lain rekan bisnis Yoga yang seumuran dengan Yoga, laki-laki itu ingin mencubit pipi Dina , menyadari itu Yoga segera mendekat.

"Ehem ada apa ya?"tanya Yoga berpura-pura.

"Gak ada apa-apa Yoga saya hanya gemes melihat cewe ini tidur,saya pulang dulu"kata orang itu .

Yoga menatap Dika sambil tersenyum kecil,ia kemudian duduk di kursi yang ia pakai saat meeting tadi untuk menunggu Dina terbangun,ia sama sekali tak berniat untuk membangunkan Dina.

Hampir satu jam Dina tertidur dan ia pun terbangun.

"Hoooeamm"kata Dina saat baru bangun.

"Sudah bangun kamu"kata Yoga yang tiba-tiba sudah berada di samping Dina.

Dina melirik di sekitar ternyata tampak sepi.

"Loh pak meeting nya sudah ya,? kok sepi saya ketiduran ya,? aduh maaf pak soal nya saya sangat ngantuk,oh ya kok bapak gak bangunin saya sih "

Pertanyaan Dina membuat Yoga pusing ingin menjawab yang mana terlebih dahulu sebab menurut nya pertanyaan Dina sangat banyak sekaki.

"Iya saya gak mau bangunin kamu saja,sudah ayo pulang sudah hampir isya ini!"

Dina terkejut dan benar saja hari pun sudah malam .

"Astaga maaf pak gara-gara saya kita telat pulang"kata Dina dengan nada bersalah nya.

"Iya gak papa,ayo pulang!''Yoga menarik pelan tangan Dina lalu mereka pun memasuki mobil,dan mobil melaju.

"Saya pulang ya,kamu cepat masuk!"kata Yoga saat sudah sampai di depan hotel nya.

Dina melambaikan tangan sebelum masuk ke dalam kamarnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!